Pengertian Mikrometer Sekrup

Pengertian Mikrometer Sekrup: Fungsi, Jenis & Cara Membacanya

Posted on

Bengkeltv.id – Pengertian Mikrometer Sekrup: Fungsi, Jenis & Cara Membacanya. Seperti yang kita ketahui, ada berbagai macam alat pengukur yang tersedia, mulai dari anemometer hingga mikrometer sekrup. Pada kesempatan ini, kita akan mengkaji dengan lebih mendalam pengertian, sejarah, fungsi, jenis, dan manfaat dari alat ukur mikrometer sekrup.

Secara umum, mikrometer sekrup adalah sebuah alat ukur yang memiliki fungsi hampir mirip dengan jangka sorong, yaitu untuk mengukur panjang suatu benda.

Namun, jika kita mempertimbangkan tingkat ketelitian antara kedua alat ini, mikrometer sekrup memiliki tingkat ketelitian yang jauh lebih tinggi, yakni sekitar 10 kali lebih akurat. Untuk memahami lebih lanjut mengenai penggunaan mikrometer sekrup dalam pengukuran, mari kita telusuri penjelasannya di bawah ini!

Apa itu Mikrometer Sekrup?

Mikrometer, atau yang sering disebut sebagai mikrometer sekrup, adalah alat yang digunakan untuk mengukur objek kecil atau tipis, serta benda yang berbentuk lempengan dengan tingkat ketelitian yang sangat tinggi.

Akurasi dari mikrometer sekrup ini mencapai 0,01 mm. Alat ini melibatkan sekrup yang sudah dikalibrasi dengan baik, yang digunakan secara luas untuk mengukur komponen dengan akurasi yang tinggi. Sehari-hari, para teknisi yang bekerja dalam bidang perbaikan peralatan seperti kulkas dan pompa air sering menggunakan mikrometer sekrup untuk mengukur diameter kawat tembaga yang akan digunakan sebagai pengganti gulungan kawat yang rusak.

Mikrometer juga memiliki penggunaan dalam bidang teleskop dan mikroskop. Dalam teleskop, mikrometer digunakan untuk mengukur diameter benda langit, sementara dalam mikroskop, alat ini digunakan untuk mengukur diameter objek mikroskopis. Mikrometer yang digunakan dalam teleskop pertama kali ditemukan oleh astronom asal Inggris, William Gascoigne, sekitar tahun 1638.

Ketika berbicara mengenai objek atau target biologi yang diteliti dengan mikroskop, biasanya memiliki dimensi yang diukur dalam satuan mikron (μ). Untuk mengukur panjang, lebar, atau diameter objek mikroskopis, digunakanlah mikrometer okuler.

Mikrometer okuler memiliki bentuk bulat pipih dan dilengkapi dengan skala yang mirip dengan penggaris, yang biasanya memiliki angka-angka 0, 10, 20, dan seterusnya hingga 100. Mikrometer okuler ini dapat dimasukkan ke dalam lensa okuler mikroskop. Nilai satuan panjang pada skala mikrometer okuler ini dapat dikalibrasi dengan menggunakan mikrometer obyektif, suatu proses yang dikenal sebagai kalibrasi.

Pengukuran yang dilakukan dengan mikrometer ini mencakup pengukuran ukuran sel dan diameter bidang pkalianng objektif. Keunggulan utama atau pentingnya mikrometri adalah kemampuannya untuk menghitung jumlah sel di dalam suatu area tertentu atau menentukan konsentrasi sel dalam sampel biologis. Penggunaan mikrometer dapat membantu dalam mengukur struktur internal yang dibuat dalam preparat biologi.

Selain mikrometer okuler, terdapat juga mikrometer objektif yang berbentuk kaca geser dengan skala seperti penggaris di tengahnya tanpa angka-angka, namun dengan jarak yang setara dengan 100 unit = 1 mm. Ini berarti setiap satuan pada skala tersebut setara dengan 0,01 mm atau 10 µm, sehingga jarak antar satuan pada mikrometer objektif tampak berbeda.

Mikrometer adalah alat yang sangat penting dalam teknik kelistrikan karena digunakan untuk mengukur ketebalan yang presisi pada berbagai komponen seperti balok, garis luar, tengah bagian bawah, dan slot batang.

Apa Saja Fungsi Mikrometer Sekrup?

Secara umum, fungsi mikrometer sekrup adalah untuk mengukur ketebalan dan kedalaman suatu benda. Namun, terdapat beberapa fungsi mikrometer sekrup yang dapat kalian ketahui. Untuk lebih jelasnya, mari kita eksplorasi penjelasan dari setiap fungsi mikrometer sekrup sebagai berikut:

Baca juga:  Pengertian Alat Ukur Panjang Serta Jenisnya Lengkap

1. Mengukur Tingkat Ketebalan

Salah satu fungsi utama mikrometer sekrup adalah untuk mengukur ketebalan suatu benda. Alat ini sangat berguna bahkan untuk benda-benda yang memiliki ketebalan yang sangat tipis. Misalnya, kalian dapat menggunakan mikrometer sekrup untuk mengukur ketebalan kertas, lembaran aluminium, atau lempeng baja yang sangat tipis.

2. Mengukur Diameter

Mikrometer sekrup juga digunakan sebagai alat untuk mengukur diameter. Alat ini sangat praktis untuk mengukur diameter benda-benda kecil seperti kabel, kawat, atau pipa kecil. Dengan akurasi yang tinggi, mikrometer sekrup memungkinkan kalian untuk mendapatkan pengukuran yang presisi.

3. Mengukur Kedalaman

Selain digunakan untuk mengukur diameter, mikrometer sekrup juga berfungsi untuk mengukur kedalaman suatu benda. Misalnya, kalian dapat menggunakannya untuk mengukur kedalaman dalam pipa atau untuk mengukur kedalaman dalam benda berlubang lainnya. Kemampuan ini membuatnya sangat berguna dalam berbagai aplikasi teknik.

4. Mengukur Garis Tengah

Mikrometer sekrup juga dapat digunakan untuk mengukur garis tengah dari berbagai benda berukuran kecil yang sulit diukur menggunakan alat pengukur lainnya. Ini berguna ketika kalian perlu mengetahui dimensi tepat dari benda-benda seperti sekrup kecil, baut, atau komponen mikroskopis lainnya.

Dengan berbagai fungsi yang dimilikinya, mikrometer sekrup merupakan alat yang sangat penting dalam berbagai bidang, termasuk dalam pekerjaan teknik, penelitian ilmiah, dan manufaktur. Kemampuan akurasi tinggi yang dimilikinya membuatnya menjadi alat yang tak ternilai dalam mendapatkan pengukuran yang tepat dan presisi.

Bagian – Bagian Mikrometer Sekrup

Mikrometer sekrup adalah alat pengukur yang memiliki beberapa komponen penting yang bekerja sama untuk memungkinkannya melakukan pengukuran dengan akurasi tinggi. Setiap bagian dari mikrometer sekrup memiliki fungsi khususnya, yang berperan dalam membuat alat ini berfungsi secara maksimal. Mari kita bahas lebih rinci tentang bagian-bagian utama mikrometer sekrup dan fungsi masing-masing:

1. Frame (Bingkai)

Bingkai adalah bagian luar dari mikrometer sekrup yang memberikan struktur dan kestabilan pada alat ini. Ini juga berfungsi sebagai pegangan yang memungkinkan pengguna untuk mengatur dan mengarahkan mikrometer sekrup dengan tepat pada objek yang akan diukur.

2. Poros Tetap (Anvil)

Poros tetap, atau sering disebut anvil, adalah bagian yang menonjol keluar dan digunakan sebagai titik tetap untuk mengukur objek. Ketika pengukuran dilakukan, objek yang akan diukur ditempatkan di antara poros tetap dan poros gerak (spindel).

3. Poros Gerak (Spindel)

Poros gerak, atau spindel, adalah komponen yang dapat bergerak maju dan mundur. Ketika mikrometer sekrup digunakan untuk mengukur objek, poros gerak bergerak untuk mendekat atau menjauh dari poros tetap, yang memungkinkan pengukuran yang presisi.

4. Sleeve (Selongsong)

Sleeve adalah bagian luar yang melindungi poros gerak dan memberikan pegangan yang nyaman untuk pengguna. Pada selongsong juga terdapat skala yang digunakan untuk membaca hasil pengukuran.

5. Lock Nut (Mur Pengunci)

Lock nut adalah mur pengunci yang digunakan untuk mengunci posisi spindel setelah pengukuran dilakukan. Ini penting untuk memastikan hasil pengukuran tetap stabil dan tidak berubah setelah pengukuran selesai dilakukan.

6. Thimble (Tombol Pengukur)

Thimble adalah bagian yang dapat diputar oleh pengguna untuk menggerakkan spindel maju atau mundur dengan sangat presisi. Itu juga berfungsi sebagai alat bantu untuk membaca skala pada selongsong.

Baca juga:  Apa Itu Termometer? Dan Bagaimana Prinsip Kerjanya Berdasar Jenisnya

6. Ratchet (Raket)

Ratchet adalah komponen yang digunakan untuk mencegah pengguna memberikan tekanan berlebihan saat mengukur. Ini mengurangi risiko merusak objek yang diukur atau merusak mikrometer itu sendiri.

Ketika semua bagian ini bekerja bersama, mikrometer sekrup dapat menghasilkan pengukuran yang sangat akurat dalam berbagai aplikasi, seperti dalam industri manufaktur, ilmu pengetahuan, dan teknik. Keakuratan dan kekalianlan mikrometer sekrup menjadikannya alat yang sangat penting dalam dunia pengukuran.

Jenis – jenis Mikrometer Sekrup

Di pasar, terdapat beberapa jenis model mikrometer sekrup yang tersedia, tergantung pada cara pembacaannya dan tujuan penggunaannya.

A. Jenis Mikrometer Sekrup berdasarkan Metode Pembacaanya

Mari kita perhatikan penjelasan lebih rinci tentang setiap jenis mikrometer sekrup berdasarkan metode pembacaannya yang ada di bawah ini:

1. Mikrometer Sekrup Manual

Seperti namanya, mikrometer sekrup manual adalah alat pengukur yang proses pengukuran dan pembacaannya masih dilakukan secara manual oleh pengguna.

Jenis mikrometer ini sering tersedia dengan harga yang terjangkau, dan sering digunakan dalam berbagai aplikasi. Mikrometer sekrup manual adalah jenis yang paling umum digunakan dan ditemui di pasaran.

2. Mikrometer Sekrup Digital

Berbeda dengan versi manual, mikrometer sekrup digital sudah dilengkapi dengan layar digital yang berfungsi untuk menampilkan hasil pengukuran secara langsung.

Dengan menggunakan mikrometer sekrup digital, pengguna tidak perlu lagi melakukan perhitungan manual. Hasil pengukuran dapat langsung dibaca pada layar digital yang disediakan. Hal ini membuatnya lebih praktis dan efisien dalam penggunaannya.

B. Jenis Mikrometer Sekrup berdasarkan Penggunaannya

Selain berdasarkan metode pembacaannya, jenis mikrometer sekrup juga dapat dibedakan berdasarkan fungsinya dan tujuan penggunaannya. Berikut adalah pembahasan lebih lanjut mengenai jenis-jenis mikrometer sekrup berdasarkan fungsinya:

1. Mikrometer Dalam

Mikrometer dalam adalah alat yang digunakan khusus untuk mengukur benda berlubang. Misalnya, jika kalian perlu mengetahui diameter atau garis tengah dari benda berlubang seperti pipa, mikrometer jenis ini sangat berguna.

2. Mikrometer Luar

Mikrometer luar digunakan untuk mengukur ketebalan atau diameter suatu benda dari arah luar. Contohnya, mikrometer luar sering digunakan untuk mengukur diameter kawat, lempeng logam, atau permukaan benda lainnya yang dapat diukur dari luar.

3. Mikrometer Kedalaman

Mikrometer kedalaman, sesuai dengan namanya, digunakan untuk mengukur ketinggian atau kedalaman suatu benda. Alat ini berguna ketika kalian perlu mengetahui sejauh mana suatu benda menembus atau sejauh mana suatu cekungan atau lubang berada dalam objek.

Untuk memahami prinsip kerja mikrometer sekrup, sangat penting untuk memahami cara penggunaan alat ini dengan benar.

Cara Menggunakan Mikrometer Sekrup

Berikut adalah cara penggunaan mikrometer sekrup:

Penempatan Objek:

Pertama-tama, objek yang akan diukur harus ditempatkan dengan hati-hati pada poros tetap mikrometer.

Penjepitan Objek:

Putar thimble perlahan-lahan sehingga objek terjepit di antara poros tetap dan spindel. Pastikan objek terletak dengan mantap di antara kedua poros ini.

Penyelarasan Presisi:

Untuk mendapatkan posisi yang lebih presisi, kalian dapat memutar rachet dan menggeser porosnya secara perlahan. Tujuannya adalah untuk memastikan bahwa objek tidak bergerak selama pengukuran berlangsung, sehingga hasil pengukuran dapat menjadi lebih akurat.

Baca juga:  √ Pengertian Neraca Analitik: Fungsi, Prinsip Kerja, Cara Kalibrasi

Pembacaan Hasil Pengukuran:

Setelah objek tertata dengan presisi, kalian dapat membaca hasil pengukuran pada skala yang terdapat pada mikrometer sekrup. Hasil pengukuran dapat dibaca pada skala utama dan juga pada skala nonius, jika tersedia.

Jika mikrometer dalam berfungsi untuk mengukur diameter suatu objek, mikrometer kedalaman digunakan untuk mengukur kedalaman dari berbagai jenis benda yang memiliki lubang atau cekungan. Dengan proses ini, mikrometer sekrup dapat digunakan secara efektif untuk berbagai jenis pengukuran presisi.

Cara Membaca Mikrometer Sekrup

Untuk membaca hasil pengukuran mikrometer sekrup, kalian dapat mengikuti langkah-langkah berikut:

Skala Utama:

Pada skala utama, perhatikan posisi thimble. Biasanya, thimble akan melewati angka pada bagian atas skala utama. Selain itu, garis horizontal pada thimble akan melewati satu strip yang ada pada skala utama.

Pada mikrometer sekrup, setiap strip pada skala utama memiliki nilai 0,5 mm. Jadi, hasil pengukuran pada skala utama dapat dihitung dengan menjumlahkan angka yang dilewati oleh thimble dan setengah dari jumlah strip yang dilewati oleh garis horizontal pada thimble. Sebagai contoh, jika thimble melewati angka 5 dan garis horizontal melewati satu strip, maka hasil pengukuran pada skala utama adalah 5 + (0,5/2) = 5,5 mm.

Skala Nonius:

Pada skala nonius, perhatikan posisi garis-garis yang ada pada skala nonius yang berdekatan dengan skala utama. Garis pada skala nonius akan menghimpit salah satu angka pada skala utama.

Setiap pembagian pada skala nonius mewakili tambahan panjang yang dapat dihitung. Sebagai contoh, jika garis pada skala nonius menghimpit angka 28 pada skala utama, maka tambahan panjang yang diperoleh dari skala nonius adalah 0,28 mm.

Hasil Akhir:

Untuk mendapatkan hasil akhir pengukuran mikrometer sekrup, tambahkan nilai dari skala utama dengan nilai tambahan yang diperoleh dari skala nonius. Sebagai contoh, jika hasil pengukuran pada skala utama adalah 5,5 mm dan tambahan panjang dari skala nonius adalah 0,28 mm, maka hasil akhir pengukuran adalah 5,5 + 0,28 = 5,78 mm.

Dengan mengikuti langkah-langkah ini, kalian dapat membaca dan menginterpretasikan hasil pengukuran mikrometer sekrup dengan akurasi yang tinggi.

Baca Juga :

Penutup

Sebagai penutup, pengertian mikrometer sekrup telah kita bahas dengan mendalam dalam artikel ini. Alat ukur ini memainkan peran penting dalam berbagai sektor industri untuk mendapatkan pengukuran yang akurat hingga skala mikrometer.

Keterampilan dalam menggunakan mikrometer sekrup tentunya memerlukan latihan dan pemahaman yang mendalam. Semakin kita memahami prinsip kerjanya, semakin kita dapat memaksimalkan manfaat alat ini dalam kehidupan sehari-hari dan dunia industri.

Seiring dengan perkembangan teknologi, alat ukur seperti mikrometer sekrup tetap relevan menunjukkan betapa pentingnya keakuratan dalam setiap aspek kehidupan kita.

Demikianlah artikel bengkeltv.id yang membahas tentang Pengertian Mikrometer Sekrup: Fungsi, Jenis & Cara Membacanya. Semoga artikel kami dapat bermanfaat dan terimakasih telah membaca artikel kami.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *