Pull Up dan Pull Down Resistor

Apa Itu Pull Up dan Pull Down Resistor? Penjelasan Secara Lengkap

Posted on

Bengkeltv.id Apa Itu Pull Up dan Pull Down Resistor? Penjelasan Secara Lengkap. Dalam dunia elektronik dan komputasi, istilah “Pull Up” dan “Pull Down” resistor seringkali muncul, membawa pertanyaan bagi banyak orang, “Apa itu Pull Up dan Pull Down Resistor?” Memahami konsep ini merupakan aspek penting dalam pemrograman mikrokontroler dan rangkaian elektronik.

Artikel ini bertujuan untuk mengurai misteri di balik kedua istilah ini, memudahkan Kalian untuk memahami fungsi dan pentingnya Pull Up dan Pull Down Resistor. Dengan pengetahuan yang lebih mendalam, Kalian akan dapat merancang dan membangun rangkaian elektronik yang lebih efisien dan efektif. Mari kita mulai petualangan pengetahuan kita dengan mencari tahu apa itu Pull Up dan Pull Down Resistor.

Apa Itu Resistor?

Sebelum kita mendalami konsep Pull Up dan Pull Down Resistor, ada baiknya kita memiliki pemahaman dasar tentang resistor terlebih dahulu. Resistor merupakan sebuah komponen pasif dalam skema rangkaian elektronik yang berperan dalam memberikan resistansi, atau dalam kata lain, hambatan terhadap arus listrik yang mengalir.

Dalam konteks ini, resistansi merujuk pada kapabilitas sebuah resistor dalam memperlambat atau menghambat laju arus listrik. Biasanya, nilai resistansi dari sebuah resistor diukur dalam satuan ohm (Ω).

1. Resistor Pull up

Pull Up dan Pull Down Resistor

Bila kita menghendaki kondisi default berupa status tinggi dan berkeinginan untuk mengubah status tersebut menjadi rendah melalui interaksi eksternal tertentu, kita dapat memanfaatkan resistor pull-up, sebagaimana ditampilkan pada gambar berikut.

Input logika digital dari pin P0.5 bisa berubah dari tingkat logika 1 atau tinggi, menjadi tingkat logika 0 atau rendah melalui penggunaan sakelar SW1. Resistor R1 berperan sebagai resistor pull-up dan terkoneksi ke sumber tegangan logika sebesar 5V. Sehingga, ketika sakelar tidak ditekan, pin input logika akan memiliki tegangan default 5V atau konstan pada tingkat logika tinggi, hingga sakelar ditekan dan pin ini terhubung langsung ke ground, yang kemudian merubahnya menjadi tingkat logika rendah.

Akan tetapi, perlu diingat bahwa pin sebaiknya tidak langsung dihubungkan ke ground atau Vcc secara langsung, sebab hal tersebut berpotensi merusak rangkaian karena adanya hubung singkat. Meski demikian, pada situasi ini, hubung singkat ke ground terjadi melalui sakelar yang tertutup.

Namun, penting untuk dipahami bahwa situasi ini bukanlah hubung singkat yang sebenarnya. Berdasarkan hukum Ohm, karena adanya resistor pull-up, hanya terjadi aliran arus dalam jumlah kecil dari sumber melalui resistor dan sakelar sebelum sampai ke ground.

Bila kita tidak memasang resistor pull-up ini, maka output akan langsung terhubung ke ground saat sakelar ditekan. Sebaliknya, saat sakelar dalam keadaan terbuka, tingkat logika pada pin akan berada dalam keadaan mengambang dan bisa menyebabkan beberapa hasil yang tidak diharapkan.

Rangkaian Gerbang NAND menggunakan Resistor Pull Up

Dalam proyek ini, resistor pull-up diaplikasikan untuk terhubung ke sirkuit chip logika. Sirkuit ini merupakan opsi terbaik untuk melakukan uji coba terhadap resistor pull-up.

Baca juga:  Kode Warna Resistor : Cara Membaca dan Menghitung Nilainya

Rangkaian chip logika berfungsi berdasarkan sinyal yang bernilai rendah atau tinggi. Pada proyek ini, kita memilih gerbang NAND sebagai contoh chip logika yang digunakan.

Fungsi utama dari gerbang NAND adalah ketika salah satu dari inputnya berada dalam tingkat rendah, maka outputnya akan menjadi tinggi. Sebaliknya, jika inputnya tinggi, maka outputnya akan berada pada tingkat rendah.

Komponen-komponen yang diperlukan untuk membuat rangkaian gerbang AND dengan resistor pull-down meliputi chip gerbang NAND (4011), 2 buah resistor 10 Kilo Ohm, 2 buah tombol tekan, resistor 330 Ohm, dan LED.

  • Setiap gerbang NAND memiliki dua pin input (I/P) dan satu pin output (O/P).
  • Dua tombol tekan digunakan sebagai input untuk gerbang AND.
  • Resistor pull-up memiliki nilai sebesar 10 Kilo Ohm, sedangkan komponen lainnya adalah resistor 330 Ohm dan LED. Resistor 330 Ohm disambungkan secara seri untuk membatasi aliran arus menuju LED.

Diagram rangkaian gerbang NAND dengan resistor pull-down yang terhubung pada pin input gerbang NAND dapat dilihat pada gambar berikut.

Pull Up dan Pull Down Resistor

Dalam skema sirkuit ini, chip mendapatkan pasokan daya dengan tegangan sebesar 5V. Sehingga, +5V disalurkan ke pin 14, sedangkan pin 7 dihubungkan ke ground. Resistor pull-up dihubungkan ke input dari gerbang NAND. Resistor pull-up terkoneksi antara input pertama gerbang NAND dan sumber tegangan positif.

Tombol tekan dihubungkan ke ground. Saat tombol tekan dalam kondisi tidak ditekan, input pada gerbang NAND akan berada pada tingkat tinggi. Namun, bila tombol tekan ditekan, input pada gerbang NAND akan berada pada tingkat rendah.

Pada gerbang NAND, input harus berada dalam tingkat rendah agar dapat menghasilkan output yang berada dalam tingkat tinggi. Untuk mengoperasikan sirkuit ini, Kalian harus menekan kedua tombol tekan secara bersamaan. Hal ini menunjukkan keuntungan yang signifikan dari penggunaan resistor pull-up.

2. Resistor Pull Down

Pull Up dan Pull Down Resistor

Prinsip yang sama juga berlaku untuk resistor Pull down. Mari kita pertimbangkan koneksi berikut, di mana resistor Pull down ditampilkan dalam skema koneksi:

Pada gambar di atas, terjadi keadaan yang berkebalikan dengan sebelumnya. Resistor Pull down R1 dihubungkan ke ground atau 0V. Hal ini membuat pin level logika digital P0.3 secara default memiliki nilai 0 hingga sakelar ditekan dan pin level logika berubah menjadi tinggi. Dalam situasi seperti ini, arus dalam jumlah kecil mengalir dari sumber 5V menuju ground melalui sakelar yang tertutup dan resistor Pull down, yang sekaligus mencegah pin level logika terhubung langsung dengan sumber 5V.

Dengan demikian, untuk berbagai skema rangkaian level logika, kita bisa memanfaatkan resistor Pull up dan Pull down. Penggunaan ini sangat lazim ditemui dalam berbagai perangkat keras embedded, sistem protokol satu kabel, koneksi periferal dalam mikrokontroler, Raspberry Pi, Arduino, dan berbagai sektor embedded lainnya, serta untuk input CMOS dan TTL.

Rangkaian Gerbang menggunakan Resistor Pull Down

Dalam proyek ini, resistor pull-down diaplikasikan untuk berhubungan dengan sirkuit chip logika. Sirkuit ini dianggap sebagai pilihan terbaik untuk melakukan uji coba pada resistor pull-down. Rangkaian chip logika ini bekerja berdasarkan sinyal yang bernilai rendah atau tinggi.

Untuk proyek ini, kita memilih gerbang AND sebagai contoh chip logika yang digunakan. Fungsi utama dari gerbang AND adalah ketika kedua inputnya berada dalam tingkat tinggi, maka outputnya juga akan berada dalam tingkat tinggi. Sebaliknya, jika kedua inputnya berada dalam tingkat rendah, maka outputnya juga akan berada dalam tingkat rendah.

Baca juga:  Apa itu Ballast Resistor? Berikut Penjelasanya!

Komponen-komponen yang diperlukan untuk membuat rangkaian gerbang AND dengan resistor pull-down meliputi chip gerbang AND (SN7408), 2 buah resistor 10 Kilo Ohm, 2 buah tombol tekan, resistor 330 Ohm, dan LED.

Setiap gerbang AND memiliki dua input (I/P) dan satu output (O/P). Dua tombol tekan digunakan sebagai input untuk gerbang AND.

Resistor pull-down memiliki nilai sebesar 10 Kilo Ohm, sedangkan komponen lainnya adalah resistor 330 Ohm dan LED. Resistor 330 Ohm disambungkan secara seri untuk membatasi aliran arus menuju LED.

Diagram rangkaian gerbang AND dengan resistor pull-down yang terhubung pada pin input gerbang AND dapat dilihat pada gambar berikut.

Pull Up dan Pull Down Resistor

Dalam skema sirkuit ini, chip mendapatkan pasokan daya dari tegangan 5V. Sehingga, +5V disalurkan ke pin 14, sementara pin 7 dihubungkan ke ground. Resistor pull-down dihubungkan ke input dari gerbang AND. Salah satu resistor pull-down terkoneksi dengan input pertama dari gerbang AND.

Tombol tekan dihubungkan ke tegangan positif, dan selanjutnya resistor pull-down terhubung ke ground. Jika tombol tidak ditekan, input pada gerbang AND akan berada dalam tingkat rendah. Namun, apabila tombol tekan ditekan, input pada gerbang AND akan berada dalam tingkat tinggi.

Pada gerbang AND, kedua input harus berada dalam tingkat tinggi untuk menghasilkan output yang juga berada dalam tingkat tinggi. Untuk mengoperasikan sirkuit ini, Kalian perlu menekan kedua tombol tekan secara bersamaan. Hal ini menunjukkan keuntungan yang signifikan dari penggunaan resistor pull-down.

Fungsi Resistor Pull UP dan Pull Down

Pull Up dan Pull Down Resistor berperan penting dalam mencegah kondisi “floating” atau “ngambang” pada logika digital. Dalam kondisi ini, suatu input mungkin tidak pasti berada pada status HIGH atau LOW, yang dapat berpotensi memicu perilaku yang tidak dapat diperkirakan.

1. Resistor Pull Up

Resistor Pull Up bertujuan untuk menjadikan suatu input berada pada status HIGH (umumnya 5V) secara default. Dalam keadaan normal, input ini terhubung melalui resistor ke VCC atau sumber tegangan.

Artinya, jika tidak ada yang terhubung pada input, atau perangkat yang terhubung tidak memproduksi output, maka input tersebut akan tetap berada pada status HIGH.

Resistor ini akan merubah status input menjadi rendah jika perangkat yang terhubung meminta input tersebut menjadi rendah. Dengan kata lain, tanpa campur tangan dari perangkat lain, input tersebut akan secara default berada pada status HIGH.

2. Resistor Pull Down

Berbanding terbalik dengan resistor pull up, Resistor Pull Down bertujuan untuk menjadikan suatu input berada pada status LOW (biasanya 0V) secara default. Dalam keadaan normal, input ini terhubung melalui resistor ke GND atau ground.

Ini berarti bahwa jika tidak ada yang terhubung pada input, atau perangkat yang terhubung tidak memproduksi output, maka input tersebut akan tetap berada pada status LOW.

Resistor ini akan merubah status input menjadi tinggi jika perangkat yang terhubung meminta input tersebut menjadi tinggi. Dengan kata lain, tanpa campur tangan dari perangkat lain, input tersebut akan secara default berada pada status LOW.

Baca juga:  Kelebihan dan Kekurangan Resistor yang Perlu Diketahui

Secara ringkas, Resistor Pull Up dan Pull Down digunakan untuk mengendalikan nilai default dari input digital jika tidak ada sinyal input yang masuk.

Resistor-resistor ini memberikan jaminan bahwa ada tingkat tegangan yang ditentukan dengan baik pada input tersebut, dan membantu mencegah nilai input menjadi ngambang dalam kondisi yang tidak pasti.

Aplikasi Resistor Pull-Up dan Pull-Down

Pull Up dan Pull Down Resistor memiliki beragam aplikasi dalam desain rangkaian elektronik dan sistem tertanam. Berikut beberapa contoh penerapan Resistor Pull Up dan Pull Down:

  • Interfacing Sakelar dan Tombol
    Resistor pull-up atau pull-down umumnya digunakan ketika kita menggabungkan sakelar atau tombol dengan mikrokontroler atau perangkat sejenis. Ketika sakelar atau tombol tidak ditekan, nilai logika input bisa berada dalam kondisi ngambang, yang bisa menciptakan perilaku yang tidak terduga. Resistor pull-up atau pull-down memastikan bahwa input tersebut akan memiliki nilai logika yang sudah ditentukan ketika sakelar atau tombol tidak ditekan.
  • Penggunaan dalam Protokol I2C
    Protokol I2C, yang sering dipakai dalam komunikasi data antar perangkat, memanfaatkan resistor pull-up pada jalur data (SDA) dan jalur clock (SCL) untuk memastikan kedua jalur tersebut memiliki nilai logika tinggi ketika tidak digunakan.
  • Penggunaan dalam Konverter ADC
    Resistor pull-up dan pull-down juga dapat digunakan dalam konverter Analog-ke-Digital (ADC) untuk memberikan aliran arus yang terkontrol ke sensor resistif. Hal ini memungkinkan pengukuran yang lebih presisi dari sensor tersebut.
  • Penggunaan dalam GPIO
    Dalam konfigurasi Input/Output Umum (GPIO), pin dapat diatur sebagai input atau output. Resistor pull-up atau pull-down digunakan untuk memastikan bahwa pin tersebut berada dalam kondisi yang sudah ditentukan ketika tidak digunakan.
  • Pemantauan Baris
    Resistor pull-down sering digunakan dalam sistem pemantauan jalur, di mana sinyal dari jalur yang dipantau harus dibaca dalam keadaan rendah saat tidak ada aktivitas.

Penutup

Sebagai rangkuman, pull up dan pull down resistor adalah dua jenis resistor yang digunakan untuk mengatur kondisi default dari rangkaian listrik. Kedua resistor ini memiliki peran penting dalam meningkatkan stabilitas dan efisiensi rangkaian, sehingga menjadi elemen kunci dalam berbagai aplikasi elektronik, termasuk komputer, robot, dan banyak lagi.

Dalam artikel bengkeltv.id ini, kita telah melihat apa itu pull up dan pull down resistor, fungsi dan cara kerjanya, serta pentingnya dalam sistem elektronik dan digital. Dengan pemahaman yang lebih baik tentang resistor ini, diharapkan kita dapat lebih menghargai peran kecil namun penting yang dimainkan oleh komponen ini dalam dunia elektronika.

Ingatlah bahwa pengetahuan dasar tentang elemen seperti pull up dan pull down resistor dapat sangat berguna bagi mereka yang berminat dalam teknologi, perancangan sistem, dan bidang ilmu terkait lainnya. Tetaplah belajar dan terus eksplorasi berbagai aspek dari dunia elektronika dan teknologi untuk mendalami pemahaman dan keterampilan Kalian. Semoga artikel ini memberikan wawasan baru dan membantu Kalian dalam perjalanan belajar Kalian. Selamat belajar!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *