Bengkeltv.id – Panduan Menyeluruh Pengertian Skala Likert dan Cara Menghitungnya. Berbicara tentang penelitian kuantitatif, kita seringkali menjumpai berbagai metode pengumpulan data, salah satunya menggunakan skala Likert. Apa itu skala Likert? Mengapa metode ini sering digunakan dalam penelitian? Bagaimana cara mengaplikasikannya?
Artikel ini akan memberikan penjelasan mendalam tentang pengertian skala Likert, serta bagaimana cara kerjanya dalam penelitian. Skala Likert merupakan salah satu alat penilaian yang sangat populer dalam penelitian sosial, psikologi, dan berbagai disiplin ilmu lainnya.
Metode ini telah digunakan sebagai salah satu instrumen yang efektif untuk mengukur sikap, persepsi, dan preferensi responden. Mari kita mengenal lebih jauh tentang skala Likert dalam artikel ini.
Pengertian Skala Likert
Skala Likert merupakan suatu teknik statistik yang memanfaatkan skala bipolar sebagai alat ukur dalam menghasilkan data kuantitatif, melibatkan respon positif dan negatif. Lima opsi respons biasanya tersedia dalam kuesioner skala Likert, yaitu sangat puas (SP), puas (P), netral (N), tidak puas (TP), dan sangat tidak puas (STP).
Tujuan utama penggunaan metode kuesioner skala Likert adalah untuk memperoleh data yang valid dan dapat dipercaya. Skala ini kerap diaplikasikan dalam beragam survei atau pengisian angket.
Untuk memaksimalkan penggunaan skala ini, pemahaman terhadap teknik dan proses penggunaannya sangat penting. Hal ini akan mempermudah dalam proses pengukuran data dibandingkan dengan menggunakan skala lainnya.
Kurangnya pemahaman tentang teknik penggunaan skala Likert secara detail dapat menghambat proses pengumpulan dan perhitungan data.
Oleh sebab itu, agar skala ini dapat digunakan dengan lebih efektif dan efisien, sebaiknya dipahami secara mendalam mengenai teknik penggunaan dan aplikasinya pada berbagai situasi.
Dalam melakukan penilaian dengan skala Likert, ada lima aspek kepuasan pelanggan yang perlu diperhatikan. Beberapa aspek tersebut adalah:
- Aspek Tangibles
ni adalah kemampuan suatu perusahaan dalam memberikan layanan terbaik kepada konsumennya, yang bisa langsung dirasakan oleh konsumen itu sendiri. - Aspek Reliability dan Assurance
Ini merujuk pada kemampuan perusahaan dalam menyediakan layanan bagi konsumen, seperti fasilitas, ruang, gedung, dan layanan fisik lainnya. - Aspek Responsiveness
Aspek ini menggambarkan sejauh mana layanan tersebut mempengaruhi perilaku dan kepuasan konsumen. - Aspek Empathy
Layanan perusahaan yang berkaitan dengan kepuasan pelanggan, seperti perhatian yang tulus dan kedekatan dengan setiap konsumen, sehingga perusahaan dapat memahami kebutuhan dan keinginan pelanggan secara spesifik. - Aspek Information System
Perusahaan memiliki data yang dapat digunakan untuk mendukung kepuasan pelanggan yang ada.
Bentuk-Bentuk Skala Likert
Ada beberapa variasi skala Likert yang mencerminkan tingkat persetujuan atau ketidaksetujuan responden terhadap suatu pernyataan atau pertanyaan yang disampaikan oleh peneliti. Bentuk dan pilihan skala Likert dapat disesuaikan berdasarkan kebutuhan penelitian. Meski demikian, umumnya ada lima opsi respons yang kerap digunakan dalam skala Likert, yaitu:
- Sangat Setuju (SS): Ini menunjukkan bahwa responden sangat setuju dengan pernyataan atau pertanyaan yang disampaikan oleh peneliti.
- Setuju (S): Ini menunjukkan bahwa responden cenderung setuju dengan pernyataan yang disampaikan.
- Netral atau Tidak Yakin (N): Opsi ini digunakan ketika responden tidak dapat menentukan pilihan antara setuju atau tidak setuju.
- Tidak Setuju (TS): Ini menunjukkan bahwa responden tidak setuju dengan pernyataan atau pertanyaan yang disampaikan oleh peneliti.
- Sangat Tidak Setuju (STS): Opsi ini menunjukkan bahwa responden sangat tidak setuju dengan pernyataan yang disampaikan oleh peneliti.
Rumus Skala Likert
Nah setelah memahami Pengertian Skala Likert, tahap berikutnya setelah responden memberikan tanggapan atau jawaban terhadap pernyataan atau pertanyaan yang diajukan oleh peneliti adalah menganalisis respons tersebut berdasarkan skor pada masing-masing kategori.
Untuk respon yang positif, skor yang diberikan biasanya adalah 5, 4, 3, 2, dan 1. Sedangkan untuk respon yang negatif, skor yang diberikan biasanya 1, 2, 3, 4, dan 5, atau bisa juga menggunakan skor -2, -1, 0, 1, dan 2.
Kemudian, skor dari masing-masing respon akan diakumulasi untuk mendapatkan hasil penelitian. Dalam penghitungannya, digunakan rumus sebagai berikut.
Rumus Skala Likert: T x Pn
Di mana T adalah jumlah total responden yang memilih, dan Pn adalah pilihan skor Likert. Hasil perhitungan tersebut selanjutnya akan dianalisis sebagai variabel tambahan dalam penelitian.
Metode Pengukuran Skala Likert
Masih dalam pembahasan Pengertian Skala Likert, penting untuk menjalankan pengukuran dengan mematuhi langkah-langkah sesuai prosedur dan aturan yang sudah ditetapkan.
Berikut beberapa langkah dalam melakukan pengukuran menggunakan Skala Likert:
1. Pengumpulan Data dan Perumusan
Langkah awal adalah mengumpulkan data yang dibutuhkan untuk analisis. Kalian harus menentukan fenomena atau situasi yang akan diteliti dan diajukan kepada responden. Selanjutnya, rancanglah pertanyaan dalam urutan tertentu menggunakan Skala Likert.
Pertanyaan yang diajukan bisa dikelompokkan ke dalam bab atau topik yang berbeda dan dipisahkan satu sama lain.
Dalam dokumen Skala Likert yang Kalian gunakan, pemisahan antara pertanyaan satu dan lainnya biasanya jelas.
Setelah menyusun pernyataan yang akan dijawab oleh responden, sertakan skala Likert di sebelah kanan kertas atau halaman.
Skala tersebut biasanya terdiri dari beberapa kotak kecil yang sesuai dengan pilihan yang digunakan. Nantinya, responden akan memilih satu respon untuk setiap pernyataan yang diajukan oleh peneliti.
2. Menjumlahkan Data
Setelah semua data terkumpul, Kalian bisa langsung menjumlahkan semua respon yang telah diberikan oleh responden.
Jumlahkan setiap respon yang sama, seperti respon “setuju”, dengan respon yang sama pada pertanyaan-pertanyaan lain, sampai ke pertanyaan terakhir.
Misalnya, jika ada 100 responden, berikut contoh pengukuran Skala Likert dan jawaban yang diterima:
- Sangat Setuju: 12 responden.
- Setuju: 8 responden.
- Ragu: 30 responden.
- Tidak Setuju: 25 responden.
- Sangat Tidak Setuju: 25 responden.
3. Dikalikan Bobot Tiap Responder
Langkah berikutnya, Kalian perlu mengalikan bobot setiap respon dengan poin yang telah ditentukan. Berikut contoh perhitungan bobot dalam Skala Likert:
- Sangat Setuju: 12 responden x 5 poin = 60 poin.
- Setuju: 8 responden x 4 poin = 32 poin.
- Ragu: 30 responden x 3 poin = 90 poin.
- Tidak Setuju: 25 responden x 2 poin = 50 poin.
- Sangat Tidak Setuju: 25 responden x 1 poin = 25 poin.
Dalam Skala Likert, poin yang ditetapkan mengikuti model segitiga terbalik, di mana setiap respon memiliki poin yang berbeda. Respon yang lebih negatif memiliki poin yang lebih rendah.
4. Menghitung Presentase
Rumus Skala Likert untuk perhitungan persentase cukup mudah. Kalian hanya perlu menambahkan seluruh poin yang diterima, kemudian membaginya dengan total poin maksimal. Setelah mendapatkan angka tersebut, hasilnya lantas dikalikan dengan 100 persen.
Contoh penghitungan:
60 + 32 + 90 + 50 + 25 = 257
Jika jumlah responden adalah 100 dan setiap responden memberikan penilaian maksimal yaitu 5 poin, maka poin maksimal yang dapat diperoleh adalah 500 (100 responden x 5 poin).
Untuk menghitung persentase, kita dapat menggunakan rumus berikut:
Persentase = (257 : 500) x 100 persen
Dengan demikian, hasilnya adalah 51 persen.
Kesimpulan
Secara keseluruhan, Skala Likert merupakan alat penelitian yang sangat efektif dan dapat dipercaya untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi responden terhadap suatu pernyataan. Dengan penggunaan skala ini, peneliti dapat mengekstrak data kuantitatif yang akurat dan dapat diuji kebenarannya. Pengertian Skala Likert dan penggunaannya dalam berbagai penelitian, baik sosial, psikologi, maupun bidang lainnya, menjadi bukti konkret betapa pentingnya alat ini dalam membantu memahami fenomena-fenomena sosial dan psikologis.
Namun, sangat penting untuk mengingat bahwa efektivitas Skala Likert sangat tergantung pada bagaimana peneliti merumuskan pertanyaan dan interpretasi data yang dihasilkan. Setiap peneliti harus mampu merumuskan pertanyaan dengan jelas dan netral, serta melakukan analisis data dengan cermat dan objektif.
Mudah-mudahan, dengan memahami pengertian Skala Likert, kita dapat lebih menghargai peran pentingnya dalam berbagai penelitian dan dapat menggunakan skala ini dengan bijaksana dan tepat untuk mengeksplorasi dunia sosial dan psikologis kita dengan lebih mendalam. Sekian penjelasan dari bengkeltv.id, semoga bermanfaat!