Pengertian MCCB

√ Pengertian MCCB: Fungsi, Prinsip Kerjanya dan Karakteristiknya

Posted on

Bengkeltv.id – √ Pengertian MCCB: Fungsi, Prinsip Kerjanya dan Karakteristiknya. Di era saat ini, energi listrik telah menjadi kebutuhan pokok yang tak dapat dihindari dalam kehidupan masyarakat. Fungsinya tidak hanya sebagai sumber cahaya, tetapi juga memenuhi kebutuhan sehari-hari di rumah. Dalam penggunaan listrik, kita sering menemui komponen yang disebut panel listrik. Salah satu komponen penting dalam panel listrik tersebut adalah MCCB, singkatan dari Molded Case Circuit Breaker. MCCB adalah perangkat elektrikal yang memiliki peran penting sebagai pengaman.

Memang, ada berbagai perangkat yang dapat digunakan untuk memutuskan dan melindungi aliran listrik. Namun, MCCB adalah salah satu perangkat yang paling umum digunakan, terutama di pusat perbelanjaan. Hal ini disebabkan karena MCCB mampu secara otomatis memutuskan aliran listrik ketika terjadi beban arus yang melebihi kapasitas maksimal yang dapat ditangani oleh MCCB. Untuk informasi lebih lanjut mengenai MCCB, mari kita simak penjelasannya berikut ini:

Pengertian MCCB

Apa Itu MCCB? MCCB adalah singkatan dari Molded Case Circuit Breaker, sebuah komponen listrik yang berfungsi untuk mengamankan sistem instalasi listrik.

kalian bisa menemukan MCCB di berbagai tempat. Berbeda dengan MCB (Miniature Circuit Breaker) yang biasanya digunakan dalam instalasi listrik rumah tangga, MCCB lebih umum digunakan dalam instalasi listrik berskala besar yang ditemui di sekolah, kantor, pabrik, dan bangunan-bangunan komersial dengan konsumsi listrik tinggi. Penggunaan MCCB ini bertujuan untuk mengatasi berbagai masalah keamanan yang mungkin terjadi pada sistem listrik.

Salah satu manfaat utama dari MCCB adalah kemampuannya untuk mengatasi situasi short circuit (korsleting). Ketika terjadi short circuit, MCCB berperan penting dalam menghindari risiko sengatan listrik dan kerusakan lebih lanjut. MCCB akan secara otomatis memutuskan aliran listrik pada jaringan yang bermasalah untuk meminimalkan risiko keamanan dan bahaya. Mungkin kalian pernah mengalami pemadaman listrik akibat korsleting, tanpa menyadari bahwa MCCB sedang menjalankan tugasnya.

MCCB dilengkapi dengan sensor suhu yang memungkinkannya beroperasi secara otomatis berdasarkan perubahan suhu. Pemutusan aliran listrik adalah solusi yang diberikan oleh MCCB ketika masalah muncul. Perbedaan utama antara MCCB dan MCB terletak pada skala penggunaannya, di mana MCCB cocok untuk instalasi listrik berskala besar.

Saat ini, kalian dapat menemukan MCCB di berbagai toko peralatan listrik. Beberapa merek terkenal MCCB yang tersedia di pasaran adalah OMRON (Jepang), ABB (Swiss), Terasaki (Eropa), Mitsubishi Electric (Jepang), Chint (China), dan Schneider Electric (Prancis). Produk MCCB dari merek-merek tersebut tidak hanya terkenal karena kualitasnya yang baik, tetapi juga karena daya tahan dan kekalianlannya yang tinggi.

Fungsi MCCB

Secara umum, MCCB memiliki peran utama sebagai alat pengaman dalam jaringan listrik. Dengan pemasangan MCCB, berbagai masalah keamanan yang mungkin terjadi pada instalasi listrik dapat terdeteksi dan diatasi. Selain itu, penggunaan MCCB juga berfungsi sebagai upaya untuk mengurangi risiko lain yang mungkin timbul.

Sebagai contoh, bayangkan kalian sedang berurusan dengan jaringan listrik yang mengalami korsleting. Dengan adanya MCCB, risiko terkena sengatan listrik dapat dihindari. Hal ini terjadi karena ketika ada gangguan pada jaringan, MCCB akan secara otomatis memutuskan aliran arus listrik pada jaringan tersebut. Inilah sebabnya mengapa MCCB dapat membantu meminimalkan risiko sengatan listrik.

Komponen MCCB

MCCB merupakan perangkat listrik yang terdiri dari lima komponen utama. Kelima komponen utama tersebut adalah frame, arc chutes, perangkat pelindung arus lebih (over current protective device), kontak pembebanan (load contact), dan sambungan terminal.

Baca juga:  Pengertian Instalasi Listrik Rumah Tangga Secara Lengkap

Setiap komponen ini memiliki peran yang unik dan terhubung satu sama lain. Berikut penjelasan singkat mengenai kelima komponen tersebut.

1. Frame (Kerangka atau Bingkai)

Komponen yang sering disebut sebagai kerangka atau bingkai ini memiliki peran yang sangat penting dalam MCCB. Fungsi utamanya adalah sebagai penutup dan pelindung bagi semua komponen yang terpasang di dalam MCCB. Kerangka ini menjadi lapisan luar yang melindungi komponen internal dari berbagai potensi bahaya. Ini termasuk melindungi MCCB dari kerusakan yang bisa disebabkan oleh kotoran yang menyebabkan korosi, kelembapan atau air, dan serbuk debu yang dapat masuk ke dalam perangkat.

Kerangka ini secara fisik membentuk perisai yang kuat untuk menjaga agar komponen internal MCCB tetap terlindungi dan berfungsi dengan baik. Tanpa kerangka ini, MCCB akan lebih rentan terhadap gangguan lingkungan yang dapat mengganggu operasinya.

2. Arc Chutes

Arc Chutes adalah salah satu komponen kunci dalam MCCB yang memiliki peran penting dalam menjaga keamanan dan kekalianlan perangkat. Fungsinya adalah menyerap dan mengatasi energi sisa atau arus yang muncul saat MCCB memutuskan aliran listrik. Ketika aliran listrik diputuskan, seringkali ada energi sisa yang tercipta, dan Arc Chutes berperan dalam membatasi tegangan yang muncul sebagai akibatnya.

Selain itu, Arc Chutes juga berfungsi untuk meredam dan memadamkan percikan busur api (arc) yang dapat muncul saat terjadi short circuit atau korsleting dalam sistem listrik. Ini sangat penting untuk mencegah terjadinya bahaya yang lebih serius dan melindungi perangkat serta lingkungan sekitarnya dari potensi bahaya kebakaran atau kerusakan yang dapat diakibatkan oleh busur api yang tidak terkendali.

3. OCPD (Over Current Protective Device)

OCPD, yang merupakan singkatan dari Over Current Protective Device, adalah salah satu komponen penting dalam MCCB yang berperan sebagai alat pelindung ketika terjadi korsleting atau beban arus melebihi kapasitas yang diizinkan. Fungsi utama OCPD adalah mendeteksi adanya arus lebih (over current) dalam jaringan listrik. Ketika OCPD mendeteksi adanya arus yang melebihi batas aman, ia akan merespons dengan cepat untuk memutuskan aliran listrik, sehingga mencegah terjadinya korsleting atau kerusakan pada perangkat listrik dan jaringan.

OCPD adalah komponen yang sangat penting untuk menjaga keamanan instalasi listrik. Ini membantu mencegah risiko kebakaran atau kerusakan serius yang dapat terjadi akibat beban arus berlebihan. OCPD memiliki peran sentral dalam menjaga stabilitas dan kekalianlan sistem listrik.

4. Load Contact

Load Contact adalah komponen terakhir dalam MCCB yang memainkan peran penting dalam proses penyambungan atau pemutusan aliran listrik. Fungsinya adalah meredam percikan api yang dapat terjadi ketika arus listrik terhubung atau terputus.

Percikan api ini sering muncul karena perubahan arus listrik yang cepat saat MCCB berfungsi untuk menghubungkan atau memutuskan sirkuit listrik. Load Contact dirancang khusus untuk mengendalikan dan mengurangi dampak dari percikan api ini.

Biasanya, Load Contact dibuat dari bahan dengan material silver (perak) yang memiliki sifat konduktivitas yang sangat baik. Hal ini membantu dalam menjaga kualitas dan kekalianlan kontak listrik, serta mengurangi risiko terjadinya percikan api yang dapat menjadi sumber bahaya. Dengan demikian, Load Contact tidak hanya berperan dalam menyambung atau memutuskan aliran listrik, tetapi juga dalam menjaga keselamatan dan keamanan operasi perangkat listrik secara keseluruhan.

Baca juga:  Pengertian MCCB : Fungsi dan Cara Kerjanya Secara Lengkap

5. Sambungan Terminal

Sambungan terminal dalam MCCB adalah komponen yang berfungsi untuk menghubungkan MCCB dengan kabel atau penghantar dari input atau sumber listrik. Komponen ini memainkan peran penting dalam menjaga koneksi yang kokoh antara MCCB dan sistem listrik secara keseluruhan.

Kabel yang terhubung pada sambungan terminal ini dapat mengalami kendur atau longgar seiring berjalannya waktu dan penggunaan yang terus-menerus, serta akibat perubahan suhu yang terjadi dalam siklus operasionalnya. Hal ini dapat menjadi masalah potensial jika tidak dikelola dengan baik, karena koneksi yang kendur dapat menyebabkan gangguan dalam aliran listrik dan bahkan mengancam keamanan sistem secara keseluruhan. Oleh karena itu, perawatan dan pemantauan berkala terhadap sambungan terminal sangat penting untuk menjaga kinerja MCCB dan sistem listrik yang terhubung.

Cara Kerja MCCB

MCCB umumnya digunakan sebagai alat pelindung listrik dalam skala besar, seperti dalam lingkup industri, pabrik, perkantoran, mal, sekolah, dan berbagai lokasi lainnya.

Untuk memahami bagaimana MCCB bekerja, berikut penjelasan singkat tentang cara kerjanya:

  1. Deteksi Permasalahan: Sebagai alat pelindung listrik, MCCB akan bertindak dengan memutuskan aliran arusnya jika terjadi masalah dalam rangkaian listrik yang terhubung.
  2. Fitur Sensor: MCCB dilengkapi dengan sensor dan sensor temperatur yang penting. Fitur-fitur ini memungkinkan MCCB untuk bekerja secara otomatis sesuai dengan kondisi arus dan suhu yang terdeteksi pada saat itu.
  3. Kemampuan Otomatisasi: MCCB mampu beroperasi secara otomatis, dan ini merupakan salah satu keunggulan utamanya. Hal ini berarti bahwa MCCB akan merespons dengan cepat jika terjadi gangguan atau arus listrik melebihi kapasitas yang diizinkan.
  4. Fungsi dan Spesifikasi Besar: Dibandingkan dengan MCB (Miniature Circuit Breaker), MCCB memiliki kemampuan, fungsi, dan spesifikasi yang lebih besar. Oleh karena itu, MCCB lebih cocok digunakan untuk melindungi jaringan listrik dalam skala besar, di mana beban arus listriknya lebih tinggi.

Sebagai alat pelindung listrik yang kalianl, MCCB memainkan peran yang sangat penting dalam menjaga keamanan dan kinerja sistem listrik yang berskala besar.

Karakteristik MCCB

Meskipun ada banyak jenis alat pengaman listrik lainnya, MCCB memiliki ciri-ciri unik dan karakteristik yang khas. Berikut adalah beberapa karakteristik MCCB:

  • Penggunaan 3 Phase: MCCB digunakan untuk mengatur dan melindungi aliran listrik pada tiga fase. Hal ini membuatnya cocok untuk aplikasi listrik tiga fase yang umumnya ditemukan di industri dan bangunan besar.
  • 4 Kutub (Pole): MCCB biasanya memiliki empat kutub atau pole. Ini termasuk tiga kutub untuk fase dan satu kutub tambahan untuk melindungi dari arus gangguan tanah (ground fault).
  • Rating Ampere yang Luas: Rating ampere yang tersedia untuk MCCB bervariasi, mulai dari 100 A hingga 1000 A atau bahkan lebih tinggi. Ini memungkinkan MCCB digunakan dalam berbagai aplikasi dengan berbagai tingkat beban listrik.
  • Frekuensi Jaringan 50-60 Hz: MCCB dirancang untuk bekerja pada jaringan listrik dengan frekuensi 50 Hz atau 60 Hz. Hal ini sesuai dengan stkalianr frekuensi yang umumnya digunakan dalam sistem kelistrikan.
  • Sistem Thermal dan Magnetik: MCCB menggunakan sistem pelindung gkalian yang terdiri dari proteksi termal dan proteksi magnetik. Proteksi termal berfungsi melindungi dari overcurrent (arus lebih) yang berkepanjangan, sementara proteksi magnetik melindungi dari arus lebih yang tinggi dan tiba-tiba seperti short circuit (korsleting).
  • Pilihan Pengaturan Fixed atau Adjustable: MCCB umumnya memiliki pilihan pengaturan tetap (fixed) atau pengaturan yang dapat disesuaikan (adjustable). Pengaturan ini memungkinkan pengguna untuk mengatur ambang batas pelindungan sesuai dengan kebutuhan dan spesifikasi aplikasi tertentu.
Baca juga:  Pengertian Generator: Fungsi, Jenis dan Cara Kerjanya Lengkap

Dengan karakteristik-karakteristik ini, MCCB menjadi alat yang sangat serbaguna dalam pengamanan dan pengendalian aliran listrik, terutama dalam lingkup instalasi listrik yang lebih kompleks.

Cara Membaca Spesifikasi MCCB

Untuk memahami MCCB dengan baik, penting untuk memahami berbagai istilah yang sering muncul dalam spesifikasi MCCB. Berikut adalah beberapa istilah yang umumnya ditemukan dalam MCCB:

  1. Type Device (Tipe Alat): Istilah “Type Device” merujuk pada tipe atau model dari MCCB itu sendiri. Setiap tipe MCCB mungkin memiliki karakteristik dan aplikasi yang berbeda.
  2. Ui (Rated Insulated Voltage): Ui adalah nilai yang menyatakan tingkat tegangan isolasi yang dapat diterima oleh MCCB. Ini mengindikasikan maksimum tegangan yang dapat dihadapi MCCB dalam kondisi isolasi.
  3. Uimp (Rated Impulse Withstand Voltage): Uimp adalah jumlah tegangan impuls yang dapat ditahan oleh MCCB. Ini mengukur kemampuan MCCB untuk menahan tegangan impuls yang tiba-tiba, seperti yang dapat terjadi pada kilat atau gangguan listrik lainnya.
  4. Ics (Service Breaking Capacity): Ics adalah nilai amper yang menunjukkan kapasitas pemutusan MCCB dalam kondisi layanan normal. Ini mengindikasikan kemampuan MCCB untuk memutuskan aliran listrik dalam kondisi operasional biasa.
  5. Icu (Ultimate Breaking Capacity): Icu adalah kemampuan maksimum yang dapat diterima oleh MCCB dalam pemutusan aliran listrik jika terjadi hubungan singkat atau gangguan serius. Ini merupakan nilai kapasitas pemutusan yang lebih tinggi daripada Ics.
  6. Ue (Operational Voltage): Ue adalah tegangan operasional yang dianjurkan bagi MCCB. Ini adalah tegangan yang MCCB dirancang untuk beroperasi dengan baik.
  7. Warna Label: MCCB seringkali dilengkapi dengan label warna yang memberikan informasi tentang berbagai aspek, seperti kapasitas pemutusan atau karakteristik operasional. Warna label ini dapat membantu pengguna dalam mengidentifikasi dan memahami MCCB dengan lebih baik.
  8. Simbol MCCB: Simbol MCCB adalah representasi grafis dari MCCB yang digunakan dalam diagram rangkaian listrik. Simbol ini membantu dalam perencanaan dan pemahaman instalasi listrik.
  9. Standar Referensi: Standar referensi adalah pedoman dan spesifikasi teknis yang mengatur desain dan pengujian MCCB. MCCB harus memenuhi stkalianr tertentu untuk memastikan keamanan dan kinerja yang sesuai.

Dengan memahami istilah-istilah ini, pengguna dapat membaca dan memahami spesifikasi MCCB dengan lebih baik, serta memilih MCCB yang sesuai dengan kebutuhan dan aplikasi mereka.

Baca Juga :

Penutup

Sebagai penutup, MCCB atau Miniature Circuit Breaker adalah salah satu komponen penting dalam sistem proteksi listrik yang bertugas untuk melindungi rangkaian dari kerusakan akibat beban berlebih atau hubungan singkat.
Memahami pengertian dan fungsi dari MCCB tidak hanya penting bagi para ahli listrik, tetapi juga bagi kita semua agar dapat menggunakan energi listrik dengan aman dan efisien.

Semoga dengan pemahaman yang baik mengenai MCCB, kita dapat lebih bijak dalam mengelola dan memanfaatkan sumber daya listrik yang ada.

Demikianlah artikel bengkeltv.id yang membahas tentang √ Pengertian MCCB: Fungsi, Prinsip Kerjanya dan Karakteristiknya. Semoga artikel kami dapat bermanfaat dan terimakasih telah membaca artikel kami.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *