Bengkeltv.id – Tutorial Cara Mengukur Transistor Paling Mudah Dilakukan. Transistor adalah salah satu komponen penting dalam dunia elektronika. Bagi para hobiis, pemula, atau bahkan profesional, mengukur transistor merupakan langkah awal yang penting dalam mendiagnosis masalah atau memahami karakteristik komponen ini. Namun, bagi yang belum berpengalaman, proses pengukuran transistor dapat terasa rumit.
Dalam artikel ini, kami akan memberikan panduan lengkap tentang cara mengukur transistor secara efektif. Kami akan menjelaskan langkah-langkah yang diperlukan, peralatan yang diperlukan, dan juga tips praktis untuk memastikan hasil pengukuran yang akurat.
Apa itu Transistor
Transistor adalah salah satu komponen elektronika aktif yang sering dipakai dalam berbagai rangkaian elektronika. Komponen ini terdiri dari dua dioda yang disusun secara seri atau berurutan.
Susunan konfigurasi dioda pada transistor menghasilkan dua jenis transistor yang berbeda dalam sifat dan karakteristik, yaitu transistor tipe NPN dan PNP.
Meskipun memiliki perbedaan sifat, fungsi dan manfaat transistor tetap sama secara umum.
Fungsi transistor
Transistor adalah sebuah komponen aktif yang sering menjadi inti dari rangkaian elektronika. Terdapat beberapa fungsi umum yang biasa digunakan transistor, antara lain:
- Penyearah tegangan
- Stabilisator tegangan
- Menguatkan arus dan tegangan
- Sebagai switching
- Osilator gelombang
- Pencampur sinyal
Struktur Dasar Transistor
Transistor pada dasarnya terdiri dari tiga lapisan semikonduktor dan memiliki tiga terminal, yaitu Emisor (E), Basis (B), dan Kolektor (C).
Struktur Transistor sebenarnya merupakan penggabungan dari dua dioda yang dipasang bersama-sama.
Dari penggabungan tersebut, Transistor dibagi menjadi dua tipe, yaitu Transistor tipe NPN dan Transistor tipe PNP, yang juga dikenal sebagai Transistor Bipolar.
Transistor ini disebut Bipolar karena memiliki dua polaritas dalam mengalirkan arus listrik.
Tipe NPN merupakan singkatan dari Negatif-Positif-Negatif, sedangkan tipe PNP merupakan singkatan dari Positif-Negatif-Positif.
Berikut ini adalah gambar tipe Transistor berdasarkan Lapisan Semikonduktor yang membentuknya beserta simbol Transistor NPN dan PNP.
Bagaimana Menentukan PIN Transistor ?
Tiap transistor memiliki 3 pin atau kaki transistor yang memiliki karakteristik yang berbeda, yaitu: Basis (B), Emitor (E), dan Kolektor (C). Pin-pin ini memiliki fungsi untuk menghubungkan transistor dengan papan rangkaian elektronika.
Pada pemasangannya, kita tidak boleh sembarangan dalam menentukan posisi pin-pin transistor. Hal ini penting agar rangkaian transistor dapat berfungsi dengan baik.
Berikut ini adalah contoh letak pin atau kaki transistor dengan berbagai bentuk:
A. Cara Mengukur Transistor Dengan Multimeter Analog
Setelah mengetahui letak pin pada transistor, Kalian dapat dengan mudah mengukur transistor. Berikut adalah langkah-langkah untuk mengukur transistor tipe NPN dan PNP menggunakan multimeter analog.
1. Cara mengukur transistor NPN
Berikut ini adalah langkah-langkah untuk mengukur transistor tipe NPN:
- Persiapkan multimeter analog.
- Atur skala pengukuran ke Ohm x1k.
- Letakkan probe merah multimeter pada pin basis transistor.
- Letakkan probe hitam pada pin emitor transistor.
- Jika jarum bergerak ke kanan menunjukkan nilai ohm tertentu, berarti transistor dalam kondisi normal.
- Jika jarum tidak bergerak atau bergerak ke kanan penuh (0 Ohm), berarti transistor sudah rusak.
- Biarkan probe merah tetap pada pin basis transistor, dan sentuhkan probe hitam ke pin kolektor transistor.
- Jika jarum menunjukkan nilai hambatan tertentu, maka transistor masih baik.
- Jika jarum tidak bergerak atau menunjukkan nilai 0 Ohm, maka transistor sudah jebol.
- Sentuhkan probe merah pada emitor dan probe hitam pada kolektor.
- Jika jarum tidak bergerak, maka transistor dalam kondisi normal.
2. Cara mengukur transistor PNP
Berikut adalah langkah-langkah untuk mengukur transistor PNP menggunakan multimeter analog:
- Siapkan multimeter analog.
- Pilih pengukuran Ohm dengan skala 1k.
- Tempelkan probe hitam pada pin basis transistor.
- Letakkan probe merah pada pin emitor transistor.
- Jika jarum bergerak menunjukkan nilai Ohm tertentu, maka transistor dalam kondisi normal.
- Jika jarum tidak bergerak atau bergerak penuh ke kanan, maka transistor sudah mati.
- Selanjutnya, sentuhkan probe merah ke kolektor sementara probe hitam tetap di pin basis.
- Jika jarum menunjukkan nilai hambatan tertentu, maka transistor masih normal.
- Jika jarum multimeter tidak bergerak atau bergerak penuh ke skala 0 Ohm, maka transistor sudah tidak layak.
- Terakhir, untuk mengukur transistor PNP dengan multimeter digital, tempelkan probe merah ke emitor dan probe hitam ke kolektor transistor.
- Jika jarum tidak bergerak, berarti transistor dalam kondisi normal.
B. Mengukur Transistor dengan Multimeter Digital
Selain menggunakan multimeter analog, pengukuran transistor juga dapat dilakukan menggunakan multimeter digital. Berikut ini adalah panduannya:
1. Transistor NPN
Berikut ini adalah langkah-langkah untuk mengukur transistor NPN menggunakan multimeter digital:
- Siapkan multimeter digital.
- Atur multimeter pada mode pengukuran dioda.
- Tempelkan probe merah multimeter pada pin basis transistor NPN.
- Sentuhkan probe hitam pada pin emitor transistor.
- Lihat pada layar multimeter, jika menunjukkan tegangan tertentu, maka transistor dalam kondisi baik.
- Selanjutnya, ganti probe hitam dan tempelkan pada pin kolektor transistor.
- Jika layar menunjukkan nilai tegangan tertentu, maka transistor masih dalam keadaan normal.
2. Transistor PNP
Berikut ini adalah langkah-langkah untuk mengukur transistor PNP menggunakan multimeter digital:
- Siapkan multimeter digital.
- Atur multimeter pada mode pengukuran dioda.
- Sentuhkan probe hitam pada pin basis transistor.
- Sambungkan probe merah pada pin emitor transistor.
- Perhatikan monitor multimeter, jika menunjukkan tegangan tertentu, berarti transistor masih dalam kondisi normal.
- Sekarang hubungkan probe merah pada pin kolektor dan perhatikan monitor.
- Jika monitor menunjukkan nilai tegangan tertentu, berarti transistor masih dalam kondisi normal.
Penyebab kerusakan transistor
Terdapat beberapa faktor yang dapat menyebabkan transistor mengalami kerusakan atau terbakar, antara lain sebagai berikut:
- Kesalahan dalam memasang kaki / pin transistor
- Overheating atau panas berlebih
- Arus yang mengalir ke transistor terlalu besar
- Kelebihan tegangan supply
- Arus bias terlalu besar
- Hubungan singkat antar pin transistor
Cara menggunakan transistor agar awet
Untuk menggunakan transistor agar awet, berikut adalah beberapa langkah yang dapat Kalian ikuti:
- Gunakanlah transistor sesuai dengan fitur dan jenisnya yang sesuai.
- Pastikan menggunakan heat sink atau pendingin agar transistor tidak mengalami overheating.
- Hindari memberikan beban yang berlebihan pada transistor.
- Aturlah tegangan bias agar tidak terlalu besar.
Penutup
Dalam artikel ini, bengkeltv.id telah membahas cara mengukur transistor dengan tepat. Transistor adalah komponen elektronik yang sangat penting dalam rangkaian elektronik. Dengan mengetahui cara mengukur transistor, kita dapat memastikan bahwa transistor berfungsi dengan baik dan sesuai dengan spesifikasinya.
Setelah semuanya siap, Kalian dapat mulai mengukur transistor. Dalam pengukuran arus, pastikan untuk menghubungkan multimeter dalam seri dengan transistor, sedangkan dalam pengukuran tegangan, pastikan multimeter terhubung secara paralel dengan transistor.
Baca hasil pengukuran pada layar multimeter dengan cermat. Perhatikan angka yang ditunjukkan oleh multimeter dan pastikan sesuai dengan spesifikasi transistor yang tertera pada datasheet.
Selain itu, penting juga untuk memeriksa kondisi fisik transistor. Perhatikan apakah ada kerusakan atau keausan pada terminal, retakan pada body transistor, atau tKalian-tKalian lain yang mengindikasikan kerusakan.