Mengenal Kode-Kode Transistor dan Dioda

Mengenal Kode-Kode Transistor dan Dioda : Panduan Mendalam

Posted on

Bengkeltv.idMengenal Kode-Kode Transistor dan Dioda : Panduan Mendalam. Transistor dan dioda adalah dua komponen elektronik yang memegang peranan penting dalam berbagai perangkat yang kita gunakan setiap hari. Mulai dari perangkat elektronik rumah tangga, seperti televisi dan radio, hingga perangkat canggih seperti komputer dan smartphone, semua memiliki transistor dan dioda di dalamnya.

Sebelum kita bisa memahami bagaimana mereka bekerja dan berfungsi dalam skema elektronik yang lebih besar, penting untuk kita Mengenal Kode-Kode Transistor dan Dioda. Artikel ini akan memandu Kalian untuk memahami kode-kode tersebut serta memberikan pemahaman dasar tentang pentingnya komponen-komponen ini dalam dunia elektronik. Mari kita mulai perjalanan kita dalam ‘Mengenal Kode-Kode Transistor dan Dioda.’

Apa Itu Transistor?

Mengenal Kode-Kode Transistor dan Dioda

Transistor merupakan elemen semikonduktor yang memiliki fungsi vital dalam menguatkan sinyal, mengatur arus listrik, menjaga stabilitas tegangan, serta modulasi sinyal.

Sebagaimana sebuah katup listrik, transistor berperan dalam mengontrol aliran listrik yang tepat dari sirkuit sumber daya berdasarkan arus input (BJT) atau tegangan input (FET).

Secara umum, transistor memiliki tiga terminal, yaitu Basis (B), Emitor (E), dan Kolektor (C). Dengan mengendalikan tegangan pada salah satu terminal, misalnya Emitor, kita bisa mengatur aliran arus dan tegangan yang lebih besar dibandingkan arus masukan (Input) pada Basis. Hal ini dapat diamati pada keluaran tegangan dan arus (Output) di Kolektor.

Transistor memegang peranan kunci dalam teknologi elektronik modern. Dalam konteks rangkaian analog, transistor berperan sebagai penguat.

Contoh aplikasi rangkaian analog meliputi pengeras suara, pengendali tegangan, dan penguat sinyal radio. Sedangkan dalam rangkaian digital, transistor berfungsi sebagai switch dengan kecepatan tinggi.

Selain itu, beberapa transistor bisa disusun sehingga dapat bekerja sebagai gerbang logika, memori, dan berbagai fungsi rangkaian lainnya.

Fungsi Transistor

Sebagai salah satu komponen elektronika yang sangat penting dalam penguatan, pemutusan, pengaturan stabilitas, penyambungan, dan fungsi lainnya, transistor digunakan secara luas oleh masyarakat.

Secara umum, transistor berperan sebagai sakelar listrik yang mengarahkan arus listrik dengan akurat dari sumber listrik berdasarkan tegangan inputnya.

Transistor memiliki beberapa fungsi krusial dalam bidang elektronika, antara lain:

1. Transistor sebagai penguat atau amplifier

Prinsip kerja transistor sebagai penguat atau amplifier adalah dengan meningkatkan amplitudo gelombang masukan tanpa mengubah karakteristiknya.

Kalian akan menemukan fungsi penguatan transistor ini dalam rangkaian driver, pengeras suara, perangkat video, dan sejenisnya.

Setidaknya ada tiga jenis konfigurasi yang umum digunakan ketika menggunakan transistor sebagai penguat. Berikut ini adalah tiga jenis konfigurasi tersebut:

Baca juga:  Datasheet dan Persamaan Transistor 1862 Terlengkap

  • Emitter Bersama (CE)
  • Kolektor Bersama (CC)
  • Basis Bersama (CB)

2. Transistor sebagai Saklar (switching)

Seperti halnya saklar konvensional, fungsi transistor sebagai saklar adalah untuk mengalihkan dan memutus aliran arus. Cara kerja transistor sebagai saklar cukup mudah dipahami.

Kalian dapat mengibaratkan cara kerja transistor ini seperti kran air. Ketika kran dibuka, air mengalir, dan sebaliknya, ketika kran ditutup, air tidak dapat mengalir.

Analogi tersebut sangat sederhana, bukan? Di bawah ini terdapat gambar simbol transistor sebagai saklar.

Pemain elektronika menggunakan transistor sebagai saklar karena memiliki berbagai keunggulan.

Berikut ini adalah beberapa nilai tambah dari komponen saklar yang sering dipertimbangkan:

  • Tidak menyebabkan percikan api saat beralih dari ON ke OFF dan sebaliknya.
  • Lebih kompak, karena transistor terintegrasi dalam rangkaian.
  • Lebih ekonomis dari segi biaya.
  • Kontak mekanisnya umumnya tidak mengalami keausan.

Selain dua fungsi transistor di atas, transistor juga berperan sebagai pengatur stabilitas komponen, penyearah arus, penghambat arus, dan penghasil arus dengan frekuensi rendah atau tinggi.

Apa Itu Dioda?

Mengenal Kode-Kode Transistor dan Dioda

 

Dioda adalah elemen pasif dua terminal yang biasanya dibuat dari bahan semikonduktor, yang memfasilitasi aliran arus listrik hanya dalam satu arah (keadaan maju) dan menghalangi aliran arus dari arah berlawanan (keadaan mundur).

Dioda dapat dianalogikan sebagai katup dalam bidang elektronika. Namun, dioda tidak memiliki fitur penghalang yang mutlak, tetapi memiliki karakteristik non-linear yang rumit dalam korelasi antara arus dan tegangan, yang seringkali tergantung pada teknologi atau material yang digunakan dan parameter operasionalnya. Beberapa varian dioda juga memiliki fungsi tambahan selain sebagai rectifier.

Sejarah dioda dapat dilacak kembali ke perangkat Cat’s Whisker kristal dan tabung vakum (juga dikenal sebagai katup termionik).

Dioda yang banyak digunakan saat ini biasanya dibuat dari bahan semikonduktor seperti silikon atau germanium.

Fungsi Dioda

Pada pandangan awal, dioda diketahui berfungsi sebagai penyearah dan penghambat arus listrik dalam rangkaian elektronika.

Namun, jika dianalisis lebih mendalam, dioda memiliki banyak fungsi lain yang perlu diketahui, antara lain:

  • Dioda dapat digunakan sebagai alat untuk pembentukan sensor cahaya.
  • Dioda juga berguna sebagai salah satu alat penyusun dalam pembentukan sensor suhu atau panas.
  • Dioda digunakan dalam proses penggandaan tingkat tegangan arus listrik.
  • Dioda berfungsi sebagai penyearah dalam arus listrik yang mengalir dalam rangkaian elektronika.
  • Dioda dapat digunakan sebagai indikator dalam rangkaian elektronika.
  • Dioda berfungsi sebagai penghambat arus listrik dalam rangkaian elektronika.
  • Dioda dapat difungsikan dalam rangkaian VCO (Voltage Controlled Oscillator).
  • Dioda membantu dalam proses stabilisasi tegangan arus listrik.
  • Dioda berfungsi sebagai komponen pengaman atau saklar.
  • Dioda dapat digunakan untuk penambahan arus DC pada arus AC dan sebagainya.

Mengenal Kode-Kode Transistor dan Dioda

Mari kita lanjutkan pada pembahasan utama kita yaitu ‘Mengenal Kode-Kode Transistor dan Dioda’. Sistem kode transistor merupakan suatu teknik yang digunakan untuk menyampaikan informasi tentang bahan dasar, sifat, dan fungsi dari transistor atau dioda.

Baca juga:  Persamaan Transistor C6090 : UPDATE Terbaru !!

Melalui sistem pengkodean ini, produsen dan pengguna komponen elektronik dapat dengan mudah mengidentifikasi dan menginterpretasikan spesifikasi dari transistor yang digunakan.

Salah satu sistem pengkodean yang populer digunakan adalah sistem pengkodean Pro-Electron, dipakai oleh produsen di Eropa.

Dalam sistem tersebut, kode terdiri dari kombinasi huruf dan angka yang menjelaskan jenis transistor, performa, dan aspek-aspek lainnya.

Contohnya, huruf pertama pada kode menunjukkan jenis transistor, seperti transistor BJT (Bipolar Junction Transistor) atau FET (Field-Effect Transistor). Angka-angka setelahnya dapat menjelaskan nilai tegangan, arus, daya, dan aspek lainnya.

Sistem pengkodean JEDEC digunakan oleh produsen di Amerika Utara. Kode JEDEC merupakan rangkaian huruf dan angka yang memberikan informasi sebanding tentang transistor atau dioda.

Kode ini juga mencakup detail tentang bahan dasar, tipe transistor, dan karakteristiknya. Sistem pengkodean JEDEC sangat umum digunakan dalam industri elektronik secara global, karena produsen dari berbagai negara seringkali mengadopsi stKalianr ini.

Terdapat pula sistem pengkodean JIS yang dipraktikkan oleh produsen di Jepang. Kode JIS juga menyajikan informasi mengenai jenis transistor, karakteristik, dan spesifikasi lainnya.

Kode JIS biasanya menggunakan kombinasi huruf dan angka, dengan beberapa karakter tambahan yang menyampaikan informasi tambahan.

Dengan adanya sistem pengkodean transistor ini, produsen dan pengguna komponen elektronik dapat dengan mudah mengidentifikasi dan memilih transistor yang paling sesuai dengan kebutuhan mereka.

Dengan mengetahui kode pengkodean, pengguna dapat memahami karakteristik, spesifikasi, dan aplikasi yang cocok dari transistor atau dioda tanpa harus mempelajari datasheet secara mendetail.

Sistem pengkodean ini menjadi penting dalam industri elektronik untuk memastikan kompatibilitas dan kecocokan komponen dalam rangkaian elektronik yang kompleks.

1. Sistem Pengkodean JEDEC

JEDEC adalah singkatan dari Joint Electron Device Engineering Council. Sistem pengkodean transistor JEDEC ini bermula dari Amerika Utara dan umum digunakan oleh produsen transistor dan dioda di Amerika Serikat dan Kanada.

Sistem pengkodean JEDEC menyediakan informasi yang terbatas terkait karakteristik dan parameter yang berkaitan dengan transistor dan dioda.

Berikut ini adalah format dari sistem pengkodean JEDEC:

Angka, Huruf, Nomor Seri

ANGKAHURUFNOMOR SERI
1 = DiodaNNomor Seri Transistor atau Dioda yang bersangkutan
2 = Transistor
3 = FET

Contohnya:

1N4148 merupakan sebuah dioda, sementara 2N706 adalah sebuah transistor.

2. Sistem Pengkodean Pro-Electron

Sistem Pengkodean Pro-Electron berasal dari Eropa dan sering juga dijuluki sebagai sistem pengkodean Eropa. Produsen transistor dan dioda di Eropa biasanya mengaplikasikan sistem pengkodean ini.

Struktur sistem pengkodean Pro-Electron adalah:

Huruf, Huruf, Nomor Seri

Huruf pertama melambangkan bahan semikonduktor yang digunakan:

Baca juga:  Persamaan dan Datasheet Transistor TIP41C Terlengkap !!

  • A = Germanium (Ge)
  • B = Silikon (Si)
  • C = Gallium Arsenide (GaAs)

Huruf kedua melambangkan tipe atau aplikasi dari komponen tersebut:

  • A = Dioda, Daya atau Sinyal Rendah
  • B = Dioda, Varicap (Variable Capacitance)
  • C = Transistor, Frekuensi Audio, Daya rendah
  • D = Transistor, Frekuensi Audio, Daya tinggi
  • E = Dioda, Tunnel Diode
  • F = Transistor, Frekuensi Tinggi, Daya rendah
  • G = Transistor, Untuk Berbagai Kebutuhan
  • H = Dioda, Sensitif terhadap Magnetik/Sensor
  • L = Transistor, Frekuensi Tinggi, Daya tinggi
  • N = Photocoupler
  • P = Light Detector (Photo Diode, Photo Transistor)
  • Q = Light Emitter
  • R = Piranti Pemacu dan Saklar, Daya rendah (Thyristor, Diac)
  • S = Transistor Saklar, Daya rendah
  • T = Piranti Pemacu dan Saklar, Daya tinggi (Thyristor, Diac)
  • U = Transistor Saklar, Daya tinggi
  • W = Piranti Surface Acoustic Wave
  • X = Dioda PenggKalian (Multiplier Diode)
  • Y = Dioda Penyearah (Rectifier Diode)
  • Z = Dioda, Voltage reference (Referensi Tegangan)

Sebagai contoh:

BC107 menKaliankan transistor untuk Frekuensi Audio berdaya rendah yang dibuat dari bahan Silikon.

3. Sistem Pengkodean JIS

JIS merupakan singkatan dari Japan Industrial StKalianrd. Sistem Pengkodean Transistor JIS merupakan sistem pengkodean yang dipakai oleh produsen di Jepang.

Format dari sistem pengkodean JIS adalah sebagai berikut:

Angka, dua huruf, nomor seri

Dua huruf dalam sistem ini memiliki makna sebagai berikut:

  • SA = Transistor PNP, Frekuensi tinggi
  • SB = Transistor PNP, Frekuensi audio
  • SC = Transistor NPN, Frekuensi tinggi
  • SD = Transistor NPN, Frekuensi audio
  • SE = Dioda
  • SF = Thyristor
  • SG = Dioda Gunn
  • SH = UJT
  • SJ = P-channel FET/MOSFET
  • SK = N-channel FET/MOSFET
  • SM = TRIAC
  • SQ = LED
  • SR = Rectifier
  • SS = Signal Diode
  • ST = Avalanche Diode
  • SV = Varicap
  • SZ = Dioda Zener

Sebagai contoh:

2SC1815 adalah Transistor NPN dengan frekuensi tinggi, sementara 2SB646 adalah Transistor PNP untuk frekuensi audio.

Kadang-kadang, produsen juga mencetak kode transistor tanpa memasukkan dua karakter pertama, sehingga Transistor 2SC1815 bisa ditulis sebagai C1815.

Penutup

Secara keseluruhan, mengenal kode-kode transistor dan dioda merupakan hal penting bagi siapa saja yang berkecimpung di bidang elektronika. Baik itu produsen, teknisi, maupun pengguna komponen elektronik, memahami sistem pengkodean ini dapat memfasilitasi proses identifikasi dan pemilihan komponen yang sesuai dengan kebutuhan.

Dari sistem pengkodean Pro-Electron yang umum digunakan di Eropa, JEDEC yang populer di Amerika Utara, hingga JIS yang dipakai di Jepang, setiap sistem pengkodean memiliki karakteristik dan formatnya masing-masing. Dengan pemahaman yang baik terhadap sistem pengkodean ini, kita bisa mengetahui spesifikasi detail dari transistor dan dioda hanya melalui kode yang tertera.

Semoga artikel dari bengkeltv.id dapat membantu Kalian dalam memahami dan Mengenal Kode-Kode Transistor dan Dioda. Ingatlah, pengetahuan yang baik tentang komponen-komponen ini bisa menjadi kunci dalam membangun dan memelihara rangkaian elektronik yang efisien dan efektif. Selamat belajar dan semoga sukses dalam eksplorasi dunia elektronika Kalian!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *