Apa Itu Sloof

√ Apa Itu Sloof? Pengertian, Fungsi dan Cara Menghitung Lengkap

Posted on

Bengkeltv.id – √ Apa Itu Sloof? Pengertian, Fungsi dan Cara Menghitung Lengkap. Dalam dunia konstruksi, istilah “sloof” sering kali menjadi pusat perhatian para profesional dan masyarakat umum yang tertarik dengan bangunan. Namun, bagi sebagian orang, istilah ini mungkin masih terdengar asing dan membingungkan. Apa sebenarnya yang dimaksud dengan “sloof” dan mengapa penting untuk memahaminya?

Sloof, atau sering juga disebut sebagai balok pondasi, merupakan salah satu elemen fundamental dalam struktur bangunan yang memiliki peran krusial dalam menjaga stabilitas dan kekuatan konstruksi. Secara sederhana, sloof adalah balok horizontal yang ditempatkan di bagian bawah bangunan untuk mendistribusikan beban dari kolom atau tiang ke tanah di bawahnya.

Namun, perannya tidak hanya sebatas itu. Sloof juga berfungsi sebagai penghubung antara kolom atau tiang dengan pondasi utama, membantu menyeimbangkan beban secara merata, serta memperkuat fondasi secara keseluruhan. Dengan demikian, sloof menjadi komponen yang sangat vital dalam memastikan kestabilan dan ketahanan struktur bangunan terhadap tekanan dan gaya eksternal.

Melalui artikel ini, kita akan menjelajahi lebih dalam mengenai Apa Itu Sloof, termasuk berbagai jenis, material yang digunakan, proses pemasangan, dan pentingnya peranannya dalam membangun fondasi yang kokoh untuk berbagai jenis bangunan. Dengan demikian, kita akan dapat mengapresiasi lebih dalam betapa pentingnya sloof dalam memastikan keamanan dan keberlangsungan bangunan yang kita huni dan gunakan setiap hari.

Apa Itu Sloof?

Sloof merupakan bagian struktural pada sebuah bangunan yang biasanya diletakkan di atas pondasi. Peran utama dari sloof adalah untuk menyeimbangkan beban dari pondasi. Namun, selain itu, sloof juga memiliki fungsi penting sebagai penahan dinding, mencegahnya roboh jika terjadi pergeseran tanah. Dengan kata lain, sloof bertanggung jawab dalam mendukung beban dinding, memastikan agar dinding tetap stabil dan tidak mengalami penurunan atau pergeseran yang dapat menyebabkan retak atau kerusakan.

Letak penempatan sloof dalam sebuah bangunan sangat tergantung pada peran balok dalam struktur bangunan tersebut. Jika balok digunakan untuk menghubungkan dua pondasi guna mendistribusikan beban eksentrik dari satu pondasi ke yang lain, sloof harus diletakkan di tingkat pondasi. Namun, jika balok berfungsi untuk memendekkan panjang kolom yang tidak disangga atau sebagai balok penyeimbang untuk menopang dinding atau partisi antara dua kolom, maka sloof akan diletakkan lebih dekat dengan permukaan bangunan.

Apa Fungsi Sloof dalam Struktur Bangunan?

Setelah mengetahui Apa Itu Sloof, peranannya sebagai komponen penting dalam struktur pondasi bangunan menjadi semakin jelas. Fungsi-fungsi utama Sloof dalam struktur bangunan adalah sebagai berikut:

1. Menyebarkan Beban

Sloof bertindak sebagai perantara antara bagian atas bangunan dan pondasi. Tugas utamanya adalah menopang dan menyebarkan beban dari bagian atas bangunan, termasuk dinding, lantai, dan atap, ke seluruh titik pondasi. Dengan demikian, beban bangunan didistribusikan secara merata ke setiap titik pondasi, mencegah akumulasi beban yang berlebihan pada satu titik pondasi saja. Hal ini penting untuk memastikan pondasi dapat menopang beban dengan efisien.

Baca juga:  Apa Itu Rabat Beton? : Penjelasan Secara Lengkap

2. Pemikul dan Pengunci Dinding

Selain itu, Sloof juga berfungsi sebagai penopang dinding bangunan. Keberadaannya memastikan bahwa struktur dinding dapat berdiri tegak dan kokoh di atas beton. Sloof juga berperan sebagai pengunci dinding, sehingga jika terjadi pergeseran tanah atau gempa, dinding tidak mudah roboh atau retak. Ini sangat penting untuk menjaga keamanan dan integritas bangunan.

3. Penahan Gaya Beban pada Dinding

Sloof tidak hanya sebagai pemikul, tetapi juga berfungsi sebagai penahan gaya beban pada dinding. Ini membantu mengurangi tekanan dan beban yang diterima oleh dinding, sehingga dinding tetap stabil dan tidak mengalami deformasi berlebihan.

4. Pengikat Kolom

Dalam beberapa kasus, Sloof dapat berperan sebagai pengikat kolom-kolom dalam bangunan. Fungsinya adalah untuk menghubungkan kolom-kolom dan memastikan agar tetap dalam posisi yang tepat. Ini akan meningkatkan kekuatan dan stabilitas seluruh struktur bangunan.

5. Balok Penahan Gaya Reaksi Tanah

Sloof juga berfungsi sebagai balok penahan gaya reaksi tanah yang telah dialirkan melalui pondasi. Ini membantu mendistribusikan tekanan dan beban dari tanah ke seluruh pondasi bangunan secara merata, mencegah terjadinya konsentrasi beban pada satu titik tertentu.

Cara Menghitung Sloof

Sudah mengerti apa itu sloof, kan? Nah, saat melakukan pekerjaan sloof, seringkali digunakan satuan meter kubik, namun dalam proses perhitungannya, ada beberapa pekerjaan lain yang tak dapat dipisahkan terkait dengan penyusunan Rencana Anggaran Biaya (RAB). Salah satu pekerjaan tersebut adalah menghitung kebutuhan besi sloof.

1. Menghitung Kebutuhan Besi Sloof

Untuk menentukan kebutuhan besi sloof dengan akurat, beberapa faktor perlu dipertimbangkan, termasuk diameter besi utama, dimensi, panjang fondasi, dan jarak antara tulangan sengkang.

Dengan perhitungan yang teliti, kebutuhan besi sloof dapat diprediksi dengan tepat untuk mendukung stabilitas dan ketahanan bangunan secara optimal.

Contoh:

Misalnya, kita ingin menghitung kebutuhan besi sloof untuk proyek dengan panjang 120 meter. Jika ukuran sloofnya adalah 15 x 20 cm, maka besi utama yang dibutuhkan adalah 8 batang dengan diameter 15 mm, dan besi sengkangnya akan ditempatkan setiap 25 cm dengan diameter 8 mm. Berikut detail kebutuhan besinya:

  • Besi utama dengan diameter 15 mm yang diperlukan adalah 120 x 8 batang : 12 meter (ukuran stKalianr di toko) sebanyak 80 batang. Disarankan untuk menambah sedikit lebih banyak untuk mengantisipasi kebutuhan tambahan akibat sambungan.
  • Besi sengkang berdiameter 8 mm yang dibutuhkan adalah 120 meter : 25 cm = 480 batang. Namun, perlu diingat bahwa ini harus dihitung dengan mempertimbangkan bahwa rangka sloof akan dikelilingi oleh beton cor setebal 3 cm di semua sisi. Jika ukuran sloofnya adalah 15 x 20 cm, maka pada bagian lebar akan menjadi: 15 cm * 15 – 6 = 9 cm, dan pada bagian panjang akan menjadi 20 cm – 6 = 14 cm.
Baca juga:  Harga Borongan Pasang Kawat Bronjong Per Meter Terlengkap

Jadi, total besi sengkang yang dibutuhkan adalah (9 x 2) + (14 x 2) + 6 = 58 cm per batang. Perlu diingat bahwa 6 cm adalah panjang besi yang dibengkokkan sebagai pengunci pada setiap ujung cincin/sengkang.

Untuk kawat beton atau pengikat, cukup sediakan 3 kg atau 3 gulung.

2. Menghitung Bekisting Sloof

Dalam pelaksanaan sloof, terdapat rumus khusus untuk menghitung kebutuhan bekisting, yakni 2 x panjang x tinggi.

Pemasangan bekisting sloof dilakukan dengan cara meletakkannya sejajar pada kedua sisinya. Kebutuhan bekisting sloof diukur dalam satuan meter persegi atau m2.

Dengan memahami rumus dan metode pemasangan yang tepat, pemasangan bekisting sloof dapat dilakukan dengan lebih efisien dan akurat, mengurangi risiko kesalahan, dan memastikan hasil kerja yang berkualitas.

Contoh: Jika panjang sloof sama dengan panjang pondasi batu kali, yaitu 30 meter, maka untuk menghitung volume bekistingnya: 30 x 0,2 x 2 = 12 m2.

3. Menghitung Volume Sloof

Untuk Sloof dengan ukuran 15 x 20 cm, perhitungan volumenya bisa dilakukan dengan cara yang lebih sederhana.

Pertama-tama, kita konversi ukuran tersebut ke dalam meter:

  • Lebar Sloof (15 cm) dalam meter adalah 0,15 meter.
  • Tinggi Sloof (20 cm) dalam meter adalah 0,20 meter.

Kemudian, kita gunakan panjang keseluruhan Sloof, yaitu 42,80 meter. Biasanya, panjang Sloof diukur dari kolom. Maka, kita dapat menghitung volume Sloof 15 x 20 dengan rumus berikut:

  • Volume = Lebar x Tinggi x Panjang

Sehingga, untuk Sloof 15 x 20 cm, volumenya adalah:

  • Volume = 0,15 meter x 0,20 meter x 42,80 meter = 1,0296 meter kubik.

4. Sloof Untuk Rumah 1 Lantai

Setiap rumah, termasuk yang berlantai satu, membutuhkan Sloof yang memiliki kekuatan yang memadai. Untuk bangunan yang tidak menggunakan bahan bangunan berat, ukuran besi beton atau besi tulangan yang disarankan minimal adalah 8 mm hingga 10 mm. Sedangkan untuk besi begel, dapat digunakan ukuran 6 mm hingga 8 mm.

Sebagai informasi tambahan, jika Kalian ingin menerapkan pemasangan dengan jarak 20 cm antara besi begel, maka Kalian akan membutuhkan 5 buah besi begel per setiap 1 meter panjang.

Dengan menghitung total panjang Sloof dan membaginya dengan jarak pemasangan sebesar 0,2 meter, Kalian dapat menentukan kebutuhan besi begel yang diperlukan untuk satu rumah.

5. Sloof Untuk Rumah 2 Lantai

Berbeda dengan rumah berlantai satu, penguatan pada pondasi dan Sloof pada rumah berlantai dua harus diperhatikan secara lebih serius karena rumah dua lantai memiliki beban yang lebih besar.

Ukuran Sloof yang biasa digunakan dalam pembangunan rumah berlantai dua adalah 15 x 35. Oleh karena itu, ukuran besi yang digunakan juga berbeda dibandingkan dengan ukuran Sloof pada rumah berlantai satu.

Untuk besi tulangan, disarankan memiliki diameter minimal 12 mm dan digunakan sebanyak 6 buah. Sedangkan untuk besi begel, ukurannya adalah 8 mm. Jarak antara besi begel di sisi tengah adalah 20 cm, sementara di sisi tepinya dapat menggunakan jarak antara 10 hingga 15 cm.

Baca juga:  Kelebihan dan Kekurangan Besi Beton dalam Konstruksi

Cara Membuat Sloof

Pembuatan sloof harus dilakukan dengan teknik dan metode yang tepat agar memastikan hasilnya memiliki ketahanan dan kekokohan yang diperlukan. Berikut adalah langkah-langkah pembuatan sloof jenis beton bertulang yang kami sajikan untuk Kalian:

  • Pemasangan Fondasi
    Setelah fondasi bangunan selesai dibuat, langkah pertama adalah membuat anyaman sloof di atas fondasi. Anyaman ini terbentuk dengan mengaitkan ujung besi sloof ke dalam tiang kolom. Disarankan untuk menggunakan besi sloof berukuran lebih besar, idealnya berukuran 8mm.
  • Pembuatan Cetakan Sloof
    Selanjutnya, Kalian perlu membuat cetakan sloof. Cetakan sloof dibuat dengan menggabungkan dua papan bekisting yang diperkuat dengan kayu kaso di atasnya. Lebar antara kedua papan bekisting disesuaikan dengan ukuran batu bata yang akan digunakan untuk pembuatan dinding.
  • Penempatan Cetakan
    Letakkan cetakan sloof di atas fondasi, pastikan bahwa posisi besi sloof berada di tengah cetakan untuk memastikan bahwa coran akan menutupinya dengan baik. Gunakan papan kaso untuk menyesuaikan posisi papan bekisting sloof, dan gunakan juga kertas bekas pembungkus semen untuk menutup celah sehingga coran sloof tidak bocor.
  • Pembuatan Coran
    Selanjutnya, siapkan campuran coran. Campuran coran terdiri dari semen, split, pasir, dengan perbandingan kira-kira 1:2:3, dan tambahkan air secukupnya. Disarankan untuk membuat campuran coran agak encer agar bisa mengisi semua ruang pada cetakan dengan baik.
  • Pengecoran Sloof
    Ketika coran sudah siap, mulai menuangkan campuran coran ke dalam cetakan sloof. Ketuk perlahan bagian cetakan dengan menggunakan palu kayu, dan gunakan besi untuk mengecek serta menyesuaikan posisi coran sehingga coran dapat mengisi setiap ruang pada sloof dengan baik.

Pengeringan dan Pembebasan Bekisting
Biarkan coran mengering dan mengeras dengan sempurna sesuai dengan petunjuk pemadatan dan perawatan yang benar. Setelah itu, lepaskan papan bekisting untuk melihat hasil akhirnya.

Dengan mengikuti langkah-langkah ini, Kalian dapat membuat sloof beton bertulang yang kokoh dan sesuai dengan kebutuhan bangunan Kalian. Pastikan selalu mematuhi stKalianr keselamatan dan kualitas konstruksi dalam seluruh proses ini.

Penutup

Dengan demikian, telah dijelaskan apa itu sloof serta pentingnya dalam konstruksi bangunan. Sloof merupakan bagian yang mendasar dan kritis dalam mendukung struktur bangunan. Dengan pemahaman yang baik tentang fungsi dan jenis-jenisnya, diharapkan para pembaca dapat lebih memahami peran serta kegunaan sloof dalam proses pembangunan. Dengan begitu, sloof dapat menjadi elemen yang tidak hanya mendukung, tetapi juga memberikan kestabilan dan keamanan pada bangunan. Demikianlah ulasan dari bengkeltv.id mengenai Apa Itu Sloof, semoga informasi yang telah disampaikan dapat membantu kalian.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *