Bengkeltv.id – Skema Inverter DC to AC : Simak Panduan Lengkapnya di Sini !!. Sebagai seorang teknisi, baik teknisi elektronika maupun teknisi listrik, sudah tentu familiar dengan istilah inverter. Meskipun demikian, masih ada beberapa orang yang belum mengerti arti sebenarnya dari inverter meskipun sudah sering mendengar istilah tersebut.
Oleh karena itu, pada kesempatan kali ini, kita akan membahas lebih rinci mengenai Skema Inverter DC to AC. Inverter banyak digunakan di industri karena memiliki kemampuan untuk mengubah arus DC menjadi arus AC. Dengan kata lain, inverter merupakan rangkaian elektronika daya yang digunakan untuk mengonversi atau mengubah tegangan searah (DC) menjadi tegangan bolak-balik (AC).
Inverter berfungsi sebagai kebalikan dari konverter (adaptor), di mana tugas konverter adalah untuk mengubah tegangan bolak-balik (AC) menjadi tegangan searah (DC). Kini, terdapat berbagai jenis tipologi inverter, mulai dari inverter yang hanya menghasilkan tegangan bolak-balik (push-pull inverter) hingga inverter yang mampu menghasilkan tegangan sinus murni tanpa harmonisa.
Di sisi lain, inverter juga dapat dikategorikan ke dalam beberapa bagian dari segi fasanya, antara lain satu fasa, tiga fasa, dan multifasa.
Pengertian dan Fungsi Inverter DC to AC
Untuk memulai Skema Inverter DC to AC, yang pertama harus dipahami adalah definisi dari inverter itu sendiri.
Inverter adalah rangkaian elektronik daya yang berfungsi untuk mengubah atau mengonversi tegangan searah (DC) menjadi tegangan bolak-balik (AC). Oleh karena itu, rangkaian ini dinamakan inverter karena sesuai dengan fungsinya.
Dari penjelasan tersebut, dapat disimpulkan bahwa inverter merupakan kebalikan dari konverter atau adaptor.
Saat ini, terdapat beberapa jenis inverter yang dibedakan berdasarkan penggunaannya. Ada inverter push-pull yang hanya mampu menghasilkan tegangan AC.
Tak hanya itu, ada juga inverter yang mampu menghasilkan tegangan sinus murni tanpa melalui proses harmonisasi.
Selain mengubah arus listrik tegangan searah (DC) menjadi arus listrik tegangan bolak-balik (AC) atau sebaliknya dengan efektivitas yang sama, inverter juga berfungsi untuk mengatur serta membuat stabil tegangan pada output listrik yang dihasilkannya.
Jenis – Jenis Inverter
Berikut adalah beberapa jenis Inverter yang tersedia di pasaran:
1. Portable Inverter / Car
Seperti namanya, Inverter Mobil/Portable, inverter jenis ini dirancang khusus untuk digunakan di dalam kendaraan. Oleh karena itu, ketika kita membutuhkan tegangan AC untuk mengisi daya laptop, ponsel, dan perangkat lain saat berada di dalam mobil, inverter mobil ini dapat membantu menyelesaikan masalah tersebut.
2. Solar Inverter
Solar Inverter digunakan untuk mengonversi tegangan DC dari ACCU/baterai atau panel surya menjadi tegangan AC. Beberapa solar inverter dilengkapi dengan charger baterai sehingga bisa digunakan untuk mengisi baterai sekaligus.
3. Interruptible Power Supply (UPS)
Interruptible Power Supply (IPS) adalah kombinasi dari rectifier, inverter, dan stabilizer. Rectifier berfungsi untuk mengubah tegangan AC menjadi DC yang digunakan untuk mengisi baterai.
Sementara itu, inverter berfungsi untuk mengubah tegangan DC menjadi AC yang digunakan untuk melepaskan atau memutus tegangan dari baterai ke sumber tegangan PLN.
Stabilizer berfungsi untuk menjaga tegangan stabil pada rectifier sehingga baterai dapat terisi dengan tegangan yang optimal.
4. Variable Speed Drive
Jika pada UPS kombinasi tersebut dilengkapi dengan baterai, hal ini tidak berlaku pada variable speed drive. Pada variable speed drive, hanya terdapat gabungan antara rectifier dan inverter saja.
Skema Inverter DC To AC
Skema Inverter memiliki manfaat sebagai dasar dalam merancang inverter agar dapat berfungsi dengan baik. Terdapat tiga jenis skema inverter yang umum digunakan, yaitu:
- Skema Inverter Gelombang Kotak
- Skema Inverter Gelombang Sinus
- Skema Inverter Gelombang Modified Sinus
Inverter gelombang sinus dan modified sinus adalah jenis inverter yang banyak digunakan karena lebih hemat dalam penggunaan listrik dibandingkan dengan inverter gelombang kotak. Selain itu, pada inverter gelombang kotak, output yang dihasilkan kurang optimal.
Prinsip Kerja Inverter DC to AC
Secara umum, prinsip kerja inverter sangat sederhana dan sama. Inverter DC ke AC berfungsi untuk menguatkan arus DC melalui rangkaian yang terpasang di dalamnya. Tinggi atau rendahnya tegangan AC yang dihasilkan tergantung pada jumlah putaran kumparan sekunder dan primer.
Ada banyak cara untuk membuat inverter dari DC 12V ke AC 220V, salah satunya adalah menggunakan Transistor Output Inverter yang dapat digunakan untuk lampu hingga 35W. Namun, arus AC juga dapat diperkuat dengan menambahkan MOSFET lebih banyak pada skema inverter DC ke AC.
Pada skema di atas, rangkaian dibagi menjadi tiga bagian, yaitu Osilator, Transformator, dan Amplifier. Osilator berfungsi sebagai pasokan frekuensi AC 50Hz yang dapat dirancang dengan menggunakan Multivibrator Astabil yang mampu menghasilkan gelombang kotak 50Hz. Rangkaian R1, R2, R3, R4, C1, C2, T2, dan T3 merupakan osilator.
Setiap transistor akan menghasilkan arus balik gelombang kotak (square wave). Nilai C1, R1, dan R2 digunakan untuk menentukan frekuensi. Berikut ini adalah rumus untuk menghitung frekuensi gelombang kotak yang dihasilkan oleh Multivibrator Astabil:
Arus balik dari Osilator diperkuat oleh power MOSFET T4 dan T1, kemudian arus yang diperkuat tersebut dialirkan ke step up Transformator CT.
Cara Membuat Rangkaian Inverter DC ke AC
Skema Inverter DC ke AC, mungkin ada pertanyaan mengapa tidak membeli inverter saja. Memang tidak masalah jika Kalian memilih untuk membeli inverter tersebut. Namun, membuat inverter sendiri bisa meningkatkan keterampilan dan kemampuan di bidang elektronika.
Kalian dapat membuat rangkaian inverter sederhana dengan daya 100 watt atau 500 watt. Jika membutuhkan daya yang lebih besar, Kalian dapat membuat rangkaian inverter dengan stKalianr 2000 watt atau lebih. Meskipun daya listrik yang dibutuhkan berbeda, komponen yang digunakan dalam merangkai hampir sama.
Artinya, Kalian tidak perlu bingung saat memulai membuat rangkaian inverter. Sebelum memulai cara membuat inverter DC ke AC 500 watt atau 100 watt, pastikan untuk memperhatikan skema rangkaian di bawah ini!
Diagram di atas adalah contoh rangkaian inverter DC ke AC pada umumnya. Proses tersebut juga termasuk dalam skema rangkaian inverter 10.000 watt. Masing-masing komponen tersebut memiliki fungsi tertentu.
Berikut adalah pembahasan mengenai fungsi dari masing-masing komponen yang terdapat pada skema rangkaian.
1. Baterai
Biasanya, pembuat rangkaian inverter menggunakan baterai dengan kapasitas 12 VDC 7 AH. Dengan daya tersebut, akan dihasilkan keluaran sebesar 220 VAC.
Fungsi utama dari baterai adalah sebagai sumber daya listrik (DC). Kapasitas baterai akan mempengaruhi lamanya waktu penggunaan inverter.
2. Rangkaian Driver MOSFET
Selain sebagai saklar elektronik, rangkaian Driver MOSFET juga berperan dalam mengubah arus DC menjadi AC. Dengan begitu, listrik tersebut dapat dimanfaatkan untuk berbagai keperluan.
Di dalam rangkaian Driver MOSFET juga terdapat komponen lain seperti osilator yang berfungsi untuk menghidupkan multivibrator yang menuju ke penguat jenis MOSFET.
3. Trafo Step Up
Gelombang listrik keluaran dari MOSFET akan masuk ke trafo step up. Komponen ini berfungsi untuk menaikkan tegangan dari gelombang listrik tersebut. Untuk itu, sebaiknya gunakan trafo yang berjenis CT (center tap).
4. Sumber Daya AC
Komponen ini berfungsi sebagai output atau tempat keluaran hasil konversi arus listrik dari inverter. Sumber daya AC biasanya menghasilkan tegangan antara 220-230 VAC. Tegangan AC tersebut dapat langsung digunakan untuk menghidupkan alat elektronik.
Membuat rangkaian inverter DC ke AC dengan gelombang sinus di atas cukup mudah. Namun, berbeda jika Kalian ingin membuat rangkaian inverter DC ke AC tanpa trafo.
Jika Kalian ingin membuat rangkaian inverter DC ke AC dengan daya 2000 watt atau lebih besar, sebaiknya membeli yang sudah jadi saja. Alasannya, tegangan yang sangat tinggi berpotensi membahayakan diri Kalian.
Penutup
Dalam artikel ini, bengkeltv.id telah dijelaskan tentang Skema Inverter DC to AC yang terdiri dari berbagai komponen seperti driver MOSFET, trafo step up, dan sumber daya AC. Dengan pemahaman yang baik tentang skema rangkaian ini, kita dapat membuat inverter sendiri dengan daya 100 watt atau bahkan lebih besar.
Namun, perlu diingat bahwa dalam pembuatan inverter dengan daya yang besar, dibutuhkan pengetahuan yang lebih mendalam dan sangat berhati-hati untuk menghindari bahaya listrik tinggi. Semoga artikel ini bermanfaat untuk meningkatkan pengetahuan Kalian tentang Skema Inverter DC to AC.