Apa Itu Lux Meter

Apa Itu Lux Meter? Pengertian, Fungsi dan Cara Penggunanya

Posted on

Bengkeltv.id – Apa Itu Lux Meter? Pengertian, Fungsi dan Cara Penggunanya. Cahaya adalah bentuk energi berupa gelombang elektromagnetik dengan panjang gelombang sekitar 380 hingga 750 nanometer yang dapat diamati secara langsung. Dalam ilmu fisika, cahaya adalah radiasi elektromagnetik, termasuk yang terlihat oleh mata manusia maupun yang tidak terlihat.

Keberadaan cahaya sangat penting bagi kelangsungan hidup makhluk hidup. Tanpa cahaya, malam hari akan diselimuti oleh kegelapan, membuat semua tempat atau ruangan tampak gelap. Cahaya mampu menerangi ruangan di dalam rumah, menciptakan suasana yang lebih terang dan nyaman. Tingkat kecerahan cahaya di suatu area dapat diukur menggunakan perangkat khusus.

Salah satu alat yang digunakan untuk mengukur intensitas cahaya disebut Lux Meter. Dengan bantuan alat ini, manusia dapat mengukur sejauh mana tingkat terang cahaya di suatu tempat. Untuk memahami lebih lanjut tentang Lux Meter dan fungsinya, kalian dapat membaca artikel berikut ini:

Pengertian Lux Meter

Lux meter adalah alat yang dipergunakan untuk mengukur intensitas cahaya atau tingkat pencahayaan di suatu lokasi. Alat ini beroperasi secara otomatis dengan menghitung dan mengukur tingkat cahaya, serta menyesuaikannya dengan tingkat pencahayaan yang diperlukan. Lux meter terdiri dari tiga komponen utama, yaitu rangka, LED, dan photodiode.

Intensitas cahaya atau tingkat pencahayaan adalah ukuran yang mencerminkan seberapa banyak cahaya yang diterima oleh suatu permukaan per unit luasnya. Satuan yang digunakan untuk mengukur intensitas cahaya adalah lux (lx), yang merupakan satuan dalam Sistem Satuan Internasional (SI). Satu lux setara dengan satu lumen per meter persegi.

Lux meter dapat digunakan untuk menentukan besarnya intensitas cahaya di suatu ruangan yang sedang diuji, sehingga dapat diambil keputusan apakah pencahayaan sudah mencukupi atau belum. Dengan informasi mengenai intensitas cahaya dalam ruangan, kita dapat memilih lampu yang sesuai untuk dipasang di setiap ruangan tersebut.

Fungsi Lux Meter

Fungsi utama lux meter adalah sebagai alat pengukur intensitas pencahayaan di suatu area. Pembuatan alat pengukur cahaya ini didasari oleh pemahaman bahwa kebutuhan akan pencahayaan bervariasi dalam setiap ruangan, bergantung pada kegunaan ruang tersebut.

Sebagai contoh, ruang kerja memerlukan pencahayaan yang lebih terang daripada kamar tidur. Hal ini karena dalam ruang kerja, mata manusia perlu untuk dengan jelas menangkap detail-detail yang diperlukan untuk mendukung pekerjaan yang sedang dilakukan. Di sisi lain, dalam kamar tidur, pencahayaan yang lebih redup biasanya tidak menjadi masalah, karena tidur biasanya lebih nyaman dalam keadaan minim cahaya.

Baca juga:  Mengenal Lux Meter Secara Lengkap

Selain itu, lux meter juga digunakan untuk mengukur tingkat iluminasi, yaitu seberapa banyak cahaya yang diterima oleh mata manusia dari sumber cahaya tertentu di suatu area. Iluminasi dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti warna cahaya, panjang gelombang, sudut datangnya, dan tingkat refleksi cahaya.

Dengan menggunakan lux meter, kita dapat menentukan apakah tingkat iluminasi di suatu tempat sudah sesuai dengan stkalianr yang berlaku. Stkalianr iluminasi dapat bervariasi tergantung pada jenis aktivitas atau pekerjaan yang dilakukan di tempat tersebut. Sebagai contoh, pekerjaan yang memerlukan tingkat ketelitian tinggi, seperti membaca atau menulis, membutuhkan iluminasi sekitar 500-1000 lux. Sedangkan pekerjaan yang kurang memerlukan ketelitian, seperti berjalan atau berbicara, memerlukan iluminasi sekitar 100-200 lux.

Cara Kerja Lux Meter

Lux meter beroperasi dengan mengubah energi cahaya menjadi energi listrik. Alat ini dilengkapi dengan sebuah sensor yang disebut sel foto atau photodiode yang ditempatkan di dekat sumber cahaya yang akan diukur intensitasnya. Cahaya dari sumber tersebut akan jatuh pada sel foto dan diubah menjadi arus listrik. Semakin banyak cahaya yang diterima oleh sel foto, semakin besar pula arus listrik yang dihasilkan.

Sensor yang digunakan dalam lux meter adalah photodiode, yang termasuk dalam kategori sensor cahaya atau optik. Sensor cahaya atau optik bertugas mendeteksi perubahan cahaya yang berasal dari sumber cahaya, pantulan cahaya, atau perubahan cahaya yang memasuki area tertentu.

Lux meter mampu memberikan respons yang berbeda terhadap berbagai jenis cahaya yang diterimanya, baik itu cahaya alami maupun buatan. Setiap warna yang diukur akan menciptakan suhu warna yang berbeda, tergantung pada panjang gelombang cahaya. Oleh karena itu, pembacaan hasil pengukuran pada lux meter merupakan hasil dari efek panjang gelombang yang diterima oleh sensor photodiode.

Hasil pengukuran yang diperoleh dapat ditampilkan pada layar panel LCD (Liquid Crystal Display) dengan format digital. Tampilan digital pada layar LCD biasanya berbentuk angka-angka dengan format yang mengingatkan pada angka 8 yang terputus-putus. LCD menggunakan molekul asimetrik dalam cairan organik transparan, dan orientasi molekul ini dikendalikan oleh medan listrik eksternal untuk menampilkan informasi.

Bagian-Bagian Lux Meter

 

Seperti halnya alat ukur lainnya, lux meter juga memiliki komponen-komponen khusus yang memiliki fungsi masing-masing.

Alat pengukur cahaya ini didesain dengan tampilan yang minimalis dan pada pkalianngan pertama mirip dengan ponsel, walaupun bagian-bagiannya tampak tidak terlalu rumit.

Ada lima komponen penting yang perlu kalian ketahui agar kalian dapat menggunakan dan membaca hasil pengukuran dari alat ini dengan tepat dan akurat.

1. Layar Panel

Alat ini dilengkapi dengan layar berbentuk kotak yang tidak terlalu lebar, digunakan untuk menampilkan hasil pengukuran dalam bentuk skala.

Semakin besar angka yang muncul di layar, semakin tinggi intensitas cahaya di lokasi yang diukur. Sebaliknya, angka yang lebih kecil menunjukkan intensitas cahaya yang lebih rendah di tempat tersebut.

Baca juga:  √ Pengertian Alat Ukur Waktu beserta Fungsi dan Jenisnya Lengkap

2. Tombol On / Off

Sama seperti alat-alat pada umumnya, alat pengukur cahaya ini dilengkapi dengan tombol on/off yang berfungsi untuk menghidupkan dan mematikan alat. Keberadaan tombol ini mempermudah pengaturan alat.

Tombol on/off pada alat ini juga berperan dalam menjaga penggunaan daya baterai yang ada di dalamnya dan secara bersamaan membantu dalam penghematan konsumsi listrik.

3. Tombol Range

Tombol range adalah komponen kunci yang memiliki peran penting dalam mendukung aktivitas pengukuran alat ini. Fungsi tombol ini adalah untuk menentukan sejauh mana jangkauan pengukuran yang akan dilakukan.

4. Zero Adjust VR

Zero Adjust VR adalah komponen pada lux meter yang memiliki peran penting dalam menangani masalah terkait dengan skala pengukuran.

Ketika terjadi kesalahan, bagian ini memungkinkan untuk mengembalikan alat ke kondisi semula. Dampak dari ini adalah pengguna perlu memulai ulang proses pengukuran cahaya dari awal.

5. Sensor Cahaya

Sensor cahaya menjadi salah satu komponen kunci dalam alat ini karena berperan dalam menangkap cahaya yang akan diukur. Oleh karena itu, perawatan dan perhatian ekstra diperlukan untuk menjaga kinerja sensor ini.

Hal ini disebabkan karena sensor cahaya umumnya sangat sensitif. Membersihkannya secara berkala diperlukan untuk memastikan bahwa sensor tetap berfungsi dengan baik. kalian hanya perlu membersihkannya menggunakan tisu atau kapas, namun pastikan untuk tidak mengenai air ke bagian ini.

Jenis Lux Meter

Alat pengukur cahaya ini dibagi menjadi dua jenis yang memiliki fungsi yang sama. Perbedaan antara keduanya terletak pada jenis media yang digunakan dalam proses pengukuran.

1. Analog

Pada jenis analog, alat pengukur ini mengukur intensitas cahaya dengan memanfaatkan dua skala yang ada, yakni skala atas dan skala bawah.

Dua skala yang berbeda ini memiliki rentang skala hingga 60. Dalam jenis analog ini, skala-skala tersebut menjadi penentu seberapa besar atau kecil intensitas cahaya di lokasi yang diukur.

Sehingga, hasil pengukuran akan sesuai dengan skala yang digunakan dalam proses pengukuran.

2. Digital

Lux meter jenis digital lebih populer di masyarakat karena penggunaannya lebih praktis dan efisien. Sementara itu, jenis analog hadir dengan tiga rentang skala pengukuran yang berbeda, yaitu A, B, dan C.

Pemilihan rentang skala saat melakukan pengukuran akan berdampak signifikan pada hasil pengukuran intensitas cahaya. Untuk memperoleh hasil pengukuran yang lebih akurat, rentang skala A menjadi pilihan yang paling sesuai karena skala ini mampu mencapai hingga 2.000 lux.

Prosedur Penggunanaan Alat Lux Meter

Mengoperasikan atau menggunakan lux meter adalah hal yang sangat sederhana. Berbeda dengan alat ukur lain yang mungkin lebih rumit, perhatian utama dalam penggunaannya adalah pada sensor alat, karena sensor inilah yang akan mengukur intensitas pencahayaan dari cahaya yang ada.

Karenanya, penting untuk meletakkan sensor pada area yang akan diukur tingkat pencahayaannya (iluminasi) dengan cermat, sehingga hasil pengukuran yang ditampilkan akan akurat.

Baca juga:  Alat Ukur Tekanan Udara : Pengertian dan Jenis-Jenisnya

Berikut adalah langkah-langkah penggunaan alat ini:

  1. Geser tombol “off/on” ke posisi On.
  2. Pilih kisaran range yang sesuai untuk pengukuran (2.000 lux, 20.000 lux, atau 50.000 lux) dengan menggunakan tombol Range.
  3. Arahkan sensor cahaya ke permukaan di area yang akan diukur intensitas pencahayannya, dengan tangan kalian.
  4. Baca hasil pengukuran yang ditampilkan pada layar panel.

Dalam hal perawatan alat ini, perlu diperhatikan bahwa sensor cahaya sangat sensitif. Sensor ini harus dirawat dengan hati-hati dan ditempatkan dalam lingkungan yang aman agar sensor tetap berfungsi dengan baik. Sensor ini merupakan komponen paling vital dalam alat ini.

Cara Pembacaan Lux Meter

Pada tombol range terdapat pilihan kisaran pengukuran. Terdapat tiga kisaran pengukuran yang tersedia, yaitu 2.000 lux, 20.000 lux, dan 50.000 lux. Angka-angka ini mengindikasikan batasan rentang pengukuran yang digunakan.

Memilih 2.000 lux berarti pengukuran hanya dapat dilakukan pada cahaya yang memiliki intensitas kurang dari 2.000 lux. Memilih 20.000 lux, artinya pengukuran dapat dilakukan pada cahaya dengan rentang 2.000 hingga 19.990 lux.

Sementara itu, memilih 50.000 lux berarti pengukuran dapat dilakukan pada cahaya dengan rentang 20.000 hingga 50.000 lux. Ketika kalian ingin mengukur intensitas cahaya alami, disarankan untuk memilih opsi 2.000 lux, sehingga hasil pengukuran lebih akurat. Spesifikasi ini juga bergantung pada kemampuan alat itu sendiri.

Dalam pengukuran, jika kalian memilih rentang 0-1999, hasil yang ditampilkan pada layar panel akan dikalikan dengan faktor 1 lux. Jika kalian memilih rentang 2.000-19.990, hasil pada layar panel akan dikalikan dengan faktor 10 lux. Sedangkan, jika kalian memilih rentang 20.000 hingga 50.000, hasil pada layar panel akan dikalikan dengan faktor 100 lux.

Baca Juga :

Penutup

Dalam artikel bengkeltv.id ini, kita telah menjelaskan secara mendalam mengenai apa itu lux meter dan bagaimana cara menggunakannya.

Lux meter adalah alat yang penting dalam mengukur intensitas pencahayaan di berbagai lingkungan, dan pemahaman tentang kisaran pengukuran serta fungsi berbagai komponennya akan membantu kalian dalam menjalankan pengukuran yang akurat.

Dengan pemahaman yang baik tentang apa itu lux meter dan bagaimana menggunakannya, kalian dapat memastikan bahwa pencahayaan di sekitar kalian selalu sesuai dengan kebutuhan dan stkalianr yang berlaku.

Jadi, apakah kalian seorang profesional yang membutuhkan pengukuran cahaya yang akurat atau hanya ingin memahami konsep ini, semoga artikel ini telah memberikan wawasan yang berguna tentang apa itu lux meter.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *