Pengertian Aki Motor

Pengertian Aki Motor: Fungsi, Jenis dan Cara Kerjanya

Posted on

Bengkeltv.id – Pengertian Aki Motor: Fungsi, Jenis dan Cara Kerjanya. Aki adalah bagian penting dalam kendaraan yang bertugas menyimpan pasokan listrik. Salah satu contohnya adalah penggunaan aki dalam sepeda motor.

Energi listrik yang disimpan dalam aki sangat diperlukan untuk menjalankan kendaraan tersebut. Hal ini tentu saja memiliki dampak besar pada kinerja komponen lainnya.

Mari kita eksplorasi lebih dalam tentang aki motor. Kita akan mengulas pengertian, fungsi, jenis, dan cara kerjanya dalam pembahasan di bawah ini.

Apa itu Aki dalam Motor?

Aki motor, yang juga dikenal sebagai AKI atau ACCU, adalah komponen yang ada pada setiap motor. Komponen ini mengandung arus listrik dan digunakan untuk memungkinkan motor menyala melalui penggunaan starter atau tombol. Selain itu, ACCU juga berperan dalam mengalirkan listrik agar lampu, lampu sein, dan klakson dapat berfungsi.

Namun, jika kita melihat pengertiannya lebih mendalam, fungsi aki sebenarnya lebih beragam. Pertama, ia dapat memberikan arus ke panel informasi terkait sepeda motor, memberikan tegangan referensi kepada ECU motor injeksi, dan mengaktifkan sistem yang disebut sebagai pompa bahan bakar saat mesin akan dihidupkan. Namun, perlu dicatat bahwa fungsi aki motor ini khusus untuk motor dengan sistem injeksi.

Fungsi Aki Motor

Agar sebuah kendaraan dapat beroperasi dan menghidupkan mesinnya, aliran listrik diperlukan. Untuk mendukung proses ini, ada komponen yang disebut aki yang berperan sebagai penyimpanan listrik.

Namun, selain berfungsi sebagai penyimpanan listrik, aki ternyata memiliki peran tambahan yang penting. Mari kita telusuri lebih mendalam mengenai berbagai fungsi aki motor ini dalam penjelasan yang lebih rinci di bawah ini.

1. Menstabilkan Tegangan

Aki berperan sebagai komponen yang digunakan untuk menjaga stabilitas tegangan. Sebelum mencapai aki, tegangan AC pada motor akan disetel terlebih dahulu oleh kiprok.

Dengan demikian, ketika mencapai aki, tegangan listrik sudah stabil. Selain itu, tegangan awal yang merupakan arus AC juga diubah menjadi arus DC, sehingga siap untuk didistribusikan ke seluruh komponen yang ada pada kendaraan motor.

2. Sumber Energi Listrik

Untuk mobil maupun motor, aki berperan sebagai sumber tegangan utama. Ini berarti aki berfungsi sebagai sumber daya listrik yang membantu motor atau kendaraan tersebut menyala ketika awalnya berada dalam keadaan mati.

3. Menyimpan Energi Listrik

Aki motor juga berfungsi sebagai wadah penyimpanan energi listrik. Saat energi listrik mengalir ke dalam aki, terjadi suatu reaksi kimia yang bertujuan mengubah energi listrik tersebut menjadi bahan kimia yang dapat digunakan dan didistribusikan ke seluruh komponen sepeda motor.

Beragam Cara Kerja Aki Motor

Cara kerja aki motor melibatkan penggunaan reaksi kimia. Reaksi kimia inilah yang digunakan untuk menjalankan proses discharge (pengeluaran energi) dan recharge (pengisian ulang). Sekarang, mari kita telusuri prosesnya dalam ulasan mengenai cara kerja aki motor berikut ini:

1. Proses Discharge

Proses discharge adalah tahap ketika aki melepaskan arus listriknya. Ini terjadi ketika rangkaian listrik dalam kondisi tertutup.

Ketika kendaraan mati dan rangkaian listrik pada aki tertutup, energi listrik yang tersimpan dalam aki akan dikeluarkan, sehingga aki menjadi kosong. Saat itu, larutan elektrolit di dalam aki akan terurai, dan elektroda timbal akan melepaskan elektron-elektronnya. Selanjutnya, muatan listrik dalam aki akan dilepaskan.

Baca juga:  √ Perlengkapan Mesin Bubut: Perkakas, Alat Ukur, dan Fungsinya

Selama proses ini, terjadi reaksi kimia di mana ion hidrogen dan ion sulfat akan dilepaskan dan kemudian diubah menjadi arus listrik. Ini adalah mekanisme yang memungkinkan aki untuk memberikan daya listrik pada kendaraan dan komponennya selama proses penggunaan normal.

2. Proses Recharge

Setelah aki mengalami proses discharge, ada tahap penting lainnya yang disebut sebagai proses recharge. Recharge adalah saat aki mengisi kembali energi listriknya.

Selama proses recharge, larutan elektrolit yang sebelumnya terurai selama discharge akan diisi kembali. Proses ini juga akan mengembalikan kondisi aki ke tingkat seperti semula, memungkinkannya untuk kembali berfungsi dengan baik.

Ketika kendaraan dinyalakan, aki secara otomatis memulai proses recharge. Larutan elektrolit yang terurai selama discharge akan kembali menempel pada plat yang ada di dalam aki. Selain itu, ini juga membantu mencegah aki dari kehabisan daya, sehingga aki dapat digunakan kembali dalam pengoperasian kendaraan selanjutnya. Proses recharge ini menjaga agar aki selalu siap memberikan tenaga listrik yang dibutuhkan oleh kendaraan.

Beragam Komponen Penyusun yang Terdapat Pada Aki Motor

Untuk mendalami pemahaman tentang aki motor, sangat penting untuk mengenal komponen-komponen yang membentuknya. Inilah bagian-bagian yang terdapat dalam sebuah aki motor:

  1. Kotak Aki: Bagian ini adalah wadah luar yang menampung dan melindungi seluruh komponen aki. Kotak aki juga berfungsi untuk mencegah tumpahan elektrolit dan melindungi aki dari kerusakan fisik.
  2. Tutup Aki: Tutup aki adalah bagian yang dapat dilepas yang memberikan akses untuk pengisian ulang aki. Selain itu, tutup ini juga menjaga agar elektrolit dalam aki tetap terkunci dengan aman di dalamnya.
  3. Lubang Ventilasi: Lubang ventilasi ini sangat penting karena memungkinkan keluarnya gas berbahaya yang dapat terbentuk selama proses pengisian ulang dan penggunaan normal aki. Ini membantu menjaga kondisi aman dalam kotak aki.
  4. Plat Positif dan Negatif: Plat positif dan negatif adalah elektroda utama di dalam aki yang berfungsi sebagai terminal untuk menghubungkan aki dengan sistem listrik kendaraan. Biasanya, plat positif terbuat dari oksida timbal dioksida (PbO2), sementara plat negatif terbuat dari timbal (Pb).
  5. Plat Separator: Plat separator berperan sebagai pemisah fisik antara plat positif dan negatif dalam sel aki. Ini mencegah kontak langsung antara kedua plat, tetapi memungkinkan aliran ion listrik sehingga proses kimia dapat berlangsung.
  6. Cell Separator: Komponen ini adalah elemen yang memisahkan sel-sel individu dalam aki agar tidak bersentuhan satu sama lain. Hal ini membantu menjaga isolasi antara sel-sel aki.
  7. Cell Konektor: Cell konektor digunakan untuk menghubungkan sel-sel aki secara seri atau paralel, tergantung pada konfigurasi aki. Ini memungkinkan pengaturan yang berbeda dalam hal tegangan dan kapasitas.
  8. Air Aki: Air aki digunakan untuk mengisi atau menyesuaikan level elektrolit dalam sel-sel aki yang memerlukan pemeliharaan. Ini penting untuk menjaga keseimbangan elektrolit dalam aki.
  9. Terminal Aki: Terminal aki adalah bagian yang terhubung ke plat positif dan negatif dan digunakan untuk menghubungkan aki ke sistem listrik kendaraan. Terminal ini menyediakan titik kontak yang diperlukan untuk mengalirkan arus listrik ke kendaraan.

Dengan memahami fungsi dan peran masing-masing komponen ini, pemilik kendaraan dapat lebih baik merawat aki motor mereka dan memahami bagaimana aki bekerja dalam konteks sistem listrik kendaraan mereka.

Baca juga:  √ Pengertian SST/Special Service Tools: Contoh, Fungsi dan Kegunaan

Jenis – Jenis Aki yang Paling Umum Digunakan

Aki motor sebenarnya hanya dibedakan menjadi dua jenis, yakni aki basah dan aki kering. Lalu, apa perbedaan antara keduanya?

Mari kita jelaskan lebih lanjut mengenai perbedaan antara aki basah dan aki kering dalam uraian berikut ini:

1. Aki Basah

Aki motor pertama adalah aki basah, yang memiliki elektrolit berbentuk cairan. Aki basah memiliki beberapa ciri khas yang membedakannya:

  • Elektrolit Cair: Aki basah menggunakan elektrolit yang berbentuk cairan. Ini umumnya berupa campuran air dan asam sulfur.
  • Wadah Transparan: Aki basah biasanya memiliki wadah yang transparan. Ini bertujuan agar cairan elektrolitnya mudah terpantau dan dapat dilihat dari luar. Hal ini memungkinkan pemantauan tingkat elektrolit dan kebutuhan pengisian ulang.
  • Ukuran Lebih Besar: Kotak aki basah biasanya memiliki ukuran yang lebih besar dibandingkan dengan aki kering. Ini karena perlu mencakup seluruh cairan elektrolit.
  • Perawatan Tambahan: Aki basah memerlukan perawatan tambahan. Karena elektrolitnya berbentuk cairan, cairan ini dapat menguap dan menyusut seiring waktu. Oleh karena itu, perlu sering mengisi ulang dengan air demineralisasi atau air aki untuk menjaga kapasitas elektrolit.
  • Pengisian Rutin: Aki basah perlu diisi ulang secara teratur untuk mempertahankan jumlah cairan elektrolit yang stabil di dalamnya.
  • Penggunaan Berulang: Aki basah bisa digunakan berulang kali, tergantung pada intensitas penggunaan dan perawatan yang baik.
  • Harga Terjangkau: Harga aki basah cenderung lebih terjangkau dibandingkan dengan aki kering, membuatnya menjadi pilihan yang ekonomis.
  • Tersedia Secara Luas: Aki basah mudah ditemukan di banyak tempat penjualan dan bengkel, sehingga lebih mudah untuk mendapatkan penggantian jika diperlukan.

Dengan karakteristik ini, aki basah adalah pilihan yang umum digunakan dalam kendaraan bermotor konvensional dan membutuhkan pemeliharaan yang cermat untuk menjaga kinerjanya yang optimal.

2. Aki Kering

Aki kering merupakan kemajuan dari jenis aki sebelumnya. Ciri khas utama dari aki kering adalah penggunaan elektroda berbentuk gel. Berikut adalah beberapa karakteristik dari aki kering:

  • Elektroda Berbentuk Gel: Aki kering menggunakan elektroda yang berbentuk gel sebagai media elektrolitnya. Gel ini menggantikan elektrolit cair yang ditemukan dalam aki basah. Hal ini membuat aki kering lebih aman dan lebih tahan terhadap tumpahan elektrolit.
  • Wadah Berwarna Gelap: Wadah aki kering cenderung memiliki warna yang lebih gelap atau terbuat dari bahan plastik tebal untuk melindungi aki dari cahaya dan penguapan yang lebih rendah.
  • Ukuran Lebih Kecil: Aki kering umumnya memiliki ukuran kotak yang lebih kecil dibandingkan dengan aki basah. Ini membuatnya lebih kompak dan memungkinkan penempatan yang lebih fleksibel dalam kendaraan.
  • Lebih Awet: Aki kering cenderung lebih awet karena elektrolit dalam bentuk gel tidak menguap sebanyak elektrolit cair. Hal ini mengurangi kebutuhan pengisian ulang dan perawatan.
  • Perawatan Praktis: Aki kering memerlukan perawatan yang lebih praktis dan tidak ribet dibandingkan dengan aki basah. kalian tidak perlu memeriksa dan mengisi ulang elektrolit secara teratur.
  • Tidak Bisa Diisi Ulang: Salah satu kelemahan aki kering adalah bahwa itu tidak dapat diisi ulang. Jadi, jika komponen dalam aki ini rusak atau mencapai akhir umur pakainya, kalian harus menggantinya dengan aki baru.
  • Harga Lebih Mahal: Secara umum, aki kering memiliki harga yang lebih tinggi dibandingkan dengan aki basah. Namun, ini diimbangi oleh umur pakai yang lebih lama dan perawatan yang lebih mudah.
Baca juga:  √ Pengertian Breakdown Maintenance: Fungsi, Jenis, Tujuan, Pentingnya

Aki kering sering digunakan dalam kendaraan modern karena kelebihan-kelebihannya yang meliputi kemampuan tahan terhadap tumpahan, perawatan yang lebih sederhana, dan masa pakai yang lebih panjang. Meskipun harganya lebih mahal, banyak pemilik kendaraan memilih aki kering untuk kinerja dan keamanannya yang lebih baik.

Resiko Motor Tanpa Aki

Meskipun aki bukanlah komponen yang sering dianggap sangat vital dalam kendaraan, perannya pada kinerja sepeda motor sebenarnya sangat penting dan tidak boleh diabaikan. Jika sepeda motor tidak menggunakan aki, berbagai risiko dapat muncul:

1. Sulit Menghidupkan Mesin

Aki berfungsi sebagai sumber daya utama yang digunakan untuk menghidupkan mesin sepeda motor melalui starter elektrik. Tanpa aki, mesin motor akan sangat sulit atau bahkan tidak dapat dihidupkan menggunakan starter elektrik. Ini dapat menyulitkan pengendara, terutama jika mesin motor mati di tempat yang tidak memungkinkan untuk melakukan penstarteran manual.

2. Lampu Motor Redup

Aki juga berperan dalam menyediakan daya untuk sistem pencahayaan motor, termasuk lampu utama. Tanpa aki, intensitas cahaya lampu motor dapat menjadi redup atau bahkan mati sepenuhnya. Hal ini dapat mengurangi tingkat keamanan dan kenyamanan pengendaraan, terutama pada malam hari atau dalam kondisi cuaca buruk.

3. Lampu Sein Tidak Berfungsi

Sistem lampu sein pada sepeda motor juga bergantung pada daya dari aki. Jika aki tidak ada, lampu sein tidak akan berfungsi. Ini dapat membahayakan keselamatan pengendara dan pengguna jalan lainnya karena pengendara tidak dapat memberikan sinyal perubahan arah.

Oleh karena itu, meskipun aki mungkin tidak selalu dianggap sebagai komponen paling krusial dalam sepeda motor, keberadaannya tetap penting untuk menjaga kinerja dan keselamatan dalam berkendara. Penggunaan aki yang baik dan pemeliharaan yang teratur dapat membantu menghindari risiko-risiko tersebut dan memastikan kendaraan motor beroperasi secara optimal.

Baca Juga :

Penutup

Sebagai penutup, penting untuk memahami bahwa aki motor bukan hanya sekedar komponen dalam kendaraan, tetapi merupakan jantung yang memberi daya dan mendukung kinerja motor.

Sebagaimana jantung yang memompa darah ke seluruh tubuh, aki motor memastikan semua sistem elektronik berfungsi dengan baik.

Oleh karena itu, memahami pengertian dan perawatan aki motor adalah langkah esensial bagi setiap pemilik motor agar kendaraannya selalu dalam kondisi prima.

Sebuah pemahaman yang mendalam akan membantu kita dalam menjaga dan merawat motor dengan lebih baik. Semoga artikel bengkeltv.id ini memberikan wawasan yang berharga bagi kalian semua. Selamat berkendara dengan aman dan pastikan aki motor kalian selalu dalam kondisi terbaik!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *