Pengertian Conveyor

√ Pengertian Conveyor: Fungsi, Jenis, dan Kegunaanya

Posted on

Bengkeltv.id – √ Pengertian Conveyor: Fungsi, Jenis, dan Kegunaanya. Conveyor dikenal sebagai perangkat yang umumnya ditemui dalam berbagai bidang seperti transportasi, pengiriman barang, manufaktur, layanan kesehatan, dan industri besar lainnya. Perangkat ini digunakan untuk mengangkut dan memindahkan barang dari satu lokasi ke lokasi lainnya. Lebih tepatnya, conveyor adalah alat yang digunakan untuk memindahkan barang, bahan, atau material dari satu tempat ke tempat lain.

Selain sektor industri yang telah disebutkan sebelumnya, industri kuliner juga mengadopsi penggunaan conveyor. Restoran Jepang yang menghadirkan menu Sushi sebagai andalan mereka seringkali menggunakan sistem conveyor untuk menghidangkan Sushi kepada pelanggan.

Pentingnya conveyor tidak hanya terletak pada kemampuannya untuk memindahkan barang, melainkan juga dalam mengatasi berbagai kendala dan dalam menjaga keselamatan serta keamanan para pekerja industri. Ini menjadikan operasional dalam berbagai industri menjadi lebih efisien dan efektif.

Dalam artikel ini, kita akan menjelaskan konsep dan manfaat dari penggunaan conveyor. Mari teruskan membaca hingga akhir.

Pengertian Conveyor

Conveyor adalah peranti yang digunakan untuk mempermudah dan mengangkut barang. Conveyor berfungsi sebagai sistem transportasi untuk memindahkan barang dari satu tempat ke tempat lain. Conveyor hadir dalam berbagai ukuran dan kapasitas, dari yang kecil hingga besar, serta mampu mengangkut beban ringan hingga berat.

Saat ini, penggunaan conveyor tidak hanya terbatas pada perusahaan saja. Banyak jenis usaha lainnya yang mengadopsinya untuk mempermudah berbagai tugas. Hal ini disebabkan oleh kegunaan conveyor yang sangat penting dalam berbagai konteks.

Fungsi Conveyor

Keberadaan conveyor memiliki banyak manfaat yang signifikan dalam memindahkan barang dalam jumlah besar tanpa perlu bolak-balik, sehingga dapat menghemat waktu dan tenaga. Beberapa manfaat utama dari alat pengangkut ini meliputi:

  1. Menghemat Waktu dan Tenaga: Conveyor sangat efisien dalam memindahkan barang, baik yang ringan maupun berat. Karena barang dapat dipindahkan secara kontinu tanpa perlu pergerakan bolak-balik, ini mengurangi waktu dan usaha yang diperlukan dalam proses transportasi.
  2. Perpindahan Cepat Tanpa Interaksi Manusia: Sistem conveyor memungkinkan perpindahan barang dengan kecepatan yang tinggi tanpa harus melibatkan interaksi manusia secara langsung. Hal ini tidak hanya menghemat waktu, tetapi juga meningkatkan produktivitas.
  3. Higienis dan Steril: Conveyor dapat digunakan untuk menjaga tingkat kebersihan dan sterilisasi yang tinggi. Dalam beberapa industri, seperti makanan dan farmasi, ini sangat penting untuk menjaga produk tetap higienis. Dengan menggunakan conveyor, sentuhan manusia dapat diminimalisir, yang pada gilirannya dapat mengurangi risiko kontaminasi.
  4. Pengangkutan Barang Secara Bersamaan: Conveyor memiliki kapasitas untuk mengangkut banyak barang secara bersamaan. Ini bermanfaat ketika perlu memindahkan barang dalam jumlah besar atau dalam produksi massal.
  5. Penerapan di Berbagai Bidang: Selain digunakan dalam industri, sistem conveyor juga ditemukan dalam berbagai aplikasi lainnya. Misalnya, treadmill yang digunakan dalam olahraga adalah contoh lain dari sistem konveyor yang digunakan untuk membantu seseorang bergerak tanpa harus berpindah tempat.

Bagian Bagian Conveyor

Conveyor adalah alat yang kompleks yang terdiri dari beberapa komponen penting. Sebelum Anda merencanakan penggunaan conveyor, penting untuk memahami komponen-komponen tersebut. Berikut beberapa bagian utama yang perlu Anda ketahui:

  1. Belt (Sabuk): Bagian ini merupakan sabuk yang membawa bahan yang diangkut oleh mesin penggerak. Sabuk ini memainkan peran kunci dalam pergerakan barang.
  2. Idler (Penyangga): Idler adalah bagian yang digunakan untuk menyangga dan menahan sabuk conveyor. Ini membantu menjaga kestabilan dan ketegangan sabuk.
  3. Centering Device (Alat Pusat): Komponen ini digunakan untuk mencegah sabuk agar tidak melaju terlalu kencang dari roller. Ini mempertahankan posisi sabuk agar tetap terpusat.
  4. Unit Penggerak: Unit penggerak adalah komponen yang bertanggung jawab untuk mentransfer tenaga penggerak ke sabuk. Ini memungkinkan gerakan berkelanjutan dari conveyor.
  5. Bending the Belt (Pulley): Bagian ini termasuk pulley terakhir dan tengah, serta susunan roller. Ini memengaruhi sifat dan kelenturan dari sabuk.
  6. Pengumpan: Pengumpan digunakan untuk memberikan bahan ke bagian atas sabuk dengan kecepatan yang teratur.
  7. Trippers (Penempatan Muatan): Komponen ini digunakan untuk mengarahkan muatan yang tumpah ke tempat tertentu, memungkinkan pemindahan barang yang terorganisir.
  8. Pembersih Belt: Bagian ini biasanya terletak di bagian bawah sabuk untuk mencegah agar bahan tidak menempel pada sabuk, menjaga kebersihan dan kinerja conveyor.
  9. Skirt (Pembatas): Skirt adalah pembatas atau sekat yang dipasang di sisi kanan dan kiri sabuk. Ini membantu menjaga agar bahan tidak tercecer dari sabuk.
  10. Holdback (Pencegah Putaran Kembali): Bagian ini digunakan untuk mencegah sabuk agar tidak berputar ke arah bawah secara tiba-tiba saat conveyor dimatikan. Ini penting untuk keselamatan.
  11. Kerangka: Kerangka adalah struktur penyangga dari seluruh sistem conveyor belt. Ini mendukung semua komponen lainnya dan memastikan integritas dan stabilitas conveyor.
  12. Motor Penggerak: Motor penggerak digunakan untuk menjalankan conveyor sesuai dengan kebutuhan. Ini menyediakan tenaga yang diperlukan untuk menggerakkan seluruh sistem.
Baca juga:  √ Pengertian Las Argon: Panduan Mesin, Peralatan, Hasil, Cara Setting

Jenis Conveyor

Perangkat transportasi pengangkut barang, atau yang lebih dikenal dengan sebutan conveyor, menampilkan variasi dalam bentuk, ukuran, dan penggunaan yang disesuaikan dengan jenisnya. Biasanya, conveyor beroperasi dengan dukungan tenaga dari motor, prinsip gravitasi, atau bahkan dapat dioperasikan secara manual.

Walaupun memiliki ragam bentuk dan ukuran, secara umum conveyor memiliki bingkai panjang sebagai strukturnya yang berfungsi sebagai penyangga untuk sabuk, rol, atau roda yang digunakan dalam pergerakan barang. Setelah kita memahami konsep dan fungsi dari conveyor, mari kita lanjutkan untuk menjelaskan berbagai jenis conveyor yang sering digunakan dalam berbagai jenis usaha.

1. Roller Conveyor

Dengan nama yang sesuai, conveyor jenis ini memiliki bentuk yang mengingatkan pada roller-roller paralel yang menyerupai jembatan panjang, yang digunakan untuk mengalirkan barang atau produk. Prinsip kerjanya dapat bervariasi, ada yang beroperasi dengan memanfaatkan gaya gravitasi bumi, ada yang ditarik, dan beberapa juga didorong.

Roller conveyor dirancang secara khusus sesuai dengan jenis barang atau produk yang akan diangkut. Hal ini tentu memengaruhi jenis bahan yang digunakan dalam pembuatannya, yang bisa berupa karet, logam, plastik, atau bahan lainnya yang sesuai dengan kebutuhan aplikasi.

2. Belt Conveyor

Conveyor belt dilengkapi dengan sabuk yang berfungsi sebagai penyangga barang yang akan diangkut, menjaga agar barang tetap berada pada posisinya. Jenis bahan yang digunakan untuk sabuknya bervariasi tergantung pada kebutuhan khusus. Sebagai contoh, jika digunakan untuk mengangkut produk panas, maka sabuk dari logam seringkali menjadi pilihan yang tepat.

Sistem kerja dari conveyor sabuk melibatkan putaran yang terhubung pada drum atau pulley. Conveyor jenis ini banyak digunakan di perusahaan yang mengangkut produk berat. Keunggulannya mencakup beberapa fitur berikut:

  • Kapasitas Beban yang Dapat Diatur: Conveyor belt dapat diatur untuk menangani berbagai kapasitas beban, sesuai dengan kebutuhan produksi.
  • Muatan Tinggi: Conveyor ini mampu mengangkut muatan berat dengan efisien dan aman.
  • Kemampuan Operasi di Kemiringan: Conveyor belt dapat beroperasi di kemiringan dengan sudut hingga 18 derajat, memungkinkan penggunaan yang fleksibel dalam berbagai lingkungan.
  • Kecepatan yang Dapat Diatur: Kecepatan conveyor dapat diatur hingga 600 kaki per menit, memungkinkan pengaturan yang sesuai dengan kecepatan produksi.
  • Operasi Naik dan Turun: Conveyor ini dapat beroperasi baik untuk pemindahan barang naik maupun turun, memberikan fleksibilitas dalam pengaturan fasilitas produksi.
  • Sabuk Penahan Plat: Keberadaan sabuk penahan plat di conveyor ini menjaga barang yang diangkut tetap aman dan stabil selama perjalanan.
  • Perawatan yang Mudah: Conveyor belt ini relatif mudah untuk diperawatan, memudahkan pemeliharaan dan perbaikan jika diperlukan.
Baca juga:  √ Pengertian Breakdown Maintenance: Fungsi, Jenis, Tujuan, Pentingnya

3. Powered Roller (Roller Bertenaga)

Kemudian, kita memiliki conveyor jenis roller bertenaga, yang umumnya digunakan dalam berbagai industri seperti pembuatan besi, makanan, dan pengemasan yang memerlukan pergerakan dengan tenaga tambahan. Bahan yang digunakan untuk conveyor ini juga disesuaikan dengan kapasitas produk yang dihasilkan, sehingga memberikan fleksibilitas dalam aplikasinya.

4. Apron Conveyor

Perusahaan yang memiliki tugas memindahkan barang berat dengan muatan hingga mencapai kecepatan maksimum 100 kaki per menit umumnya memilih penggunaan conveyor jenis Apron. Selain itu, meskipun harus mengangkut beban berat, conveyor slat mampu beroperasi di kemiringan hingga 25 derajat, menjadikannya pilihan yang ideal untuk menangani bahan-bahan kasar, besar, dan berminyak.

5. Ball Transfer (Transfer Bola)

Dalam situasi pengangkutan yang memerlukan perpindahan dalam beberapa arah untuk mengalihkan alur kerja dari satu arah ke arah lainnya, penggunaan sistem ball cast mounted menjadi suatu keharusan. Sistem ini memungkinkan penanganan yang efisien dan dapat beroperasi dengan lancar.

6. Magnetik

Perpindahan produk dengan menggunakan jenis konveyor ini mengandalkan penggunaan chip magnetik yang dapat bergerak baik secara horizontal maupun vertikal. Cara kerjanya sesuai dengan adanya plat stasioner yang dipasang di bawah magnet, menciptakan gerakan yang tepat sesuai dengan kebutuhan.

7. Bucket Conveyor

Conveyor bucket, atau sering disebut sebagai elevator bucket, menggunakan wadah dengan banyak sisi yang terpasang pada kabel, sabuk, atau rantai untuk mengangkut berbagai jenis barang. Produk yang diangkut dapat berupa barang cair atau kering, seperti beras, gula pasir, kacang-kacangan, dan bahkan lumpur.

Elevator bucket mampu mengangkut muatan hingga 100 ton per jam, dengan kemampuan menangani kemiringan yang lebih curam dibandingkan dengan chain conveyor. Cara kerjanya melibatkan penggunaan timba yang digerakkan oleh rantai dengan beragam bentuk yang sesuai dengan fungsinya yang spesifik.

Baca juga:  √ Pengertian Ragum: Jenis, Fungsi, Bagian, Cara Kerja

8. Pneumatic Conveyor

Conveyor pneumatic bekerja dengan menghubungkan pompa ke sebuah sedotan yang bertugas mengangkut barang dengan cara menghisap produk melalui selang yang dapat mengubah arah aliran. Meskipun sistemnya berfokus pada pergerakan melalui aliran udara, perlu diperhatikan bahwa kotoran atau debu yang mungkin melekat pada produk akan difiltrasi melalui sebuah mesin penyaringan. Hal ini menjaga kebersihan dan kehigienisan produk, terutama yang memerlukan standar kebersihan yang tinggi.

Sistem pneumatic ini sangat cocok digunakan dalam pengangkutan produk jadi atau bahan makanan untuk mencegah kontaminasi oleh zat beracun seperti timbal dan lainnya. Beberapa perangkat yang umumnya digunakan dalam konveyor ini meliputi pompa sebagai sumber udara, cyclone untuk memisahkan partikel berukuran besar, serta bag filter yang berfungsi sebagai penyaring debu.

9. Drag Atau Chain

Conveyor Chain memiliki beberapa jenis, yakni chain sliding dan rolling. Pergerakannya melibatkan sejumlah komponen yang relatif sedikit. Cara kerjanya mengandalkan rantai yang terhubung secara kontinu untuk menarik unit penggerak.

Walau begitu, jenis conveyor chain kini jarang digunakan karena perawatannya yang cukup rumit dan seringkali mesinnya mengalami masalah. Meski demikian, conveyor chain tetap menjadi pilihan yang sangat sesuai dalam beberapa situasi, seperti saat diperlukan untuk proses produksi yang melibatkan penanganan debu, pergerakan lintas, kombinasi antara pergerakan horizontal dan vertikal, serta di lingkungan dengan temperatur tinggi.

10. Screw Conveyor

Conveyor ini menggunakan sistem sekrup dalam proses pengangkutannya. Fungsinya sangat ideal digunakan untuk mengangkut material berupa serbuk, butiran, dan biji-bijian. Selain itu, conveyor ini juga dapat digunakan dalam kegiatan pencampuran dan pengadukan bahan, seperti yang sering ditemui dalam proses pembuatan makanan instan, baik yang berbentuk kering maupun basah.

Conveyor merupakan beragam jenis alat yang dapat mempermudah berbagai aspek usaha dalam menyelesaikan tugas-tugasnya. Penggunaannya tidak hanya memudahkan, tetapi juga meningkatkan efisiensi dalam proses produksi. Oleh karena itu, sangat penting untuk memilih jenis conveyor yang sesuai dengan jenis produk yang akan diangkut sebelum memutuskan untuk membelinya.

Baca Juga :

Penutup

Dengan demikian, pemahaman akan konsep ini sangat penting dalam dunia manufaktur modern. Seiring teknologi terus berkembang, conveyor menjadi semakin canggih dan beragam, membuktikan bahwa evolusi terus berlanjut.

Dalam kesimpulan, pemahaman yang mendalam tentang conveyor adalah fondasi bagi produktivitas yang lebih baik dan perkembangan industri yang berkelanjutan.

Semoga artikel bengkeltv.id ini telah memberikan wawasan yang berguna untuk Anda dan menjadi pijakan untuk eksplorasi lebih lanjut dalam dunia teknologi conveyor.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *