Pengertian Transistor

√ Pengertian Transistor : Jenis-Jenis dan Cara Kerjanya

Posted on

Bengkeltv.id – √ Pengertian Transistor : Pengertian dan Cara Kerjanya. Transistor, komponen dasar dalam dunia elektronika, memiliki banyak variasi dan jenis yang masing-masing menawarkan fungsionalitas yang berbeda. Mempelajari tentang berbagai jenis transistor dan fungsinya bukan hanya memperkaya pengetahuan kita tentang teknologi ini, tetapi juga memberikan pemahaman yang lebih baik tentang bagaimana berbagai perangkat elektronik yang kita gunakan setiap hari bekerja.

Artikel ini akan membahas Pengertian Transistor yang ada, menjelaskan cara kerjanya, serta aplikasinya dalam berbagai perangkat dan sistem. Selamat menyelami dunia transistor yang luas dan menarik ini!

Pengertian Transistor

Transistor adalah komponen semikonduktor yang memiliki beragam peran penting seperti penyearah, penguat osilator, pengendali, modulator, dan banyak lagi. Keberadaannya di dunia elektronika sangat vital, hingga hampir seluruh alat elektronik yang kita kenal memanfaatkan komponen ini.

Berbagai perangkat elektronik seperti komputer, televisi, amplifier audio, smartphone, pemutar video, pemutar audio, power supply, konsol game, dan banyak lagi lainnya sangat tergantung pada kinerja transistor.

Ada beberapa jenis transistor yang dapat dioperasikan hanya dengan arus atau tegangan ringan, sementara ada juga yang memerlukan tegangan cukup tinggi untuk berfungsi.

Di ranah elektronika, ada banyak variasi transistor dengan karakteristik berbeda-beda, sehingga memahami Pengertian Transistor tersebut sangatlah penting.

Simbol Transistor

Pengertian Transistor

Dalam simbol transistor, kita dapat melihat bahwa transistor dibentuk dari dua dioda PN yang saling terkait. Transistor memiliki tiga terminal atau “kaki”, yaitu emitor, basis, dan kolektor. Transistor memungkinkan kita untuk mengontrol aliran arus listrik melalui satu jalur dengan mengubah intensitas arus yang lebih kecil melalui jalur lainnya.

Pada transistor NPN, tegangan positif diterapkan pada terminal kolektor untuk memicu arus dari kolektor ke emitor. Sementara itu, dalam transistor PNP, tegangan positif diterapkan pada terminal emitor untuk mendorong arus dari emitor ke kolektor.

Transistor dapat dikelompokkan ke dalam dua kategori utama, yaitu transistor bipolar (BJT) dan transistor efek medan (FET).

Jenis Jenis Transistor dan Gambarnya

Untuk membantu pembaca memahami Pengertian Transistor dengan lebih baik, kami akan menyediakan penjelasan detail dan gambar dari setiap jenis transistor. Hal ini akan mempermudah pembaca dalam mengidentifikasi dan memahami perbedaan antara berbagai jenis transistor.

Berikut adalah ringkasan Pengertian Transistor yang akan kami bahas lebih lanjut dalam artikel ini:

  • FET (Field Effect Transistor)
  • Metal Oxid Semiconductor Fet (Mosfet)
  • Uni Junction Transistor (UJT)
  • Junction Field Effect Transistor (JFET)
Baca juga:  Simbol Transistor Pada Rangkaian Elektronik yang Perlu Kalian Ketahui

Selain itu, kami juga akan membahas transistor bipolar. Transistor bipolar ini dibagi menjadi dua jenis, yaitu NPN dan PNP, yang masing-masing memiliki arti khusus.

NPN adalah singkatan dari Negatif-Positif-Negatif, sedangkan PNP adalah kebalikannya, yaitu Positif-Negatif-Positif.

Transistor bipolar jenis PNP mengendalikan arus dan tegangan yang lebih besar dari Emitor ke Kolektor menggunakan arus kecil dan tegangan positif pada terminal basis, sedangkan NPN berfungsi sebaliknya, mengontrol arus besar dari Kolektor ke Emitor.

Kami akan membahas definisi dan fungsi masing-masing dari tiga kategori transistor di atas, secara berurutan di bagian berikut ini:

1. FET (Field Effect Transistor)

Pengertian Transistor
Jenis transistor pertama yang akan kita bahas adalah FET (Field Effect Transistor). Mungkin di antara kalian sudah familiar dengan komponen elektronik yang satu ini.

FET adalah bagian dari topik pembahasan kita saat ini. Transistor jenis ini dihargai karena memiliki kemampuan penguatan yang cukup tinggi dibandingkan dengan transistor lainnya.

Namun, karena keunggulannya itu, komponen ini digunakan secara selektif dan biasanya hanya ditemukan dalam rangkaian elektronik tertentu.

2. Metal Oxid Semiconductor Fet (Mosfet)

Pengertian Transistor
Jenis transistor kedua yang akan kita bahas adalah Metal Oxid Semiconductor Fet (Mosfet). Secara umum, Mosfet memiliki beberapa kesamaan dengan FET. Salah satu perbedaan kunci mereka terletak pada cara kita mengevaluasi apakah komponen tersebut masih berfungsi dengan baik atau tidak.

Komponen Mosfet dilengkapi hanya dengan dua Gate dan satu Drain. Kalian mungkin sering melihat Mosfet dalam rangkaian audio seperti amplifier. Ini disebabkan karena Mosfet memiliki fungsi untuk memperluas jangkauan amplifikasi.

Namun, Mosfet memiliki beberapa kelemahan, yaitu ia sangat sensitif dan membutuhkan solder khusus saat proses pematrian.

3. Uni Junction Transistor (UJT)

Pengertian Transistor

Berbeda dari jenis-jenis lainnya, Uni Junction Transistor (UJT) memiliki karakteristik yang cukup unik, yaitu hanya memiliki satu basis dan dua emitor. Selain itu, komponen ini juga dibagi menjadi dua jenis, yaitu Uni Junction kanal P dan Uni Junction kanal N. Biasanya, UJT dapat ditemukan pada rangkaian elektronik yang menggunakan switch.

4. Junction Field Effect Transistor (JFet)

Pengertian Transistor
JFET (Junction Field Effect Transistor) memiliki makna bahwa efek medan yang menggunakan persimpangan P-N terbalik sebagai isolator dan gerbang (gate) sebagai kanalnya.

Baca juga:  Jenis Jenis Transistor : Apa Itu dan Bagaimana Cara Kerjanya?

Secara keseluruhan, JFET adalah salah satu komponen tiga terminal di mana satu terminal dapat mengendalikan arus pada dua terminal lainnya.

Seperti transistor, JFET juga terbagi menjadi dua jenis kanal, yaitu N dan P. Seperti transistor, terdapat JFET jenis NPN dan PNP seperti yang telah dijelaskan sebelumnya.

Fungsi Transistor

Sebagai salah satu komponen elektronika yang sangat penting dalam penguatan, pemutusan, pengaturan stabilitas, penyambungan, dan fungsi lainnya, transistor digunakan secara luas oleh masyarakat.

Secara umum, transistor berperan sebagai sakelar listrik yang mengarahkan arus listrik dengan akurat dari sumber listrik berdasarkan tegangan inputnya.

Transistor memiliki beberapa fungsi krusial dalam bidang elektronika, antara lain:

1. Transistor sebagai penguat atau amplifier

Prinsip kerja transistor sebagai penguat atau amplifier adalah dengan meningkatkan amplitudo gelombang masukan tanpa mengubah karakteristiknya.

Kalian akan menemukan fungsi penguatan transistor ini dalam rangkaian driver, pengeras suara, perangkat video, dan sejenisnya.

Setidaknya ada tiga jenis konfigurasi yang umum digunakan ketika menggunakan transistor sebagai penguat. Berikut ini adalah tiga jenis konfigurasi tersebut:

  • Emitter Bersama (CE)
  • Kolektor Bersama (CC)
  • Basis Bersama (CB)

2. Transistor sebagai Saklar (switching)

Seperti halnya saklar konvensional, fungsi transistor sebagai saklar adalah untuk mengalihkan dan memutus aliran arus. Cara kerja transistor sebagai saklar cukup mudah dipahami.

Kalian dapat mengibaratkan cara kerja transistor ini seperti kran air. Ketika kran dibuka, air mengalir, dan sebaliknya, ketika kran ditutup, air tidak dapat mengalir.

Analogi tersebut sangat sederhana, bukan? Di bawah ini terdapat gambar simbol transistor sebagai saklar.

Pemain elektronika menggunakan transistor sebagai saklar karena memiliki berbagai keunggulan.

Berikut ini adalah beberapa nilai tambah dari komponen saklar yang sering dipertimbangkan:

  • Tidak menyebabkan percikan api saat beralih dari ON ke OFF dan sebaliknya.
  • Lebih kompak, karena transistor terintegrasi dalam rangkaian.
  • Lebih ekonomis dari segi biaya.
  • Kontak mekanisnya umumnya tidak mengalami keausan.

Selain dua fungsi transistor di atas, transistor juga berperan sebagai pengatur stabilitas komponen, penyearah arus, penghambat arus, dan penghasil arus dengan frekuensi rendah atau tinggi.

Cara Kerja Transistor

Pada umumnya, cara kerja transistor terkait dengan koneksi kaki-kaki pada rangkaian. Transistor berfungsi sebagai penguat sinyal dan pengatur arus listrik yang mengalir melalui terminalnya.

Baca juga:  Memahami Persamaan Transistor TIP 3055 Paling Cocok dan Terlengkap

Sebuah transistor memiliki 3 kaki basis yang dapat berperan sebagai penguat sinyal ketika output listrik yang dikontrol menghasilkan daya yang lebih besar dari inputnya.

Namun, terdapat berbagai jenis transistor yang memiliki cara kerja yang berbeda-beda. Berikut ini adalah penjelasan tentang cara kerja transistor sesuai dengan jenisnya:

1. Pada Field-Effect Transistor (FET)

Pada transistor FET, hanya satu jenis pembawa muatan yang digunakan, tergantung pada jenis FET yang digunakan. Dalam transistor ini, aliran listrik mengalir melalui saluran konduksi yang sempit dan menggunakan zona depletion pada sisinya.

2. Pada Transistor Bipolar (BJT)

Cara kerja transistor BJT adalah sebagai pembawa arus atau muatan listrik yang menggunakan dua polaritas pada saluran konduksi utamanya. Dalam hal ini, aliran listrik melewati daerah depletion. Ketebalan daerah ini dapat diatur dengan kecepatan tinggi.

3. Pada Daerah Potong (cut off)

Diode emitter diberikan pada bagian diode emitter, sehingga tidak ada pergerakan elektron. Oleh karena itu, arus basis IB = 0. Hal yang sama terjadi pada ICEO, yaitu arus pengumpul menuju emitter, sehingga IC = 0.

Dalam hal ini, karakteristik transistor mengharuskan kaki basis lebih negatif daripada emitter, terutama pada transistor jenis NPN. Sedangkan pada transistor jenis PNP, arus utama diharuskan lebih positif daripada kolektor.

4. Pada Daerah Saturasi

Diode emitter dan diode kolektor diberikan tegangan maju, sehingga IC dan arus kolektor mencapai nilai maksimum. Hal ini terjadi tanpa bergantung pada IB, βdc, atau arus basis. Transistor menjadi komponen yang tidak dapat dikendalikan.

Dalam hal ini, tegangan yang diberikan melebihi VCE, menyebabkan saturasi pada diode kolektor. Pada kaki basis, tegangan harus lebih positif daripada emitter pada transistor NPN, sedangkan pada transistor PNP, arus basis harus lebih negatif daripada kolektor.

Penutup

Dalam artikel bengkeltv.id, telah dijelaskan beberapa Pengertian Transistor yang umum digunakan dalam dunia elektronika. Dengan memahami karakteristik dan aplikasi masing-masing jenis transistor, kita dapat memilih transistor yang sesuai dengan kebutuhan dalam merancang rangkaian elektronik. T

ransistor merupakan komponen penting dalam dunia teknologi modern dan terus berkembang untuk mendukung kemajuan teknologi elektronika.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *