Fungsi Kapasitor Kipas Angin

Fungsi Kapasitor Kipas Angin : Ukuran & Cara Mengukur

Posted on

Bengkeltv.idFungsi Kapasitor Kipas Angin : Ukuran & Cara Mengukur. Kipas angin merupakan alat yang sudah banyak dimiliki dan digunakan oleh orang. Fungsinya sama seperti AC, yaitu untuk mendinginkan ruangan yang panas.

Untuk menggerakkan baling-baling kipas angin, terdapat komponen-komponen yang bekerja sama. Setiap komponen memiliki fungsi dan peranannya masing-masing.

Salah satu komponen yang sangat penting dalam kipas angin adalah kapasitor. Seperti pada alat elektronik lainnya, kapasitor selalu ada pada kipas angin.

Namun, apakah Anda sudah mengetahui fungsi dari kapasitor pada kipas angin? Jika belum, tidak perlu khawatir karena hargaalat.id akan menjelaskan fungsi kapasitor secara lengkap.

Untuk lebih jelas dan memahami Fungsi Kapasitor Kipas Angin, berikut adalah penjelasan lengkap beserta informasi penting lainnya mengenai kapasitor pada kipas angin.

Apa itu Kapasitor Kipas Angin?

Seperti namanya, kapasitor adalah salah satu komponen yang umumnya terpasang pada kipas angin AC. Selain kapasitor, kipas angin juga memiliki komponen lain seperti rotor, stator, dan regulator, namun kapasitor memainkan peran penting dalam menjaga kipas agar dapat berfungsi dengan baik.

Fungsi Kapasitor Kipas Angin, salah satunya adalah untuk menyimpan muatan listrik. Kapasitor seringkali juga disebut sebagai kondensator dan dapat ditemukan pada berbagai rangkaian elektronik seperti kipas angin, amplifier, mesin cuci, dan peralatan elektronik lainnya.

Karakteristik Kapasitor Kipas Angin

Karakteristik kapasitor pada kipas angin diantaranya adalah sebagai berikut:

  • Bentuk: silinder atau kotak.
  • Diameter: sekitar 27 mm.
  • Jumlah fase: 1 fase.
  • Ukuran: 27 x 52.
  • Suhu: antara -25 hingga +85 derajat celcius.
  • Frekuensi: 50Hz
  • Toleransi: 5%
  • Nilai tegangan: 440 VAC.
  • Kapasitansi: Antara 1,5 Mfd sampai 4 Mfd (micro-farad)

Cara Kerja Kapasitor Pada Kipas Angin

Sebelum membahas fungsi kapasitor pada kipas angin, penting untuk memahami bagaimana kapasitor pada kipas angin bekerja dalam mengontrol kecepatan putaran kipas.

Ketika kipas angin dinyalakan, arus listrik mengalir ke dinamo sehingga kipas mulai berputar. Namun, ketika kecepatan kipas diatur pada tingkat tertentu, kapasitor mulai bekerja.

Baca juga:  √ Lightning Arrester Adalah : Fungsi, Cara Kerja dan Kelebihan Arrester

Kapasitor pada kipas angin memungkinkan variasi tegangan listrik yang dialirkan ke motor atau dinamo kipas, sehingga semakin cepat kipas berputar maka semakin besar energi yang dikeluarkan oleh kapasitor. Ini memungkinkan pengaturan kecepatan kipas dengan lebih mudah dan efisien.

Fungsi Kapasitor Pada Kipas Angin

Kapasitor dipasang pada kipas angin dengan alasan tertentu, karena memiliki fungsi yang penting. Pertanyaannya adalah, apa Fungsi Kapasitor Kipas Angin? Apakah kipas angin masih dapat berjalan normal tanpa kapasitor? Anda dapat menemukan informasi yang lebih jelas dengan membaca penjelasan berikut ini:

1. Kapasitor Sebagai Starting

Kapasitor pada kipas angin memiliki dua fungsi utama, yaitu sebagai starting dan running. Artinya, kapasitor berfungsi untuk memulai putaran kipas saat dinyalakan. Mungkin Anda pernah bertanya-tanya mengapa kipas angin langsung berputar saat dihubungkan ke listrik. Hal tersebut terjadi karena kipas angin dilengkapi dengan kapasitor start.

Kipas plafon umumnya dilengkapi dengan dua jenis kapasitor, yaitu kapasitor start dan kapasitor running. Kapasitor start dipasang dengan tujuan memberikan dorongan awal pada dinamo kipas. Kapasitor start biasanya berukuran lebih besar dan terbuat dari aluminium silinder atau kaleng.

2. Kapasitor Sebagai Running

Rentang kapasitansi kapasitor run pada satu fase kipas angin adalah sekitar 0,1 F hingga 50 F dengan nilai tegangan mulai dari 120V hingga 450V (250VAC untuk 50/60Hz). Kapasitor run pada kipas angin biasanya memiliki ukuran yang lebih kecil dan berbentuk silinder atau kotak.

Fungsi utama kapasitor run pada kipas angin adalah untuk menjaga kecepatan putaran kipas. Kebanyakan kapasitor run pada kipas angin tidak memiliki polaritas, sehingga tidak masalah jika kabelnya terbalik saat dipasang. Kapasitor kipas angin dirancang untuk tetap berfungsi selama kipas berputar.

