Pengertian Hidrolik

√ Pengertian Hidrolik: Fungsi, Jenis dan Cara Kerjanya Lengkap

Posted on

Bengkeltv.id – √ Pengertian Hidrolik: Fungsi, Jenis dan Cara Kerjanya Lengkap. Apa yang dimaksud dengan sistem hidrolik? Sistem hidrolik adalah suatu mekanisme yang menggunakan zat cair, biasanya minyak, sebagai sumber tenaga untuk menggerakkan mesin. Untuk informasi lebih lanjut, silakan simak ulasan di bawah ini.

Bagi para ahli mesin, istilah “sistem hidrolik” tentu sudah bukan hal yang asing. Tidak dapat disangkal bahwa penggunaan sistem hidrolik terus berkembang pesat, terutama di kalangan perusahaan bisnis, seperti industri, manufaktur, konstruksi, dan pertambangan. Dengan kata lain, hampir semua pelaku bisnis telah mengadopsi mesin berbasis sistem hidrolik.

Namun, bagi masyarakat umum yang ingin mengetahui lebih lanjut atau siswa yang sedang mempelajari materi kurikulum, istilah “sistem hidrolik” mungkin masih terdengar asing. Untuk memahami lebih lanjut mengenai sistem hidrolik, kalian dapat merujuk pada ulasan di bawah ini.

Definisi Hidrolik Secara Umum

Sebelum kita memasuki pembahasan tentang sistem hidrolik, ada baiknya kita memahami definisi hidrolik secara lengkap seperti yang dijelaskan di bawah ini.

Kata “hidrolik” berasal dari bahasa Yunani, di mana “hydro” berarti air dan “aulos” berarti pipa. Hidrolik, atau sering disebut hidraulis, adalah sebuah mekanisme yang menggunakan fluida, seperti minyak, sebagai sumber utama tenaga penggerak mesin.

Dengan kata lain, fluida tersebut berperan sebagai media yang mengubah gaya menjadi tenaga. Prinsip dasar dalam sistem hidrolik adalah ketika suatu cairan menerima tekanan, tekanan tersebut akan merambat ke segala arah tanpa berubah dalam kekuatan (Prinsip Hukum Archimedes).

Pengertian Sistem Hidrolik Lengkap

Secara mendasar, sistem hidrolik merupakan serangkaian komponen yang memanfaatkan zat cair, yaitu fluida, untuk menghasilkan energi mekanis dalam suatu mesin.

Sistem hidrolik adalah suatu metode untuk mengubah atau mentransfer daya dengan menggunakan fluida cair sebagai media pengantar guna mendapatkan daya yang lebih besar dibandingkan dengan daya awal yang dihasilkan. Fluida ini mengalami perubahan tekanan melalui aksi sebuah pompa hidrolik, kemudian dialirkan melalui rangkaian pipa dan katup menuju komponen silinder kerja. Dengan cara ini, gerakan translasi dari batang piston dalam silinder kerja dipicu oleh tekanan fluida di dalam ruang silinder, yang digunakan untuk menggerakkan mesin maju dan mundur.

Perlu diperhatikan bahwa jenis minyak yang digunakan harus memiliki tingkat tekanan yang sesuai untuk menggerakkan komponen mesin. Jika tidak sesuai, maka mesin berisiko mengalami berbagai gangguan dan bahkan kerusakan. Oleh karena itu, perawatan Condition Base Maintenance perlu dilakukan untuk mencegah masalah ini.

Saat ini, penggunaan sistem hidrolik sangat umum dan dapat ditemukan dalam berbagai bidang, mulai dari industri properti hingga sektor otomotif. kalian bahkan mungkin sudah pernah menggunakannya, seperti saat menggunakan dongkrak atau mesin penekan.

Baca juga:  Apa Itu Compactor? Pengertian, Fungsi, Jenis dan Cara Kerjanya

Fungsi Sistem Hidrolik

Selanjutnya, apa saja fungsi-fungsi yang dapat diperoleh dari sistem hidrolik?

Hingga saat ini, berbagai sektor perusahaan maupun kehidupan sehari-hari telah mengadopsi teknologi hidrolik dalam berbagai aspek, termasuk otomotif. Berikut ini adalah beberapa fungsi umum dari sistem hidrolik, seperti yang diuraikan oleh Mekanik Hidrolik:

  1. Penerus Tekanan atau Penerus Daya: Sistem hidrolik digunakan sebagai media untuk meneruskan tekanan atau daya dari satu komponen ke komponen lainnya.
  2. Pelumas untuk Bagian yang Bergerak: Fluida hidrolik juga dapat berperan sebagai pelumas untuk komponen yang bergerak dalam mesin.
  3. Pendingin: Dalam beberapa aplikasi, sistem hidrolik dapat digunakan sebagai pendingin untuk menjaga suhu komponen mesin agar tetap dalam batas yang aman.
  4. Bantalan untuk Meredakan Hentakan: Sistem hidrolik dapat berfungsi sebagai bantalan untuk meredakan hentakan atau getaran pada akhir langkah operasi.
  5. Pencegah Korosi: Hidrolik juga dapat digunakan untuk mencegah korosi pada komponen-komponen mesin.
  6. Penghanyut Bram atau Chip: Sistem hidrolik dapat digunakan untuk menghilangkan partikel kecil seperti bram atau chip yang terkelupas dari komponen mesin.
  7. Pengiriman Sinyal: Dalam beberapa kasus, sistem hidrolik digunakan untuk mengirim sinyal atau isyarat, memungkinkan pengawasan dan kendali yang lebih baik.
  8. Pengendali Gerbang Bendungan: Dalam penggunaan di bidang teknik sipil, sistem hidrolik digunakan untuk mengendalikan gerbang bendungan dan aliran air.
  9. Sumber Tenaga Mesin Alat Berat: Sistem hidrolik berperan sebagai sumber penggerak untuk mesin alat berat, seperti bulldozer, excavator, crane, forklift, dump truck, dan sejenisnya.

Penjelasan Cara Kerja Hidrolik

Banyak pengguna yang memanfaatkan mesin berbasis sistem hidrolik, namun masih ada yang belum memahami prinsip dasar kerja hidrolik, yang akan kita bahas berikut ini.

Pada dasarnya, prinsip kerja sistem hidrolik sangat sederhana dan mudah dipahami. Gaya yang diberikan pada satu titik akan dialirkan ke titik lain melalui penggunaan cairan fluida, biasanya berupa minyak, yang dimampatkan. Proses pemampatan ini mengacu pada langkah untuk membuat benda padat dan menghilangkan rongga atau kompresi. Hasil dari pemampatan ini adalah terciptanya fluida yang memiliki tekanan tinggi, siap untuk diubah menjadi tenaga dengan tekanan yang tinggi pula.

Untuk memberikan gambaran yang lebih jelas, berikut ini adalah ilustrasi sederhana melalui gambar berikut.

Penjelasan Cara Kerja Hidrolik

Di dalam gambar di atas, terdapat dua unit piston serta pipa yang berisi cairan fluida. Kedua piston tersebut masuk ke dalam dua unit silinder yang diisi dengan minyak dan dihubungkan satu sama lain melalui pipa yang juga diisi dengan minyak.

Ketika ada gaya yang diberikan ke bawah pada piston di bagian kiri, gaya tersebut akan dipindahkan melalui fluida yang bertindak sebagai pengantar di dalam pipa ke piston kedua di bagian kanan, dan sebaliknya.

Salah satu keunggulan dari sistem hidrolik adalah bahwa pipa yang menghubungkan kedua silinder dapat memiliki panjang dan bentuk yang beragam, namun sangat penting untuk memastikan bahwa tidak ada kebocoran, sekecil apapun. Karena jika terjadi kebocoran dalam sistem hidrolik, hal ini akan berdampak pada kinerja fluida hidrolik. Tidak jarang, dampaknya dapat menyebabkan mesin mengalami downtime atau bahkan breakdown yang serius.

Baca juga:  Pengertian Feller Buncher dan Jenis-Jenisnya

Jenis-Jenis Hidrolik

1. Hidrolik Motor

Hidrolik motor adalah suatu sistem yang mengubah tekanan hidrolik dan aliran fluida menjadi torsi atau tenaga putaran. Jenis hidrolik motor ini dapat dikelompokkan ke dalam beberapa kategori, yaitu:

  • Hidrolik Gear Motor: Terdiri dari dua roda gigi yang dapat berputar di dalam suatu casing.
  • Hidrolik Vane Motor: Hanya memiliki satu roda yang dilengkapi dengan vane atau plat.
  • Hidrolik Gerotor Motor: Menggunakan dua rotor yang berputar di dalam casing.
  • Hidrolik Axial Plunger Motor: Menggunakan beberapa piston yang mengelilingi poros motor dan terpasang secara axial.
  • Hidrolik Radial Piston Motor: Terdiri dari beberapa piston yang bergerak tegak lurus terhadap sumbu putar (radial).
  • Sistem hidrolik motor ini memiliki beragam jenis yang dapat dipilih sesuai dengan kebutuhan dan aplikasi tertentu.

2. Hidrolik Pompa

Dalam konteks suatu sistem, hidrolik pompa adalah alat yang bertugas menghasilkan tekanan. Alat ini memiliki penggunaan luas di berbagai sektor industri, baik dalam skala kecil maupun besar.

Cara kerja hidrolik pompa adalah dengan mengubah energi listrik atau panas menjadi energi mekanik. Energi ini digunakan untuk menarik cairan hidrolik ke dalam pompa, kemudian mengalirkannya ke dalam sistem. Energi ini nantinya dapat digunakan untuk menggerakkan komponen lain dalam sistem.

Ada beberapa jenis hidrolik pompa yang umum digunakan, antara lain:

  • Pompa Gear Hidrolik: Pompa ini menghasilkan energi dari perputaran roda gigi.
  • Pompa Vane: Jenis pompa ini terdiri dari baling-baling atau kipas pada rotor yang berputar dalam rongga pompa.
  • Pompa Piston Hidrolik: Pompa ini bekerja mirip dengan pompa kompresor, tetapi tujuannya adalah memompa cairan fluida.

Dari ketiga jenis tersebut, pompa gear hidrolik adalah yang paling umum digunakan dalam industri. Keunggulan utamanya adalah daya tahan yang lebih lama dibandingkan dengan jenis pompa lainnya. Selain itu, minimnya getaran pada pompa juga membuat jenis ini menjadi pilihan yang lebih populer.

Contoh Penggunaan Sistem Hidrolik

Walaupun biasanya berwujud cair, fluida juga dapat berbentuk gas. Jenis-jenis fluida ini dapat dibagi menjadi dua kategori utama, yaitu fluida statis dan fluida dinamis.

Fluida statis merujuk pada jenis fluida yang diam atau tidak mengalami pergerakan. Di sisi lain, fluida dinamis adalah jenis fluida yang bergerak terus-menerus.

Kedua jenis fluida ini memiliki penerapan dalam kehidupan sehari-hari, seperti:

1. Dongkrak Hidrolik

Dalam dongkrak hidrolik, digunakan fluida minyak sebagai medium kerjanya. Prinsip kerja alat ini adalah dengan memberikan tekanan pada penghisap kecil, yang kemudian diteruskan melalui fluida.

Baca juga:  √ Pengertian Wheel Loader: Jenis, Fungsi, Bagian, Cara Kerja

Di ujung penghisap yang lebih besar, fluida akan menghasilkan gaya angkat yang memungkinkan untuk mengangkat beban.

2. Pompa Hidrolik

Pompa hidrolik yang sering digunakan untuk mengisi udara pada ban menggunakan prinsip tekanan. Tekanan ini diteruskan melalui penghisap kecil dan kemudian mengalir ke fluida.

Setelah itu, aliran fluida menuju ke penghisap yang lebih besar, yang akhirnya menghasilkan tekanan udara untuk mengisi volume ban.

3. Mesin Hidrolik

Alat berat sering menggunakan mesin hidrolik. Alat ini mengoperasikan fluida yang dikendalikan oleh katup otomatis.

Kemudian, fluida yang telah dikendalikan ini mengalir dan didistribusikan melalui selang, pipa, tabung, atau komponen lainnya. Tabung yang menerima aliran fluida ini memiliki kekuatan untuk mengangkat beban berat.

4. Rem Cakram

Sistem pengereman mobil menggunakan rem cakram hidrolik. Prinsip kerja rem ini adalah dengan menghubungkan rem ke beberapa pipa dan master silinder.

Pipa dan master silinder ini diisi dengan minyak rem. Ketika pengemudi menginjak pedal rem, master silinder akan mengalami tekanan.

Minyak rem akan meneruskan tekanan ini ke setiap silinder rem, yang kemudian akan menjepit piringan logam untuk menghentikan putaran roda pada mobil yang sedang bergerak.

5. Hidrometer

Hidrometer adalah alat yang digunakan untuk mengukur massa jenis zat cair. Alat ini memanfaatkan prinsip Hukum Archimedes dalam operasinya.

Hidrometer menggunakan tabung kaca dengan timbal di bagian bawahnya. Timbal ini membuat tabung kaca dapat berdiri tegak di dalam zat cair.

Perubahan yang terjadi pada tangkai tabung saat ditempatkan dalam zat cair digunakan untuk menghitung massa jenis zat cair tersebut.

Baca Juga :

Penutup

Dalam dunia teknik dan industri, hidrolik adalah konsep yang mendalam yang menggabungkan kekuatan air untuk menghasilkan gerakan dan tenaga.

Hidrolik telah menjadi elemen kunci dalam berbagai aplikasi, dari mesin industri hingga kendaraan berat. Melalui penggunaan fluida khusus dan tekanan yang terkendali, hidrolik memungkinkan kita untuk mengubah energi hidrolik menjadi pekerjaan yang berguna.

Dengan begitu banyak peran yang dimainkan oleh hidrolik dalam dunia teknik dan industri, pengertian hidrolik tidak hanya merupakan konsep dasar, tetapi juga fondasi bagi inovasi dan pengembangan teknologi yang lebih lanjut.

Pemahaman yang mendalam tentang hidrolik akan terus membuka pintu bagi penemuan baru dan aplikasi yang lebih canggih dalam berbagai aspek kehidupan kita.

Demikianlah artikel bengkeltv.id yang membahas tentang √ Pengertian Hidrolik: Fungsi, Jenis dan Cara Kerjanya Lengkap. Semoga artikel kami dapat bermanfaat dan terimakasih telah membaca artikel ini.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *