Bengkeltv.id – Jenis Alat Fiber Optik dan Cara Kerjanya. Dalam dunia teknologi informasi dan komunikasi yang terus berkembang pesat, fiber optik telah menjadi tulang punggung utama dalam menciptakan koneksi jaringan yang cepat, hKalianl, dan berkualitas tinggi. Teknologi fiber optik, yang mengKalianlkan serat kaca atau plastik untuk mentransmisikan data dalam bentuk cahaya, menawarkan kecepatan transfer data yang jauh lebih tinggi dan jangkauan yang lebih luas dibandingkan dengan kabel tembaga tradisional. Keunggulan ini membuat fiber optik sangat penting dalam berbagai aplikasi, mulai dari internet berkecepatan tinggi hingga komunikasi data untuk perusahaan besar dan penyedia layanan telekomunikasi.
Untuk memastikan performa terbaik dari sistem fiber optik, berbagai alat dan perangkat khusus diperlukan dalam proses instalasi, pengujian, dan pemeliharaan jaringan fiber optik. Alat-alat ini tidak hanya membantu dalam memastikan koneksi yang efisien dan minim gangguan, tetapi juga dalam mendeteksi dan memperbaiki masalah yang mungkin timbul. Dari alat pemotong dan penyambung serat yang akurat hingga peralatan pengukur dan pengujian yang canggih, setiap alat memiliki peran penting dalam menjaga integritas dan kualitas jaringan.
Artikel ini bertujuan untuk memberikan wawasan mendalam tentang berbagai jenis alat fiber optik yang esensial bagi setiap teknisi dan profesional IT. Kami akan membahas secara rinci alat-alat yang digunakan dalam berbagai tahap proses fiber optik.
Pengertian Fiber Optik
Kabel fiber optik adalah teknologi yang digunakan untuk mengirimkan informasi dalam bentuk sinyal cahaya melalui serat optik yang sangat tipis dan transparan. Serat optik terdiri dari inti kecil yang dikelilingi oleh lapisan pelindung yang disebut mantel. Biasanya terbuat dari kaca atau plastik khusus dengan indeks bias tinggi, serat ini memungkinkan cahaya untuk terperangkap dan terus bergerak melalui serat.
Cara kerja fiber optik memanfaatkan hukum fisika yang dikenal sebagai “pemantulan total dalam.” Ketika cahaya memasuki serat optik pada sudut tertentu, cahaya akan memantul di dalam serat dengan sudut yang sama atau lebih kecil, memungkinkan cahaya terus bergerak maju dengan kehilangan energi yang minim.
Data dikodekan menjadi pulsa cahaya atau variasi intensitas cahaya dan dikirim melalui serat optik. Karena cahaya dapat bergerak dengan sangat cepat dan membawa data dalam jumlah besar, fiber optik sering digunakan dalam komunikasi telekomunikasi jarak jauh seperti jaringan telepon, internet, televisi kabel, dan jaringan komputer. Berikut adalah beberapa kelebihan dan kekurangan kabel fiber optik:
Kelebihan:
- Kecepatan Tinggi:
Fiber optik mentransmisikan data dengan kecepatan sangat tinggi. Dengan kapasitas bandwidth besar, fiber optik dapat mengirimkan data dalam jumlah besar dengan kecepatan gigabit atau terabit per detik, memungkinkan transfer data yang cepat dan responsif. - Kapasitas Tinggi:
Serat optik memiliki kapasitas jauh lebih besar dibandingkan kabel tembaga konvensional. Satu serat optik dapat mengakomodasi banyak saluran komunikasi secara bersamaan, memungkinkan transmisi data yang padat dan mengurangi kebutuhan infrastruktur fisik. - Jarak Transmisi Jauh:
Fiber optik mampu mentransmisikan sinyal pada jarak sangat jauh dengan kehilangan energi yang minim dibandingkan kabel tembaga. Hal ini memungkinkan transmisi sinyal hingga ribuan kilometer tanpa mengurangi kualitas dan kecepatan, ideal untuk jaringan telekomunikasi jarak jauh, termasuk jalur bawah laut.
Kekurangan:
- Biaya Instalasi Awal yang Tinggi:
Instalasi fiber optik memerlukan biaya lebih tinggi dibandingkan kabel tembaga konvensional. Pemasangan dan pengelasan serat optik memerlukan peralatan khusus dan keterampilan teknis tinggi, yang dapat meningkatkan biaya awal, terutama untuk instalasi dalam skala besar. - Kerentanan terhadap Kerusakan Mekanis:
Meskipun serat optik cukup tahan terhadap tekanan dan tarikan, ia dapat rusak jika ditekuk atau ditarik dengan keras. Kegiatan konstruksi atau kecelakaan seperti penggalian tanpa izin dapat merusak serat optik, mengakibatkan kegagalan transmisi data dan memerlukan biaya serta waktu tambahan untuk perbaikan.
Jenis-Jenis Alat Fiber Optik
Dalam kehidupan sehari-hari, fiber optik sering digunakan dalam berbagai kegiatan. Bahkan, alat-alat ini mungkin diperlukan untuk menjalankan aktivitas tertentu. Perangkat ini berfungsi untuk mentransmisikan cahaya dari satu lokasi ke lokasi lainnya.
Jika Kalian membutuhkan alat fiber optik, Kalian dapat mengunjungi toko alat fiber optik terdekat. Di sana, Kalian bisa mendapatkan komponen fiber optik yang sesuai dengan kebutuhan Kalian. Lalu, apa saja alat fiber optik dan fungsinya?
1. Fusion Splicer
Fusion splicer, atau yang sering disebut sebagai alat penyambung serat optik, adalah perangkat yang digunakan untuk menghubungkan inti serat optik berbasis kaca dan mengubah energi listrik menjadi sinar laser.
Sinar laser ini berfungsi untuk memanaskan kaca yang terputus pada inti sehingga dapat menyambung kembali dengan baik. Penting untuk dicatat bahwa fusion splicer harus memiliki tingkat keakuratan tinggi untuk menghasilkan penyambungan yang sempurna. Ini karena proses penyambungan melibatkan pengelasan dan peleburan kaca, yang memerlukan media yang terhubung tanpa celah dan memiliki senyawa yang seragam.
2. Stripper atau Miller
Seperti halnya kabel lainnya, seperti kabel koaksial dan UTP, kabel serat optik juga memerlukan alat khusus. Stripper atau Miller digunakan untuk memotong dan mengupas lapisan luar serta pelindung kabel, membuka akses ke inti serat optik. Fungsi utama alat ini adalah memastikan akses yang bersih dan tepat untuk proses selanjutnya dalam penanganan kabel.
3. Cleaver
Cleaver adalah alat penting dalam tahap berikutnya setelah lapisan luar kabel optik dikupas. Alat ini digunakan untuk memotong inti serat optik dengan presisi tinggi. Pemotongan inti serat harus dilakukan dengan cleaver khusus ini agar serat kaca terpotong dengan rapi dan presisi. Proses pemotongan yang baik akan memungkinkan tahap Jointing selanjutnya, di mana serat optik yang telah dipersiapkan dapat dihubungkan dengan akurat untuk menjaga kualitas dan keKalianlan transmisi data.
4. Optical Power Meter (OPM)
Optical Power Meter (OPM) berfungsi untuk mengukur kekuatan sinyal cahaya yang diterima. OPM dilengkapi dengan antarmuka FC yang terhubung langsung dengan pathcore FC. Jika Kalian belum familiar dengan rumus yang digunakan dalam proses ini, berikut adalah rumusnya:
(TX – RX =…dB dibagi jarak (Km)
5. Optical Time Domain Reflectometer (RTDR)
OTDR (Optical Time Domain Reflectometer) adalah perangkat yang digunakan untuk mengidentifikasi dan menganalisis jaringan serat optik dalam kabel pada jarak tertentu. Alat ini memberikan informasi tentang panjang kabel dari kedua ujungnya, yang menjadi parameter untuk mengukur gangguan yang terjadi. Dengan demikian, OTDR mempermudah proses troubleshooting dengan memungkinkan penentuan lokasi gangguan dengan akurat.
OTDR umumnya digunakan untuk mendeteksi berbagai masalah, seperti retakan pada kabel, pemutusan inti kabel yang tidak diketahui lokasinya, pemutusan kabel, atau bahkan pembengkokan serat optik. Kemampuan OTDR dalam memberikan gambaran detail tentang kondisi kabel menjadikannya alat yang sangat berharga untuk pemeliharaan dan penanganan gangguan pada jaringan serat optik.
6. Light Source
Pada dasarnya, alat ini berfungsi untuk mengirimkan sinyal ke jalur yang akan diuji, seperti mengukur redaman jalur atau end-to-end, di mana Light Source berperan sebagai penyedia sinyal.
7. Optical Fiber Identifier
Optical Fiber Identifier adalah alat yang dirancang untuk mendeteksi arah sinyal pada serat optik, serta mengukur daya yang melewatinya. Dengan kemampuannya ini, alat ini membantu teknisi atau operator jaringan dalam mengidentifikasi dan memverifikasi jalur transmisi sinyal optik dengan cepat tanpa harus memutuskan koneksi fisik pada serat optik yang aktif.
8. Visual Fault Locator
Visual Fault Locator, yang juga dikenal sebagai Laser Fiber Optic atau senter fiber optic, memiliki peran penting dalam pengujian inti serat optik. Alat ini bekerja dengan mengirimkan sinar laser yang mengikuti jalur serat optik dari pusat layanan (POP) hingga pengguna akhir. Jika inti serat dalam kondisi baik, sinar laser akan mencapai tujuan tanpa masalah. Namun, jika terdapat cacat atau gangguan seperti patah atau lentur berlebihan, Visual Fault Locator akan menunjukkan lokasi kesalahan tersebut. Dengan demikian, alat ini sangat berguna untuk pemeliharaan dan penanganan masalah pada jaringan serat optik.
9. Bit Error Rate Test
Alat ini berfungsi sebagai pemeriksa koneksi dalam jaringan TDM (Time Division Multiplexing), termasuk layanan Clear Channel yang dibahas. Secara spesifik, alat ini digunakan sebagai BER TEST untuk memeriksa dan mengidentifikasi kesalahan pada pengirim (TX) atau penerima (RX) melalui pengiriman paket dan iterasi.
10. Fiber Optic Adapter
Adapter fiber optik adalah komponen yang digunakan untuk menghubungkan atau menyambungkan dua kabel serat optik. Jika penyambungan melibatkan kabel dengan konektor yang berbeda, maka adapter fiber optik tersebut dikenal sebagai adapter fiber optik hibrida atau Special Adapter.
Jenis-Jenis Fiber Optik Adapter
Berikut adalah beberapa jenis adapter fiber optik:
- FC Fiber Optik Adapter:
Tersedia dalam dua jenis, yaitu single mode dan multimode. FC adapter hadir dalam tiga tipe bentuk: tipe persegi, tipe tunggal, dan tipe gkalian D. Semua FC Fiber Optik Adapter dilengkapi dengan perumahan logam dan lengan dari keramik. - SC Fiber Optik Adapter:
Juga tersedia dalam dua jenis, single mode dan multimode, serta dalam versi Simplex dan Duplex. SC Adapter Fiber Optik memiliki perumahan plastik dengan beberapa varian warna, seperti biru untuk PC single mode, hijau untuk APC single mode, dan beige untuk PC multimode. Adapter ini menggunakan flange dan lengan zirkonia untuk single mode, serta perunggu untuk multimode. - LC Fiber Optik Adapter:
Memiliki perumahan plastik dengan dua tipe: simplex dan duplex. Warna LC Fiber Optik Adapter mirip dengan SC Adapter, yaitu biru untuk PC single mode, beige untuk PC multimode, dan hijau untuk APC single mode. Lengan LC Adapter menggunakan perunggu untuk multimode dan zirkonia untuk single mode. - ST Fiber Optik Adapter:
Menggunakan desain ulir dengan perumahan logam. Adapter ST untuk single mode menggunakan lengan zirkonia, sementara untuk multimode menggunakan lengan perunggu. Adapter ini menyediakan berbagai jenis koneksi untuk memenuhi kebutuhan jaringan serat optik.
11. Splitter Optic
Splitter adalah suatu komponen pasif yang mampu memisahkan daya optik dari satu input serat menjadi dua atau lebih output serat. Pada Passive Optical Network (PON), splitter dianggap sebagai komponen pasif karena tidak ada optimasi daya yang dilakukan terhadap pelanggan yang berada pada jarak yang berbeda dari node splitter. Oleh karena itu, splitter bersifat idle dan cara kerjanya adalah membagi daya optik secara merata.
Berikut adalah beberapa jenis splitter:
- 1 : 2 (tanpa back up)
- 1 : 4 (tanpa back up)
- 1 : 8 (tanpa back up)
- 1 : 16 (tanpa back up)
- 1 : 32 (tanpa back up)
- 2 : 2 (dengan back up)
- 2 : 4 (dengan back up)
- 2 : 8 (dengan back up)
- 2 : 16 (dengan back up)
- 2 : 32 (dengan back up)
12. Fiber Node
Fiber node adalah titik terminasi yang menghubungkan jaringan optik dengan jaringan koaksial. Fiber node merupakan perangkat opto-elektronik yang berfungsi untuk mengubah sinyal optik dari distribution hub menjadi sinyal elektrik. Sinyal tersebut kemudian dapat diteruskan melalui kabel koaksial menuju rumah-rumah pelanggan, dan sebaliknya.
Fiber node menjadi salah satu perangkat yang terkait dengan teknologi HFC (Hibrid Fiber Coaxial) dan seringkali diterapkan dalam sistem jaringan TV Kabel. Peran utamanya adalah menyediakan antarmuka antara infrastruktur serat optik dan kabel koaksial, memungkinkan transmisi sinyal optik dan elektrik untuk berlangsung secara efisien dalam konteks jaringan hibrida tersebut.
13. Pigtail Fiber Optic
Pigtail serat optik adalah sehelai kabel yang hanya dilengkapi dengan satu konektor di salah satu ujungnya. Pigtail ini akan dihubungkan dengan kabel serat optik yang belum memiliki konektor. Umumnya, kabel pigtail dipasang di dalam OTB (Optical Distribution Box) dan dihubungkan atau dilas dengan ujung kabel serat optik yang masih terpasang dalam glondongan (Loose tube cable / Tight buffered cable).
14. Optical Termination Box (OTB)
Optical Termination Box berperan sebagai pusat distribusi serat optik, serupa dengan FDF, yang dapat menampung hingga maksimal 72 core. Optical Termination Box digunakan untuk menghubungkan kabel serat optik baik yang digunakan di dalam ruangan maupun di luar ruangan, serta patchcord. OTB dapat dipasang baik di dinding maupun di tiang sesuai dengan kebutuhan instalasi.
15. Joint Closure Optic
Joint Closure adalah sebuah kotak atau wadah yang digunakan untuk menyimpan hasil penyambungan dari serat optik. Sebagai ilustrasi, jika terjadi pemutusan atau kerusakan pada kabel serat optik, kabel tersebut dapat dihubungkan kembali melalui proses penyambungan atau splicing, dan hasil penyambungan tersebut ditempatkan dalam Joint Closure.
Kapasitas Joint Closure bervariasi, mulai dari Joint Closure 6 core, Joint Closure 12 core, Joint Closure 24 core, Joint Closure 48 core, hingga Joint Closure 256 core, sesuai dengan kebutuhan penyimpanan dan proteksi hasil penyambungan serat optik.
Penutup
Sebagai penutup, memahami jenis alat fiber optik dan fungsinya sangat penting untuk memastikan performa dan efisiensi jaringan serat optik Kalian. Dengan berbagai alat seperti fusion splicer, optical fiber identifier, visual fault locator, dan bit error rate test, serta berbagai adapter fiber optik seperti FC, SC, LC, dan ST, Kalian dapat melakukan instalasi, pemeliharaan, dan perbaikan dengan lebih akurat dan efektif.
Mengetahui cara menggunakan alat-alat ini secara optimal akan membantu Kalian dalam menjaga kualitas dan keKalianlan jaringan fiber optik, memastikan transmisi data yang cepat dan tanpa gangguan. Semoga informasi ini bermanfaat untuk kebutuhan Kalian dalam dunia fiber optik. Demikian ulasan dari bengkeltv.id mengenai Jenis Alat Fiber Optik. Semoga bermanfaat untuk Kalian.