Jika kipas angin tidak berputar saat dinyalakan, kemungkinan ada kerusakan pada kapasitor dan harus diganti. Salah satu tanda kerusakan pada kapasitor adalah ketika kipas tidak berputar kecuali diputar secara manual.

Baca juga:  Pengertian Switch Mode Power Supply (SMPS) dan Komponen Lengkapnya

Ukuran Kapasitor Kipas Angin

Ukuran kapasitor pada kipas angin dapat bervariasi. Ada beberapa ukuran kapasitor yang umum digunakan, seperti 1,5uF/250Volt, 2,5uF, dan 3,3uF.

Meskipun ukuran kapasitor bervariasi, tidak ada masalah jika ingin mengganti dengan ukuran yang lebih besar. Namun, harus tetap dalam kondisi yang wajar. Jika kapasitor besar diganti dengan ukuran yang lebih kecil, seperti mengganti 2,5uF dengan 1,5uF, maka kecepatan putaran kipas akan menjadi lebih lambat.

Namun, jika kapasitor berukuran kecil diganti dengan ukuran yang lebih besar, maka kecepatan putaran kipas akan meningkat, tetapi dapat berdampak pada gulungan atau lilitan kipas yang lebih mudah rusak.

Cara Mengukur/Mengecek Kapasitor Kipas Angin

Fungsi Kapasitor Kipas Angin

Setelah mengetahui Fungsi Kapasitor Kipas Angin, langkah selanjutnya adalah mengetahui cara untuk mengukur atau mengecek kapasitornya.

Ada beberapa cara untuk mengukur dan mengecek kapasitor pada kipas angin, misalnya menggunakan multitester analog atau digital. Kedua cara tersebut mudah dilakukan:

1. Multitester Analog

  • Siapkan multitester analog.
  • Atur ke skala multitester pada posisi X1K.
  • Lanjut dengan hubungkan probe merah dan hitam ke dua kabel kapasitor (bebas).
  • Saat mulai di tempelkan jarum bergerak ke sebelah kanan atau ke angka 55 Ohm dan balik lagi ke angka 0 itu menandakan jika kapasitor kipas angin masih normal.
  • Namun, saat jarum tidak bergerak sama sekali atau gerak tanpa batas itu menunjukkan jika kapasitor rusak dan harus diganti.

2. Multitester Digital

  • Siapkan multitester digital.
  • Atur skala pada posisi 200k.
  • Hubungkan probe merah dan hitam di setiap kabel (bebas).
  • Salah satu probe diusahakan jangan sampai menyentuh kulit.
  • Jika layar menunjukan angka 1.300 lebih dan kembali ke angka 1 berarti kapasitor kipas angin dalam keadaan normal.
  • Namun jika layar tidak menunjukan angka berarti kemungkinan kapasitor sudah rusak dan harus ganti.

Ciri Kapasitor Kipas Angin Rusak

Selain fungsi dan cara mengukurnya, penting untuk mengetahui ciri dan gejala kerusakan kapasitor pada kipas angin di rumah. Berikut adalah beberapa ciri dan gejala kerusakan kapasitor pada kipas angin:

  • Saat switch sudah di posisi ON dan kipas tetap tidak berputar atau harus dibantu dengan memutar baling-baling dengan tangan terlebih dahulu baru kipas angan jalan normal seperti biasa.
  • Putaran kipas angin lemah yang mengakibatkan angin keluar tidak besar. Anda perlu cek komponen lain juga seperti dinamo, bearing dan lainnya.
  • Dengan rusaknya kapasitor inilah yang menjadikan PENYEBAB KIPAS ANGIN MATI dan tidak berputar (menyala). Dengan begitu penggantian kapasitor baru merupakan cara ampuh untuk mengatasinya.
Baca juga:  Bagaimana Cara Kerja Kapasitor Kipas Angin? Penjelasan Lengkap

Harga Kapasitor Kipas Angin

Jika kapasitor kipas angin rusak dan Anda memerlukan penggantinya, Anda dapat membelinya di toko elektronik terdekat dari lokasi Anda.

Harga kapasitor kipas angin bervariasi tergantung pada ukurannya. Namun, secara umum toko elektronik menjual kapasitor kipas angin dengan harga mulai dari Rp 3.000 hingga Rp 20.000.

kesimpulan

Kapasitor pada kipas angin memiliki peran yang penting dalam menjaga kecepatan putaran dan memulai putaran kipas saat dinyalakan. Apabila kapasitor mengalami kerusakan, maka kipas angin tidak akan berputar dengan normal atau bahkan mati sama sekali.

Untuk mengatasi masalah tersebut, dapat dilakukan dengan membeli kapasitor kipas angin yang baru di toko elektronik terdekat dengan harga yang bervariasi tergantung pada ukurannya. Selain itu, ciri-ciri dan gejala kerusakan kapasitor juga dapat diperiksa untuk mengidentifikasi apakah kapasitor pada kipas angin perlu diganti.

Dengan mengetahui fungsi, ukuran, cara mengukur, dan tanda-tanda kerusakan kapasitor kipas angin, kita dapat menjaga kipas angin agar selalu berjalan dengan baik dan memberikan kesejukan yang dibutuhkan di rumah atau tempat kerja.

Demikianlah ulasan dari bengkeltv.id mengenai Fungsi Kapasitor Kipas Angin, semoga informasi yang telah disampaikan dapat membantu Kalian.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *