Pengertian Thyristor

Pengertian Thyristor : Fungsi dan Cara Kerjanya Secara Lengkap

Posted on

Bengkeltv.idPengertian Thyristor : Fungsi dan Cara Kerjanya Secara Lengkap. Thyristor, komponen yang mungkin terdengar asing bagi sebagian besar orang, namun bagi mereka yang berkecimpung dalam dunia elektronika, nama ini adalah hal yang akrab dan penting. Sebagai semikonduktor daya yang sangat vital, thyristor memainkan peran penting dalam berbagai aplikasi listrik dan elektronik, memberikan kinerja yang luar biasa dalam mengendalikan aliran listrik.

Tapi apa sebenarnya Pengertian Thyristor? Bagaimana fungsi dan prinsip kerjanya? Inilah pertanyaan yang akan kita jawab dalam artikel ini. Sebelum kita mengenal lebih jauh, mari kita pahami terlebih dahulu pengertian thyristor.

Pengertian Thyristor

Thyristor adalah sebuah komponen elektronika yang berfungsi sebagai saklar atau pengendali yang terbuat dari bahan semikonduktor. Thyristor yang berperan sebagai saklar umumnya memiliki dua hingga empat terminal. Meskipun terbuat dari semikonduktor, Thyristor tidak digunakan untuk memperkuat sinyal seperti Transistor. Istilah “Thyristor” berasal dari bahasa Yunani yang berarti “Pintu”.

Secara prinsip, Thyristor dengan tiga terminal akan menggunakan arus atau tegangan rendah yang diberikan pada salah satu terminalnya untuk mengendalikan aliran arus atau tegangan tinggi yang melewati dua terminal lainnya. Sedangkan untuk Thyristor dengan dua terminal tanpa terminal kendali (GATE), fungsi saklarnya akan diaktifkan saat tegangan pada kedua terminal mencapai tingkat tertentu. Tingkat tegangan yang dimaksud biasanya disebut Tegangan Jebol (Breakdown Voltage) atau Tegangan Breakover (Breakover Voltage). Ketika tegangan di bawah tingkat jebolnya, kedua terminal tidak akan mengalirkan arus listrik atau berada dalam keadaan MATI.

Dalam pembahasan tentang saklar elektronik, pada dasarnya kita juga dapat menggunakan Transistor. Namun, jika dibandingkan dengan Transistor, Thyristor yang didedikasikan sebagai komponen saklar memiliki kinerja yang lebih baik. Hal ini disebabkan oleh kebutuhan Transistor akan tegangan atau arus yang tepat untuk mengoperasikan fungsi saklarnya. Jika tegangan atau arus yang diberikan tidak sesuai dengan spesifikasi yang ditentukan, Transistor tersebut akan berada di antara keadaan NYALA dan MATI. Saklar yang berada di antara keadaan tersebut bukanlah saklar yang baik. Berbeda dengan Transistor, Thyristor dirancang hanya untuk berada dalam dua keadaan, yaitu NYALA atau MATI.

Baca juga:  Memahami Fungsi Phototransistor dan Pengertiannya : Panduan Lengkap Untuk Pemula

Dalam aplikasinya, Thyristor banyak digunakan dalam perangkat atau rangkaian elektronika seperti Pengendali Daya, Timer, Osilator, peredam cahaya, pengendali kecepatan motor listrik, dan lain-lain.

Fungsi Thyristor

Setelah memahami pengertian Thyristor, selanjutnya Thyristor sendiri adalah sebuah komponen elektronika yang berfungsi sebagai saklar. Fungsinya adalah untuk menghubungkan dan memutuskan aliran arus listrik dalam sebuah rangkaian.

Untuk mengendalikan aliran arus listrik, Thyristor menggunakan terminal gate sebagai pemicu.

Penggunaan Thyristor sering ditemukan dalam berbagai komponen elektronik, terutama pada jenis peralatan yang bekerja dengan pemicu otomatis.

Thyristor juga dapat diaplikasikan pada berbagai jenis peralatan listrik, baik yang menggunakan arus kecil maupun arus listrik yang besar.

Berikut adalah beberapa fungsi Thyristor:

  • Sebagai penyearah.
  • Untuk mengubah daya.
  • Digunakan untuk memanipulasi robot.
  • Mengontrol frekuensi dan kecepatan.
  • Digunakan untuk mengontrol suhu atau temperatur.
  • Digunakan untuk mengendalikan cahaya dan banyak fungsi lainnya.

Simbol Thyristor

Pengertian Thyristor

Mari perhatikan gambar simbol Thyristor di atas untuk memahami cara kerja komponen ini.

Simbol Thyristor ditKaliani dengan segitiga yang memiliki dua garis lurus. Garis-garis ini berada di puncak dan dasar segitiga.

Garis di puncak melambangkan katoda, sementara garis di dasar melambangkan anoda. Di dasar segitiga, kita juga dapat melihat garis sejajar. Garis sejajar ini disebut sebagai gerbang gate atau terminal gate.

Karakteristik Thyristor

Setelah memahami pengertian Thyristor, penting untuk memahami perbedaannya dengan saklar dari segi karakteristik atau ciri khas.

Thyristor memiliki tiga karakteristik berdasarkan kondisinya:

1. Reserve Blocking (Pemutus Balik)

Karakteristik pertama adalah kondisi Thyristor dalam keadaan reserve blocking atau tegangan balik. Ini terjadi saat Thyristor memutus aliran arus listrik dalam rangkaian.

Ketika arus listrik mengalir dalam satu arah, arah yang lain akan diblokir. Keadaan ini disebut sebagai reserve blocking atau bias balik.

Baca juga:  Pengertian Kabel NYM : Fungsi, Jenis dan Karakteristiknya

2. Forward Blocking (Pemutus Maju)

Forward blocking, juga dikenal sebagai tegangan maju, terjadi saat rangkaian listrik mengalami tegangan maju. Dalam kondisi ini, arus maju akan secara otomatis diblokir.

Gerbang gate tidak akan terstimulasi, sehingga Thyristor tetap dalam keadaan off atau mati.

3. Conducting (Penghantar)

Ketika terminal gate menerima rangsangan, Thyristor akan berada dalam keadaan on atau menghantar. Setelah berada dalam kondisi on, Thyristor akan tetap aktif. Namun, bagaimana cara mematikannya?

Mudah saja, yakni thyristor harus dibiarkan begitu saja sampai nantinya arus listrik mencapai batas minimal yaitu titik 0.

Cara Kerja Thyristor

Karena sering disebut sebagai saklar, cara kerja Thyristor memang mirip dengan saklar pada umumnya. Dalam sebuah perangkat, arus listrik harus masuk melalui terminal gate agar Thyristor dapat aktif.

Untuk mengaktifkan Thyristor, arus listrik harus mengalir ke terminal gate. Setelah menerima sinyal dari gerbang gate, Thyristor akan berada dalam keadaan ON. Setelah menjadi ON, ketika kontrol pada terminal gate hilang, induksi tegangan akan tetap terjaga secara internal.

Dengan kata lain, meskipun arus listrik pada terminal gate diputus, Thyristor akan tetap dalam keadaan ON atau aktif. Untuk mematikan Thyristor, arus listrik harus dikembalikan ke titik 0 terlebih dahulu.

Penutup

Dalam rangkuman, thyristor merupakan komponen penting dalam dunia elektronik yang memiliki peranan dalam pengendalian dan pengaturan arus listrik. Sebagai semikonduktor yang unik, pengertian dan fungsi thyristor sangat penting untuk dipahami, terutama bagi mereka yang berkecimpung di bidang teknik listrik dan elektronik.

Meski teknologi terus berkembang dan semakin canggih, peran dan relevansi thyristor tetap bertahan dan bahkan semakin penting. Melalui pemahaman yang baik tentang thyristor, kita dapat merancang dan membangun sistem-sistem listrik yang efisien dan efektif.

Baca juga:  Pengertian Low Pass Filter (LPF) : Penjelasan Secara Lengkap

Jadi, selalu perbarui pengetahuan Kalian mengenai teknologi ini dan pastikan Kalian memahami konsep dan aplikasinya dengan baik. Demikianlah ulasan dari bengkeltv.id mengenai Pengertian Thyristor, semoga informasi yang telah disampaikan dapat membantu kalian.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *