Cara Menghitung Nilai Resistor

Panduan Menyeluruh : Contoh Cara Menghitung Nilai Resistor dengan Mudah

Posted on

Bengkeltv.idPanduan Menyeluruh : Contoh Cara Menghitung Nilai Resistor dengan Mudah. Memahami bagaimana cara menghitung nilai resistor adalah komponen krusial dalam dunia elektronika. Ini merupakan pengetahuan dasar yang harus dikuasai oleh siapa pun yang berkecimpung dalam bidang ini, baik itu sebagai penggemar elektronika, mahasiswa teknik elektro, hingga profesional yang berkecimpung dalam industri. Oleh karena itu, pada artikel ini kita akan membahas secara detail tentang “Cara Menghitung Nilai Resistor”.

Resistor adalah komponen elektronik yang memiliki fungsi utama untuk menghambat atau membatasi aliran listrik. Nilai resistansi suatu resistor ditentukan oleh kode warna yang tertera pada badan resistor itu sendiri. Namun, bagaimana cara membaca kode warna tersebut? Bagaimana cara kita mengetahui berapa besar resistansi yang dimiliki suatu resistor berdasarkan kode warna tersebut?

Bersama-sama, kita akan mencoba menjawab pertanyaan tersebut. Artikel ini bertujuan memberikan penjelasan komprehensif dan langkah-langkah praktis dalam menghitung nilai resistor. Mari kita mulai pembahasan kita.

Pengertian Resistor

Resistor, yang juga dikenal sebagai penghambat, adalah elemen elektronik yang memiliki dua terminal dan dirancang khusus untuk mengontrol tegangan dan arus listrik.

Resistor memiliki suatu nilai resistansi spesifik yang menghasilkan sebuah tegangan listrik antara kedua terminalnya, dimana tegangan ini berbanding lurus dengan arus yang melewatinya, sesuai dengan hukum Ohm:

  • V = IR
  • I = V/R

Resistor merupakan komponen yang umum ditemukan dalam berbagai rangkaian dan sirkuit elektronik.

Resistor dapat dibuat dari beragam bahan dan film, termasuk kawat resistansi yang dibuat dari paduan dengan resistivitas tinggi seperti nikel-kromium.

Nilai resistansi dan daya listrik yang dapat ditanggung menjadi karakteristik utama dari resistor. Sedangkan karakteristik lainnya mencakup koefisien suhu, kebisingan listrik (noise), dan induktansi.

Resistor dapat disertakan ke dalam sirkuit hybrid, papan sirkuit cetak, dan bahkan dalam sirkuit terintegrasi. Ukuran dan konfigurasi pin resistor bergantung pada desain sirkuit.

Daya yang dapat ditoleransi oleh resistor harus disesuaikan dengan kebutuhan arus dalam rangkaian agar resistor tidak mengalami kegagalan atau terbakar.

Fungsi Resistor

Peran utama dari resistor dalam sirkuit listrik adalah untuk mengatur arus yang beredar di dalamnya. Dengan keberadaan resistor, jumlah arus yang mengalir bisa dikendalikan sesuai dengan keperluan.

Berikut ini adalah beberapa fungsi dari resistor:

Resistor memiliki peran penting dalam mengendalikan tegangan dan arus listrik dalam sirkuit elektronik.

  • Apabila sirkuit elektronik menerima tegangan dengan nilai yang tinggi, resistor akan berfungsi dalam menurunkan tegangan tersebut. Sebaliknya, jika tegangan terlalu rendah, resistor akan berperan dalam meningkatkannya.
  • Resistor digunakan untuk mengendalikan jumlah arus yang masuk ke komponen lain di dalam sirkuit. Dengan ini, arus bisa diatur sesuai dengan kebutuhan komponen tersebut.
  • Resistor bisa berfungsi sebagai pembuat frekuensi dalam sebuah sirkuit, baik untuk frekuensi tinggi ataupun rendah.
  • Resistor juga memiliki peran dalam melindungi perangkat elektronik dari kerusakan yang disebabkan oleh lonjakan tegangan yang terlalu tinggi atau rendah.
Baca juga:  Persamaan Transistor D882 : Penjelasan Secara Lengkap

Itulah beberapa fungsi dari penggunaan resistor dalam sirkuit elektronik. Resistor adalah komponen yang vital dalam pengendalian arus dan tegangan, sehingga sirkuit dapat berfungsi dengan baik sesuai kebutuhan.

Kode Warna Resistor dan Fungsinya

Cara Menghitung Nilai Resistor

Adapun kode warna resistor sesuai besarannya adalah:

  • Kode warna resistor 100 ohm
  • Kode warna resistor 10k
  • Kode warna resistor 1k
  • Kode warna resistor 2k2
  • Kode warna resistor 1 ohm

Tidak semua alat elektronik memiliki batas kemampuan yang sama meskipun memiliki tingkat besaran yang setara. Oleh karena itu, kode warna resistor yang digunakan pun tidaklah sama.
Setiap alat memiliki daya dan batas kemampuan tersendiri, sehingga hanya dapat dioperasikan berdasarkan batas maksimalnya masing-masing. Kode warna resistor memiliki peran penting dalam menunjukkan batas tahanan maksimal yang terdapat pada alat tersebut.

Pada resistor, semakin kecil nilai toleransi yang dimilikinya, semakin baik. Hal ini berarti semakin kecil nilai resistor yang dimiliki, maka tahanannya akan semakin mendekati nilai aslinya.

Untuk mengetahui tegangan yang terdapat pada sebuah alat, kita perlu mengetahui arti kode warna resistor yang terdapat pada gelangnya.

Kode warna pada gelang resistor menjadi nilai penentu besaran sebuah resistor dan menunjukkan seberapa besar nilai hambatan atau tahanan yang terdapat pada alat tersebut.
Oleh karena itu, memahami kode warna resistor adalah hal yang penting dalam dunia elektronik dan membantu dalam menentukan nilai resistor yang tepat untuk suatu rangkaian elektronik.

Cara Menghitung Nilai Resistor Berdasarkan Kode Warna

Cara Menghitung Nilai Resistor

Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, nilai resistor dalam bentuk axial direpresentasikan oleh warna-warna yang terdapat pada tubuh (body) resistor itu sendiri dalam bentuk gelang. Umumnya, terdapat 4 gelang pada tubuh resistor, tetapi ada juga yang memiliki 5 gelang.

Gelang warna emas dan perak biasanya ditempatkan lebih jauh dari gelang-gelang warna lainnya sebagai tKalian gelang terakhir. Gelang terakhir ini juga menunjukkan nilai toleransi pada resistor tersebut.

Baca juga:  Simbol Transistor Pada Rangkaian Elektronik yang Perlu Kalian Ketahui

Berikut adalah tabel warna-warna yang terdapat pada tubuh resistor:

1. Cara Menghitung Nilai Resistor dengan 4 Gelang Warna

Cara Menghitung Nilai Resistor

Perhitungan untuk resistor dengan 4 gelang warna adalah sebagai berikut:

  • Mohon masukkan langsung angka dari kode warna pada gelang pertama.
  • Mohon masukkan langsung angka dari kode warna pada gelang kedua.
  • Mohon masukkan jumlah nol dari kode warna pada gelang ketiga, atau pangkatkan angka tersebut dengan 10 (10n).
  • Masukkan Jumlah nol dari kode warna Gelang ke-4 atau pangkatkan angka tersebut dengan 10 (10n)
    Merupakan Toleransi dari nilai Resistor tersebut

Contoh:

  • Gelang pertama: Coklat = 1
  • Gelang kedua: Hitam = 0
  • Gelang ketiga: Hijau = 5 nol dibelakang angka pada gelang kedua; atau kalikan dengan 105
  • Gelang keempat: Perak = Toleransi 10%

Maka, nilai resistor tersebut adalah 10 * 105 = 1.000.000 Ohm atau 1 MOhm dengan toleransi 10%.

2. Cara Menghitung Nilai Resistor dengan 5 Gelang Warna

Cara Menghitung Nilai Resistor

Berikut ini adalah cara perhitungan untuk Resistor dengan 5 Gelang warna:

  • Masukkan angka yang sesuai dengan kode warna Gelang pertama.
  • Masukkan angka yang sesuai dengan kode warna Gelang kedua.
  • Masukkan angka yang sesuai dengan kode warna Gelang ketiga.
  • Tentukan jumlah nol berdasarkan kode warna Gelang keempat, atau kalikan angka tersebut dengan 10 pangkat n (10n).
  • Gelang kelima menunjukkan nilai toleransi dari Resistor.
Contoh:
  • Gelang pertama: Coklat = 1
  • Gelang kedua: Hitam = 0
  • Gelang ketiga: Hijau = 5
  • Gelang keempat: Hijau = 5 nol di belakang angka pada Gelang kedua; atau hasil kali 10^5
  • Gelang kelima: Perak = Toleransi 10%

Maka, nilai Resistor tersebut adalah 10^5 * 10^5 = 10.500.000 Ohm atau 10,5 MOhm dengan toleransi 10%.

Berikut ini adalah contoh-contoh perhitungan lainnya:

  • Merah, Merah, Merah, Emas → 22 * 10² = 2.200 Ohm atau 2,2 Kilo Ohm dengan toleransi 5%
  • Kuning, Ungu, Orange, Perak → 47 * 10³ = 47.000 Ohm atau 47 Kilo Ohm dengan toleransi 10%

Cara menghitung Toleransi:

  • 2.200 Ohm dengan toleransi 5% =
  • 2200 – 5% = 2.090
  • 2200 + 5% = 2.310

Ini berarti nilai Resistor tersebut berkisar antara 2.090 Ohm hingga 2.310 Ohm.

Untuk mempermudah menghafal warna pada Resistor, kami menggunakan singkatan sebagai berikut:

  • HI CO ME O KU JAU BI UNG A PU : (HItam, COklat, MErah, Orange, KUning, HIJAU, BIru, UNGu, Abu-abu, PUtih)

3. Cara Menghitung Nilai Resistor Berdasarkan Kode Angka

Cara Menghitung Nilai Resistor

Membaca nilai Resistor yang berbentuk komponen Chip jauh lebih praktis dibandingkan dengan komponen Axial karena tidak mengKalianlkan kode warna sebagai representasi nilai.

Baca juga:  Perbedaan Transistor TIP 41C dan 42C : Pembahasan Lengkap

Resistor dengan bentuk Chip menggunakan kode angka langsung, sehingga lebih mudah dibaca dan disebut dengan Body Code Resistor (Kode Tubuh Resistor).

Contoh :

Kode angka yang tercetak di badan Komponen Chip Resistor adalah 4 7 3.

Berikut ini adalah contoh cara membaca dan menghitung nilai resistor berdasarkan kode angka tersebut:

  • Masukkan angka pertama secara langsung = 4
  • Masukkan angka kedua secara langsung = 7
  • Masukkan jumlah nol dari angka ketiga = 000 (3 nol) atau kalikan dengan 10³
  • Maka nilainya adalah 47.000 Ohm atau 47 kilo Ohm (47 kOhm).

Berikut ini adalah contoh perhitungan lainnya:

  • 222 → 22 * 10² = 2.200 Ohm atau 2,2 Kilo Ohm
  • 103 → 10 * 10³ = 10.000 Ohm atau 10 Kilo Ohm
  • 334 → 33 * 10⁴ = 330.000 Ohm atau 330 Kilo Ohm

Terdapat juga penggunaan kode angka sebagai berikut:

  • 4R7 = 4,7 Ohm
  • 0R22 = 0,22 Ohm

Keterangan:

  • Ohm = Ω
  • Kilo Ohm = KΩ
  • Mega Ohm = MΩ
  • 1.000 Ohm = 1 kilo Ohm (1 KΩ)
  • 1.000.000 Ohm = 1 Mega Ohm (1 MΩ)
  • 1.000 kilo Ohm = 1 Mega Ohm (1 MΩ)

Baca Juga :

Penutup

Sebagai penutup, kami berharap bahwa artikel ini telah memudahkan Kalian dalam memahami cara menghitung nilai resistor. Perhitungan nilai ini penting dalam berbagai aspek elektronika dan fisika, mulai dari pengendalian aliran listrik hingga pembuatan rangkaian yang kompleks.

Keterampilan ini tentunya sangat bermanfaat, terutama bagi para pelajar, mahasiswa, ataupun para profesional di bidang teknik dan sains. Dengan pengetahuan ini, Kalian dapat melakukan eksperimen dengan berbagai jenis resistor dan menganalisis efeknya terhadap rangkaian elektronik yang berbeda.

Perlu diingat bahwa praktik adalah kunci untuk memahami konsep ini dengan baik. Jadi, jangan ragu untuk terus bereksperimen, belajar, dan menguji pengetahuan Kalian. Karena, seperti yang sering kita dengar, belajar itu tidak ada batasnya.

Semoga artikel dari bengkeltv.id bisa menjadi panduan yang baik dan membantu Kalian dalam memahami cara menghitung nilai resistor. Selamat belajar dan berinovasi!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *