Bengkeltv.id – Memahami Skema SMPS Gacun : Teknologi Sumber Daya Daya Listrik yang Efisien. Sistem catu daya beralih (Switched Mode Power Supply atau SMPS) telah menjadi komponen integral dalam dunia teknologi modern. Dalam lingkup ini, Skema SMPS Gacun menjadi fokus perhatian, menawarkan solusi efisien dalam mengonversi dan mengatur daya listrik. Keberadaan SMPS Gacun tidak hanya memberikan efisiensi energi, tetapi juga memberikan dampak positif pada berbagai aplikasi, mulai dari perangkat elektronik hingga sistem industri.
Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi lebih lanjut tentang konsep dasar SMPS Gacun, bagaimana skemanya bekerja, dan manfaatnya dalam konteks keberlanjutan energi. Mari kita telusuri lebih dalam tentang teknologi yang mendasari SMPS Gacun dan bagaimana implementasinya dapat memberikan kontribusi signifikan terhadap efisiensi daya dan kinerja sistem.
Apa itu SMPS Gacun?
SMPS Gacun (Switched Mode Power Supply) adalah suatu jenis catu daya yang telah mendapatkan popularitas dalam berbagai aplikasi elektronika modern. Keberhasilannya terletak pada kemampuannya untuk mengonversi dan mengatur daya listrik dengan efisiensi yang tinggi, sekaligus menawarkan ukuran yang lebih ringkas dan bobot yang lebih rendah dibandingkan dengan catu daya konvensional.
Prinsip dasar dari SMPS Gacun melibatkan penggunaan sirkuit yang beralih secara cepat untuk mengubah arus listrik menjadi tegangan tinggi atau rendah, sesuai dengan kebutuhan perangkat atau sistem yang disuplai daya. Pengaturan ini memungkinkan SMPS Gacun beroperasi dengan efisiensi yang tinggi, yang berarti lebih sedikit energi yang terbuang dalam bentuk panas selama proses konversi daya.
Keunggulan utama SMPS Gacun meliputi ukuran yang lebih kecil, bobot yang lebih ringan, dan tingkat efisiensi yang tinggi, membuatnya ideal untuk digunakan dalam berbagai perangkat elektronik, mulai dari ponsel pintar hingga peralatan rumah tangga, dan bahkan sistem industri yang membutuhkan daya listrik yang stabil dan efisien. Meskipun SMPS Gacun menawarkan sejumlah keunggulan, pemahaman yang mendalam tentang skema kerjanya penting agar dapat mengoptimalkan penggunaannya.
Skema SMPS Gacun
Merakit SMPS sederhana dapat dilakukan dengan mudah, selama layout telah disusun dengan benar, semua komponen telah tersedia, dan berfungsi normal. Dengan persiapan yang baik, kemungkinan berhasil mencapai 90%. Namun, kunci keberhasilan akhir terletak pada lilitan trafo utama, karena trafo utama menentukan keluaran volt dan amper SMPS sederhana.
Bagi mereka yang berminat membuat SMPS Gacun sebagai sumber daya, berikut adalah skema dan daftar komponen yang diperlukan untuk membuat model SMPS Gacun.
Komponen Atau Bahan Yang Dibutuhkan Untuk Membuat SMPS Gacun
Berikut adalah bahan atau komponen yang dibutuhkan untuk membuat sebuah SMPS Gacun:
- Modul regulator switching.
- Transformator, dapat menggunakan trafo dari switching regulator yang telah rusak atau membuatnya sendiri.
- Komponen pendukung, seperti transistor, kapasitor, optocoupler, dioda zener, resistor, dan lain-lain.
- Alat ukur, seperti Multi tester, LCR meter.
Cara Membuat SMPS Gacun
Membuat SMPS Gacun sebenarnya tidaklah sulit, asalkan skema atau layout sudah tersedia dan semua komponen yang diperlukan telah lengkap dan berfungsi normal. Keberhasilan atau kegagalan dalam merakit SMPS Gacun sangat tergantung pada proses lilitan trafo utama, karena trafo utama menentukan besarnya keluaran volt dan amper dari SMPS Gacun. Berikut adalah penjelasan mengenai cara merakit SMPS Gacun dengan benar.
1. Menempatkan Modul Gacun
Pasang modul gacun pada tempat yang telah disiapkan dan hubungkan tiga kabel gacun berwarna merah, hitam, dan biru ke titik PCB yang sudah ditKaliani dengan tiga warna tersebut. Modul gacun dapat dibeli dengan harga berkisar antara 25-40 ribu rupiah, tergantung pada seri gacun yang diinginkan.
Terdapat beberapa seri gacun yang tersedia, seperti MK21 (TV 21 inci), MK29 (TV 29 inci), dan MK34 (TV 34 inci), dengan variasi harga. Sebenarnya, semua seri tersebut memiliki fungsi yang sama, perbedaannya hanya terletak pada jenis FET yang digunakan. Seri MK21 menggunakan FET 7 amper, MK29 menggunakan FET 9 amper, dan MK34 menggunakan FET 12 amper.
2. Dioda
Untuk dioda bridge pada bagian primer, dapat digunakan dioda bridge sisir dengan daya minimal 10 amper. Sementara itu, untuk dioda pada bagian sekunder atau output, disarankan menggunakan dioda ultrafast dengan kode FR, HER, atau MUR, dan daya minimal 6 amper. Sebaiknya hindari penggunaan dioda biasa karena output SMPS memiliki frekuensi yang tinggi, berbeda dengan output trafo biasa.
3. Trafo Ferit
Persiapkan trafo ferit yang memiliki celah GAP, yang dapat diperoleh dari trafo bekas TV dengan ukuran 21-29 inci. GAP pada trafo ferit mengacu pada adanya celah sekitar 1-2 mm di tengah pertemuan ferit trafo. Namun, jika tidak tersedia, Kalian dapat menggunakan trafo ferit dengan tipe ETD42 atau jenis lainnya, dengan jarak kaki yang sesuai dengan skema atau layout yang digunakan.
4. Cara Melilit Kawat Pada Trafo
Persiapkan kawat dengan diameter 0,8 mm untuk melilit trafo ferit, dan kawat berdiameter 1-1,5 mm untuk melilit bagian primer dan sekunder. Semakin besar ukuran trafo ferit dan jumlah lilitan kawat tembaga, semakin besar juga amper yang dapat dihasilkan.
Lilitan trafo ferit terdiri dari dua bagian, yakni lilitan sekunder (NS) dan lilitan primer (NP). Jumlah lilitan pada bagian primer harus mencapai induktansi sebesar 500µH agar sesuai dengan modul gacun. Kesesuaian induktansi ini penting, karena jika tidak, FET atau trafo ferit dapat mengalami pemanasan berlebihan atau bahkan kegagalan saat start. Untuk mengukur induktansi, gunakan alat seperti Avo atau ESR.
Jika tidak ada alat ukur, Kalian dapat mengukur dengan cara melilit kawat primer sebanyak 50 lilit. Pembagian 50 lilit pada bagian primer dibagi menjadi dua, yakni NP1 dengan 25 lilit dan NP2 dengan 25 lilit.
Pastikan arah lilitan kawat searah jarum jam dan perhatikan dengan teliti awal serta akhir lilitan. Ketelitian ini penting untuk mencegah kegagalan. Jika tidak diperhatikan, dapat terjadi kegagalan dan jika ada tegangan keluar, kemungkinan besar tegangan tersebut akan turun. Berikut adalah urutan melilit kawat yang dapat diikuti:
a. Lilit NP1 25 lilitan
Pada bagian ini, kawat yang digunakan memiliki ukuran sebesar 0,8 mm. Setelah mencapai jumlah lilitan sebanyak 25, putuskan kawat dan tarik ke kaki koker yang ditKaliani (.) pada kaki NP2.
b. Lilit NS 25 lilitan
Pada bagian ini, ukuran kawat minimal adalah 1 mm dan jumlah lilitan tidak harus selalu 25, dapat disesuaikan dengan target jumlah output VDC. Jika variabel di modul gacun berada pada posisi penuh ke kiri, rata-rata 1 lilitan kawat dapat menghasilkan 2VDC. Jika jumlah lilitan pada lilitan sekunder (NS) sebanyak 25, maka tegangan DC yang dihasilkan berkisar antara 50-60 VDC.
Tegangan dapat ditingkatkan dengan memutar variabel pada modul gacun. Untuk membuat supply CT, lilitan kawat dibuat gKalian, dua helai sekaligus sebanyak 25 lilitan, untuk mendapatkan VDC antara 50-60 volt. Kaki koker yang ditKaliani dengan titik putih pada kaki NS menunjukkan awal dari lilitan.
Setelah melilit 25 lilitan, tarik kawat ke kaki koker NS bagian akhir. Setelah lilitan NS selesai sebanyak 25, ujung kawat lilitan pertama dihubungkan ke awal lilitan kawat lilitan kedua. Pertemuan kedua ujung kawat tersebut akan diaplikasikan pada kaki koker CT.
c. Lilit Extra 7 lilitan
Caranya mirip dengan melilit bagian NS, yang membedakan hanyalah jumlah lilitannya. Karena target tambahan hanya membutuhkan sekitar 15 volt, maka cukup melilit sebanyak 7 lilitan saja.
d. Lilit NP 2 25 lilit
Langkah berikutnya adalah melilit NP 2 sebanyak 25 lilitan lagi. Awal lilitan NP 2 disambungkan dengan akhir lilitan NP 1, kemudian ujung lilitan NP 2 diterapkan pada kaki koker akhir NP 2.
5. Menentukan Nilai Zener
Jumlah tegangan DC yang akan distabilkan pada output SMPS akan mempengaruhi nilai dari kedua zener yang masih kosong. Misalnya, jika pada lilitan sekunder terdapat 25 lilitan yang menghasilkan output 60 VDC, maka pasang dua zener dengan nilai yang mendekati 60 VDC.
Sebelum memasang IC Optocoupler 817 dan zener sebagai penstabil tegangan, lakukan uji coba terlebih dahulu pada output VDC SMPS menggunakan Avo. Untuk pemasangan zener 56 volt, atur terlebih dahulu output VDC SMPS pada kisaran 60-65 VDC dengan memutar variabel pada modul gacun. Setelah itu, pasang IC optocoupler dan kedua zener sebagai penstabil.
Penutup
Dengan melihat skema SMPS Gacun, kita telah memasuki dunia yang penuh inovasi dan efisiensi dalam sumber daya daya listrik. Teknologi ini memberikan solusi yang hKalianl dan efisien untuk mengonversi dan mengatur daya listrik dalam berbagai aplikasi, mulai dari perangkat elektronik hingga sistem industri.
Pemahaman yang mendalam tentang skema ini menjadi kunci untuk mengoptimalkan kinerja dan keberhasilan pembuatan SMPS Gacun. Semoga artikel dari bengkeltv.id ini memberikan wawasan yang berguna dalam menjelajahi dunia SMPS Gacun, sebuah langkah menuju keberlanjutan dan efisiensi dalam pemanfaatan sumber daya energi.