Bengkeltv.id – Pengertian Basement : Fungsi dan Berbagai Jenisnya. Basement, atau yang sering disebut sebagai ruang bawah tanah, adalah salah satu bagian penting dalam sebuah bangunan, baik itu rumah tinggal, gedung komersial, atau fasilitas industri. Meskipun seringkali terlupakan, basement memiliki peran yang sangat vital dalam mendukung struktur dan fungsionalitas bangunan secara keseluruhan. Selain sebagai ruang tambahan yang dapat dimanfaatkan untuk berbagai keperluan, basement juga dapat meningkatkan nilai properti jika dimanfaatkan dengan baik.
Pada artikel ini, kita akan membahas secara mendalam mengenai pengertian basement, fungsi utama yang dimilikinya, serta berbagai jenis basement yang dapat ditemui pada bangunan. Dengan memahami lebih lanjut tentang basement, Kalian akan mendapatkan gambaran yang lebih jelas mengenai manfaatnya serta bagaimana pemilihan jenis basement yang tepat dapat menambah kenyamanan dan efisiensi ruang dalam suatu properti.
Pengertian Basement
Basement adalah ruangan yang terletak di bawah permukaan tanah, di bagian bawah bangunan bertingkat. Ruang ini kini telah menjadi pilihan populer sebagai lantai tambahan paling bawah dalam suatu bangunan, terutama pada gedung-gedung tinggi.
Desain basement dapat mencakup satu lantai atau beberapa lantai yang lebih dalam, tergantung pada kebutuhan dan struktur bangunan. Penggunaan basement ini menjadi salah satu solusi efektif untuk mengoptimalkan penggunaan lahan yang semakin terbatas dan mahal. Selain itu, basement memiliki beragam fungsi, mulai dari ruang penyimpanan hingga area fungsional lainnya, seperti meningkatkan kapasitas parkir untuk menampung lebih banyak kendaraan, baik mobil maupun sepeda motor.
Fungsi Basement
Basement merupakan elemen integral dalam bangunan bertingkat yang memberikan nilai tambah baik dalam hal ruang maupun kualitas konstruksi, sekaligus menyediakan ruang ekstra untuk berbagai keperluan.
Secara struktural dan fungsional, basement telah dikenal luas sebagai bagian penting dalam konstruksi bangunan, dengan beberapa peran utama sebagai berikut:
- Meningkatkan Kekuatan Pondasi
Basement berfungsi untuk memperdalam bagian dasar pondasi, yang berkontribusi pada peningkatan daya dukung tanah dasar. Hal ini berarti basement memiliki peran penting dalam memberikan kekuatan dan stabilitas pada bangunan. - Memperkuat Stabilitas Konstruksi
Basement membantu memperkuat stabilitas bangunan dengan mengatasi gaya guling dan gaya geser. Ketika berat tanah yang digali seimbang dengan beban bangunan di atasnya, hal ini mencegah kemungkinan penurunan atau pergeseran struktur. - Ruang Utilitas dan Fungsional
Basement sering digunakan sebagai ruang utilitas, seperti tempat untuk sistem pemanas air, boiler, kotak sekering, hingga tempat parkir atau sistem pendingin udara. Fungsi multifungsi ini menjadikan basement sangat berguna dalam mendukung operasional bangunan. - Pusat Distribusi Layanan
Basement juga berperan sebagai area untuk sistem distribusi listrik dan titik distribusi layanan televisi kabel, menjadikannya pusat kontrol untuk berbagai sistem penting dalam bangunan.
Dengan segala fungsi dan kontribusinya, basement jelas merupakan elemen yang sangat vital dalam konstruksi gedung tinggi.
Jenis-Jenis Basement
Setelah tahu Pengertian Basement, selanjutnya basement memiliki berbagai macam jenis. Setiap jenis mempunyai karakteristik yang khas dan fungsinya masing-masing.
Berikut jenis-jenis basement:
1. Walk Up Basement
Jenis basement ini adalah ruang bawah tanah yang memiliki akses terpisah, lengkap dengan pintu eksterior dan tangga yang mengarah langsung ke jalan atau halaman rumah. Dengan akses seperti ini, penghuni bangunan dapat masuk dan keluar dari basement tanpa perlu melewati bagian dalam rumah.
Keuntungan utama dari desain basement jenis ini adalah fleksibilitas untuk menyewakan ruang basement kepada pihak lain, karena aksesnya yang terpisah. Namun, adanya pintu dan tangga eksterior ini juga membawa kekurangan dari segi keamanan. Potensi bagi penjahat atau pencuri untuk mengakses basement tanpa diketahui penghuni menjadi ancaman yang perlu diperhatikan.
Selain itu, tangga luar rumah yang terpapar langsung ke elemen cuaca, seperti hujan, sinar matahari, dan suhu ekstrem, sangat rentan mengalami kerusakan seiring waktu.
2. Walk Out Basement
Secara umum, walk out basement mirip dengan walk up basement, keduanya memiliki akses langsung ke luar bangunan selain dari tangga yang ada di dalam rumah. Namun, perbedaan utama terletak pada cara akses keluar yang hanya melibatkan pintu tanpa tangga yang mengarah ke atas, seperti yang ditemukan pada walk up basement.
Pintu keluar langsung tanpa tangga ini biasanya terjadi karena sebagian basement berada sejajar dengan permukaan tanah. Hal ini sering ditemukan pada rumah atau gedung yang dibangun di lahan miring, seperti di lereng gunung atau sisi bukit.
Dari segi keuntungan dan kerugian, walk out basement mirip dengan walk up basement. Namun, salah satu keuntungan tambahan dari jenis ini adalah tidak adanya tangga luar, sehingga tidak ada bagian yang rentan rusak akibat paparan cuaca ekstrem seperti hujan atau sinar matahari langsung.
3. Look Out Basement
Berbeda dengan dua jenis basement sebelumnya, look out basement tidak memiliki akses keluar langsung, selain dari tangga yang terletak di dalam rumah. Sesuai dengan namanya, basement jenis ini hanya memungkinkan penghuni untuk melihat ke luar saat berada di dalam.
Hal ini terjadi karena look out basement tidak sepenuhnya berada di bawah tanah, sehingga sebagian dinding atasnya sejajar dengan permukaan tanah luar, memungkinkan untuk dipasangi jendela.
Selain memberikan pKalianngan ke luar, keberadaan jendela tersebut juga meningkatkan kualitas pencahayaan alami dan sirkulasi udara di dalam basement. Karena tidak ada pintu keluar di bagian luar, basement jenis ini juga menawarkan tingkat keamanan yang lebih tinggi.
4. Cellar
Cellar adalah jenis basement yang dirancang khusus untuk menyimpan makanan dan minuman, seperti wine atau anggur. Ruang ini dibangun dengan tujuan menjaga suhu yang konsisten sepanjang tahun, ideal untuk penyimpanan yang memerlukan kondisi suhu tertentu.
Dari segi desain, cellar cenderung minimalis, dengan lantai yang terbuat dari tanah padat dan rak penyimpanan yang terpasang di dinding-dindingnya, menciptakan ruang yang fungsional dan efisien untuk keperluan penyimpanan.
Pelaksanaan Konstruksi Basement
Nah sudah memahami Pengertian Basement kan? lalu apabila sebuah basement akan dibangun bagi sebuah gedung, dibutuhkan suatu gambar denah yang sudah ada lalu dilanjutkan proses penggalian tanah dengan kedalaman tertentu.
Bahkan, pembangunan basement mengawali aktivitas konstruksi dari gedung di atasnya. Salah satu masalah yang bisa terjadi pada pembangunan basement adalah keruntuhan dinding tanah vertikal.
Selain itu, juga arus air tanah yang naik ke area galian. Oleh sebab itu, diperlukan metode paling tepat dalam menangani konstruksi dari basement.
1. Metode Konstruksi yang Digunakan
Teknik pelaksanaan merupakan metode atau pendekatan yang digunakan oleh kontraktor sebagai pedoman utama dalam melaksanakan proyek konstruksi.
Tujuan utamanya adalah untuk mengelola proyek agar mencapai hasil yang optimal. Tahap ini biasanya ditentukan oleh konsultan perencana.
Proses ini melibatkan serangkaian studi, supervisi, dan desain yang melibatkan berbagai aspek terkait, seperti peralatan, teknologi, batasan, kondisi lingkungan, kinerja tenaga kerja, dan jarak antar bangunan.
Rencana kerja konstruksi harus dilaksanakan dengan baik agar tidak menimbulkan masalah. Beberapa kasus yang dapat dijadikan pembelajaran adalah penambahan tulangan, pembongkaran, dan desain ulang.
Kejadian-kejadian tersebut dapat menyebabkan penundaan dalam mencapai hasil akhir proyek dan melebihi anggaran yang telah ditetapkan.
Secara umum, teknik pelaksanaan pembangunan basement dimulai dengan konstruksi ke arah bawah atau downward, kemudian dilanjutkan dengan pekerjaan ke atas atau upward.
2. Bagian Dinding Penahan atau Retaining Wall
Retaining wall atau dinding penahan dipasang untuk mencegah keruntuhan saat melakukan penggalian tanah untuk pembangunan basement.
Umumnya, kontraktor menggunakan beberapa jenis penahan tanah. Namun, diaphragm wall dan contiguous pile adalah yang paling umum digunakan.
Di antara keduanya, diaphragm wall lebih disarankan untuk pekerjaan basement karena memiliki kelebihan berikut:
- Memudahkan kontraktor dalam mengendalikan permukaan air tanah, sehingga tidak memerlukan upaya yang rumit.
- Dapat diterapkan pada berbagai jenis dan kondisi tanah.
- Tidak menghasilkan kebisingan yang mengganggu aktivitas masyarakat sekitar.
- Cocok untuk pembangunan basement gedung yang berlokasi di pusat atau jantung kota.
3. Proses Dewatering
Penggalian tanah untuk proyek konstruksi basement dapat menyebabkan timbulnya genangan air yang mengisi galian tersebut.
Oleh karena itu, penting untuk menggunakan sistem dewatering guna menjaga kekeringan di area proyek dari awal hingga akhir.
Sistem ini berfungsi sebagai pengendalian air tanah agar tidak mengganggu proses konstruksi basement gedung yang sedang dibangun.
4. Tahapan Pelaksanaan Metode Konstruksi Pembuatan Basement
Seperti yang kita ketahui, pembangunan basement dilakukan dari bawah ke atas. Berikut adalah tahapan yang diterapkan oleh kontraktor dan tenaga kerja saat melaksanakan pekerjaan pada bagian bawah terlebih dahulu:
- Sistem dewatering diterapkan untuk menurunkan permukaan air tanah.
- Persiapan dan pemasangan diaphragm wall sebagai penahan tekanan lateral dan memotong aliran air tanah (cut-off wall).
- Dilanjutkan dengan penggalian atau ekskavasi hingga mencapai kedalaman yang ditentukan.
- Pemasangan angkur dan pembuatan bored pile sebagai pondasi untuk menyelesaikan tahap bawah.
Setelah selesai dengan tahap bawah atau downward, persiapan dilakukan untuk tahap ke atas (upward) dengan mengikuti tahapan berikut:
- Pembuatan lantai kerja setelah pondasi selesai dikerjakan.
- Proses pilecap dilakukan untuk menghubungkan pondasi bored pile dengan lantai kerja.
- Pembuatan tile beam dan kolom dengan cermat dan teliti.
- Pembuatan pelat lantai basement untuk area terdalam.
- Melanjutkan pekerjaan konstruksi dari lantai terbawah hingga lantai teratas.
- Pekerjaan ini didasarkan pada metode konvensional yang menggunakan kolom, balok, dan pelat.
Basement adalah ruangan khusus yang terletak di bawah permukaan tanah, dan fungsinya bervariasi sesuai dengan kebutuhan bangunan konstruksi yang ada.
Tahapan pelaksanaannya membutuhkan waktu yang cukup lama untuk menghasilkan basement yang optimal.
Kesimpulan
Sebagai kesimpulan, pengertian basement mencakup ruang bawah tanah yang memiliki peran penting dalam struktur dan fungsi bangunan. Basement tidak hanya berfungsi sebagai ruang tambahan yang memperluas kapasitas bangunan, tetapi juga berkontribusi pada kestabilan dan kekuatan konstruksi bangunan secara keseluruhan. Dari berbagai jenis basement yang ada, masing-masing memiliki keunggulan dan kegunaan yang disesuaikan dengan kebutuhan penghuni serta kondisi lahan tempat bangunan tersebut dibangun.
Mulai dari walk out basement, walk up basement, hingga cellar, setiap jenis basement menawarkan solusi berbeda dalam hal akses, pencahayaan, sirkulasi udara, hingga penyimpanan barang. Dengan pemilihan yang tepat, basement dapat mengoptimalkan ruang, meningkatkan nilai properti, dan memenuhi berbagai kebutuhan praktis, seperti ruang parkir, utilitas, atau penyimpanan.
Namun, seperti halnya dengan setiap elemen konstruksi, pemilihan jenis basement harus disesuaikan dengan kondisi tanah, desain bangunan, dan tujuan penggunaannya. Memahami fungsi dan berbagai jenis basement dapat membantu Kalian membuat keputusan yang tepat, baik untuk pembangunan rumah baru maupun renovasi bangunan yang ada. Sebagai elemen penting dalam desain arsitektur modern, basement menawarkan potensi besar untuk menciptakan ruang yang lebih efisien dan fungsional. Semoga informasi dari bengkeltv.id mengenai Pengertian Basement ini bermanfaat untuk Kalian.