Mengenal Pahat Bubut

√ Mengenal Pahat Bubut: Jenis, Material dan Proses Pembuatan

Posted on

Bengkeltv.id – √ Mengenal Pahat Bubut: Jenis, Material dan Proses Pembuatan. Di dunia pemesinan, memahami alat yang kalian miliki sangat penting untuk mencapai presisi dan efisiensi. Salah satu alat yang memainkan peran kunci dalam operasi pembubutan adalah “Mengenal Pahat Bubut.” Dalam panduan komprehensif ini, kita akan menjelajahi secara mendalam kerumitan alat ini, menjelajahi jenisnya, aplikasinya, dan segala yang perlu kalian ketahui untuk menjadi terampil dalam seni pembubutan.

Pengertian Pahat Bubut

Pahat bubut merupakan perangkat pemotong yang sangat penting dan esensial dalam proses pembubutan. Dengan beragam jenis pahat bubut yang tersedia, kita dapat membuat berbagai bentuk benda kerja sesuai dengan kebutuhan pembubutan.

Pahat bubut dapat digunakan untuk berbagai jenis pekerjaan, termasuk membubut permukaan (facing), memperbesar diameter lubang, membuat ulir, meratakan permukaan, membuat alur, tirus, dan chamfer.

Material Pahat Bubut

Berdasarkan jenis material yang digunakan, pahat bubut dapat dikategorikan ke dalam beberapa jenis, termasuk pahat bubut dari bahan seperti karbon, HSS (Baja Kecepatan Tinggi), paduan cor nonferri, keramik, karbida, CBN (kubik boron nitrida), dan intan, baik yang sintetis maupun alami seperti Sintered dan Natural Diamond.

Ada beberapa faktor yang mempengaruhi kemampuan potong pahat bubut, antara lain:

  1. Jenis bahan atau material yang digunakan.
  2. Geometri pahat bubut.
  3. Sudut potong pahat bubut.
  4. Teknik penggunaan sesuai petunjuk katalog.

Perlu diperhatikan bahwa setiap produsen pahat bubut umumnya mencantumkan spesifikasi dan klasifikasi produk mereka dalam katalog. Ini termasuk penggunaan kode stkalianr yang sesuai dengan stkalianr ISO 513.

Kemampuan pemotongan pahat bubut akan memberikan hasil terbaik jika semua faktor di atas dipenuhi sesuai dengan stkalianr yang telah ditetapkan.

Proses Pembuatan Pahat Bubut

Proses pembuatan pahat bubut terdiri dari empat tahap, yaitu tahap pencampuran, tahap pembentukan, tahap manufaktur, dan tahap finishing. Seluruh tahapan proses ini harus mengikuti prosedur yang telah ditentukan untuk menghasilkan produk pahat bubut yang memiliki stkalianr kualitas.

Tahap 1: Pencampuran (Mixing)

Proses pencampuran merupakan langkah awal dalam pembuatan pahat bubut. Pada tahap ini, serbuk logam dicampur dengan zat aditif yang sesuai. Pencampuran ini penting untuk menciptakan campuran homogen yang akan membentuk dasar material pahat bubut. Kualitas campuran ini sangat memengaruhi performa dan kekuatan akhir produk.

Tahap 2: Pembentukan (Forming)

Pada tahap pembentukan, campuran serbuk logam yang telah disiapkan mengalami proses kompaksi. Kompaksi dapat dilakukan pada suhu ruang (kompaksi dingin) atau pada suhu tinggi (kompaksi panas). Proses pemadatan dingin kemudian diikuti oleh sintering, di mana campuran serbuk logam dipanaskan dalam lingkungan vakum, sehingga partikel-partikel tersebut menyatu dengan kuat. Proses ini membentuk bahan awal yang akan menjadi dasar dari pahat bubut.

Baca juga:  Penyebab Aki Rusak Beserta Ciri dan Menjaga Agar Awet

Tahap 3: Fabrikasi (Manufacturing)

Proses manufaktur merupakan tahap di mana bahan yang telah dibentuk pada tahap sebelumnya diolah lebih lanjut untuk membentuk produk akhir pahat bubut sesuai dengan stkalianr yang diinginkan. Ini melibatkan berbagai proses pemesinan, termasuk pemotongan, pembentukan, dan penyelesaian yang presisi untuk mencapai bentuk dan dimensi yang sesuai.

Tahap 4: Proses Finishing

Proses finishing adalah tahap terakhir dalam pembuatan pahat bubut. Pada tahap ini, berbagai teknik digunakan untuk menghaluskan area atau bagian tertentu dari produk. Tujuannya adalah untuk meningkatkan tampilan visual produk tanpa memengaruhi spesifikasi teknisnya. Proses ini memberikan sentuhan akhir yang estetis pada pahat bubut, membuatnya lebih menarik dan siap digunakan.

Jenis Jenis Pahat Bubut

Pahat bubut memiliki berbagai jenis tergantung pada klasifikasinya. Berikut adalah jenis-jenis pahat bubut yang dilihat dari berbagai aspek.

1. Berdasarkan Letak Penyayatan

  • Pahat Bubut Dalam
    Proses pembubutan pada bagian dalam benda kerja disebut pahat bubut dalam. Pembubutan ini sering digunakan untuk memperbesar diameter lubang pada benda kerja. Proses ini memerlukan tingkat ketelitian dan kehati-hatian yang tinggi karena penyayatan terjadi di dalam benda kerja dan tidak dapat dengan mudah diamati oleh operator.
  • Pahat Bubut Luar
    Pahat bubut luar adalah proses pembubutan pada bagian luar benda kerja. Proses ini memiliki tingkat kesulitan yang lebih rendah dibandingkan dengan pahat bubut dalam karena penyayatan terjadi pada permukaan luar yang dapat diamati dengan jelas oleh operator.

2. Berdasarkan Keperluan Pekerjaan

  • Pahat Kasar / Roughing
    Ketika kita perlu melakukan proses pemesinan yang kasar, diperlukan penggunaan pahat yang mampu memotong benda kerja dengan cepat. Pada situasi seperti ini, pahat kasar atau roughing menjadi pilihan utama karena dirancang dengan konstruksi yang kuat dan tahan terhadap beban pemotongan yang berat.
  • Pahat Halus / Finishing
    Jika kita menginginkan hasil dengan permukaan yang halus, maka pahat finishing harus digunakan. Terdapat dua jenis pahat finishing yang bisa dipilih, yaitu pahat finishing titik dan pahat finishing datar.

Pahat finishing datar memiliki sisi potong yang rata, sedangkan pahat finishing titik memiliki sisi potong yang bulat. Pilihan antara keduanya tergantung pada jenis permukaan yang ingin dicapai dalam proses pemesinan.

3. Menurut Letak Sisi Potongnya

  • Pahat Kiri
    Pahat kiri adalah jenis pahat yang memiliki ujungnya menghadap ke kiri, sedangkan ujung potongnya menghadap ke arah kita. Proses pembubutan menggunakan pahat kiri digunakan untuk mengerjakan benda kerja dengan pergerakan dari arah kiri ke kanan.
  • Pahat Kanan
    Pahat kanan, sebaliknya, adalah pahat yang memiliki ujung potongnya menghadap ke kanan saat ujung potongnya menghadap ke arah kita. Pahat jenis ini digunakan untuk mengerjakan benda kerja dengan pergerakan dari kanan ke kiri, atau ke arah kepala tetap atau chuck mesin bubut.

4. Berdasarkan Fungsinya

  • Pahat Rata
    Pahat jenis ini digunakan untuk meratakan permukaan datar pada bidang longitudinal benda kerja. Proses pengerjaannya melibatkan pemindahan posisi pahat dari ujung luar benda kerja menuju ke arah chuck atau arah berlawanan, tergantung apakah pahat tersebut merupakan pahat kanan atau pahat kiri.
  • Pahat Sisi / Muka
    Mesin bubut ini digunakan untuk menghaluskan atau membalikkan permukaan benda kerja. Sistem kerjanya melibatkan pemindahan dari tengah benda kerja ke arah luar atau sebaliknya, tergantung pada arah putaran mesin.
  • Pahat Potong
    Pahat jenis ini digunakan khusus untuk memotong benda kerja yang memiliki panjang tertentu.
  • Pahat Alur
    Pahat alur sering digunakan untuk membentuk profil alur pada permukaan benda kerja. Bentuk alur tergantung pada jenis pahat alur yang digunakan.
  • Pahat Chamfer
    Pahat chamfer digunakan untuk membuat chamfer atau tumpul pada ujung permukaan benda kerja. Sudut chamfer umumnya sekitar 45º.
  • Pahat Ulir
    Jenis pahat ulir digunakan dalam pembuatan ulir pada permukaan benda kerja, baik untuk ulir dalam maupun ulir luar.
Baca juga:  √ Pengertian Las Argon: Panduan Mesin, Peralatan, Hasil, Cara Setting

5. Inserts Tips / Pahat Bubut Sisipan

Dalam mengikuti perkembangan dan kebutuhan pekerjaan lapangan, ujung sisipan sambungan pahat mesin bubut diperkuat dan dipasang dengan lebih kuat.

  • Tips Pengikatan Inserts dengan Brazing
    Pada tips pengikatan inserts dengan brazing, hanya bagian ujung sisipan pahat mesin bubut yang dibuat dan kemudian diikat dengan menggunakan proses brazing menggunakan kuningan pada ujung badan pahat.
  • Tips Pengikatan Inserts dengan Klip atau Baut
    Sisipan pahat bubut (ujung sisipan) dikunci atau disekrup, dan sambungan dibuat dengan menggunakan sisipan penjepit atau sisipan pahat yang disekrup ke tempatnya. Terdapat berbagai contoh alat yang digunakan untuk memasang sisipan yang dipasang pada braket, yang memungkinkan untuk memutar bidang luar dan memasang pada braket yang memungkinkan untuk memutar bidang tertentu.

Geometris Sudut Pahat Bubut

Jenis-jenis sudut geometris yang terdapat pada pahat bubut meliputi:

Ukuran sudut potong dan sudut kebebasan pada pahat bubut sangat tergantung pada jenis material yang akan di-bubut, karena faktor ini memiliki pengaruh yang signifikan terhadap hasil pembubutan dan kemampuan pahat.

Berikut ini akan diuraikan mengenai besarnya sudut potong dan sudut kebebasan yang sesuai untuk mesin bubut tipe HSS.

1. Sudut Pahat Bubut Rata

Dalam proses pembubutan rata pada benda kerja yang terbuat dari baja ringan (mild steel), pahat bubut rata pada mesin bubut pipih memiliki sudut potong dan sudut-sudut kebebasan yang diatur dengan cermat. Sudut potong ini disesuaikan dengan jenis baja dan kondisi pemotongan yang diinginkan untuk mencapai hasil yang optimal.

GeometrisSudut / Derajat
Sudut potong samping80º
Sudut potong depan12º ÷ 15º
Sudut tatal12º ÷ 20º
Sudut bebas samping10º ÷ 13º
Sudut bebes depan8º ÷ 10º

2. Sudut Pahat Bubut Muka / Facing

Ketika melakukan proses pembubutan muka atau facing pada benda kerja yang terbuat dari baja yang lunak, pahat bubut muka memiliki sudut potong dan sudut kebebasan yang telah diatur. Sudut-sudut ini penting untuk menghasilkan permukaan yang rata dan sesuai dengan spesifikasi yang diinginkan, terutama pada material baja yang memiliki karakteristik yang berbeda.

GeometrisSudut / Derajat
Sudut potong samping55º
Sudut potong depan12º ÷ 15º
Sudut tatal12º ÷ 20º
Sudut bebas samping10º ÷ 13º
Sudut bebes depan8º ÷ 10º

3. Sudut Pahat Bubut Ulir Segitiga

Pada umumnya, mesin bubut yang digunakan dalam pembuatan pahat bubut segitiga adalah untuk jenis ulir metris (M) dan jenis Whitworth (W). Besaran sudut pada masing-masing pahat bubut tersebut disesuaikan dengan jenis ulir yang ingin dibuat, serta kisaran atau gang yang diperlukan. Setiap jenis ulir memerlukan sudut-sudut tertentu agar ulir tersebut dapat dibuat dengan akurat dan sesuai stkalianr.

GeometrisSudut / Derajat
Sudut puncak ulir metris60º
Sudut puncak ulir withwort55º

4. Pahat Bubut Ulir Segi Empat

Sama seperti pada pahat bubut ulir segitiga, ukuran sudut kebebasan pada pahat bubut ulir segi empat juga disesuaikan dengan jenis ulir dan kisaran yang ingin dibuat. Ini adalah langkah penting dalam menghasilkan ulir segi empat yang presisi dan sesuai dengan kebutuhan pekerjaan. Sudut-sudut ini memainkan peran kunci dalam menentukan bentuk dan dimensi ulir yang dihasilkan.

Baca juga:  √ Pengertian Roda Gigi: Jenis, Fungsi, Prinsip Kerja, Kelebihan

Cara Mengasah Pahat Bubut

Semua orang yang telah memiliki mesin bubut selama lebih dari seminggu pasti menyadari pentingnya mengasah pahat bubut secara berkala. Terdapat empat tahap dalam proses pengasahan pahat bubut. Berikut adalah tahap-tahap dan cara-cara dalam mengasah pahat bubut.

1. Gerinda pada bagian ujung

Pada langkah awal, gunakan batu gerinda kasar untuk mengasah ujung batang HSS. Letakkan pahat dengan sedikit miring ke kiri sekitar 10 hingga 15 derajat. Ini akan membentuk sudut bebas sehingga tidak semua bagian pahat akan bersentuhan dengan benda kerja.

Harap diingat bahwa proses ini dapat menyebabkan pahat menjadi panas, oleh karena itu, sesekali rendam pahat dalam pendingin selama sekitar 15 detik.

2. Grinda sisi samping sebelah kiri

Pada tahap kedua, gerinda bagian sisi potong, di mana sisi yang akan melakukan pemotongan berada di sebelah kiri, sehingga pahat yang sedang diasah adalah sisi sebelah kanan. Prinsip dasarnya tetap sama, hanya perbedaan dalam cara memegang pahat, yaitu dengan menggerindanya secara berdampingan pada sudut sekitar 10 derajat ke roda gerinda.

3. Gerinda sisi bagian atas

Pada tahap ketiga, kita akan membentuk tepi sudut drop di bagian atas pahat, yang ditunjukkan dalam warna biru. Saat melangkah maju dalam tahap ini, perlu dilakukan dengan lebih hati-hati untuk memastikan bahwa sisi yang akan dipotong, khususnya di sudut persimpangan kiri dan atas, tidak terbawa oleh batu gerinda.

Jika hal ini terjadi, sudut potong yang dihasilkan akan berkurang atau mungkin lebih rendah daripada bagian badan pahat itu sendiri. Pahat ini masih dapat digunakan, namun, mungkin akan memerlukan tambahan pelat baja saat penyesuaian dilakukan.

4. Bulatkan ujungnya

Pada tahap keempat, kita melaksanakan proses pembulatan tepi potong. Dalam konteks pekerjaan bubut yang stkalianr, memiliki tepi potong yang terlalu tajam tidak diinginkan. Oleh karena itu, kita perlu membentuk tepi potong dengan memiliki radius yang kecil agar bisa digunakan dengan baik, terutama pada bagian yang lebih dalam.

Baca Juga :

Penutup

Dalam perjalanan ini untuk mengenal lebih dalam tentang alat yang tak terpisahkan dari dunia perkayuan dan logam, kita telah menjelajahi berbagai jenis pahat bubut beserta fungsinya.

Dari pahat potong hingga pahat bubut lancip, setiap jenis memiliki peran khusus dalam membentuk benda kerja menjadi sesuatu yang lebih indah dan berguna.

Semoga artikel bengkeltv.id ini memberikan wawasan yang berharga tentang mengenal pahat bubut. Dengan pengetahuan ini, kita dapat terus mengembangkan keterampilan dan pemahaman kita tentang alat-alat yang sangat penting dalam dunia pembuatan.

Jadi, mari terus berinovasi dan memperbaiki diri kita dalam menghadapi tantangan-tantangan yang datang dalam dunia perkayuan dan logam. Terima kasih telah membaca, dan semoga sukses selalu dalam perjalanan kalian untuk menguasai seni pahat bubut.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *