Perbedaan Resistansi dan Resistivitas

Rangkaian UPS Sederhana : Pahami dengan Baik

Posted on

Bengkeltv.idRangkaian UPS Sederhana : Pahami dengan Baik. Dalam era digital yang serba terkoneksi ini, ketergantungan kita pada alat-alat elektronik telah meningkat secara signifikan. Mulai dari komputer hingga perangkat medis di rumah sakit, semua membutuhkan pasokan listrik yang stabil untuk berfungsi secara optimal. Namun, apa yang terjadi jika tiba-tiba listrik padam atau terjadi fluktuasi tegangan? Inilah mengapa Rangkaian UPS (Uninterruptible Power Supply) Sederhana menjadi penting sebagai solusi cadangan energi yang Kalianl.

Tidak hanya untuk perangkat-perangkat besar, UPS juga sangat berguna untuk kebutuhan sehari-hari, terutama di daerah yang sering mengalami pemadaman listrik. UPS bisa menjadi penjaga yang setia menjaga perangkat Kalian agar tetap hidup saat listrik mati, dan yang lebih menarik lagi, Kalian tidak perlu mengeluarkan banyak uang untuk memilikinya.

Dalam artikel ini, kita akan membahas berbagai aspek mengenai Rangkaian UPS Sederhana, mulai dari fungsi, komponen-komponen dasar, hingga cara membuatnya di rumah Kalian. Simak terus untuk memastikan Kalian selalu terhubung meskipun listrik padam!

Apa Itu UPS

UPS atau Sistem Catu Daya Tak Terputus adalah perangkat yang dapat memberikan pasokan energi cadangan saat terjadi pemutusan arus listrik atau penurunan daya.

Reaksi cepatnya mampu mencegah kerusakan pada perangkat akibat pemadaman listrik yang tiba-tiba.

Varian ukurannya bervariasi, mulai dari seukuran motherboard komputer hingga yang memerlukan ruang penyimpanan khusus.

UPS memiliki komponen sumber energi yang akan terisi penuh saat terhubung dengan sumber arus listrik.

Ketika terjadi pemadaman listrik, baterai UPS akan menjaga stabilitas arus pada perangkat yang terhubung dengannya.

Baterai tersebut memberikan energi cadangan yang mencukupi untuk mematikan perangkat secara manual sampai menemukan sumber listrik lainnya.

UPS bereaksi cukup cepat setelah terjadi pemadaman listrik. Perusahaan besar mungkin memerlukan banyak UPS karena UPS hanya memberikan daya untuk perangkat yang terhubung padanya.
Meskipun begitu, pasokan daya dari UPS biasanya hanya mencukupi untuk beberapa menit, tergantung pada kapasitas baterai.

Baca juga:  Pengertian Transducer : Fungsi dan Jenis Kerjanya

UPS dirancang untuk membantu mematikan perangkat secara manual atau menghubungkannya dengan sumber daya lain yang lebih tahan lama dalam waktu singkat.

Fungsi UPS

Banyak perusahaan dan bisnis menggunakan UPS sebagai penunjang generator untuk mengatasi pergantian sumber daya antara PLN dan generator.

Ketika pasokan listrik terputus, UPS memberikan kesempatan untuk menghidupkan generator tanpa mengakibatkan matinya peralatan atau mesin secara keseluruhan.

Perusahaan besar yang memerlukan banyak UPS dengan ukuran besar umumnya memiliki ruang khusus untuk menyimpannya.

Penggunaan UPS juga umum di berbagai bangunan tinggi yang dilengkapi dengan lift. Saat terjadi gangguan listrik secara tiba-tiba, UPS memberikan waktu yang cukup bagi pengguna lift untuk menyelesaikan perjalanan mereka, sehingga risiko terjebak dapat dikurangi.

Pihak pengelola gedung juga dapat dengan cepat mengalihkan lift ke sumber daya lain sehingga para pengguna tidak perlu menunggu terlalu lama di dalam lift saat terjadi pemadaman listrik.

Dengan meningkatnya jumlah perusahaan di bidang teknologi informasi dan komunikasi, kantor layanan publik, serta lembaga yang bergantung pada pengolahan data, peran UPS semakin menjadi-jadi.

UPS memberikan waktu yang cukup untuk beralih ke pasokan daya lain atau mematikan perangkat seperti komputer dan motherboard guna mencegah kerusakan.

Pengguna juga memiliki fleksibilitas untuk memilih antara mematikan perangkat atau menghubungkannya ke generator saat terjadi pemadaman listrik.

Gambar Rangkaian UPS Sederhana

Bagi sebagian individu, istilah Catu Daya Tanpa Gangguan atau lebih dikenal sebagai UPS mungkin sudah tidak asing lagi.

UPS adalah sistem penyedia tenaga listrik yang sangat vital dan esensial karena mampu berfungsi sebagai benteng terhadap kegagalan daya dan potensi kerusakan pada sistem dan perangkat keras.

Di banyak perusahaan yang bergerak dalam bidang layanan telekomunikasi, informasi, internet, dan lain sejenisnya, UPS dianggap sebagai sistem yang amatlah penting dan tak terpisahkan.

Bayangkan besarnya kerugian yang dapat muncul apabila ketidakstabilan pasokan listrik pada sistem-sistem tersebut tidak dilindungi oleh UPS.

Rangkaian UPS Sederhana ini dapat digunakan sebagai sistem UPS di lingkungan rumah maupun kantor.

Ada dua jenis UPS yang umum dijumpai di pasaran dan familiar di kalangan banyak orang, yakni UPS tipe standby dan UPS tipe online/line interactive.

Baca juga:  Panduan Lengkap : Cara Mengganti IP Address Android

Setiap jenis UPS memiliki kelebihan dan kelemahan masing-masing.

Perbedaan Resistansi dan Resistivitas

Fungsi utama dari UPS meliputi: memberikan pasokan listrik sementara saat terjadi kegagalan daya pada sumber utama listrik (PLN), memberikan waktu yang cukup untuk menghidupkan genset sebagai pengganti pasokan listrik dari PLN, memberi kesempatan untuk membackup data dan melakukan shutdown aman terhadap Sistem Operasi (OS) sesuai prosedur saat listrik utama (PLN) mati, melindungi sistem komputer dari gangguan listrik yang dapat merusak perangkat lunak, data, dan perangkat keras, melakukan stabilisasi tegangan secara otomatis saat terjadi fluktuasi tegangan masukan sehingga tegangan keluaran yang digunakan oleh sistem komputer tetap stabil, serta dapat diintegrasikan dengan jaringan Internet.

Jika ingin merakit UPS sendiri, berikut disajikan skema rangkaian UPS yang sederhana.

Skema rangkaian UPS sederhana ini dapat menghasilkan tegangan 12 Volt yang tidak stabil dan tegangan 5 Volt DC yang stabil.

Transformator T1 berfungsi untuk menurunkan tegangan listrik menjadi 12V AC, kemudian diubah menjadi arus searah dengan jembatan dioda B1.

Sinyal kemudian diperbaiki dan dihaluskan menggunakan kapasitor C1. Ketika pasokan listrik utama tersedia, baterai akan diisi melalui dioda D3, dan regulator IC akan mendapatkan pasokan melalui dioda D5. Tegangan 12V dan 5V DC akan tersedia di terminal output.

Jika pasokan listrik utama tidak tersedia, baterai akan mengirimkan arus ke regulator IC dan ke terminal 12V DC melalui dioda D4.

Dioda D3 akan mencegah arus mundur saat beralih ke mode baterai. Kapasitor C2 dan C3 berfungsi sebagai filter untuk meratakan sinyal.

Jenis – Jenis UPS

Berdasarkan prinsip operasinya, perangkat UPS dapat dikelompokkan menjadi empat jenis yang berbeda. Jenis-jenis UPS ini adalah sebagai berikut:

1. Standby (Offline) UPS

Jenis UPS pertama dan paling umum dalam sistem yang lebih kecil adalah Standby atau UPS Offline. Jenis UPS ini sering digunakan untuk penggunaan perorangan, seperti pada komputer.

Cara kerja UPS ini adalah dengan menunggu untuk diaktifkan. Ketika terjadi fluktuasi tegangan atau pemadaman listrik, UPS Standby akan secara otomatis mengambil alih tugas.

UPS Standby memiliki rectifier dan inverter dalam satu unit. Jenis UPS ini akan memutuskan pasokan listrik utama dan beralih ke sumber cadangan saat gangguan terdeteksi, memungkinkan arus DC mengalir dari baterai ke inverter.

Baca juga:  Pengertian Receiver : Memahami Fungsi dan Peranannya

2. Line-Interactive UPS

Line-Interactive UPS adalah jenis UPS yang umum digunakan dalam infrastruktur bisnis skala kecil. Jenis UPS ini bekerja dengan cara serupa dengan Standby UPS, tetapi memiliki kemampuan yang lebih baik dalam mengatur tegangan secara otomatis.

Pada UPS Line-Interactive, terdapat pemantau yang mengawasi pasokan listrik yang masuk dan mendeteksi fluktuasi tegangan. UPS ini dilengkapi dengan perangkat AVR (automatic voltage regulator) yang berfungsi untuk menstabilkan tegangan dari sumber daya ke perangkat elektronik.

3. Online Double-Conversion UPS

Jenis UPS ini lebih efisien karena daya utamanya berasal dari baterai, bukan dari pasokan listrik eksternal. Karena itu, saat terjadi pemadaman listrik, UPS ini bekerja secara otomatis tanpa adanya gangguan dalam pasokan daya seperti yang terjadi pada jenis UPS lainnya.

Online Double-Conversion UPS memiliki 1 rectifier dan 1 inverter yang terpisah. UPS ini akan memutus pasokan listrik ke rectifier saat terjadi gangguan, mengalihkan arus DC dari baterai ke inverter yang mengonversinya menjadi AC untuk output.

Penutup

Dalam kesimpulan, Rangkaian UPS Sederhana merupakan solusi yang efektif dan efisien untuk menjaga kelangsungan pasokan listrik pada perangkat-perangkat elektronik Kalian. Meski sederhana, peran UPS ini sangat vital dalam memastikan data Kalian aman dan perangkat berfungsi dengan baik meski ada gangguan listrik.

Dengan berinvestasi pada Rangkaian UPS Sederhana, Kalian tidak hanya menjamin keamanan perangkat, tetapi juga memperpanjang usia pemakaian mereka. Sebagai tambahan, merancang dan memasang UPS sederhana di rumah atau di tempat kerja Kalian bukanlah hal yang rumit dan bisa diakses oleh hampir semua orang, bahkan bagi mereka yang bukan ahli dalam bidang elektronik.

Jadi, tak ada alasan untuk tidak melindungi perangkat Kalian dari risiko kerusakan akibat pemadaman listrik atau fluktuasi tegangan. Demikian ulasan dari bengkeltv.id mengenai Rangkaian UPS Sederhana. Semoga bermanfaat untuk Kalian.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *