Apa itu Ballast Resistor

Apa itu Ballast Resistor? Berikut Penjelasanya!

Posted on

Bengkeltv.idApa itu Ballast Resistor? Berikut Penjelasanya!. Ballast resistor mungkin terdengar asing bagi sebagian orang, tetapi sebenarnya peranannya sangat penting dalam menjaga keseimbangan dan kinerja sistem pengapian pada kendaraan. Bagi para penggemar otomotif, pemahaman mendalam tentang ballast resistor dapat memberikan wawasan yang berharga terkait dengan perawatan dan optimalisasi mesin kendaraan.

Ballast resistor bukanlah elemen yang dianggap sepele dalam sistem pengapian. Artikel ini akan membahas secara rinci apa itu ballast resistor, bagaimana cara kerjanya, dan mengapa keberadaannya memiliki dampak besar terhadap performa mesin. Dengan memahami fungsinya, para pengguna kendaraan dapat mengambil langkah-langkah yang tepat untuk menjaga daya tahan dan efisiensi sistem pengapian mereka. Mari kita eksplorasi lebih jauh mengenai ballast resistor dan peran krusialnya dalam dunia otomotif.

Apa itu Ballast Resistor ?

Resistor ballast adalah komponen listrik dan elektronik yang berfungsi untuk mengubah arus dalam suatu rangkaian. Sifat dasar dari resistor ini adalah meningkatkan resistansinya seiring dengan peningkatan arus yang mengalir melaluinya, dan sebaliknya, menurunkan resistansinya ketika arus berkurang.

Fungsi utama resistor ballast adalah memastikan kestabilan arus di seluruh rangkaian, bahkan saat terjadi fluktuasi tegangan di dalamnya. Resistor ini berperan sebagai beban variabel dalam sistem, berbeda dengan resistor beban yang memiliki resistansi tetap.

Biasanya, resistor ballast dirangkai secara seri melalui beban negatif. Pemilihan rangkaian seri dilakukan karena komponen yang terhubung seri akan mendapatkan arus yang sama. Beberapa ballast menggunakan resistor seri, sementara yang lain mungkin memanfaatkan kapasitor dan komponen kompleks lainnya.

Fungsi Ballast Resistor (Tahanan Balast)

Maka diperlukan tahanan ballas untuk membatasi arus primer agar tidak melebihi 4 A. Pada saat starter aktif, arus primer tidak perlu melalui resistor ballas karena beban starter telah mengurangi arus tersebut.

Jika ballast resistor dilewatkan, arus akan semakin berkurang, menyebabkan kemampuan pengapian tidak optimal dan membuat mesin sulit untuk dinyalakan. Oleh karena itu, pada posisi ST, arus dari baterai menuju terminal ST kunci kontak langsung ke + koil tanpa melalui ballast resistor. Setelah kunci kontak kembali ke posisi IG, arus primer kembali melalui terminal IG kunci kontak dan melewati ballast resistor.

Baca juga:  Warna Resistor 2k2 Lengkap dengan Cara Membacanya

Pada jenis kunci kontak yang tidak memiliki ST1 dan ST2, atau hanya memiliki terminal ST, diperlukan penambahan dioda atau relay di antara terminal ST dan + koil. Berikut adalah skema sistem pengapian dengan koil + ballast resistor yang dilengkapi dengan relay pada sistem starter.

Cara Kerja Ballast Resistor Pada Koil Sistem Pengapian Mobil

Setelah mengetahui Apa itu Ballast Resistor, langkah selanjutnya dalam pemahaman sistem pengapian adalah memahami fungsi utamanya, yaitu menghasilkan percikan api pada busi. Hal ini memungkinkan campuran bahan bakar dan udara untuk terbakar di dalam ruang bakar.

Tekanan hasil pembakaran tersebut akan mendorong piston dan dialirkan ke poros engkol melalui connecting rod (batang piston), sehingga poros engkol dapat berputar dan kendaraan dapat bergerak melalui sistem pemindah tenaga.

Koil merupakan salah satu komponen kunci dalam sistem pengapian. Tugasnya adalah meningkatkan tegangan dari baterai 12 volt menjadi 10 kVolt atau bahkan lebih melalui proses induksi listrik.

Koil pengapian terdiri dari dua kumparan, yaitu kumparan primer dan kumparan sekunder. Saat kumparan primer dialiri listrik, medan magnet terbentuk di sekitarnya. Ketika medan magnet ini terhapus, terjadi induksi listrik yang menghasilkan tegangan tinggi.

Oleh karena itu, tegangan tinggi dihasilkan saat aliran listrik ke kumparan primer koil diputus secara tiba-tiba.

Kontak pemutus atau platina adalah komponen krusial dalam sistem pengapian konvensional. Fungsinya adalah memutus aliran listrik ke kumparan primer dalam sistem pengapian.

Agar kontak pemutus (platina) tidak cepat aus dan koil pengapian tidak mengalami panas berlebihan, arus primer yang mengalir ke kumparan primer tidak boleh melebihi 4 ampere.

Untuk menentukan tahanan minimum pada kumparan primer, dapat dilakukan perhitungan dengan mempertimbangkan arus maksimum dan tegangan baterai yang digunakan. Sebagai contoh, jika arus maksimum adalah 4 ampere dan tegangan baterai adalah 12 volt, maka tahanan minimum pada kumparan primer sekitar 3 ohm. Perhitungannya dapat dijelaskan sebagai berikut:

Rmin = V / Imaks = 12 volt / 4 ampere = 3 ohm

Jadi, tahanan minimum pada kumparan primer adalah sekitar 3 Ω. Misalkan tahanan pada kumparan primer hanya 1,5 Ω, maka perlu menambahkan tahanan sebesar 1,5 Ω lagi untuk membuat tahanan total pada kumparan primer mencapai 3 Ω. Tambahan tahanan inilah yang disebut sebagai tahanan ballast.

Baca juga:  Kelebihan dan Kekurangan Resistor yang Perlu Diketahui

Berikut adalah fungsi dari Tahanan Ballast pada Koil Pengapian:

1. Sebagai Pembatas Arus Primer

Ketika arus listrik mengalir pada kumparan primer koil, selain terjadi magnetisasi pada kumparan, juga akan terjadi pemanasan. Besarnya panas yang dihasilkan pada koil bergantung pada besar arus yang mengalir ke kumparan primer. Semakin besar arusnya, semakin besar pula panas yang dihasilkan, dan sebaliknya.

Untuk mencegah agar arus yang mengalir ke kumparan primer koil tidak melebihi batas maksimum sebesar 4 ampere, diperlukan tahanan minimal pada kumparan primer. Jika tegangan baterai yang digunakan adalah 12 volt, maka tahanan yang dibutuhkan adalah sekitar 3 ohm.

Apabila tahanan kumparan primer kurang dari 3 ohm, maka arus yang mengalir ke kumparan primer akan semakin besar. Oleh karena itu, perlu ada tahanan tambahan agar tahanan total pada kumparan primer mencapai 3 ohm. Tahanan tambahan ini dikenal sebagai tahanan ballast.

2. Untuk Kompensasi Panas

Jumlah panas yang dihasilkan oleh koil pengapian tergantung pada besar arus yang melewati tahanan primer koil. Akan tetapi, dengan menambahkan tahanan luar atau tahanan ballast, sebagian dari panas yang seharusnya dihasilkan oleh koil pengapian dapat dialihkan ke tahanan ballast. Tindakan ini dapat mencegah timbulnya kerusakan pada koil akibat panas yang berlebihan.

3. Sebagai Rangkaian Penambahan Start

Saat kendaraan dihidupkan, tegangan baterai yang menuju ke koil pengapian akan mengalami penurunan karena tegangan baterai dibagi menjadi dua bagian: satu untuk koil pengapian dan satu lagi untuk beban starter.

Penurunan tegangan baterai yang mengalir ke koil pengapian dapat mengurangi kemampuan pengapian karena arus yang masuk ke koil akan menurun.

Untuk mengatasi masalah ini, kumparan primer koil pengapian dapat dihubungkan langsung ke baterai positif saat kendaraan dihidupkan tanpa melalui tahanan ballast.

Namun, perlu diingat bahwa rangkaian penambah start hanya dapat digunakan pada rangkaian primer yang menggunakan tahanan ballast.

Baca juga:  Perbedaan Resistor dan Kapasitor Secara Lengkap

Jika rangkaian primer tidak menggunakan tahanan ballast, maka rangkaian penambah start tidak dapat digunakan. Ini karena rangkaian penambah start dirancang untuk bekerja dengan kumparan primer yang memiliki tahanan ballast, sehingga tidak sesuai untuk kumparan primer tanpa tahanan ballast.

Kelebihan Ballast Resistor

Kelebihan resistor ballast antara lain sebagai berikut :

  • Resistor ini membantu mengatur tegangan dan arus dalam sistem kelistrikan.
  • Melindungi peralatan dari tegangan berlebih dan arus berlebih.
  • Mengurangi perbedaan arus dan tegangan yang diterapkan di rangkaian listrik lainnya.

Kesimpulan

Dalam dunia otomotif, Ballast Resistor merupakan komponen kritis yang sering kali diabaikan namun memiliki peran yang sangat penting. Apa sebenarnya Ballast Resistor? Secara sederhana, Ballast Resistor adalah resistor yang dirancang untuk mengontrol arus listrik yang mengalir ke koil pengapian dalam sistem pengapian mobil.

Fungsi utama Ballast Resistor adalah untuk melindungi koil pengapian dari kelebihan arus listrik yang dapat merusaknya. Ketika mesin mobil dinyalakan, Ballast Resistor membatasi arus listrik yang masuk ke koil, sehingga mencegah koil dari pemanasan berlebihan dan kerusakan akibat arus yang terlalu tinggi.

Penting untuk memahami peran Ballast Resistor dalam menjaga stabilitas sistem pengapian. Tanpa Ballast Resistor, risiko kerusakan pada koil pengapian dapat meningkat, yang pada gilirannya dapat mengakibatkan performa mesin yang buruk atau bahkan kegagalan pengapian secara keseluruhan.

Meskipun Ballast Resistor mungkin terlihat sepele, pemahaman tentang fungsinya dapat membantu pemilik kendaraan dalam merawat dan memelihara sistem pengapian mobil mereka. Oleh karena itu, sebaiknya perhatikan kondisi Ballast Resistor dan pastikan bahwa komponen ini berfungsi dengan baik untuk menjaga performa mesin kendaraan Kalian tetap optimal. Dengan memahami apa itu Ballast Resistor, kita dapat memberikan perawatan yang tepat dan memastikan kelancaran perjalanan kendaraan kita. Demikianlah ulasan dari bengkeltv.id mengenai Apa itu Ballast Resistor, semoga informasi yang telah disampaikan dapat membantu kalian.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *