Pengertian Dial Indicator

√ Pengertian Dial Indicator: Fungsi, Bagian, dan Cara Membacanya

Posted on

Bengkeltv.id – √ Pengertian Dial Indicator: Fungsi, Bagian, dan Cara Membacanya. Alat Dial Indicator sering digunakan dalam proses pemeliharaan dan perbaikan kendaraan karena tingkat ketelitiannya yang sangat tinggi. Fungsi utamanya adalah untuk mengukur penyimpangan secara akurat. Oleh karena itu, penting bahwa dial ini sesuai dengan stkalianr penggunaannya.

Meskipun sederhana, Dial Indicator ini terdiri dari banyak komponen dengan berbagai fungsi dan peran yang berbeda. Di bagian atas Dial Gauge, terdapat tampilan pengukuran, sementara di bagian bawahnya terdapat holder magnet yang digunakan untuk mencegah pergeseran posisi saat melakukan pengukuran.

Pengertian Dial Indicator

Dial indicator adalah alat ukur yang digunakan untuk mengukur jarak dan perbedaan ketinggian. Biasanya, dial indicator memiliki dua penunjuk: satu pada skala dengan rentang 0-100 atau 0-50 mm, dan satu lagi pada skala di mana jarak diukur.

Ketika penunjuk melebihi nilai nominal, hal ini menunjukkan bahwa terdapat perbedaan antara dua titik yang diukur, yang dapat diukur dan disesuaikan dengan teknik pengukuran Dial Indicator.

Dial indicator memiliki beberapa fitur unik yang membantu meningkatkan akurasi dan konsistensi dalam pekerjaan pengukuran. Fitur-fitur ini meliputi rasio-rasio/perbandingan skala, komponen mekanis, serta bahan keramik.

Selain itu, terdapat satu atau dua skala, beberapa skala dengan warna kontras, dan kemampuan untuk menyesuaikan ukuran sesuai dengan kebutuhan spesifik. Dial indicator dapat digunakan dalam berbagai aplikasi, seperti mengukur tinggi objek kerja, jarak antar permukaan, serta penyesuaian mesin.

Selain itu, dial indicator juga bermanfaat untuk memeriksa run out, kekakuan, keseimbangan, dan berbagai pengukuran lainnya. Alat ini membantu menghasilkan hasil yang akurat jika digunakan sesuai dengan prosedur dan metode yang benar.

Fungsi Dial Indikator

Dial indicator merupakan alat yang sangat serbaguna karena dapat digunakan untuk mengukur berbagai parameter. Berikut adalah beberapa fungsi dial indicator dalam konteks otomotif:

1. Mengukur Kerataan Bidang Datar

Fungsi dial indikator adalah untuk mengukur kecermatan bidang datar suatu komponen. Ini umumnya diperlukan ketika seorang teknisi perlu memastikan kecermatan permukaan komponen seperti cakram rem dan flywheel.

Kedua komponen ini harus memiliki permukaan yang rata agar dapat berfungsi dengan optimal. Jika hasil pengukuran dengan dial indikator menunjukkan ketidakrataan, maka diperlukan perbaikan pada kedua komponen tersebut.

2. Mengukur Kebulatan Permukaan Poros

Selain digunakan untuk mengukur kerataan permukaan bidang datar, dial indikator juga berguna untuk mengukur kebulatan poros, seperti crank journal pada crankshaft.

Kehkalianlan komponen ini tidak boleh terganggu dengan adanya deformasi menjadi bentuk oval atau perubahan tekstur menjadi kasar. Dengan bantuan dial indikator, seorang teknisi dapat memastikan bahwa komponen ini tetap dalam kondisi yang memungkinkannya berfungsi dengan baik sesuai dengan stkalianr yang ditentukan.

3. Mengukur Kebengkokan Poros

Di samping itu, dial gauge juga berfungsi untuk mengukur kebengkokan atau run out pada poros saat mobil menjalani servis atau tune up. Dial indikator akan memberikan kemudahan bagi teknisi dalam memverifikasi apakah suatu komponen terpasang dengan lurus atau miring.

Baca juga:  Alat Ukur Panjang Baku : Pengertian dan Contohnya

4. Mengukur Kesejajaran Permukaan

Selain itu, alat ini juga dapat digunakan untuk memastikan kesejajaran permukaan pada mesin, seperti proyeksi liner dan protrusi piston.

5. Mengukur Jarak End Play Atau Gerak Bebas Benda

Fungsi terakhir dari dial gauge adalah untuk mengukur jarak end play dari sebuah komponen. Jarak yang dimaksud adalah jarak dari pergerakan bebas suatu benda, seperti crankshaft, agar tidak mengalami hambatan dan dapat beroperasi dengan optimal.

Bagian Bagian Utama Dial Indicator

Dial indicator terdiri dari beberapa komponen utama yang memiliki peran penting dalam proses pengukuran.

Memahami komponen-komponen ini akan mempermudah kalian dalam penggunaan alat dengan benar.

1. Piringan Jam

Piringan jam adalah salah satu komponen kunci dalam dial indicator. Fungsinya memungkinkan pengguna untuk mengatur atau menggerakkan alat sesuai dengan kebutuhan pengukuran. Dengan memutar piringan jam, pengguna dapat mengatur titik nol atau posisi awal sebelum melakukan pengukuran, memastikan alat siap digunakan dengan akurat.

2. Jarum Penunjuk

Jarum penunjuk pada dial indicator memiliki peran vital dalam proses pengukuran. Jarum ini akan bergerak saat sensor menyentuh atau bersinggungan dengan benda kerja. Terdapat dua jenis jarum, yaitu jarum kecil dan besar. Jarum kecil digunakan untuk membaca hasil pengukuran dengan tingkat ketelitian yang lebih tinggi, sedangkan jarum besar memberikan pembacaan kasar. Setiap putaran penuh jarum besar setara dengan satu strip yang ditunjukkan oleh jarum kecil, memungkinkan untuk mengukur perbedaan yang sangat kecil dengan tingkat akurasi yang tinggi.

3. Pengunci

Bagian pengunci memiliki peran penting dalam menjaga stabilitas pengukuran. Pengguna dapat mengunci jarum penunjuk pada posisi tertentu dengan pengunci ini. Hal ini memastikan bahwa hasil pengukuran dapat dibaca dengan tepat dan tidak berubah selama proses pengukuran berlangsung.

4. Badan

Badan dial indicator adalah rangkaian mekanis yang menyusun alat ini. Bagian ini memberikan tempat untuk meletakkan roda gigi atau poros bergigi yang menghubungkan piringan jam, jarum penunjuk, dan sensor. Badan dial indicator juga harus dirancang dengan presisi untuk menjaga kestabilan dan akurasi selama pengukuran.

5. Sensor

Sensor merupakan bagian dari dial indicator yang langsung bersentuhan dengan permukaan benda kerja yang akan diukur. Panjang sensor dapat disesuaikan sesuai dengan kebutuhan pengukuran. Ketika sensor bersentuhan dengan benda kerja, informasi perubahan posisi disampaikan melalui mekanisme internal ke jarum penunjuk untuk menghasilkan pembacaan yang akurat. Panjang sensor yang dapat disesuaikan memungkinkan pengguna untuk mengukur berbagai jenis benda kerja dengan presisi yang tinggi.

Prinsip Kerja Dial Indicator

Prinsip kerja pada dial indicator melibatkan konversi perubahan gerakan linear yang dideteksi oleh sensor menjadi gerakan rotasi pada jarum penunjuk. Proses perubahan gerakan ini terjadi berkat dukungan dari sejumlah komponen yang terdapat dalam alat ini.

Baca juga:  Apa Itu Termometer? Dan Bagaimana Prinsip Kerjanya Berdasar Jenisnya

Pertama, terdapat batang bergerigi yang berperan penting dalam menghubungkan sensor dengan roda gigi. Pegas koil bekerja dengan memberikan tekanan pada batang bergerigi ini, sehingga sensor tetap ditekan ke bawah dan bersentuhan dengan permukaan benda kerja. Hal ini memastikan bahwa sensor dapat mendeteksi perubahan posisi dengan akurat.

Sementara itu, pegas spiral berfungsi untuk memberikan tekanan pada transmisi roda gigi. Dengan bantuan pegas spiral ini, permukaan gigi roda gigi selalu terdorong ke sisi yang sama pada kedua arah putaran. Hal ini penting untuk menghindari terjadinya backlash, yaitu gerakan bebas yang dapat muncul akibat ketidaksempurnaan profil gigi atau keausan pada gigi-gigi roda gigi. Dengan adanya pegas spiral, gerakan yang dihasilkan selalu konsisten dan akurat.

Komponen lain yang ada dalam dial indicator adalah jewel, yang berfungsi untuk mengurangi gesekan yang mungkin terjadi pada posisi poros roda gigi. Ini adalah langkah penting dalam menjaga akurasi dan stabilitas alat selama proses pengukuran.

Dengan mekanisme yang kompleks ini, dial indicator dapat dengan akurat mengukur perubahan posisi linear pada benda kerja dan menghadirkannya dalam bentuk pembacaan yang mudah dimengerti oleh pengguna. Itulah sebabnya alat ini sangat berguna dalam berbagai aplikasi di berbagai industri..

Cara Menggunakan Dial Indicator

Dial Indicator merupakan alat yang sering digunakan untuk mengukur jarak yang sangat kecil antara dua benda, serta untuk mengukur ketepatan posisi dan sudut. Berikut ini adalah panduan singkat tentang cara menggunakan Dial Indicator:

  1. Memasang Dial Indicator dengan Benar: Pastikan bahwa Dial Indicator terpasang dengan benar sebelum digunakan. Ini mencakup memastikan alat tersebut terpasang secara aman dan stabil.
  2. Pasang Dial Indicator pada Posisi yang Sesuai: Gunakan penguncian atau magnet untuk mengamankan Dial Indicator pada posisi yang sesuai. Hal ini akan menjaga stabilitas alat selama proses pengukuran.
  3. Pasang Dial Indicator ke Permukaan yang Akan Diukur: Perhatikan saat memasang Dial Indicator ke permukaan yang ingin diukur. Pastikan dudukan Dial Indicator ditekan dengan hati-hati agar tingkat kesalahan yang mungkin timbul bisa diminimalkan.
  4. Setel Pipa Seragam di Semua Sisi Dial Indicator: Jika pipa seragam tidak tersedia, kalian bisa mencoba menggunakan kunci atau melepaskan penguncinya, lalu tarik keluar pada titik nol untuk setelannya.
  5. Perhatikan Skala Dial Indicator: Perhatikan angka-angka pada skala Dial Indicator. Angka-angka ini mengukur jarak antara kedua benda yang sedang diukur. Pastikan untuk membandingkannya dengan stkalianr jika kalian menggunakan Dial Indicator untuk memeriksa hasil suatu proses produksi.
  6. Periksa Hasil dari Skala Dial Indicator: Ambil bacaan pada kedua sisi titik nol untuk mendapatkan data yang akurat. Ini akan membantu kalian mengevaluasi perbedaan yang terdeteksi oleh alat.
  7. Ulangi Langkah-Langkah: Ulangi langkah-langkah di atas hingga proses kalibrasi selesai dan hasilnya konsisten.
  8. Beri Tanda Cek dan Evaluasi Hasilnya: Beri tkalian cek di lokasi yang relevan dan perhatikan hasil pengukuran. Jika hasilnya sesuai dengan yang diharapkan, kalian dapat menghentikan proses pengukuran dan menutup mesin atau alat yang sedang diukur.
Baca juga:  Pengertian Predictive Maintenance: Fungsi, Tujuan dan Cara Kerja

Cara Membaca Pengukuran Dial Indicator

Terdapat beberapa metode yang dapat digunakan untuk membaca hasil pengukuran yang ditunjukkan oleh jam ukur. Cara membaca hasil pengukuran ini sangat tergantung pada jenis skala yang digunakan dalam alat tersebut.

1. Dial Indicator mm

Alat ini memiliki skala utama yang setiap stripnya setara dengan 0,01 mm. Terdapat 100 strip yang dilalui oleh jarum ketika melakukan satu putaran penuh.

Dengan demikian, 1 putaran penuh jarum panjang pada jam ukur ini setara dengan 1 mm.

Selama satu putaran penuh jarum panjang, jarum pendek pada skala pengukur akan bergerak sejauh satu strip. Artinya, 1 strip pada jarum pendek setara dengan 1 mm.

Dengan kata lain, nilai satu putaran penuh jarum panjang sama dengan satu strip pada jarum pendek.

2. Dial Indicator inch

Jarum ukur dengan satuan inch memiliki skala utama yang setiap stripnya setara dengan 0,01 inch.

Dalam satu putaran penuh, jarum panjang akan melewati 100 strip, sehingga pengukuran sebesar 1 inch dihasilkan dari satu putaran penuh yang dilakukan oleh jarum panjang.

Selain itu, satu putaran penuh jarum panjang akan membuat jarum pendek bergeser sejauh satu strip.

Dengan demikian, satu strip pada jarum pendek setara dengan 1 inch, yang juga setara dengan satu putaran penuh oleh jarum panjang.

Baca Juga :

Penutup

Dalam dunia metrologi dan industri manufaktur, penggunaan alat pengukur sangat penting untuk memastikan presisi dan kualitas dalam berbagai proses.

Salah satu alat yang sering digunakan untuk mengukur ketelitian dan perubahan kecil adalah Dial Indicator, atau dalam bahasa Indonesia, Indikator Dial.

Dalam artikel bengkeltv.id ini, kami telah membahas pengertian, fungsi, dan aplikasi Indikator Dial.

Dengan pemahaman yang lebih baik tentang alat ini, diharapkan pembaca dapat menggunakannya secara efektif dalam berbagai aspek industri dan metrologi.

Dengan Indikator Dial, ketelitian dan kualitas dapat dijaga, dan ini merupakan langkah penting menuju kesuksesan dalam dunia manufaktur dan teknik.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *