Pengertian Wheel Loader

√ Pengertian Wheel Loader: Jenis, Fungsi, Bagian, Cara Kerja

Posted on

Bengkeltv.id – √ Pengertian Wheel Loader: Jenis, Fungsi, Bagian, Cara Kerja. Terdapat beberapa istilah yang merujuk pada wheel loader, seperti front-end loader, front loader, wheeled loader, bucket loader, scoop loader, dan skip loader. Wheel loader merupakan alat berat yang biasanya banyak digunakan dalam proyek konstruksi sipil dan bangunan.

Wheel loader adalah alat yang sangat serbaguna dalam berbagai jenis proyek lapangan. Alat ini mampu mengangkut berbagai jenis material seperti puing-puing, kerikil, tanah, kotoran, palet, dan lain sebagainya. Berkat roda-roda yang dimilikinya, wheel loader memiliki mobilitas yang baik di jalan raya dan tidak merusak aspal atau beton. Selain itu, alat ini juga dapat dilengkapi dengan berbagai ekstensi atau attachment yang dapat dipasang agar sesuai dengan jenis pekerjaan dan proyek yang dihadapi.

Pengertian Wheel Loader

Wheel Loader merupakan salah satu alat berat yang serupa dengan Buldozer. Perbedaan utama antara keduanya terletak pada jenis roda yang digunakan; Wheel Loader menggunakan roda karet sementara Dozer Shovel menggunakan roda rantai. Oleh karena itu, kemampuan dan penggunaan keduanya juga berbeda.

Biasanya, Wheel Loader digunakan untuk memindahkan material ke truk atau lokasi lain. Saat digunakan untuk menggali, bucket akan diarahkan ke material dan mendorongnya. Ketika bucket telah terisi penuh, Wheel Loader akan mengangkat bucket berisi material ke atas, kemudian mundur perlahan untuk memindahkannya.

Wheel Loader sangat cocok dan efisien digunakan di daerah kerja yang datar, kering, dan kuat karena menggunakan roda karet, sehingga memiliki mobilitas yang tinggi. Wheel Loader juga dapat bergerak dengan fleksibilitas seperti mobil, sehingga ruang geraknya lebih leluasa dibandingkan Dozer Shovel yang tidak memiliki kemampuan serupa.

Fungsi Wheel Loader

Umumnya, alat berat ini digunakan di daerah dengan permukaan yang lebih rata, keras, kering, dan tidak licin. Alat berat ini memiliki beberapa fungsi, antara lain:

1. Land Clearing (Pembersihan Tanah)

Fungsi utama alat berat ini adalah membersihkan lokasi pekerjaan konstruksi atau lapangan tempat proyek konstruksi akan dilakukan. Dengan kemampuan roda karetnya, alat ini dapat dengan efisien membersihkan dan meratakan area tersebut untuk persiapan proyek.

2. Penggusuran

Alat berat ini juga dapat digunakan untuk menggusur tanah, terutama jika tanah yang akan digusur berada dalam jarak yang relatif dekat. Kemampuan penggusuran ini sangat berguna dalam proses persiapan proyek konstruksi.

3. Perataan

Fungsi lain dari alat berat ini adalah untuk meratakan berbagai timbunan tanah atau mengisi kembali berbagai galian tanah. Hal ini membantu dalam menciptakan permukaan tanah yang sesuai dengan spesifikasi proyek.

4. Stripping (Pengupasan)

Alat berat ini juga memiliki kemampuan stripping, yaitu mengupas atau menggaruk bagian yang tidak bagus atau jelek dari tanah. Ini sangat bermanfaat untuk menghilangkan lapisan tanah yang tidak diinginkan dalam proyek.

Baca juga:  √ Pengertian Motor Grader: Fungsi, Komponen dan Cara Kerja

5. Finishing (Penyelesaian)

Fungsi finishing dari alat berat ini mencakup meratakan bagian atas atau permukaan bidang yang telah di persiapkan. Dengan akurasi yang tinggi, alat ini membantu menciptakan hasil akhir yang rata dan sesuai dengan spesifikasi proyek.

Cara Kerja

Cara kerja Wheel Loader pada dasarnya mirip dengan alat berat lainnya, di mana mesin penggerak utamanya menggunakan sistem hidrolik. Penggunaan sistem hidrolik ini dipilih karena mampu menghasilkan tenaga yang cukup besar, yang sangat cocok untuk pekerjaan berat seperti penggalian tanah atau pemindahan material.

Wheel loader dapat melakukan beberapa gerakan dasar, di mana bucket akan menggali dan mengangkat material untuk selanjutnya dipindahkan ke truk pengangkut. Gerakan pada bucket ini terdiri dari menurunkan bucket ke permukaan tanah, mendorongnya ke depan, mengangkat bucket, membawanya, dan kemudian menuangkan muatannya. Terdapat beberapa jenis metode untuk memindahkan materi ke alat berat, antara lain:

Pemindahan Muatan Tipe “V”

Ini adalah metode pemindahan muatan dengan jalur yang membentuk pola “V”.

Pemindahan Muatan Tipe “L”

Metode ini melibatkan penempatan truk di belakang loader, lalu loader memindahkan material dengan jalur yang berjalan secara vertikal.

Pemindahan Silang (Cross Loading)

Pemindahan muatan ini melibatkan penggunaan truk pengangkut yang juga aktif bergerak, bekerja sama dengan loader dalam proses pemindahan material.

Perbedaan Tipe Wheel Loader

Terdapat setidaknya dua jenis loader yang berbeda yang sering digunakan dalam berbagai proyek konstruksi. Jenis pertama telah kita bahas sebelumnya, sedangkan yang kedua adalah dozer shovel.

Apa yang membuat berbagai jenis loader ini berbeda satu sama lain? Berikut adalah beberapa perbedaan utama di antara beberapa jenis loader yang paling sering digunakan di lokasi proyek.

1. Compact Wheel Loader (Loader Roda Kecil)

Jenis atau tipe pertama ini dikhususkan untuk digunakan dalam proses produksi, terutama di lokasi kerja yang lebih terbatas. Loader ini dapat dilengkapi dengan berbagai alat tambahan yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan.

2. Small Wheel Loader (Loader Roda Kecil)

Tipe kedua ini mirip dengan tipe pertama yang telah disebutkan sebelumnya. Loader ini juga sangat cocok digunakan di area yang lebih terbatas karena lebih fleksibel dan mudah dipindahkan.

3. Medium Wheel Loader (Loader Roda Sedang)

Selanjutnya, ada tipe medium yang cukup terkenal dan populer karena kemampuannya untuk disesuaikan atau dimodifikasi guna meningkatkan produktivitas operator yang menggunakannya.

4. Large Wheel Loader (Loader Roda Besar)

Jenis yang keempat ini memiliki mesin yang kuat dan dirancang khusus untuk digunakan di sektor industri. Tipe ini menawarkan efisiensi optimal dan bahkan dapat dioperasikan dengan baik di medan yang sulit. Berbagai jenis loader ini dirancang untuk dapat dipasangkan dengan berbagai alat tambahan seperti bucket, backhoe, front end, dan scoop ladder sesuai kebutuhan.

Baca juga:  √ Apa Itu Vibro Roller: Fungsi, Kapasitas, Cara Kerja, Harga

Pengaplikasian

Penggunaan loader, terutama dalam konteks konstruksi, umumnya melibatkan penggalian pondasi, pembuatan terowongan, dan penggalian basement. Namun, penting untuk memastikan bahwa ada cukup ruang agar loader dapat bekerja dengan aman dan fleksibel.

Selain itu, alat ini juga dapat digunakan untuk memindahkan material yang tidak terpakai, seperti yang sering terjadi dalam proyek pembuatan terowongan atau di daerah pertambangan.

Perawatan Wheel Loader

Perawatan alat berat ini dibagi menjadi dua kategori, yaitu corrective maintenance (perawatan korektif) dan preventive maintenance (perawatan preventif). Apa bedanya?

1. Preventive Maintenance

Preventive maintenance adalah jenis perawatan yang bertujuan untuk mengurangi risiko atau mencegah terjadinya kerusakan pada loader. Komponen-komponen perawatan ini meliputi:

  • Perawatan Berkala (Periodic Maintenance)
    Perawatan ini dilakukan setelah loader telah beroperasi atau digunakan selama periode waktu tertentu. Tujuannya adalah untuk memastikan bahwa semua komponen berfungsi dengan baik dan menggantikan suku cadang yang telah mencapai batas usia atau keausan.
  • Overhaul Terjadwal (Scheduled Overhaul)
    Jenis perawatan ini melibatkan pemeliharaan yang dijadwalkan pada unit loader pada interval waktu tertentu sesuai dengan stkalianr maintenance atau kebutuhan perawatan yang disarankan untuk setiap komponen. Ini membantu memperpanjang umur pakai dan kinerja loader.
  • Perawatan Berdasarkan Kondisi (Condition Based Maintenance)
    Perawatan ini dilakukan berdasarkan kondisi aktual loader yang dapat diidentifikasi melalui berbagai program yang dilakukan. Program-program ini mencakup pemeriksaan mesin, analisis pelumas, pemeriksaan harian, dan perawatan undercarriage. Pemeriksaan harian harus dilakukan sesuai dengan program yang telah ditentukan oleh pabrikan alat berat tersebut.

2. Corrective Maintenance

Corrective maintenance, atau perawatan korektif, adalah jenis perawatan yang bertujuan untuk mengembalikan mesin ke kondisi awalnya melalui penyetelan atau perbaikan berbagai komponennya.

Seperti halnya perawatan pencegahan, perawatan jenis ini juga terbagi menjadi beberapa kategori yang berbeda, antara lain:

  • Breakdown Maintenance (Perawatan Kegagalan)
    Jenis perawatan korektif ini dilakukan ketika unit Wheel Loader mengalami kerusakan sehingga tidak dapat lagi dioperasikan. Pada tahap ini, fokus utama adalah memperbaiki masalah yang menyebabkan kegagalan operasional.
  • Perbaikan dan Penyesuaian (Repair and Adjustment)
    Jenis perawatan ini ditujukan untuk memperbaiki mesin atau peralatan yang mengalami kerusakan ringan atau masih dapat digunakan. Meskipun unit loader masih dapat digunakan, perbaikan pada komponen yang rusak harus dilakukan sesegera mungkin setelah kerusakan teridentifikasi. Menunda perbaikan dapat mengakibatkan kerusakan yang lebih serius dan berpotensi membahayakan keselamatan operator dan orang lain di lokasi kerja.
Baca juga:  √Apa Itu Crane? Pengertian, Fungsi serta Jenisnya

Kelebihan Dan Kekurangan

Pada awalnya, proses pemindahan dan pemuatan material ke dalam truk dilakukan menggunakan excavator. Namun, seiring dengan meningkatnya kapasitas bucket loader, penggunaan loader menjadi lebih umum. Hal ini memungkinkan pengangkutan material dalam jumlah yang lebih besar dalam satu waktu.

Kelebihan

  1. Kapasitas Angkut yang Luas: Mampu membawa dan memuat material dalam jumlah besar, meningkatkan efisiensi dan kecepatan dalam pelaksanaan pekerjaan.
  2. Fleksibilitas Penggunaan: Cocok digunakan dalam berbagai jenis pekerjaan seperti konstruksi, pertambangan, atau proyek penggalian lainnya, menawarkan fleksibilitas yang tinggi dalam berbagai konteks.
  3. Kemudahan Penggunaan: Dapat dengan mudah dikendalikan dan dioperasikan oleh operator yang telah terlatih, meminimalkan waktu belajar dan meningkatkan produktivitas.
  4. Kemampuan Penambahan Attachments: Dapat ditingkatkan dengan berbagai jenis attachment tambahan seperti garpu palet atau mesin penghancur beton untuk meningkatkan fungsionalitasnya, membuatnya lebih serbaguna dalam berbagai jenis tugas.

Kekurangan

  1. Biaya Tinggi: Harganya relatif mahal, sehingga mungkin tidak terjangkau bagi semua perusahaan atau individu.
  2. Konsumsi Bahan Bakar yang Tinggi: Memerlukan jumlah bahan bakar yang signifikan untuk beroperasi, yang dapat menghasilkan biaya operasional yang tinggi.
  3. Ukuran Besar: Memiliki dimensi yang besar, sehingga mungkin sulit digunakan di area yang sempit atau terbatas.
  4. Kebisingan: Mampu menghasilkan tingkat kebisingan yang tinggi selama operasinya, yang dapat mengganggu lingkungan sekitar dan menciptakan dampak negatif pada kenyamanan lingkungan.

Baca Juga :

Penutup

Dalam artikel bengkeltv.id ini, kita telah menjelaskan secara rinci mengenai pengertian Wheel Loader. Wheel Loader adalah alat berat yang sangat penting dalam industri konstruksi dan pertambangan.

Fungsinya yang serbaguna, kemampuan mengangkut material yang besar, serta daya tahan yang tinggi menjadikannya salah satu mesin yang tak tergantikan dalam berbagai proyek besar.

Dengan penggunaan yang tepat dan pemeliharaan yang baik, Wheel Loader dapat menjadi investasi yang berharga bagi perusahaan kalian.

Semoga artikel ini telah memberikan pemahaman yang lebih baik mengenai Wheel Loader dan manfaatnya dalam industri kalian.

Jika kalian memiliki pertanyaan lebih lanjut atau ingin menambahkan informasi, jangan ragu untuk menghubungi kami. Terima kasih atas perhatian kalian. Semoga sukses selalu dalam proyek-proyek kalian yang melibatkan Wheel Loader.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *