Jenis Alat Ukur Daya Listrik

√ Jenis Alat Ukur Daya Listrik: Pengertian, Fungsi, Kegunaan, Prinsip Kerja

Posted on

Finoo.id – √ Jenis Alat Ukur Daya Listrik: Pengertian, Fungsi, Kegunaan, Prinsip Kerja. Diperlukan perangkat pengukur listrik guna mengukur berbagai parameter listrik seperti tegangan, arus, daya, resistansi, faktor kerja, frekuensi, dan lainnya. Dengan alat pengukur listrik, pengguna atau teknisi dapat memperoleh pengukuran yang akurat untuk baik arus searah (DC) maupun arus bolak-balik (AC).

Pada masa lalu, alat pengukur listrik masih mengkalianlkan metode pengukuran analog yang menggunakan jarum untuk menunjukkan angka atau skala yang sesuai. Namun, berkat kemajuan teknologi seperti yang kita saksikan saat ini, telah banyak tersedia alat pengukur listrik berbasis digital yang lebih mudah digunakan.

Jenis-jenis alat pengukur listrik pun beragam, dengan masing-masing memiliki fungsi dan kegunaan yang spesifik. Sebagai contoh, Ampere Meter adalah alat pengukur listrik yang digunakan untuk mengukur besaran arus listrik dalam suatu rangkaian elektronika.

Untuk memahami lebih lanjut mengenai berbagai jenis alat pengukur listrik beserta fungsinya, silakan baca artikel ini!

Jenis – Jenis Alat Ukur Daya Listrik

1. Wattmeter

Salah satu alat pengukur daya yang paling dikenal luas adalah Wattmeter. Alat ini dapat digunakan untuk mengukur arus listrik searah maupun bolak-balik dalam suatu rangkaian.

Wattmeter memberikan indikasi visual mengenai jumlah energi listrik yang disalurkan ke rangkaian yang sedang diukur, memungkinkan pengguna untuk menilai apakah operasi sirkuit berjalan dengan benar atau apakah perbaikan diperlukan.

Indikasi ini disajikan dalam satuan “watt,” yang merupakan stkalianr internasional untuk mengukur konsumsi atau pasokan energi listrik. Wattmeter tersedia dalam dua jenis utama:

  • Jenis Analog: Dilengkapi dengan tiga gulungan internal serta dua gulungan arus statis dan satu gulungan potensial bergerak dengan jarum penunjuk.
  • Jenis Elektronik atau Digital: Jenis ini beroperasi dengan menggunakan mikroprosesor untuk mengukur nilai arus atau tegangan listrik pada rangkaian dengan melakukan ribuan sampel per detik.
Baca juga:  Pengertian Multitester: Bagian, Fungsi dan Cara Kerjanya

Wattmeter termasuk dalam kategori alat pengukur daya yang sensitif, sehingga memberikan hasil pengukuran yang akurat. Namun, perlu diperhatikan bahwa alat ini rentan terhadap kerusakan jika arus listrik yang diukur melebihi kapasitasnya.

Jika kalian menggunakan Wattmeter berkualitas tinggi atau kelas atas (biasanya dilengkapi dengan sakelar koil arus paralel/seri), alat tersebut dapat menangani tegangan yang lebih tinggi tanpa mengalami kerusakan.

2. Amperemeter

Alat pengukur daya listrik yang disebut Amperemeter dapat dibedakan menjadi dua jenis berdasarkan arusnya, yaitu arus searah (DC) dan arus bolak-balik (AC). Sementara itu, berdasarkan konstruksi, Amperemeter dapat dibagi menjadi empat jenis, yakni:

  • Amperemeter Kumparan Bergerak
  • Amperemeter Elektrodinamometer
  • Amperemeter Besi Bergerak
  • Amperemeter Tipe Penyearah

Amperemeter digunakan dengan cara dipasang secara berderet atau seri, sehingga semua elektron dan arus listrik dapat mengalir melalui Amperemeter dengan lancar. Jenis rangkaian listrik yang cocok menggunakan alat Amperemeter adalah yang berbentuk tertutup. Namun, perlu diperhatikan bahwa resistansi dalam rangkaian Amperemeter relatif rendah, sehingga dapat terjadi penurunan tegangan.

Karena alasan tersebut, setiap Amperemeter dilengkapi dengan sekering bawaan (built-in) untuk melindunginya dari arus berlebihan. Selain itu, Amperemeter tersedia dalam dua model, yaitu analog dan digital.

Amperemeter model analog berprinsip menggunakan jarum penunjuk untuk menampilkan hasil pengukuran, sementara model digital menampilkan hasil pengukuran dalam bentuk angka.

Sebelum menggunakan Amperemeter, arus listrik perlu diputus terlebih dahulu, dan hanya setelah alat terpasang dengan benar, arus listrik dapat dihubungkan kembali.

3. Ohm Meter

Ohm Meter adalah alat yang digunakan untuk menentukan resistansi listrik dalam sebuah rangkaian, biasanya dalam rangkaian yang tertutup, dan hasil pengukurannya dinyatakan dalam satuan ohm.

Arus listrik yang diterapkan pada Ohm Meter akan menghasilkan pengukuran resistansi, dan perhitungan selanjutnya dapat dilakukan dengan menggunakan Hukum Ohm, yang dirumuskan sebagai V=1R.

Baca juga:  Pengertian Mikrometer Sekrup: Fungsi, Jenis & Cara Membacanya

Bagian utama dari Ohm Meter adalah komponen yang disebut Galvanometer, yang bekerja dengan menggunakan baterai.

Prinsip kerja alat ini melibatkan jarum dan dua kabel uji dengan warna yang berbeda di kedua ujungnya. Kabel yang berwarna merah dihubungkan dengan terminal bermuatan positif, sementara kabel berwarna hitam dihubungkan dengan terminal yang bermuatan negatif.

Perangkat Ohm Meter ini dapat digunakan dalam rangkaian seri atau paralel, tergantung pada apakah resistansi yang diukur merupakan bagian dari resistansi shunt atau rangkaian biasa.

4. Multimeter

Dikenal juga dengan sebutan Avo Meter, perangkat ini adalah jenis alat pengukur daya listrik yang mampu mengukur arus, resistansi, serta tegangan.

Multimeter, dibandingkan dengan beberapa jenis alat sebelumnya, adalah alat yang sangat praktis digunakan, memberikan hasil pengukuran yang cepat, dan dapat digunakan untuk mengukur baik rangkaian listrik berjenis DC maupun AC.

Namun, sebelum digunakan, perangkat ini perlu disetel terlebih dahulu sesuai dengan kebutuhan pengguna, apakah itu untuk mengukur resistansi, arus, atau tegangan listrik.

Selanjutnya, ujung yang berwarna hitam harus disambungkan ke terminal negatif, sementara ujung yang berwarna merah dihubungkan ke terminal positif. Hasil pengukuran akan terlihat pada skala yang ditunjukkan oleh penunjuk jarum.

5. Volt Meter

Tegangan listrik yang terdapat antara dua rangkaian listrik dapat diukur dengan menggunakan perangkat pengukur daya yang disebut Volt Meter, yang juga dapat mengukur perbedaan potensial.

Volt Meter dapat digunakan pada kedua jenis arus, yaitu arus searah (DC) dan arus bolak-balik (AC). Terdapat juga Volt Meter khusus yang digunakan untuk mengukur tegangan pada frekuensi radio (RF). Seperti Wattmeter, Volt Meter tersedia dalam versi digital dan analog.

Volt Meter tradisional (analog) menggunakan galvanometer sensitif dengan resistansi internal yang tinggi, sehingga mampu menampilkan rentang tegangan yang diukur. Di sisi lain, Volt Meter digital dapat langsung menampilkan nilai tegangan dalam bentuk angka tanpa perlu konversi.

Baca juga:  Apa Itu Megger dan Bagaimana Fungsinya dalam Pengujian Listrik?

Perlu diperhatikan bahwa setiap alat pengukur memiliki batasan maksimal dalam pengukuran, sehingga jika digunakan pada tegangan melebihi batas ini, alat tersebut dapat mengalami kesalahan pengukuran atau bahkan kerusakan.

Setiap alat pengukur daya listrik dalam daftar di atas memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing, serta prinsip kerja yang berbeda-beda.

Baca Juga :

Penutup

Dengan demikian, artikel ini telah menjelaskan berbagai jenis alat pengukur daya listrik yang umum digunakan dalam berbagai konteks dan aplikasi.

Setiap alat memiliki peran khususnya dalam mengukur tegangan, arus, resistansi, dan daya listrik. Keberagaman jenis alat ini memungkinkan para pengguna dan teknisi untuk melakukan pengukuran dengan akurat sesuai dengan kebutuhan mereka.

Dalam pemilihan alat pengukur daya listrik, penting untuk mempertimbangkan jenis arus yang akan diukur (DC atau AC), jenis pengukuran yang diperlukan, serta batasan dan kelebihan dari masing-masing alat.

Dengan pengetahuan yang tepat tentang jenis alat ukur yang sesuai, kalian dapat memastikan keberhasilan dalam mengelola dan memahami sistem listrik serta perangkat elektronik yang kalian tangani.

Semoga artikel bengkeltv.id ini bermanfaat dalam membantu kalian memahami lebih lanjut tentang jenis alat ukur daya listrik yang ada.

Jika kalian memiliki pertanyaan lebih lanjut atau ingin mengeksplorasi topik ini lebih lanjut, jangan ragu untuk mencari informasi tambahan atau berkonsultasi dengan ahli di bidang ini.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *