Pengertian Multitester

Pengertian Multitester: Bagian, Fungsi dan Cara Kerjanya

Posted on

Bengkeltv.id – Pengertian Multitester: Bagian, Fungsi dan Cara Kerjanya. Apa yang dimaksud dengan multitester? Secara umum, multitester adalah alat yang digunakan untuk mengukur arus listrik. Multitester sendiri dapat dibagi menjadi dua jenis utama, yaitu multitester analog dan digital.

Namun, pemahaman terhadap definisi dan variasi multitester tersebut mungkin tidaklah cukup. Oleh karena itu, mari kita eksplorasi topik ini secara lebih mendalam. Kita akan menjelaskan dengan rinci pengertian, jenis-jenisnya, fungsi dari setiap komponennya, serta panduan penggunaan multitester baik yang bersifat analog maupun digital.

Pengertian Multitester

Multitester adalah perangkat elektronik yang berfungsi untuk mengukur besaran arus listrik, selain itu juga sering digunakan untuk menentukan resistansi atau nilai hambatan.

Multitester juga dikenal dengan istilah lain, yakni AVOmeter atau multimeter.

Karena fungsi multitester yang sangat banyak dan bervariasi inilah, maka tidak heran jika alat tersebut sangat penting dan banyak digunakan dalam berbagai kesempatan.

Salah satu kegunaan multitester adalah untuk melihat uji kelayakan dari sebuah peralatan elektronik. Dimana fungsi multimeter yakni untuk mengetahui apakah alat tersebut masih dalam keadaan baik ataukah tidak.

Fungsi Multitester

Jika kita merujuk pada pengertiannya, fungsi multitester segera terlihat, bukan? Biasanya, alat ini digunakan untuk mengukur tegangan dan arus listrik. Selain itu, multitester juga dapat digunakan untuk mengukur hambatan dalam sirkuit listrik.

Tetapi, alat multimeter ini memiliki beragam fungsi lain yang lebih banyak lagi. Beberapa fungsi multitester meliputi:

  1. Menentukan Tegangan Arus Listrik AC dan DC: Multitester digunakan untuk mengukur tingkat tegangan arus listrik AC dan DC.
  2. Mengukur Kekuatan Arus DC: Alat ini juga berguna untuk mengukur kekuatan arus dalam tegangan listrik DC.
  3. Mengukur Nilai Hambatan Resistor: Fungsinya mencakup pengukuran nilai hambatan dalam resistor.
  4. Mengetahui Hubungan Arus Listrik: Multitester digunakan untuk mengidentifikasi jenis hubungan arus, terutama dalam kasus arus singkat.
  5. Memeriksa Kapasitor Elektrolit dan Transistor: AVOmeter/Multitester dapat digunakan untuk memeriksa kondisi kapasitor elektrolit dan transistor.
  6. Mengecek Dioda: Alat ini berguna untuk menguji kondisi dioda, termasuk dioda LED dan dioda Zener.
  7. Mengukur HFE Transistor: Multitester dapat digunakan untuk mengukur HFE transistor pada tipe tertentu.
  8. Pengukuran Suhu: AVOmeter/Multitester juga dapat digunakan untuk mengukur suhu dan fungsi lainnya.
Baca juga:  √ Pengertian Alat Ukur Mekanik: Jenis, Fungsi, Kelebihan dan Kekurangan

Dengan beragam fungsi yang dimilikinya, multitester merupakan alat yang sangat berguna dalam berbagai aplikasi di bidang elektronika dan listrik.

Jenis – jenis Multitester

 

Jenis-jenis multitester dapat dibagi menjadi dua kategori utama, yaitu:

  • Multitester analog.
  • Multitester digital.

Lalu, apa perbedaan mendasar antara multitester analog dan digital? Untuk mengetahuinya, mari kita lihat penjelasan tentang jenis-jenis multimeter di bawah ini.

1. Multitester Analog

Multitester analog merupakan alat pengukur arus listrik yang beroperasi secara manual.

Ciri khas alat ini mudah dikenali karena proses pengukuran dan hasilnya masih bergantung pada metode serta perhitungan manual. Selain itu, nilai-nilai yang diukur menggunakan multitester versi analog ditampilkan dalam rentang yang ditunjukkan oleh penunjuk. Penunjuk ini berbentuk mirip dengan jarum jam.

Karena penggunaan multitester versi analog masih memerlukan perhitungan manual, maka tingkat ketelitian yang diperlukan lebih tinggi. Selain itu, akurasi hasil pengukuran cenderung lebih rendah dibandingkan dengan multitester versi digital.

2. Multitester Digital

Multitester digital adalah alat pengukur arus listrik berbasis teknologi digital yang lebih canggih dibandingkan dengan versi sebelumnya. Pengukuran yang dihasilkan oleh alat ini biasanya lebih akurat dan mudah dibaca.

Yang membuat alat ini semakin diminati adalah kemudahan dalam membaca hasil pengukuran. Selain itu, versi digital juga memiliki rentang pengukuran yang lebih luas daripada yang sebelumnya. Ini berarti alat ini tidak hanya digunakan untuk mengukur tegangan, hambatan, atau arus listrik saja.

Multitester digital juga dapat digunakan untuk mengukur transistor dan Hfe pada jenis tertentu.

Cara Kerja Multitester

Multitester atau Avometer, dapat dikatakan sebagai salah satu alat pengukur yang memiliki cara kerja yang unik. Di dalam multitester, terdapat sebuah komponen yang disebut kumparan yang terbuat dari tembaga.

Proses kerja multitester saat beroperasi dapat dijelaskan sebagai berikut:

  1. Multitester pertama-tama harus dialiri dengan arus listrik.
  2. Perhatikan saat arus listrik mengalir ke dalam multitester dan mencapai kumparan yang terdapat di dalamnya.
  3. Secara otomatis, ini dapat terlihat saat jarum penunjuk mulai bergerak dan mengarah ke skala tertentu, tergantung pada jenis pengukuran yang diperlukan.
Baca juga:  Alat Ukur Intensitas Cahaya: Pengertian dan Jenis-Jenisnya

Bagian-Bagian Multitester Analog

 

 

Cara penggunaan multitester, baik yang bersifat analog maupun digital, sebenarnya hampir identik. Perbedaannya terletak pada cara membaca hasil pengukuran keduanya. Versi digital memiliki kemampuan untuk menampilkan angka-angka hasil pengukuran secara langsung.

Berbeda halnya dengan versi analog yang memerlukan tingkat ketelitian yang tinggi dalam membaca hasil pengukurannya. Untuk memahami lebih lanjut tentang cara membaca multitester analog dan digital, kita perlu memahami dengan lebih mendalam komponen-komponen yang ada pada multitester.

Agar lebih jelas, mari kita bahas pengertian dan fungsi dari setiap bagian multitester sebagai berikut.

1. Kotak Meter

Kotak meter, juga dikenal sebagai penutup meter, adalah bagian luar atau kerangka dari sebuah AVOmeter. Semua komponen alat ukur ditempatkan di dalam kotak meter ini. Kotak meter biasanya terbuat dari plastik, tetapi beberapa juga menggunakan bahan karet untuk mencegah selip atau licin saat digunakan.

2. Skala

Skala adalah salah satu komponen penting dalam multitester. Fungsinya adalah untuk membaca nilai pengukuran. Skala ini memiliki papan dengan nilai-nilai pengukuran yang berbeda, seperti nilai tahanan, tegangan AC, tegangan DC, dan arus listrik.

3. Jarum Penunjuk

Jarum penunjuk, juga dikenal sebagai Knife Edge Pointer, berfungsi sebagai indikator untuk menunjukkan besar nilai pengukuran saat menggunakan multitester. Sementara multitester digital menampilkan hasil pengukuran langsung, multitester analog menggunakan jarum penunjuk ini dan sering memiliki cermin pada papan skala untuk membantu pembacaan yang lebih akurat.

4. Sekrup Pengatur Nol (Zero Adjusting Screw)

Sekrup pengatur nol adalah komponen yang digunakan untuk mengatur posisi jarum penunjuk pada multitester analog. Dengan menggunakan obeng kecil, sekrup ini dapat digunakan untuk mengatur jarum penunjuk agar tepat berada di tengah angka 0 jika terdapat perubahan atau kerusakan.

5. Pengatur Nol OHM (Zero OHM Adjusting Knob)

Pengatur nol OHM, mirip dengan sekrup pengatur nol, berfungsi untuk mengatur posisi jarum penunjuk pada multitester agar tetap berada di titik 0. Selain itu, pengatur nol OHM juga berperan dalam pengukuran nilai OHM dan hambatan dalam arus listrik.

Baca juga:  √ Alat Ukur Suhu: Pengertian, Fungsi dan Jenisnya Lengkap

6. Lubang Kutub Positif

Lubang kutub positif (+) adalah tempat untuk memasang kabel probe positif saat melakukan pengukuran. Lubang ini biasanya ditandai dengan kabel probe berwarna merah.

7. Lubang Kutub Negatif

Lubang kutub negatif (-) digunakan untuk memasang kabel probe negatif saat melakukan pengukuran. Biasanya, kabel probe negatif berwarna hitam.

8. Saklar Pemilih (Range Selector Switch)

Saklar pemilih, juga dikenal sebagai Range Selector Switch, digunakan untuk memilih tingkat pengukuran yang sesuai dengan kebutuhan. Pengguna cukup memutar saklar ini ke posisi yang tepat untuk mengatur tingkat pengukuran yang diinginkan.

Tingkat pengukuran yang biasanya tersedia meliputi:

  • Posisi Ohm untuk pengukuran resistansi.
  • Posisi ACV untuk pengukuran tegangan AC.
  • Posisi DCV untuk pengukuran tegangan DC.
  • Posisi DCmA untuk pengukuran arus DC dalam satuan milimeter.

9. Kabel Probe Negatif (Test Lead Negatif)

Kabel probe negatif digunakan untuk menghubungkan kabel negatif ke lubang kutub negatif pada multitester.

10. Kabel Probe Positif (Test Lead Positif)

Kabel probe positif memiliki fungsi yang sama dengan kabel probe negatif, tetapi digunakan untuk menghubungkan kabel positif ke lubang kutub positif pada multitester.

Baca Juga :

Penutup

Dalam merangkum pembahasan kita, pengertian multitester telah menonjol sebagai instrumen penting dalam dunia teknik dan elektronika.

Sebagai alat yang mampu mengukur berbagai jenis parameter, seperti tegangan, arus, dan resistansi, multitester menjadi sahabat tak terpisahkan bagi teknisi dan insinyur di seluruh dunia.

Mengenal dan memahami cara kerjanya tidak hanya membantu dalam pemecahan masalah perangkat elektronik, tetapi juga memberikan pemahaman mendalam tentang prinsip dasar elektronika.

Semoga melalui artikel bengkeltv.id ini, apresiasi kita terhadap alat sederhana namun multifungsi ini semakin meningkat.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *