Pengertian Rangkaian Paralel

√ Pengertian Rangkaian Paralel: Ciri, Contoh, Gambar, Rumus

Posted on

Bengkeltv.id – √ Pengertian Rangkaian Paralel: Ciri, Contoh, Gambar, Rumus. Apa yang dimaksud dengan rangkaian paralel? Secara sebenarnya, konsep paralel itu sendiri sudah mencerminkan prinsip kerja dari jenis rangkaian ini.

Rangkaian paralel adalah susunan komponen listrik yang disusun sedemikian rupa sehingga terdapat lebih dari satu jalur atau lintasan untuk aliran listrik.

Untuk lebih memahami rangkaian listrik jenis paralel, mari kita telusuri secara mendalam, mulai dari definisi, kelebihan, kekurangan, rumus, dan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari.

Pengertian Rangkaian Paralel

Rangkaian paralel adalah suatu konfigurasi dalam dunia listrik yang dirancang sedemikian rupa sehingga terdapat lebih dari satu jalur atau lintasan yang dapat digunakan untuk menyalurkan arus listrik. Ini berarti bahwa aliran listrik dapat bercabang atau terbagi menjadi beberapa jalur yang berjalan secara bersamaan dalam rangkaian tersebut.

Terkait metode penyusunan rangkaian paralel, ada berbagai cara yang dapat digunakan. Salah satunya adalah dengan menyusunnya secara bercabang, di mana komponen-komponen listrik diletakkan secara paralel satu sama lain, sehingga setiap komponen memiliki jalur tersendiri untuk aliran arus listrik. Selain itu, kita juga dapat mengatur rangkaian paralel secara bertingkat, di mana beberapa rangkaian paralel dapat dihubungkan secara paralel lagi.

Dalam rangkaian paralel, masing-masing komponen akan menerima arus listrik yang berbeda sesuai dengan hambatan atau resistansinya. Hal ini berbeda dengan rangkaian seri di mana arus listrik memiliki jalur tunggal dan resistansi total rangkaian menjadi penjumlahan dari resistansi individu.

Untuk memberikan gambaran yang lebih jelas tentang konsep ini, mari kita lihat ilustrasi berikut untuk rangkaian paralel:

Kelebihan dan Kekurangan Rangkaian Paralel

 

Setiap jenis rangkaian listrik tentu memiliki keunggulan dan kelemahan, termasuk rangkaian listrik paralel ini.

Berikut adalah beberapa keunggulan dan kelemahan dari rangkaian paralel:

1. Kelebihan Rangkaian Paralel

Kelebihan dari rangkaian listrik paralel adalah sebagai berikut:

  • Pembagian Arus yang Merata pada Setiap Bagian: Salah satu keunggulan utama dari rangkaian paralel adalah kemampuannya untuk mendistribusikan arus listrik dengan merata pada setiap komponen atau perangkat dalam rangkaian. Ini berarti bahwa setiap komponen menerima arus listrik yang sama, tanpa perlu mengorbankan aliran arus untuk satu perangkat demi yang lain.
  • Ketahanan Terhadap Putusnya Salah Satu Bagian: Dalam rangkaian paralel, jika salah satu komponen atau jalur mengalami putus, komponen lainnya tetap dapat beroperasi dengan normal. Ini berarti bahwa gangguan pada satu bagian tidak akan mengganggu kinerja atau kelangsungan kerja bagian lain dalam rangkaian. Hal ini meningkatkan kekalianlan dan ketahanan rangkaian paralel terhadap kerusakan atau gangguan.
  • Hemat Energi: Rangkaian paralel juga memiliki keunggulan dalam hal efisiensi energi. Karena hanya komponen-komponen yang aktif yang mengonsumsi energi, tidak semua perangkat dalam rangkaian harus selalu menyala secara bersamaan. Ini memungkinkan penggunaan daya yang lebih efisien karena kalian dapat mengaktifkan atau menonaktifkan komponen sesuai dengan kebutuhan, sehingga menghemat energi listrik secara keseluruhan.

Dengan kelebihan-kelebihan ini, rangkaian listrik paralel menjadi pilihan yang sangat berguna dalam banyak aplikasi, terutama ketika perlu mendistribusikan daya listrik dengan merata, menjaga kontinuitas operasi, dan mengoptimalkan penggunaan energi.

Baca juga:  Cara Memasang MCB Tambahan di Rumah Yang Paling Tepat

2. Kekurangan Rangkaian Paralel

Adapun kekurangan dari rangkaian listrik paralel adalah sebagai berikut:

  • Proses Instalasi yang Lebih Ribet: Salah satu kelemahan utama dari rangkaian paralel adalah bahwa proses instalasinya cenderung lebih rumit dibandingkan dengan rangkaian seri. Ini disebabkan oleh fakta bahwa setiap komponen atau perangkat dalam rangkaian perlu dihubungkan secara paralel dengan jalur listrik yang berbeda. Ini memerlukan pekerjaan tambahan dalam pemasangan dan konfigurasi.
  • Membutuhkan Kabel Listrik Lebih Banyak: Dalam rangkaian paralel, setiap perangkat atau komponen memiliki jalur listriknya sendiri. Hal ini berarti bahwa jumlah kabel listrik yang diperlukan biasanya lebih banyak dibandingkan dengan rangkaian seri, di mana semua perangkat terhubung secara berurutan. Penggunaan kabel lebih banyak ini tidak hanya meningkatkan biaya instalasi, tetapi juga dapat memerlukan ruang yang lebih besar untuk mengelola kabel-kabel tersebut.
  • Butuh Biaya yang Lebih Mahal: Karena memerlukan lebih banyak kabel listrik dan memiliki proses instalasi yang lebih rumit, rangkaian paralel cenderung memerlukan biaya lebih tinggi dalam hal komponen dan pekerjaan instalasi. Ini bisa menjadi faktor yang perlu dipertimbangkan terutama dalam proyek-proyek besar atau dalam konteks penggunaan rumah tangga di mana efisiensi biaya adalah pertimbangan penting.

Meskipun rangkaian paralel memiliki beberapa kelemahan ini, keuntungan-keuntungan yang diberikannya dalam hal pembagian arus yang merata, ketahanan terhadap gangguan, dan hemat energi seringkali menjadikannya pilihan yang sangat berharga dalam berbagai aplikasi listrik.

Sifat-Sifat Rangkaian Listrik Paralel

Setelah memahami definisi rangkaian listrik paralel, tentu saja setiap orang mampu memberikan gambaran umum tentang topik ini. Namun, apakah kalian familiar dengan beragam karakteristik yang dimiliki oleh rangkaian listrik paralel? Jika belum, mari kita lihat penjelasannya di bawah ini.

1. Mempunyai Arus Listrik yang Lebih Besar

Sebagian besar komponen listrik yang dihubungkan dalam rangkaian paralel akan menghasilkan hambatan total yang lebih rendah. Hal ini akan menyebabkan aliran arus keseluruhan menjadi lebih besar.

Konsekuensinya, inilah yang sering mengakibatkan peningkatan dalam nilai nominal penggunaan daya listrik atau pemakaian daya listrik yang lebih tinggi.

Namun, dari sudut pkalianng yang berbeda, ini juga dapat diartikan sebagai hambatan total atau resistansi keseluruhan dari rangkaian paralel yang lebih rendah. Hal ini dapat dibandingkan dengan komponen dengan resistansi terkecil dalam rangkaian tersebut.

Meskipun begitu, perlu diperhatikan bahwa meskipun hambatan total lebih rendah, hal ini tidak selalu berarti bahwa arus listrik yang mengalir akan sangat besar. Kuantitas arus listrik yang sebenarnya akan tergantung pada nilai tegangan sumber daya listrik dan hukum Ohm yang mengatur hubungan antara tegangan, resistansi, dan arus dalam suatu rangkaian.

2. Mampu Tetap Menyala Meskipun Salah Satu Aliran Terputus

Karakteristik kedua dari rangkaian listrik paralel adalah kemampuannya untuk tetap berfungsi meskipun salah satu aliran terputus. Ini merupakan perbedaan yang signifikan dibandingkan dengan rangkaian seri, di mana keseluruhan rangkaian akan mati jika ada gangguan pada satu titik atau aliran.

Dalam rangkaian listrik paralel, kemampuan untuk tetap menyala meskipun ada gangguan disebabkan oleh adanya beberapa jalur penghubung yang berbeda. Selain itu, susunan komponen dalam rangkaian paralel tidak berjalan sejajar, tetapi bercabang, yang memungkinkan aliran arus menghindari pemadaman total jika satu jalur terputus. Hal ini menghasilkan kekalianlan yang lebih tinggi dalam konteks keseluruhan rangkaian listrik paralel.

Baca juga:  Pemahaman Mendalam tentang Cara Kerja Bel Listrik (Electric Bell)

3. Setiap Cabangnya Merupakan Rangkaian Individu

Karakteristik berikutnya dari rangkaian listrik paralel adalah bahwa setiap cabangnya merupakan rangkaian individu yang mandiri.

Ini berarti bahwa setiap jalur arus dalam kumpulan ini berdiri sendiri dan tidak terikat untuk menggunakan media hantaran yang sama. Konsep ini sesuai dengan prinsip dasar rangkaian paralel di mana setiap komponen elektrik disusun secara bercabang. Hasilnya, terdapat berbagai cabang arus listrik yang muncul, meskipun sumbernya adalah satu. Dalam konteks ini, setiap cabang arus tersebut berfungsi secara mandiri dan tidak saling memengaruhi satu sama lain, yang memberikan fleksibilitas dalam mendesain dan mengelola rangkaian paralel.

Ciri-Ciri Rangkaian Paralel

Ciri khas dari rangkaian paralel meliputi beberapa hal berikut:

  1. Banyak Saklar untuk Menghidupkan dan Mematikan: Dalam rangkaian paralel, biasanya terdapat banyak saklar atau pemutus arus yang digunakan untuk menghidupkan dan mematikan komponen atau perangkat yang terhubung. Setiap perangkat dapat dikendalikan secara independen, sehingga pengguna memiliki kontrol lebih besar terhadap aliran listrik dalam rangkaian.
  2. Membutuhkan Banyak Kabel dalam Instalasinya: Pemasangan rangkaian paralel memerlukan lebih banyak kabel dibandingkan dengan rangkaian seri, karena setiap perangkat atau komponen memiliki jalur listrik tersendiri. Hal ini dapat menghasilkan tata letak kabel yang lebih rumit dan memerlukan lebih banyak sumber daya kabel dalam instalasinya.
  3. Susunan Rangkaian yang Bercabang: Rangkaian paralel ditkaliani oleh susunan komponen yang bercabang. Artinya, komponen-komponen ini terhubung secara paralel, dengan setiap komponen memiliki jalur sendiri untuk arus listrik. Hal ini berbeda dengan rangkaian seri di mana komponen-komponen terhubung secara berurutan.
  4. Besaran Arus yang Berbeda di Setiap Percabangan: Salah satu ciri utama rangkaian paralel adalah bahwa setiap percabangan memiliki besaran arus yang berbeda sesuai dengan beban masing-masing. Ini berarti bahwa arus listrik akan dibagi secara merata di antara komponen-komponen yang terhubung secara paralel, dan setiap komponen akan menerima arus sesuai dengan resistansinya.
  5. Ketika Satu Lampu Mati, yang Lain Masih Bisa Menyala: Salah satu keuntungan signifikan dari rangkaian paralel adalah bahwa jika salah satu lampu atau perangkat mati atau mengalami gangguan, yang lain masih dapat tetap menyala. Ini disebabkan oleh aliran arus yang tidak tergantung satu sama lain dalam rangkaian paralel. Hal ini meningkatkan kekalianlan dan keberlanjutan operasi rangkaian saat satu komponen mengalami masalah.

Dengan karakteristik-karakteristik ini, rangkaian paralel menjadi pilihan yang fleksibel dan berguna dalam berbagai aplikasi, terutama ketika diperlukan kontrol independen, kekalianlan tinggi, dan kemampuan untuk menjaga aliran listrik meskipun ada gangguan pada salah satu komponen.

Rumus Rangkaian Paralel

Sebetulnya, rumus rangkaian paralel digunakan untuk menghitung nilai resistansi total dalam suatu rangkaian listrik. Ini merupakan konsep yang berkebalikan dengan rangkaian seri.

Baca juga:  Pengertian Pembangkit Listrik Tenaga Diesel ( PLTD ) dan Cara Kerjanya Lengkap

Untuk melakukan perhitungan ini, kalian dapat menggunakan rumus berikut:

Rumus Rangkaian Paralel

 

Di mana:

  • Rtotal adalah nilai hambatan total dalam ohm (Ω).
  • R1, R2, R3, … adalah nilai-nilai hambatan masing-masing komponen dalam rangkaian paralel dalam ohm (Ω).

Rumus ini memungkinkan kita untuk menghitung hambatan total dalam rangkaian paralel, di mana komponen-komponen terhubung secara paralel satu sama lain. Dengan menggunakan rumus ini, kita dapat menentukan seberapa efektif arus listrik dapat mengalir melalui rangkaian dan seberapa besar hambatan yang akan dihadapi dalam rangkaian tersebut.

Untuk lebih memahami rumus di atas, berikut ini kami sajikan contoh soal rangkaian paralel. Contoh ini diambil dari situasi penerapan rangkaian paralel yang sering ditemui dalam kehidupan sehari-hari.

Contoh Penerapan Rangkaian Paralel di Sekitar Kita

Contoh penggunaan yang sangat konkret dari rangkaian paralel dapat ditemukan dalam instalasi listrik rumah. Khususnya pada susunan kabel listrik di berbagai area ruangan dalam rumah.

Untuk mengilustrasikannya, kalian dapat melakukan percobaan sederhana. Hidupkan lampu di ruang tamu, ruang kamar, dan dapur. Lalu, matikan salah satu saklar, misalnya saklar di ruang tamu. Perhatikan bahwa lampu di ruang kamar dan dapur tetap menyala meskipun saklar di ruang tamu dimatikan. Ini adalah contoh konkret dari bagaimana rangkaian paralel memungkinkan aliran listrik untuk tetap berjalan dalam beberapa cabang yang terpisah.

Selain instalasi listrik rumah, rangkaian paralel juga diterapkan dalam berbagai konteks lain, seperti:

  1. Instalasi listrik di kantor, rumah, pabrik: Di mana banyak perangkat listrik terhubung secara paralel untuk memastikan aliran listrik yang merata dan kontrol yang lebih baik.
  2. Pemasangan lampu lalu lintas: Lampu lalu lintas di persimpangan jalan sering menggunakan rangkaian paralel, sehingga jika satu lampu mati atau rusak, yang lain tetap berfungsi dengan baik.
  3. Prinsip kerja keyboard komputer: Keyboard komputer modern juga menggunakan rangkaian paralel di mana setiap tombol memiliki jalur listriknya sendiri.

Sebenarnya, banyak lagi contoh penerapan rangkaian paralel dalam berbagai perangkat dan sistem yang kita temui sehari-hari. Ini mengilustrasikan pentingnya konsep rangkaian paralel dalam menjaga aliran listrik yang stabil dan memastikan bahwa satu masalah tidak mengganggu fungsi keseluruhan.

Baca juga ;

Penutup

Dalam kesimpulan artikel bengkeltv.id, pengertian rangkaian paralel merujuk pada konfigurasi sirkuit di mana komponen-komponen elektronik, seperti resistor, dihubungkan secara sejajar satu dengan yang lain.

Keunikan dari rangkaian jenis ini memungkinkan arus untuk mengalir melalui beberapa jalur secara bersamaan, menawarkan alternatif bagi arus jika satu jalur terganggu.

Pemahaman mendalam tentang rangkaian paralel bukan hanya penting bagi para profesional di bidang elektronik, tapi juga membantu kita dalam kehidupan sehari-hari untuk memahami berbagai perangkat dan sistem yang kita gunakan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *