Bengkeltv.id – Pengertian Tespen (Test Pen) : Cara Menggunakannya Secara Lengkap. Pengukuran listrik adalah salah satu aspek yang sangat penting dalam dunia teknik elektro. Untuk itu, beragam alat bantu telah diciptakan, salah satunya adalah Tespen atau Test Pen. Sebelum kita membahas lebih lanjut, mari kita pahami dulu apa sebenarnya pengertian Tespen.
Meski sederhana, perangkat kecil ini memiliki peran penting yang tak bisa diremehkan. Pengertian Tespen, pemahaman dasar tentang cara kerja dan manfaatnya dalam pengukuran listrik, akan menjadi sorotan utama dalam artikel ini. Siap untuk menambah pengetahuan Kalian? Mari kita mulai eksplorasi ini!
Pengertian Tespen (Test Pen)
Tespen atau Test Pen adalah alat yang sering digunakan oleh para Teknisi Listrik dalam pekerjaan mereka. Alat ini memiliki ukuran yang relatif kecil dan bentuknya mirip dengan pena, sehingga mudah dibawa ke mana saja.
Ujung Test Pen yang berbentuk “Minus” dapat digunakan sebagai obeng untuk melonggarkan atau mengetatkan sekrup. Dengan demikian, Test Pen merupakan alat pengukur yang digunakan untuk memeriksa apakah sebuah penghantar listrik memiliki tegangan atau tidak. Penghantar listrik tersebut bisa berupa kabel listrik, kawat listrik, atau stop kontak.
Berbeda dengan multimeter, Test Pen tidak dapat mengukur seberapa tinggi tegangan listrik pada sumber penghantar listrik. Test Pen hanya digunakan untuk mengetahui keberadaan aliran listrik pada suatu penghantar dengan bantuan indikator lampu.
Jika terdapat listrik pada stop kontak atau kabel listrik, lampu indikator akan menyala. Namun, jika tidak ada aliran listrik, lampu indikator tidak akan menyala. Cara penggunaannya sangatlah mudah, bukan?
Bagian-Bagian Tespen dan Fungsinya
Setelah kita membahas tentang pengertian tespen sebelumnya, berikut ini adalah ilustrasi mengenai bagian-bagian dari tespen:
- Probe berperan utama dalam mendeteksi kabel atau benda yang akan diuji aliran listriknya.
- Isolator berfungsi sebagai pengaman yang melindungi perangkat dari risiko terjadinya korsleting listrik.
- Arang memiliki fungsi utama sebagai isolator yang mampu mengurangi risiko terjadinya beban arus listrik yang berlebihan. Cara kerjanya adalah dengan membatasi aliran arus listrik.
- Lampu indikator berfungsi sebagai penKalian. Lampu ini akan menyala jika sebuah benda memiliki tegangan listrik.
- Penjepit berperan dalam hal penyimpanan dengan menjepit tespen pada kantong atau tempat penyimpanan alat tespen.
- Pegas berfungsi untuk memberikan tekanan pada bagian lampu indikator pada tutup konduktor alat.
- Tutup konduktor berfungsi sebagai media yang digunakan untuk mengalirkan arus listrik.
Cara Menggunakan Tespen (Test Pen)
Setelah memahami Pengertian Tespen (Test Pen), penggunaannya sangatlah sederhana dan mudah. Dengan hanya beberapa langkah, kita dapat mengetahui apakah sebuah Stop Kontak atau Kabel Listrik sedang dialiri arus listrik atau tidak.
Tujuan dari pengujian ini tentu saja untuk mencegah terjadinya sengatan listrik yang berbahaya bagi kesehatan dan bahkan bisa berakibat fatal (jika tubuh kita terkena kontak dengan penghantar yang memiliki tegangan listrik sangat tinggi).
Perhatian!
Pastikan agar anggota tubuh kita tidak menyentuh sumber penghantar listrik yang akan diuji.
Berikut ini adalah langkah-langkah penggunaannya:
- Ambil Test Pen dan peganglah dengan ujung-ujung jari tangan.
- Letakkan ujung jari telunjuk pada bagian atas Test Pen (pastikan jari telunjuk menyentuh bagian besi di atas Test Pen).
- Tempelkan ujung bawah Test Pen (biasanya berbentuk Minus Obeng) ke sumber listrik yang akan diuji.
- Perhatikan Lampu Indikator. Jika Lampu Indikator menyala, maka kabel listrik atau penghantar tersebut sedang dialiri arus listrik (terdapat tegangan). Jika Lampu Indikator tidak menyala (mati/OFF), maka kabel listrik atau penghantar tersebut tidak dialiri arus listrik (tidak ada tegangan di penghantar tersebut).
Dengan mengikuti langkah-langkah di atas, kita dapat dengan mudah mengetahui apakah ada aliran arus listrik pada penghantar yang sedang diuji menggunakan Test Pen.
Penting untuk tetap berhati-hati dan menjaga agar anggota tubuh tidak bersentuhan dengan sumber listrik yang sedang diuji untuk mencegah risiko kecelakaan yang tidak diinginkan.
Jenis-Jenis Tespen dan Cara Menggunakannya
Apakah Kalian sudah memahami pengertian Tespen (Test Pen)? Sekarang, mari kita bahas tentang berbagai jenis Tespen yang mengalami perkembangan dalam bentuk dan fungsi.
Mari kita jelajahi bersama jenis-jenis Tespen dan fungsinya yang telah mengalami perubahan ini.
Berikut ini adalah beberapa jenis Tespen yang perlu diperhatikan:
1. Tespen Multi Function Digital Spanning
Tespen jenis multi function digital spanning digunakan secara umum untuk menguji aliran listrik, baik dalam bentuk arus DC maupun AC. Rentang tegangan yang dapat diuji oleh jenis tespen ini adalah mulai dari 12 hingga 220 Volt.
Tespen multi function digital spanning ini dilengkapi dengan 2 tombol untuk memilih penggunaan DC atau AC.
Pegangan atau handle tespen ini terbuat dari bahan yang nyaman dan kuat, sehingga memudahkan kita saat memegang tespen.
Tespen ini juga dilengkapi dengan layar LED LCD atau layar LCD yang berfungsi untuk menampilkan hasil pengujian arus listrik pada benda yang sedang diperiksa.
Layar LCD ini terbuat dari bahan dasar engginering plastic shell, sehingga lebih aman dan tahan lama dalam penggunaannya.
Cara penggunaan :
Cara penggunaannya sangatlah mudah. Cukup tempatkan tespen pada kabel yang akan diperiksa, lalu tekan tombol sesuai dengan jenis arus yang diinginkan, baik itu DC atau AC. Hasil pengukuran arus listrik DC dan AC akan ditampilkan pada layar LCD pada tespen tersebut.
2. Tespen Voltage Detector
Tespen tipe voltage detector adalah salah satu jenis tespen yang digunakan untuk mendeteksi kabel listrik yang putus, khususnya untuk menguji aliran arus listrik AC.
Secara umum, tespen jenis ini dapat digunakan pada rentang tegangan 12 hingga 240 VAC. Tespen tipe voltage detector dilengkapi dengan buzzer dan lampu indikator, yang memudahkan penggunaan dalam praktik.
Cara penggunaan :
Penggunaan tespen tipe voltage detector sangatlah mudah. Kalian hanya perlu mendekatkan tespen dengan benda yang akan diuji.
Tidak perlu mengupas kabel atau benda yang akan diuji menggunakan tespen jenis ini.
Setelah tespen didekatkan dengan benda yang akan diuji, bagian buzzer pada tespen akan mengeluarkan suara sebagai tKalian bahwa benda tersebut teraliri arus listrik.
Jika buzzer tidak berbunyi, itu menKaliankan bahwa benda tersebut memang tidak dialiri arus listrik.
3. Tespen DC 6V – 24V
Tespen dengan tipe DC 6V – 24V berfungsi untuk mendeteksi listrik pada aki, baik itu aki kendaraan atau jenis lainnya.
Arti dari DC 6V – 24V sebenarnya merupakan penjelasan bahwa tespen jenis ini hanya dapat digunakan untuk tegangan listrik dalam rentang 6 hingga 24 Volt.
Tespen ini terbuat dari bahan dasar tembaga murni, sehingga dapat dipastikan bahwa tespen ini tidak akan berkarat dalam penggunaan jangka panjang.
Selain terbuat dari tembaga murni, tespen ini dilengkapi dengan kabel yang dilapisi PVC berkualitas baik.
Cara penggunaan :
Jepitkan konektor A pada bagian aki yang memiliki arus positif (+), dan konektor B pada bagian aki yang memiliki arus negatif (-).
Perhatikan lampu indikator, jika lampu indikator menyala, itu menKaliankan bahwa benda tersebut dialiri arus listrik.
4. Tespen Bolak Balik Apel
Tespen jenis ini memiliki komponen yang sederhana, sekaligus bentuk dan fungsi utamanya yang mudah dipahami.
Tespen ini juga sering disebut sebagai tespen bolak balik plus dan minus apel. Tespen bolak balik plus ini dilengkapi dengan pegangan yang terbuat dari bahan karet, sehingga memberikan kenyamanan dan keamanan saat digunakan.
Selain itu, tespen jenis ini dilengkapi dengan mata obeng dan alat pengukur aliran listrik bolak balik.
Mata obeng umumnya terbuat dari tembaga berkualitas tinggi, sehingga tahan lama dan dapat berfungsi dengan baik dalam jangka waktu yang lama.
Cara penggunaannya:
Penggunaan tespen jenis ini juga sangat mudah. Kalian hanya perlu meletakkan tespen pada benda yang ingin diuji aliran listrik bolak balik.
Setelah itu, akan ada peringatan berupa suara atau lampu LED pada tespen jika terdeteksi adanya aliran listrik pada benda yang sedang diuji.
5. Type TL Tergo Obeng Tespen
Jenis obeng tespen ini memiliki bentuk yang sangat sederhana dan ukurannya yang memudahkan untuk dibawa ke mana saja. Tespen ini juga sering disebut sebagai tespen pensil.
Tespen pensil ini mendapatkan sebutan tersebut karena memiliki ukuran hanya 150 mm. Meskipun ukurannya kecil, obeng tespen pensil ini mampu menangani aliran listrik dari 100 hingga 220 Volt.
Pada komponen tespen ini terdapat pegangan yang kuat, sehingga dapat digunakan dengan aman.
Selain pegangan, terdapat juga indikator LED yang memiliki fungsi yang sama dengan jenis tespen lainnya.
6. Type MS – 18 Voltage Tester AC/DC
Tespen tipe MS-18 Voltage AC/DC bukanlah satu-satunya jenis tespen yang dapat digunakan untuk menguji aliran listrik AC/DC.
Terdapat beberapa jenis tespen lain yang memiliki fungsi yang sama. Beberapa bagian penting yang perlu diketahui adalah 2 tombol AC/DC dan indikator LED.
Fungsi dari tombol AC/DC adalah untuk menentukan jenis arus yang akan diuji, apakah AC atau DC. Tombol tersebut dapat ditekan sesuai kebutuhan. Setelah tombol AC/DC ditekan, hasil pengujian akan ditampilkan pada indikator LED.
Tespen tipe MS-18 voltage tester AC/DC juga dilengkapi dengan fitur self-test function (STF), yang memungkinkan pengujian tegangan dapat dilakukan secara langsung atau tidak langsung. Rentang kapasitas arus yang dapat diuji adalah antara 70 hingga 250 VAC untuk AC dan 70 hingga 10000 untuk DC.
7. Tespen AKI 12V
Tespen AKI 12V digunakan untuk mengukur arus listrik DC yang terdapat pada komponen aki. Tespen ini dilengkapi dengan layar LCD yang membantu kita melihat hasil pengukuran tegangan listrik dengan lebih mudah, sehingga memudahkan pengguna dalam penggunaannya.
8. Tespen Bunyi Nankai
Tespen jenis ini dapat digunakan untuk menguji tegangan listrik AC/DC. Tespen tipe ini memiliki kemampuan untuk mendeteksi tegangan listrik dari rentang 70 hingga 250 Volt pada AC dan DC.
Tespen tipe ini juga terdiri dari beberapa komponen penyusun di dalamnya. Contohnya, terdapat buzzer sebagai indikator tegangan listrik yang diuji dengan bunyi yang dihasilkan. Tespen tipe ini juga menggunakan 2 buah baterai jenis A3.
Cara Mengetahui Hasil Pengujian Menggunakan Tespen
Berikut adalah beberapa jenis hasil pengujian yang dapat Kalian ketahui menggunakan tespen:
1. Apabila Lampu Tespen Menyala Dengan Cahaya Terang Normal
Ini menKaliankan bahwa peralatan listrik yang diukur memiliki tegangan listrik maksimal.
2. Apabila Lampu Tespen Menyala, Tetapi Cahaya Redup
Kemungkinan saat melakukan pengukuran dengan tespen, tubuh atau kaki Kalian terisolasi dengan baik sehingga tespen tidak mendapatkan netral yang cukup dari tanah atau bumi.
Untuk memastikannya, sentuhlah dinding atau tembok dengan satu tangan sementara tangan lainnya menggunakan tespen untuk pengukuran. Jika lampu tespen menyala dengan cahaya terang saat Kalian menyentuh dinding, itu berarti benda yang Kalian ukur memiliki tegangan listrik maksimal (dari kabel fasa).
Namun, jika cahaya tespen tetap redup, itu berarti peralatan listrik yang diuji memiliki tegangan yang tidak normal atau rendah, atau mungkin bukan tegangan dari kabel fasa tetapi tegangan induksi yang bocor.
3. Apabila Lampu Tespen Tidak Menyala
Kemungkinan tespen Kalian rusak, jika sudah dipastikan bahwa tespen yang Kalian gunakan baik. Maka hasilnya adalah peralatan listrik yang Kalian uji tidak memiliki tegangan.
Catatan:
- Gunakan tespen untuk memastikan kondisi peralatan listrik di rumah Kalian dalam kondisi baik, aman, tidak ada risiko sengatan listrik (bocor), dan tidak ada kabel tegangan yang terkelupas atau terbuka.
- Gunakan tespen hanya jika Kalian benar-benar tahu cara menggunakannya dengan benar.
- Pastikan tespen dalam keadaan bersih, kering, dan berfungsi dengan baik sebelum melakukan pengujian.
- Pastikan tubuh Kalian dalam keadaan kering (tidak basah atau lembab) saat menggunakan tespen. Tespen umumnya berfungsi pada rentang tegangan 100 Volt hingga 500 Volt.
- Selalu sediakan tespen di rumah Kalian.
Kesimpulan
Secara keseluruhan, kita telah mendiskusikan dan memahami pengertian dan fungsi Tespen atau Test Pen dalam artikel ini. Alat ini tidak hanya penting bagi para profesional di bidang kelistrikan, tetapi juga bagi siapa saja yang sering berurusan dengan instalasi listrik. Fungsi utamanya, yakni mendeteksi keberadaan arus listrik tanpa perlu menyentuh langsung, menjadikan Tespen sebagai alat bantu yang sangat efektif dalam menjamin keamanan penggunanya.
Ingatlah, bagaimanapun juga, bahwa meski Tespen dapat membantu mencegah risiko, alat ini bukan pengganti dari pengetahuan dan kesadaran akan keselamatan. Saat berurusan dengan listrik, selalu pastikan Kalian mengambil tindakan pencegahan yang tepat dan mengikuti prosedur keselamatan yang telah ditetapkan.
Akhir kata, semoga artikel dari bengkeltv.id ini memberikan wawasan dan pengetahuan yang lebih mendalam mengenai Pengertian Tespen (Test Pen), serta menggarisbawahi pentingnya peran alat ini dalam praktik kelistrikan yang aman. Mari kita gunakan pengetahuan ini untuk menciptakan lingkungan yang lebih aman dan berdaya guna dalam berbagai aspek kehidupan kita.