Bengkeltv.id – Harga Borongan Bekisting Per M2 : Panduan Untuk Memahami Biaya dan Manfaatnya. Bekisting memegang peran krusial dalam setiap proyek konstruksi bangunan. Struktur ini tidak hanya menyangga beton selama proses pengerasan, tetapi juga mempengaruhi kekuatan dan kestabilan akhir dari bangunan tersebut. Memahami biaya borongan per meter persegi (m2) merupakan langkah awal yang krusial bagi para kontraktor dan pengembang dalam perencanaan anggaran proyek mereka.
Dalam artikel ini, kita akan mengulas secara mendalam mengenai berbagai faktor yang berkontribusi terhadap penetapan harga bekisting. Faktor-faktor tersebut termasuk jenis material bekisting yang digunakan, kompleksitas desain struktur, serta ukuran dan volume proyek. Selain itu, kita juga akan membahas manfaat menggunakan sistem borongan dalam konteks efisiensi waktu dan biaya.
Tidak hanya itu, artikel ini akan memberikan tips berharga tentang cara memilih penyedia jasa bekisting yang tepat. Memilih penyedia jasa yang kompeten dan dapat diKalianlkan tidak hanya berpengaruh pada kualitas pekerjaan, tetapi juga pada kelancaran dan kesuksesan keseluruhan proyek konstruksi Kalian.
Apa Itu Bekisting?
Secara sederhana, bekisting dapat dijelaskan sebagai cetakan yang memiliki peran sentral dalam proses pembangunan. Cetakan ini umumnya digunakan dalam pembuatan pondasi suatu struktur. Ketika menciptakan pondasi yang menyatu dengan tanah, cetakan ini dipasang untuk menjaga bentuk yang diinginkan, sehingga pondasi dapat terbentuk dengan rapi.
Contoh penggunaan bekisting dapat ditemukan pada tiang-tiang bangunan seperti masjid. Di bagian depan, beberapa tiang penyangga sering kali terlihat. Tiang-tiang ini dibentuk menggunakan cetakan untuk mencapai bentuk yang diinginkan. Inilah mengapa bekisting menjadi elemen krusial dalam proses pembuatan pondasi bangunan.
Dengan demikian, penggunaan bekisting dapat dianggap sebagai tahap terakhir dalam proses pembuatan pondasi. Setelah rangka bangunan yang terdiri dari kawat besi selesai dipasang, langkah selanjutnya adalah pemasangan bekisting. Setelah semua persiapan selesai, proses pengecoran menggunakan campuran semen, pasir, dan kerikil sesuai dengan komposisi dapat dimulai. Setelah beberapa waktu, campuran cor akan mengering, bekisting dapat dilepas, dan pondasi pun selesai dengan baik.
Fungsi Bekisting
Bekisting, atau cetakan, memiliki peran penting yang tidak hanya memberikan bentuk fisik pada konstruksi beton. Fungsi-fungsinya sangat vital dalam menjamin kesuksesan dan kualitas keseluruhan proses pembangunan. Setelah memahami konsep bekisting, mari kita eksplorasi lebih mendalam tentang tiga fungsi utamanya:
1. Memberi Pola Bentuk pada Konstruksi Beton
Salah satu peran utama bekisting adalah memberikan pola dan bentuk yang diinginkan pada konstruksi beton. Tanpa bekisting, sulit untuk menciptakan elemen struktural seperti dinding, lantai, atau balok dengan akurasi yang dibutuhkan. Bekisting mengontrol aliran dan distribusi beton cair sehingga konstruksi dapat membentuk siluet yang tepat, dengan sudut dan dimensi sesuai rencana.
2. Mendapatkan Struktur Permukaan yang Sesuai Harapan
Bekisting juga memiliki peran dalam menentukan tekstur dan penampilan permukaan beton setelah pengeringan. Permukaan beton yang polos, kasar, atau halus dapat dicapai melalui penyesuaian bekisting yang tepat. Hal ini sangat penting terutama ketika konstruksi beton akan terlihat dan dinikmati secara visual, seperti pada dinding fasad bangunan. Pemilihan bekisting yang cerdas akan menjamin hasil akhir sesuai dengan harapan estetika.
3. Menopang Beton untuk Kekuatan Struktural yang Optimal
Bekisting memegang peran yang sangat penting dalam menopang beton selama proses pengecoran. Saat beton dituangkan, bekisting berfungsi sebagai penyangga sementara yang mendukung beton cair dan memberikan stabilitas struktural. Hal ini memungkinkan beton untuk mengering dengan baik dan mengembangkan kekuatan yang dibutuhkan untuk menopang beban sendiri serta beban tambahan di masa mendatang. Tanpa bekisting yang kokoh, risiko terjadinya retak atau deformasi pada struktur akan meningkat.
Jenis-Jenis Bekisting
Ada beberapa jenis bekisting yang umum digunakan dalam pembuatan fondasi bangunan, salah satunya adalah bekisting kayu. Bekisting kayu merupakan metode menggunakan bahan kayu untuk membentuk cetakan dalam proses pengecoran beton. Berikut adalah beberapa jenis bekisting berdasarkan materialnya yang dapat ditemui:
1. Bekisting Kayu
Bekisting kayu, yang juga dikenal sebagai bekisting tradisional, menggunakan kayu sebagai bahan utama cetakannya. Meskipun demikian, penggunaan bekisting kayu umum terjadi baik di daerah perkotaan maupun pedesaan. Alasan utamanya adalah ketersediaan yang mudah untuk mendapatkan balok kayu atau papan yang dapat digunakan sebagai cetakan.
Jenis bekisting ini cocok untuk proyek konstruksi bangunan dalam skala kecil, seperti rumah, penutup saluran air, atau struktur beton yang berukuran kecil. Namun, proses pemasangan dan pembongkarannya memerlukan waktu yang cukup lama, sehingga tidak praktis digunakan dalam proyek konstruksi yang besar.
Selain ketersediaan yang mudah, harga bekisting kayu yang terjangkau juga menjadi faktor penting yang membuat banyak orang memilihnya. Namun, perlu diingat bahwa bekisting kayu hanya dapat digunakan sekali. Setelah kayu digunakan sebagai cetakan, tidak dapat digunakan lagi untuk membuat bekisting baru.
2. Bekisting Besi Baja
Tipe bekisting ini juga dikenal sebagai “knock-down,” yang menunjukkan kemudahan dalam proses perakitan dan pembongkaran. Bekisting yang terbuat dari baja dapat menghasilkan struktur beton dengan tingkat ketelitian yang lebih tinggi. Prinsip dasar dari bekisting baja adalah kemampuannya untuk digunakan berulang kali.
Dibandingkan dengan bekisting kayu, jenis bekisting baja menawarkan ketahanan yang lebih baik dan umur pakai yang lebih panjang, serta memberikan kemudahan bagi pekerja untuk meningkatkan efisiensi dalam proses konstruksi. Keawetan bekisting baja bahkan memungkinkannya digunakan hingga 10 tahun ke depan.
3. Bekisting Fiberglass
Bekisting berbahan fiberglass merupakan inovasi terbaru dalam bidang konstruksi. Bekisting yang menggunakan bahan fiberglass memiliki ketahanan terhadap air, tahan terhadap pembentukan karat, ramah lingkungan, mudah dalam pemasangan dan pelepasan, serta mudah dalam hal pemeliharaan kebersihannya. Jenis bekisting ini sangat cocok digunakan dalam proyek konstruksi di area bawah tanah. Selain itu, bekisting ini dapat digunakan secara berulang, sehingga membantu mengontrol biaya proyek Kalian.
4. Bekisting Aluminium
Secara prinsip, bekisting aluminium mengikuti cara kerja yang mirip dengan bekisting baja, namun dengan menggunakan lembaran aluminium sebagai bahan utama. Hasil cetakan dari bekisting aluminium menunjukkan kualitas yang baik dengan permukaan yang halus. Hal ini disebabkan oleh tekstur aluminium yang cenderung lebih halus dibandingkan dengan baja.
Namun, penggunaan bekisting aluminium masih terbatas dalam proyek-proyek konstruksi di Indonesia. Meskipun begitu, dari segi harga, bekisting ini masih terjangkau. Selain itu, penggunaan bekisting aluminium dapat mengurangi waktu pengerjaan proyek berkat kemudahan dalam proses perakitan dan pembongkarannya.
Harga Borongan Bekisting Per M2
Biaya borongan bekisting per meter persegi umumnya termasuk dalam Rencana Anggaran Biaya (RAB) Borongan Tenaga Cor Dak per meter persegi. Hal ini karena pekerjaan bekisting dalam struktur bangunan sangat terkait erat dengan proses pengecoran, khususnya pada bagian pengecoran dak.
Selain itu, pekerjaan bekisting dalam konstruksi bangunan dapat dibagi ke dalam beberapa spesifikasi. Berikut ini adalah ringkasan harga borongan bekisting per meter persegi untuk beberapa jenis pekerjaan bekisting tersebut.
PEKERJAAN | SATUAN | HARGA BORONGAN |
---|---|---|
Bekisting pile cap | m2 | Rp37.50 |
Bekisting luifel / shading | m2 | Rp37.50 |
Bekisting kolom praktis | m2 | Rp40.00 |
Bekisting ring balok | m2 | Rp52.00 |
Bekisting plat dak | m2 | Rp55.00 |
Bekisting sloof | m2 | Rp57.50 |
Bekisting balok dak | m2 | Rp58.00 |
Bekisting tangga | m2 | Rp115.00 |
Cara Merawat Bekisting
Merawat bekisting merupakan langkah penting untuk memastikan kualitas struktur beton yang dihasilkan tetap optimal. Berikut beberapa langkah yang perlu diperhatikan dalam merawat bekisting agar hasilnya maksimal:
- Persiapan Awal
Sebelum digunakan, bersihkan bekisting dari kotoran dan debu. Ini mencegah partikel yang tidak diinginkan menempel pada beton. Pastikan semua elemen terpasang dengan baik dan kuat. - Pilihan Bahan Perawatan
Pilih bahan perawatan seperti oli sika, oli bekas, atau solar yang sesuai dengan jenis bekisting. Bahan ini melindungi permukaan bekisting, mencegah kelembaban meresap, dan memudahkan pelepasan setelah beton mengeras. - Perawatan Sebelum Pemakaian
Sebelum digunakan, oleskan lapisan tipis bahan perawatan pada seluruh permukaan bekisting. Ini mencegah lengketnya beton pada bekisting dan memudahkan pelepasan nantinya. - Perawatan Setelah Pemakaian
Setelah digunakan dan beton dicor, bekisting sebaiknya tidak langsung dibongkar. Buka bekisting setelah beton mencapai kekuatan cukup, biasanya 3-4 hari setelah pencoran. Setelah dibuka, lumuri permukaan bekisting dengan bahan perawatan untuk menghindari kerusakan dan memperpanjang umur pakainya. - Pemantauan Kualitas
Selama proses perawatan, pantau terus kualitas bekisting. Periksa apakah ada kerusakan, retak, atau keausan yang perlu diperbaiki. Lakukan perbaikan atau penggantian komponen yang rusak jika diperlukan. - Pemeliharaan Berkala
Lakukan pemeliharaan berkala, terutama jika bekisting digunakan berulang kali. Setelah digunakan dalam beberapa proyek, bersihkan bekisting secara menyeluruh dari sisa-sisa beton. Setelah bersih, lakukan langkah perawatan seperti di atas. - Penyimpanan yang Tepat
Jika tidak digunakan dalam waktu lama, simpan bekisting di tempat yang kering dan terlindung dari sinar matahari langsung. Hindari tempat yang lembap karena kelembapan dapat merusak bekisting.
Penutup
Dalam menentukan harga borongan bekisting per meter persegi (m2), terdapat beberapa faktor kunci yang perlu dipertimbangkan secara seksama. Pertama-tama, adalah bahan yang digunakan untuk bekisting itu sendiri. Kualitas dan jenis bahan akan berdampak langsung pada kekuatan dan ketahanan bekisting selama proses konstruksi berlangsung. Selain itu, biaya bahan juga akan mempengaruhi harga akhir yang ditawarkan kepada klien.
Kedua, faktor tenaga kerja sangat signifikan dalam menentukan harga borongan bekisting. Hal ini mencakup biaya upah tenaga kerja yang terlibat dalam pemasangan dan pembongkaran bekisting. Tingkat keahlian dan pengalaman pekerja juga dapat mempengaruhi produktivitas dan efisiensi pekerjaan, yang secara langsung memengaruhi biaya keseluruhan.
Selain bahan dan tenaga kerja, kompleksitas proyek adalah faktor lain yang tidak boleh diabaikan. Proyek dengan desain yang rumit atau akses yang sulit bisa menambah waktu dan upaya dalam pemasangan bekisting. Ini kemudian akan mencerminkan pada biaya total yang harus ditetapkan.
Kalkulasi harga yang akurat sangat penting karena memberikan kejelasan bagi semua pihak yang terlibat dalam proyek konstruksi. Dengan memahami dan menyesuaikan semua elemen biaya ini, para profesional dapat mengambil keputusan yang tepat dalam menetapkan harga borongan bekisting per m2. Pendekatan yang cermat tidak hanya mencerminkan kualitas kerja yang diberikan tetapi juga memastikan kepuasan pelanggan dengan hasil akhir yang memadai dan sesuai dengan ekspektasi. Semoga informasi dari bengkeltv.id mengenai Harga Borongan Bekisting Per M2 ini bermanfaat untuk Kalian.