Bengkeltv.id – Pengertian Signal to Noise Ratio : Rumus dan Cara Hitungya. Dalam dunia teknologi dan komunikasi, Signal to Noise Ratio (SNR) adalah istilah yang sering digunakan untuk menggambarkan kualitas sinyal yang diterima dibandingkan dengan tingkat kebisingan atau gangguan. SNR didefinisikan sebagai perbandingan antara kekuatan sinyal yang berguna dengan kekuatan sinyal yang tidak diinginkan atau noise. Semakin tinggi nilai SNR, semakin baik kualitas sinyal, yang berpengaruh langsung pada kejelasan dan keKalianlan informasi yang dikirimkan.
SNR memainkan peran penting dalam memastikan transmisi data yang jelas dan Kalianl, baik dalam sistem audio, komunikasi nirkabel, hingga jaringan komputer. Dalam konteks audio, misalnya, rasio yang tinggi dapat berarti bahwa suara yang didengar lebih jelas tanpa gangguan. Dalam komunikasi nirkabel, SNR yang baik memastikan bahwa data yang ditransmisikan dapat diterima dengan akurat, mengurangi kemungkinan kesalahan pengiriman.
Artikel ini akan membahas secara mendalam tentang Pengertian Signal to Noise Ratio, bagaimana cara kerjanya, dan mengapa penting dalam berbagai aplikasi teknologi. Dengan memahami SNR, kita dapat lebih menghargai dan memanfaatkan teknologi yang ada di sekitar kita, serta meningkatkan kualitas pengalaman komunikasi dan hiburan kita.
Pengertian Signal to Noise Ratio
Signal to Noise Ratio (SNR) atau Rasio Sinyal terhadap Noise adalah ukuran yang digunakan untuk membandingkan tingkat sinyal yang diinginkan dengan tingkat kebisingan atau noise yang tidak diinginkan yang ada di latar belakang.
Secara sederhana, SNR didefinisikan sebagai rasio antara daya sinyal dan daya noise, yang dinyatakan dalam satuan decibel (dB). Dalam bahasa Indonesia, istilah ini sering diterjemahkan sebagai rasio sinyal terhadap noise.
Sinyal yang diinginkan bisa berupa ucapan, musik, atau suara lain yang ingin direkam menggunakan mikrofon. Agar hasil perekaman jelas dan berkualitas, sinyal tersebut harus terekam dengan baik, sedangkan suara latar belakang, seperti dengungan AC, suara pesawat terbang, dan noise listrik, dianggap sebagai noise yang tidak diinginkan.
Dengan kata lain, mikrofon yang berkualitas baik adalah yang mampu merekam sinyal dengan tingkat tinggi dan noise yang rendah.
Oleh karena itu, tingkat Signal to Noise Ratio menjadi salah satu spesifikasi penting dalam menentukan kualitas mikrofon.
Rasio sinyal terhadap noise dihitung dengan cara mengambil level sinyal yang diinginkan dan mengurangi level sinyal noise yang tidak diinginkan. Semakin tinggi nilai rasio signal to noise, semakin baik kualitas mikrofon tersebut, karena menunjukkan bahwa sinyal yang diinginkan lebih dominan dibandingkan noise yang terekam.
SNR yang dinyatakan dalam dB umumnya bernilai positif, kecuali jika mikrofon menangkap lebih banyak noise daripada sinyal yang diinginkan atau jika perangkat tersebut mengalami kerusakan.
Sebagian besar mikrofon dan headset dilengkapi dengan lembar data (datasheet) yang menyajikan informasi tentang spesifikasi rasio sinyal terhadap noise. Biasanya, headset berkualitas baik memiliki SNR sekitar 60 dB atau lebih, sedangkan headset dengan fitur Noise-Canceling yang hebat bisa mencapai SNR sekitar 100 dB atau bahkan lebih tinggi.
Rumus Signal to Noise Ratio
Sebelum melakukan perhitungan rasio sinyal terhadap noise (SNR), penting untuk mengukur sinyal utama (S) yang diinginkan dan noise (N) yang tidak diinginkan.
Pengukuran ini biasanya dilakukan dengan menggunakan alat pengukur sinyal (Signal Analyzer) yang dapat menampilkan grafik pada layar.
Rumus sederhana untuk menghitung rasio sinyal terhadap noise (SNR) atau S/N Ratio adalah sebagai berikut:
- SNR = Sinyal – Noise
Catatan: Rumus ini berlaku jika nilai sinyal dan nilai noise keduanya dinyatakan dalam satuan decibel (dB).
Kategori Kualitas Signal to Noise Ratio
Signal to Noise Ratio (SNR) dapat dikategorikan berdasarkan kualitasnya sebagai berikut:
- SNR 40 dB: Sinyal sangat baik (5 bar); koneksi cepat, throughput maksimal dan stabil.
- SNR 25 dB – 40 dB: Sinyal sangat bagus (3-4 bar); koneksi baik, throughput maksimal.
- SNR 15 dB – 25 dB: Sinyal lemah (2 bar); koneksi baik, throughput tidak maksimal.
- SNR 10 dB – 15 dB: Sinyal sangat lemah (1 bar); koneksi tidak terlalu stabil, throughput rendah.
- SNR 5 dB – 10 dB: Tidak ada sinyal; koneksi sangat tidak stabil, throughput sangat rendah.
Selain itu, dalam konteks SNR, terdapat SNR margin. SNR margin merupakan indikator kualitas dari tingkat sinyal asli yang dapat diterima oleh modem melalui media penghantar, seperti kabel tembaga, serat optik, atau jenis konduktor lainnya. SNR margin diartikan sebagai perbedaan antara kekuatan sinyal asli dengan tingkat kebisingan di jalur transmisi.
Berikut adalah nilai ambang batas untuk SNR margin:
- SNR margin 29,0 dB ke atas: Outstanding (Sangat Bagus).
- SNR margin 20,0 dB – 28,9 dB: Excellent (Bagus) – Koneksi Stabil.
- SNR margin 11,0 dB – 19,9 dB: Good (Baik) – Sinyal ADSL dapat berjalan lancar.
- SNR margin 07,0 dB – 10,9 dB: Fair (Cukup) – Rentan terhadap gangguan.
- SNR margin 00,0 dB – 06,9 dB: Bad (Buruk) – Sinkronisasi gagal atau tidak lancar.
Dalam transmisi SNR, terdapat juga Line Attenuation (LA). LA adalah nilai yang menunjukkan kualitas sinyal yang diterima dan mempengaruhi kualitas serta panjang kabel yang digunakan. LA diartikan sebagai redaman yang terjadi saat sinyal asli ditransmisikan melalui media seperti tembaga, serat optik, dan sebagainya.
Berikut adalah ambang batas untuk Line Attenuation: semakin rendah nilai LA, semakin baik kualitasnya.
- LA 00,0 dB – 19,99 dB: Outstanding (Bagus Sekali).
- LA 20,0 dB – 29,99 dB: Excellent (Bagus).
- LA 30,0 dB – 39,99 dB: Very Good (Baik).
- LA 40,0 dB – 49,99 dB: Good (Cukup).
- LA 50,0 dB – 59,99 dB: Poor (Buruk), ada kemungkinan terjadinya gangguan.
- LA 60,0 dB ke atas: Bad (Sangat Buruk), internet tidak akan berjalan dengan lancar.
Contoh Perhitungan Signal to Noise Ratio
Di studio rekaman, terdapat mikrofon yang digunakan untuk merekam suara penyanyi. Jika level input dari mikrofon untuk sinyal yang diinginkan (suara penyanyi) adalah -20 dB, sedangkan level input untuk sinyal suara latar belakang sekitar penyanyi adalah -50 dB, maka SNR dari mikrofon tersebut dapat dihitung sebagai berikut:
- SNR = Sinyal – Noise
- SNR = -20 dB – (-50 dB)
- SNR = 30 dB
Dengan demikian, SNR dari mikrofon tersebut adalah 30 dB.
Penutup
Sebagai penutup, pengertian Signal to Noise Ratio (SNR) sangat penting dalam berbagai aplikasi, terutama dalam dunia audio, komunikasi, dan teknologi informasi. SNR merupakan ukuran yang menunjukkan seberapa baik sinyal yang diinginkan dapat dipisahkan dari noise yang tidak diinginkan. Dalam konteks audio, SNR mengacu pada kemampuan mikrofon atau perangkat perekam untuk menangkap suara yang diinginkan dengan jelas, sementara meminimalkan gangguan dari suara latar belakang.
Semakin tinggi nilai SNR, semakin baik kualitas sinyal yang diterima, sehingga menghasilkan pengalaman yang lebih optimal, baik dalam perekaman suara maupun dalam transmisi data. Misalnya, dalam komunikasi nirkabel, SNR yang tinggi memungkinkan data ditransmisikan dengan kecepatan yang lebih tinggi dan lebih Kalianl. Sebaliknya, nilai SNR yang rendah dapat mengakibatkan kehilangan informasi dan kualitas sinyal yang buruk, yang berpotensi mengganggu komunikasi.
Memahami konsep ini sangat krusial bagi para profesional di bidang audio, telekomunikasi, dan teknologi informasi. Dengan mengetahui cara mengukur dan menginterpretasikan SNR, pengguna dapat membuat keputusan yang lebih baik dalam memilih perangkat yang sesuai, serta melakukan penyesuaian yang diperlukan untuk meningkatkan kualitas hasil perekaman atau komunikasi yang diinginkan. Demikian ulasan dari bengkeltv.id mengenai Pengertian Signal to Noise Ratio. Semoga bermanfaat untuk Kalian.