Pengertian Las Listrik

√ Pengertian Las Listrik: Fungsi, Jenis, Peralatan, Cara Kerja

Posted on

Finoo.id – √ Pengertian Las Listrik: Fungsi, Jenis, Peralatan, Cara Kerja. Las Listrik adalah metode pengelasan yang menggunakan energi listrik sebagai sumber panas. Proses ini melibatkan mesin las yang mengubah energi listrik menjadi energi panas ketika kutub elektroda dan benda kerja bersentuhan, menciptakan busur listrik melalui pertukaran ion.

Meskipun secara umum, masyarakat lebih akrab dengan teknik pengelasan SMAW (Shielded Metal Arc Welding), sebenarnya ada beragam jenis pengelasan listrik sesuai dengan definisi di atas. Kami akan berbagi informasi lebih lanjut mengenai jenis-jenis pengelasan listrik di bawah ini.

Pengertian Las Listrik

Las listrik adalah metode pengelasan yang mengandalkan sumber panas yang berasal dari energi listrik. Proses ini terjadi ketika mesin las menerima pasokan energi listrik dan mengonversinya menjadi energi panas yang dibutuhkan untuk menyatukan dua bahan yang akan dielas.

Pada tahap awal proses pengelasan, kutub elektroda dan benda kerja yang akan digabungkan diarahkan satu sama lain. Ketika keduanya bersentuhan, terjadi fenomena menarik yang melibatkan pertukaran ion. Ini disebabkan oleh perbedaan potensial antara elektroda dan benda kerja. Pada titik inilah tercipta busur listrik yang memainkan peran penting dalam proses pengelasan.

Busur listrik adalah hasil dari aliran listrik yang melompat melalui celah di antara elektroda dan benda kerja. Selama busur listrik terjaga, suhu yang sangat tinggi dihasilkan. Energi panas yang dihasilkan oleh busur ini membantu mencairkan dan melelehkan bahan kerja, sehingga memungkinkan mereka untuk menyatu saat mendingin dan membentuk sambungan yang kuat.

Fungsi Las Listrik

Proses pengelasan dengan menggunakan energi listrik memiliki beberapa tujuan utama yang mencakup:

Mencapai Kekuatan Maksimal

Salah satu tujuan utama dari proses pengelasan dengan energi listrik adalah untuk mencapai kekuatan maksimal dalam sambungan logam. Proses ini memungkinkan penyatuan dua bahan logam sehingga hasil pengelasan memiliki tingkat kekuatan yang setidaknya setara, jika tidak lebih baik, dari logam asli. Namun, untuk mencapai tingkat kekuatan ini, sangat penting untuk menjalankan proses pengelasan dengan benar dan sesuai dengan prosedur yang ditetapkan.

Membuat Sambungan Permanen

Pengelasan dengan energi listrik menciptakan sambungan yang permanen antara dua bahan logam. Artinya, sambungan ini tidak dapat dengan mudah dipisahkan atau dibongkar, bahkan ketika menghadapi tekanan atau perubahan suhu. Keberlanjutan dan kekuatan sambungan ini sangat penting dalam berbagai aplikasi, terutama di sektor konstruksi dan manufaktur.

Kualitas yang Berbeda dari Pengelasan Rivet

Penting untuk memahami bahwa hasil dari proses pengelasan dengan energi listrik akan berbeda dari hasil pengelasan dengan menggunakan rivet atau paku logam. Hasil pengelasan rivet masih mungkin dibongkar dengan relatif mudah, sedangkan sambungan hasil pengelasan dengan energi listrik cenderung lebih kuat dan permanen. Oleh karena itu, pengelasan dengan energi listrik sering digunakan di proyek-proyek di mana kekuatan dan ketahanan sambungan menjadi faktor kunci.

Dalam keseluruhan, pengelasan dengan energi listrik adalah teknik yang penting dan serbaguna dalam berbagai industri, yang memungkinkan pencapaian kekuatan maksimal dan sambungan yang permanen, sesuai dengan kebutuhan aplikasi yang beragam.

Cara Kerja Las Listrik

Proses pengelasan dengan energi listrik menghasilkan busur listrik ketika ujung elektroda bersentuhan dengan logam induk. Arus listrik yang mengalir pada saat ini menghasilkan sebuah arus pendek, yang kemudian diterima oleh mesin las dan diubah menjadi energi panas.

Energi panas yang dihasilkan oleh proses ini digunakan untuk mencairkan elektroda dan logam induk yang akan digabungkan.

Inilah Alasan Mengapa Las Listrik Banyak Digunakan

Dalam prakteknya, pengelasan listrik sering digunakan untuk menghubungkan berbagai jenis logam dalam produk sheet metal seperti meja, laci, kursi, kotak peralatan, dan tempat tidur di rumah sakit. Selain itu, teknik pengelasan ini juga mendapat aplikasi yang luas di industri otomotif, perpipaan, dan sektor konstruksi. Apa alasannya? Mari kita jelaskan di bawah ini:

Baca juga:  √ Pengertian Mesin Gerinda: Fungsi, Jenis, Kegunaan, Cara Menggunakan

1. Mudah dan Cepat

Pengelasan dengan energi listrik memiliki keunggulan dalam hal kemudahan penggunaan. Dibandingkan dengan pengelasan gas yang memancarkan api langsung ke benda kerja, pengelasan dengan energi listrik menggunakan elektroda sebagai perantara. Hal ini membuat prosesnya lebih mudah dipahami dan dilakukan oleh operator pengelas. Selain itu, proses pengelasan ini berlangsung dengan cepat karena memiliki konsentrasi panas yang tinggi. Kecepatan ini memungkinkan untuk menyelesaikan pekerjaan pengelasan lebih efisien dan dalam waktu yang lebih singkat. Hasil las yang dihasilkan juga cenderung lebih rapi dan akurat.

2. Lebih Presisi

Kecepatan tinggi dalam proses pengelasan dengan energi listrik, bersama dengan konsentrasi panas yang tinggi, memberikan keunggulan dalam hal presisi. Hasil pengelasan cenderung lebih akurat dan sesuai dengan spesifikasi yang diinginkan. Ini sangat penting dalam banyak aplikasi di mana toleransi dan keakuratan sambungan logam menjadi faktor utama, seperti dalam industri otomotif dan manufaktur. Kemampuan untuk mencapai hasil yang lebih presisi membuat pengelasan dengan energi listrik menjadi pilihan yang sangat baik untuk proyek-proyek yang memerlukan standar kualitas yang tinggi.

3. Minim Percikan Api dan Asap

Pengelasan sering kali menghasilkan percikan asap dan loncatan bunga api yang dapat menjadi masalah keselamatan dan kenyamanan. Namun, dalam pengelasan dengan energi listrik, terjadi lebih sedikit percikan las dan asap dibandingkan dengan metode pengelasan lainnya. Hal ini terutama disebabkan oleh karakteristik dari busur listrik yang cenderung lebih terkonsentrasi. Dengan adanya lebih sedikit percikan api dan asap, lingkungan kerja menjadi lebih aman dan nyaman bagi operator pengelas serta lingkungan sekitarnya.

4. Murah

Pengelasan dengan energi listrik juga memiliki keunggulan ekonomis yang signifikan. Harga elektroda yang digunakan dalam pengelasan listrik cenderung lebih rendah dibandingkan dengan harga gas seperti oksigen atau argon yang digunakan dalam las gas. Dengan demikian, biaya produksi dalam proses pengelasan listrik menjadi lebih terjangkau. Hal ini berdampak langsung pada harga produk akhir dan biaya jasa pengelasan, yang menjadi lebih ekonomis. Keuntungan ini membuat pengelasan dengan energi listrik menjadi pilihan yang menarik, terutama dalam industri-industri di mana efisiensi biaya sangat penting.

Jenis-Jenis Las Listrik

Las listrik memiliki berbagai jenis yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan dan karakteristik pengelasan logam yang akan dilakukan. Pembagian jenis-jenis las listrik ini membantu pengrajin dan ahli pengelasan dalam memilih metode yang paling sesuai untuk aplikasi tertentu. Berikut ini adalah empat jenis utama dari las listrik:

1. Las Busur Listrik

Las busur listrik adalah jenis yang paling umum dari pengelasan listrik. Proses ini melibatkan penggunaan elektroda yang membawa arus listrik untuk membentuk busur listrik antara elektroda dan bahan kerja. Busur listrik yang dihasilkan menghasilkan panas tinggi yang diperlukan untuk melelehkan bahan logam. Las busur listrik digunakan dalam berbagai aplikasi, termasuk konstruksi, manufaktur, dan perbaikan logam.

2. Las Terak Listrik

Las terak listrik, juga dikenal sebagai las terak sumbu, merupakan metode pengelasan di mana sejenis terak digunakan untuk melindungi daerah pengelasan dari kontaminasi udara. Terak adalah suatu bahan yang meleleh dan membentuk lapisan pelindung di atas logam cair saat proses pengelasan berlangsung. Jenis las ini sering digunakan dalam aplikasi konstruksi, terutama untuk pengelasan logam berat seperti baja.

Baca juga:  √ Apa Itu Bending? : Berikut Proses Bending Secara Lengkap

3. Las Gas Listrik

Las gas listrik melibatkan penggunaan gas pelindung bersama dengan busur listrik untuk melindungi daerah pengelasan dari atmosfer sekitarnya. Gas pelindung ini membantu mencegah kontaminasi dan oksidasi logam yang sedang dilebur. Las gas listrik sering digunakan dalam pengelasan logam tipis atau logam yang sensitif terhadap oksidasi. Gas yang umum digunakan dalam las gas meliputi argon, helium, dan campuran gas inert lainnya.

4. Las Resistensi Listrik

Las resistensi listrik melibatkan pemanasan dua potongan logam dengan mengalirkan arus listrik melalui area sambungan mereka. Proses ini menyebabkan logam meleleh dan menyatu saat pendinginan. Jenis las ini sering digunakan dalam pengelasan logam non-ferrous seperti aluminium dan tembaga. Las resistensi listrik sering digunakan dalam industri otomotif dan manufaktur elektronik.

Las Busur Listrik serta Fungsinya

Las busur listrik adalah salah satu jenis pengelasan yang sangat umum digunakan. Dalam jenis las ini, terdapat dua tipe utama yang dikenal sebagai las elektroda terumpan dan las elektroda tak terumpan.

Perbedaan utama antara kedua tipe ini terletak pada peran elektroda dalam proses pengelasan. Dalam las elektroda terumpan, elektroda akan meleleh selama proses pengelasan dan menyumbangkan material logam yang akan digunakan sebagai pengisi sambungan. Elektroda ini, dengan demikian, berperan ganda dalam membentuk busur listrik dan menyediakan logam tambahan untuk pengelasan.

Di sisi lain, dalam proses las elektroda tak terumpan, elektroda tidak meleleh dan tidak berkontribusi sebagai logam pengisi. Fungsi utama elektroda tak terumpan adalah untuk menciptakan dan mempertahankan busur listrik yang diperlukan untuk melelehkan bahan kerja yang akan digabungkan. Dalam hal ini, elektroda berperan sebagai inisiator busur listrik, tetapi tidak menyediakan logam tambahan untuk pengelasan.

Dengan demikian, pemilihan antara kedua tipe las elektroda tergantung pada kebutuhan khusus dari suatu aplikasi pengelasan. Las elektroda terumpan cocok ketika diperlukan penyambungan logam dengan penggunaan logam pengisi tambahan, sedangkan las elektroda tak terumpan digunakan ketika hanya busur listrik yang diperlukan tanpa logam pengisi tambahan.

1. Las Elektroda Tak Terumpan

Proses pengelasan yang melibatkan elektroda tak terumpan dibagi menjadi dua jenis utama, yaitu las TIG (Tungsten Inert Gas) dan plasma arc welding. Berikut penjelasan lebih rinci untuk masing-masing proses:

Las TIG

Las Tungsten Inert Gas, yang juga dikenal sebagai las TIG, adalah salah satu varian pengelasan elektroda tak terumpan. Pada jenis pengelasan ini, material elektroda yang digunakan adalah tungsten. Proses ini juga sering disebut sebagai Gas Tungsten Arc Welding (GTAW) atau kadang-kadang disebut las argon.

Las TIG menghasilkan titik lebur yang sangat tinggi dibandingkan dengan logam jenis lain yang umumnya digunakan dalam pengelasan. Meskipun titik lebur dalam las TIG bisa mencapai hingga 3.410 derajat Celsius, perlu dicatat bahwa tungsten, sebagai material elektroda, dapat meleleh jika digunakan dalam jangka waktu yang lama atau jika ujungnya tidak dibentuk dengan runcing.

Oleh karena itu, dalam proses pengelasan TIG, perhatian yang sangat serius harus diberikan pada bentuk ujung tungsten yang digunakan. Jika tungsten meleleh dan bercampur dengan logam yang sedang dilas, hal ini dapat menghasilkan cacat pengelasan yang disebut “tungsten inclusion.” Akibatnya, hasil pengelasan mungkin memerlukan perbaikan lanjutan.

Plasma Arc Welding

Proses pengelasan Plasma Arc Welding memiliki sistem yang serupa dengan las TIG karena keduanya menggunakan tungsten sebagai elektroda. Dalam proses ini, tungsten ditempatkan di dalam nozzle yang berfungsi sebagai titik pusat busur plasma.

Baca juga:  √ Pengertian Breakdown Maintenance: Fungsi, Jenis, Tujuan, Pentingnya

Selama proses pengelasan berlangsung, tungsten diarahkan ke daerah yang akan dilas dan bergerak dengan kecepatan tinggi. Gas inert seperti argon atau helium digunakan untuk melindungi logam cair dari atmosfer sekitarnya dan menjaga kestabilan busur listrik.

Plasma Arc Welding memiliki keunggulan dalam kecepatan, presisi, dan kemampuan untuk mengelas material logam dengan ketebalan yang beragam. Proses ini sering digunakan dalam industri yang membutuhkan tingkat akurasi tinggi, seperti pembuatan alat-alat presisi, pengelasan logam tipis, dan aplikasi khusus lainnya.

2. Jenis Las Elektroda Terumpan

Meskipun las elektroda terumpan prosesnya tidak terlalu berbeda jauh dengan jenis tak terumpan, namun las ini juga terdiri dari beberapa jenis.

Manual Metal Arc Welding

Dalam jenis ini, elektroda berfungsi sebagai penyedia busur listrik dan juga sebagai sumber material pengisi logam. Elektroda terdiri dari filler metal dan flux yang akan terbakar selama proses pengelasan. Filler metal ini meleleh dan bergabung dengan logam induk, sementara flux berperan melindungi logam cair dan membentuk slag setelah proses pengelasan selesai.

Submerged Arc Welding (SAW)

SAW adalah jenis las elektroda terumpan di mana kawat las diumpankan secara terus-menerus untuk menciptakan busur listrik dan menghasilkan logam pengisi. Flux digunakan sebagai lapisan pelindung logam saat meleleh, dan flux ini juga menutupi area pengelasan selama proses berlangsung.

MAG dan MIG

Sistem MAG (Metal Active Gas) dan MIG (Metal Inert Gas) mengikuti prinsip yang mirip dengan SAW, yaitu dengan mengumpankan kawat listrik secara terus-menerus yang akan meleleh menjadi logam pengelasan. Dalam proses ini, dua jenis gas digunakan sebagai pelindung logam. Gas inert digunakan dalam las MIG, sementara gas karbon dioksida digunakan dalam proses las MAG.

Flux Core Arc Welding (FCAW)

Las FCAW bekerja seperti las GMAW (Gas Metal Arc Welding), namun menggunakan jenis kawat las yang berbeda. Pada las FCAW, kawat tersebut memiliki lapisan tengah berisi flux, sering disebut juga sebagai kawat tubular. Proses pengelasan ini menggunakan dua metode perlindungan, yaitu shelf shielding yang melibatkan flux dan gas shielding yang melibatkan kombinasi flux dan gas pelindung lainnya.

Baca Juga :

Penutup

Pengertian Las Listrik merupakan landasan penting dalam dunia pengelasan. Dengan pemahaman yang kuat tentang prinsip-prinsip dasar dan jenis-jenisnya, kita dapat mengaplikasikan teknik pengelasan dengan lebih efektif dan efisien.

Las listrik telah menjadi tulang punggung dalam berbagai industri, membantu kita menggabungkan logam dengan kuat dan presisi.

Dengan terus mengembangkan pengetahuan tentang pengelasan dengan energi listrik, kita dapat terus meningkatkan kemampuan dalam bidang ini dan menghasilkan produk-produk berkualitas tinggi.

Jadi, dengan pengertian yang lebih dalam tentang las listrik, kita dapat membuka pintu menuju peluang-peluang yang lebih besar dalam dunia pengelasan.

Demikianlah artikel bengkeltv.id yang membahas tentang Pengertian Las Listrik: Fungsi, Jenis, Peralatan, Cara Kerja. Semoga artikel kami dapat bermanfaat dan terimakasih telah membaca artikel kami.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *