Simbol Transistor Pada Rangkaian Elektronik

Simbol Transistor Pada Rangkaian Elektronik yang Perlu Kalian Ketahui

Posted on

Bengkeltv.idSimbol Transistor Pada Rangkaian Elektronik yang Perlu Kalian Ketahui. Transistor merupakan komponen penting dalam dunia elektronik, berfungsi sebagai switch atau amplifier yang memungkinkan aliran arus listrik dalam rangkaian. Tapi bagaimana kita bisa mengidentifikasi transistor dalam rangkaian tersebut? Apa sebenarnya simbol transistor pada rangkaian elektronik? Di artikel ini, kita akan menjelajahi dan memahami simbol-simbol transistor dalam konteks rangkaian elektronik.

Banyak orang mungkin merasa asing dengan konsep simbol transistor. Ini sebenarnya bukan suatu hal yang mengejutkan, mengingat simbol ini biasanya hanya dikenal oleh mereka yang terlibat langsung dalam bidang elektronik. Seiring berjalannya waktu, pemahaman tentang simbol ini menjadi sangat penting, terutama dalam memahami dan merancang rangkaian elektronik. Mari kita mulai perjalanan kita dengan menyingkap misteri di balik simbol transistor dalam rangkaian elektronik.

Apa itu Transisitor?

Transistor adalah elemen krusial dalam elektronik, berfungsi sebagai amplifier, penghubung, pemutus, penstabil tegangan, hingga modulator sinyal. Komponen ini dibuat dari bahan semikonduktor seperti galium arsenide, silikon, atau germanium yang digunakan sebagai elektroda aktif.

Transistor biasa ditemukan dalam skema elektronik. Apabila Kalian membuka casing perangkat elektronik, Kalian akan menjumpai komponen miniatur yang menonjol di dalamnya, yaitu transistor.

Transistor memegang peranan penting dalam skema elektronik, terutama sebagai amplifier atau penguat dan saklar. Oleh karena itu, transistor dapat membantu memperkuat sinyal elektronik dan mengendalikan aliran listrik dalam skema elektronik.

Sehingga, pengaplikasian transistor dalam skema elektronik sangatlah krusial dan kerap dijumpai dalam beragam aplikasi elektronik.

Fungsi Transistor

Secara garis besar, transistor memiliki dua fungsi utama, yaitu sebagai penguat dan saklar. Berikut adalah uraian lebih mendalam mengenai dua fungsi tersebut.

1. Transistor sebagai penguat atau amplifier

Transistor beroperasi sebagai penguat atau amplifier dengan cara meningkatkan amplitudo gelombang yang diterima melalui input tanpa mengubah sifat aslinya.

Fungsi transistor ini ditemukan dalam rangkaian driver, speaker, perangkat video, dan alat lainnya.

Untuk menjalankan transistor sebagai penguat, terdapat tiga konfigurasi yang paling sering digunakan, yaitu Common Emitter (CE), Common Collector (CC), dan Common Base (CB).

Baca juga:  Tutorial Cara Mengukur Transistor Paling Mudah Dilakukan

Masing-masing konfigurasi memiliki keunggulan dan kelemahan tersendiri, bergantung pada jenis aplikasi dan fungsi yang diinginkan.

Misalnya, pada konfigurasi Common Emitter (CE), transistor digunakan untuk menguatkan sinyal input dan menghasilkan sinyal output yang lebih besar dibanding inputnya.

Pada konfigurasi Common Collector (CC), transistor digunakan untuk menghasilkan sinyal output yang stabil dengan impedansi output yang rendah.

Sedangkan pada konfigurasi Common Base (CB), transistor digunakan untuk menguatkan sinyal input dengan impedansi input yang rendah.

Dalam penggunaan transistor sebagai penguat atau amplifier, pemilihan konfigurasi yang tepat sangat penting untuk mencapai kinerja transistor yang maksimal.

2. Transistor sebagai Saklar (switching)

Selain berfungsi sebagai penguat, transistor juga berfungsi sebagai saklar, yang berperan untuk menghubungkan dan memutuskan aliran arus.

Prinsip kerja transistor sebagai saklar dapat diibaratkan seperti keran air yang dapat membuka dan menutup aliran air.

Transistor dipilih sebagai saklar oleh para praktisi elektronik karena memiliki beberapa keuntungan, seperti tidak menimbulkan percikan api saat beralih dari ON ke OFF atau sebaliknya, lebih ringkas karena terintegrasi dalam rangkaian, lebih hemat biaya, dan biasanya lebih tahan lama dibandingkan dengan kontak mekanis.

Di samping sebagai penguat dan saklar, transistor juga bisa berperan sebagai penstabil komponen, perata arus, penahan arus, serta pembangkit arus dengan frekuensi rendah atau tinggi.

Hal ini menjadikan transistor sebagai komponen yang sangat fleksibel dan sering digunakan dalam rangkaian elektronik.

Gambar Simbol Transistor Pada Rangkaian Elektronik

Simbol Transistor Pada Rangkaian Elektronik

Dalam diagram transistor yang ditampilkan sebelumnya, tampak bahwa simbol transistor dapat dibedakan menjadi lima jenis utama, yaitu:

  • BJT (Bipolar Junction Transistor)
  • FET (Field Effect Transistor)
  • D-MOSFET (Depletion-metal-oxide semiconductor FET)
  • E-MOSFET (Enhancement-metal-oxide semiconductor FET)
  • UJT (Uni Junction Transistor)

Dengan memahami klasifikasi simbol transistor ini, kita dapat lebih mudah untuk membedakan dan memahami fungsi dari masing-masing jenis transistor.

Contohnya, BJT biasanya digunakan sebagai penguat arus, sementara FET kerap digunakan sebagai saklar dalam rangkaian elektronik.

Baca juga:  Penggunaan Transistor sebagai Saklar : Tepat dan Efektif

Oleh karena itu, pemahaman tentang berbagai jenis simbol transistor sangat penting dalam bidang teknologi elektronik.

Ini akan membantu dalam pemilihan dan penggunaan komponen transistor yang sesuai dengan kebutuhan dan fungsi dalam suatu rangkaian elektronik.

Pembahasan Dari Simbol Transistor Pada Rangkaian Elektronik

Transistor memiliki berbagai tipe yang beragam dalam penggunaannya. Namun, berbicara tentang simbol transistor dalam skema elektronik, terdapat stKalianr internasional yang telah ditetapkan.

Misalnya, transistor bipolar (BJT) dan field effect transistor (FET) memiliki simbol yang spesifik sesuai dengan tipe mereka.

Memahami simbol-simbol transistor sangat penting untuk mengidentifikasi jenis-jenis transistor saat bekerja dengan rangkaian elektronik.

Berikut ini adalah beberapa Simbol Transistor dalam Rangkaian Elektronik:

1. Transistor NPN (BJT)

Transistor NPN adalah tipe transistor yang sangat umum digunakan.

BJT atau transistor jenis ini terdiri dari tiga lapisan material semikonduktor, di mana transistor ini dikendalikan oleh arus dari pin basisnya yang digunakan baik sebagai penguat maupun saklar. Berikut adalah simbol dari transistor NPN:

Simbol Transistor Pada Rangkaian Elektronik

2. Transistor PNP (BJT)

Transistor PNP juga sering digunakan dalam rangkaian elektronik. Fungsinya adalah untuk menguatkan arus ketika pin basisnya mempunyai nilai negatif terhadap pin kolektor dan emitor.

Konstruksinya sama dengan transistor NPN, di mana terdiri dari tiga lapisan material semikonduktor dengan semikonduktor tipe N yang dikelilingi oleh dua semikonduktor tipe P.

Simbol transistor PNP mirip dengan tipe NPN, perbedaannya hanya pada arah panahnya. Berikut adalah simbol transistor PNP:

Simbol Transistor Pada Rangkaian Elektronik

3. Transistor JFET Kanal N

Transistor JFET adalah salah satu tipe transistor efek medan atau field effect transistor yang memiliki dua kanal, yaitu kanal P dan kanal N. Prinsip kerja transistor JFET adalah ketika diberi tegangan 0, maka arus dari pin drain dan source akan mengalir.

Jika diberi tegangan negatif, maka transistor tidak akan mengalirkan arus (transistor akan memblokir).

Semakin minus (negatif) tegangan di Vg maka semakin kecil aliran arus pada outputnya (pada drain Id). Berikut adalah simbol dari transistor JFET:

Simbol Transistor Pada Rangkaian Elektronik

4. Transistor JFET Kanal P

Transistor JFET kanal P beroperasi berlawanan dengan JFET kanal N. Jika tegangan pada gate Vg semakin positif, maka aliran arus pada kaki drain source akan semakin berkurang karena saluran elektron semakin menyempit.

Baca juga:  Persamaan Transistor D882 : Penjelasan Secara Lengkap

Simbol JFET kanal P sama dengan JFET kanal N, tetapi bisa dibedakan dari arah panah di gatenya.

Arah panah pada JFET kanal P adalah keluar. Berikut adalah simbol JFET kanal P:

Simbol Transistor Pada Rangkaian Elektronik

5. Transistor MOSFET Kanal P

MOSFET adalah singkatan dari Metal Oxide Semiconductor FET. Tipe transistor ini memiliki impedansi yang sangat tinggi karena gate transistor terisolasi oleh material oksida.

Karena itu, transistor MOSFET juga sering disebut dengan Insulated-Gate FET (IGFET). Berikut adalah gambar simbol MOSFET kanal P:

Simbol Transistor Pada Rangkaian Elektronik

6. Simbol Transistor MOSFET Kanal N

Simbol transistor MOSFET kanal N sama seperti pada JFET, yaitu dibedakan dari arah tKalian panah. Berikut adalah gambar simbol dari transistor MOSFET kanal N:

Simbol Transistor Pada Rangkaian Elektronik

7. Simbol Photo Transistor

Photo transistor merupakan bagian dari kelompok transduser atau sensor. Transistor ini berfungsi mengkonversi energi cahaya menjadi energi listrik yang kemudian diteruskan ke basis transistor.

Uniknya, photo transistor hanya memiliki dua pin, hal ini karena pin basisnya adalah cahaya itu sendiri. Berikut ini adalah simbol dari photo transistor:

Simbol Transistor Pada Rangkaian Elektronik

Penutup

Sebagai penutup, dapat kita simpulkan bahwa pemahaman mengenai simbol transistor pada rangkaian elektronik sangat penting, khususnya bagi para praktisi dan penggemar elektronika. Transistor, dengan berbagai jenis dan simbolnya, memiliki peranan penting dalam pembentukan, pengoperasian, dan pemeliharaan rangkaian elektronik.

Melalui pemahaman simbol-simbol ini, kita bisa menentukan jenis dan fungsi transistor yang tepat untuk digunakan dalam suatu rangkaian. Oleh karena itu, jangan pernah menganggap sepele simbol transistor pada rangkaian elektronik karena ini menjadi langkah awal kita dalam merancang dan membangun sebuah sistem elektronik yang efisien dan efektif. Semoga informasi dari bengkeltv.id mengenai Simbol Transistor Pada Rangkaian Elektronik ini bermanfaat untuk Kalian.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *