Bengkeltv.id – Pengertian UPS dan Cara Kerjanya : Pembahasan Secara Lengkap. UPS, singkatan dari Uninterruptible Power Supply, adalah perangkat yang tak boleh diabaikan keberadaannya dalam dunia teknologi informasi. Mengapa begitu? Bayangkan jika Kalian sedang melakukan pekerjaan penting menggunakan komputer dan tiba-tiba listrik padam.
Hasil kerja yang belum disimpan bisa hilang begitu saja dan menghancurkan produktivitas Kalian. Inilah saat di mana UPS memainkan peran pentingnya. Melalui artikel ini, kita akan membahas pengertian UPS dan bagaimana cara kerjanya untuk memastikan operasional perangkat elektronik Kalian tidak terganggu.
Kalian akan mendapatkan wawasan mendalam tentang pentingnya UPS dan bagaimana teknologi ini bisa menjadi penyelamat di saat listrik mendadak padam. Selamat membaca dan semoga informasi yang disampaikan bisa memberikan manfaat yang nyata bagi Kalian.
Pengertian UPS
UPS adalah singkatan dari Uninterruptible Power Supply, yang berarti “sumber daya listrik tak terputus” dalam Bahasa Indonesia. Perangkat keras komputer ini berfungsi untuk memberikan pasokan listrik cadangan kepada PC saat terjadi pemadaman listrik.
Dengan adanya UPS, pengguna PC dapat melakukan persiapan yang tepat sebelum mematikan komputer. Persiapan tersebut meliputi menutup aplikasi, menyimpan file pekerjaan, dan tindakan lainnya.
Selain itu, UPS juga dapat mencegah kerusakan perangkat keras akibat pemadaman listrik yang tiba-tiba. Seperti yang Kalian duga, UPS dilengkapi dengan baterai di dalamnya.
Ketika UPS terhubung dengan sumber listrik, baterai akan terisi hingga penuh. Ketika terjadi pemadaman listrik, baterai akan berfungsi sebagai sumber daya cadangan yang menjaga PC tetap menyala untuk jangka waktu tertentu.
UPS dapat dihubungkan dengan colokan AC PC karena memiliki komponen inverter di dalamnya. Inverter ini berperan mengubah arus listrik dari baterai menjadi arus bolak-balik (AC). Jika digunakan untuk mendukung PC, UPS hanya dapat memberikan pasokan listrik selama sekitar 15 menit sebelum baterai habis.
Fungsi UPS
Berikut adalah pembahasan selanjutnya mengenai Pengertian UPS dan Cara Kerjanya yang akan memberikan penjelasan lebih lanjut mengenai fungsi UPS:
1. Memberikan Daya Listrik Sementara
Mati lampu adalah kejadian yang sering terjadi, terutama di luar daerah perkotaan. Bayangkan Kalian sedang sibuk mengerjakan tugas penting di PC, tiba-tiba listrik padam. Akibatnya, PC mati secara mendadak dan semua perubahan yang belum tersimpan akan hilang. Hal ini bisa menyebabkan kerugian dalam hal waktu dan produktivitas. UPS adalah perangkat yang dapat memberikan cadangan daya listrik sementara.
Selain digunakan untuk PC, UPS juga dapat digunakan untuk TV, peralatan di kafe, dan peralatan listrik lainnya. UPS memberikan kesempatan bagi pengguna PC, TV, dan perangkat elektronik lainnya untuk mematikan perangkat secara normal dan menyimpan pekerjaan yang sedang dilakukan.
2. Menstabilkan Tegangan
Aliran listrik di rumah atau tempat lain terkadang mengalami fluktuasi tegangan yang tidak stabil. Terkadang tegangan bisa menjadi rendah (low voltage), dan terkadang tegangan bisa menjadi tinggi (over voltage). Kondisi aliran listrik yang tidak stabil ini dapat menyebabkan kerusakan pada perangkat elektronik, terutama pada PC yang tidak dilengkapi dengan adapter. Oleh karena itu, seringkali diperlukan penggunaan stabilizer untuk menghasilkan aliran listrik yang stabil untuk komputer.
Namun, jika Kalian menggunakan UPS, Kalian akan mendapatkan fungsi UPS dan stabilizer dalam satu perangkat UPS. Dengan memanfaatkan UPS, PC Kalian akan memiliki daya listrik cadangan dan aliran listrik dengan kondisi yang stabil.
3. Mencegah Kerusakan Hardware
Selain menyebabkan kehilangan file, pemadaman listrik yang tiba-tiba juga dapat merusak perangkat keras. PC yang sering mati secara paksa dapat menyebabkan kerusakan perlahan pada perangkat keras. Untuk mencegah hal ini terjadi, penting untuk mematikan perangkat elektronik dengan cara yang benar.
Ketika terjadi pemadaman listrik, UPS memberikan kesempatan kepada pengguna untuk mematikan perangkat elektronik dengan cara yang baik. Dengan memanfaatkan UPS pada PC, pengguna dapat menutup satu per satu aplikasi yang sedang berjalan dan mematikan PC dengan mengklik tombol “mati” (off) di menu sistem operasi.
4. Memberikan Kesempatan Untuk Menghidupkan Genset
Ketika terjadi pemadaman listrik, UPS memberikan waktu sekitar 15 menit sebelum kehabisan daya. Waktu yang singkat ini cukup untuk menghidupkan genset. Jika Kalian memiliki panel surya di rumah, waktu yang diberikan oleh UPS juga cukup untuk beralih ke sumber listrik dari baterai panel surya. Dengan mengaktifkan genset atau menggunakan panel surya, Kalian tetap dapat menghidupkan perangkat elektronik.
Komponen UPS
Topik berikutnya akan membahas tentang pengertian UPS dan cara kerjanya. UPS terdiri dari beberapa komponen penyusun, antara lain:
Baterai.
Komponen ini adalah komponen utama yang berperan dalam menyimpan daya dan menyediakan daya listrik ke perangkat elektronik yang terhubung dengan UPS. Dengan bantuan baterai, UPS dapat menyediakan daya listrik hingga baterai kehabisan daya.
Rectifer.
Sebagaimana kita ketahui, UPS menggunakan baterai untuk menyimpan energi listrik. Untuk dapat dimasukkan ke dalam baterai, arus listrik AC dari PLN perlu diubah menjadi arus DC, dan rectifier berperan dalam konversi ini.
Inverter.
Selain menyimpan daya, baterai juga mengalirkan daya ke perangkat elektronik. Karena perangkat elektronik memanfaatkan arus listrik AC, maka inverter diperlukan untuk mengubah arus DC dari baterai menjadi arus AC.
Fungsi UPS Pada Instalasi Listrik
Diskusi berikutnya mengenai Pengertian UPS dan Cara Kerjanya mencakup fungsi UPS. Dari penjelasan definisi tersebut, kita dapat memahami bahwa UPS memiliki peran yang sangat penting bagi perangkat elektronik.
Berikut adalah beberapa fungsi UPS tersebut:
1. Cadangan Listrik Sementara
Fungsi utama dari UPS adalah memberikan daya listrik cadangan pada peralatan elektronik seperti komputer, kulkas, TV, dan lainnya ketika sumber listrik utama mati.
UPS dapat menyimpan daya listrik dengan kapasitas tertentu dan digunakan untuk menyuplai daya sementara pada peralatan elektronik yang terhubung. Dengan begitu, peralatan elektronik tidak mati secara tiba-tiba saat terjadi pemadaman listrik.
2. Stabilisasi Arus Listrik
Tegangan listrik di rumah atau kantor sering mengalami fluktuasi akibat hambatan dalam jaringan listrik. Hal ini menyebabkan arus listrik yang masuk ke peralatan elektronik tidak selalu stabil.
UPS dapat menjaga stabilitas arus listrik yang masuk ke perangkat elektronik, sehingga peralatan elektronik dapat berfungsi dengan baik dan terlindungi dari fluktuasi tegangan yang berlebihan.
3. Perlindungan terhadap Kerusakan Peralatan Elektronik
Seperti yang kita ketahui, fluktuasi tegangan listrik yang sering terjadi dapat menyebabkan kerusakan pada peralatan elektronik, terutama perangkat komputer. Tidak hanya tegangan yang tidak stabil, pemadaman listrik yang tiba-tiba, seperti yang sering terjadi di beberapa wilayah di Indonesia, juga berpotensi merusak barang elektronik.
Dengan adanya UPS, potensi kerusakan pada peralatan elektronik akibat tegangan listrik yang tidak stabil atau pemadaman listrik mendadak dapat dicegah atau setidaknya diminimalkan.
4. Membantu Pengamanan Data Cadangan
Masih terkait dengan poin sebelumnya, UPS dapat memberikan daya cadangan sementara pada peralatan elektronik, terutama komputer atau laptop.
Ketika terhubung dengan UPS, komputer tidak akan mati secara tiba-tiba saat terjadi pemadaman listrik. UPS secara otomatis akan menyediakan pasokan listrik selama sekitar 10-17 menit. Dengan demikian, kita masih memiliki waktu untuk menyimpan data yang sedang dikerjakan dan mematikan komputer dengan aman.
Dengan bantuan UPS, kita dapat melindungi peralatan elektronik dari kerusakan dan memastikan keamanan data yang penting.
Kerja UPS
Masih dalam pembahasan tentang pengertian dan cara kerja UPS, sebenarnya terdapat beberapa jenis UPS, yaitu Offline dan Online. Namun, untuk mempermudah pemahaman, kali ini akan dijelaskan cara kerja UPS offline karena lebih sederhana. UPS offline memiliki dua bagian utama dalam fungsinya sebagai backup sementara:
1. Pemutus Arus / Pengisi Baterai
Komponen ini berfungsi untuk mengisi baterai saat tegangan dari sumber listrik PLN normal. Hal ini memastikan bahwa baterai dapat terisi penuh dan siap digunakan saat terjadi gangguan listrik. Kapasitas baterai pada UPS rumahan umumnya adalah 12 VDC 7AH.
2. Rangkaian Inverter
Rangkaian inverter merupakan inti dari UPS yang bertugas mengubah energi dari baterai menjadi bentuk listrik AC. Terdapat beberapa jenis sinyal keluaran, seperti sinyal PWM dan sinyal sinus.
Dalam artikel sebelumnya, telah dijelaskan tentang pengertian dan cara kerja inverter. UPS dengan sinyal output sinus memiliki harga yang lebih tinggi karena keluarannya serupa dengan sinyal yang diberikan oleh PLN. Oleh karena itu, jenis UPS ini aman digunakan untuk semua perangkat. Berikut adalah perbedaan antara sinyal PWM dan sinyal sinus.
Berikut ini adalah cara kerja UPS saat tegangan dalam keadaan normal:
Ketika tegangan listrik normal, arus listrik mengalir sebagaimana ditunjukkan oleh garis hijau. Tegangan listrik langsung diteruskan atau dibypass menggunakan relay dari PLN ke beban.
Pada saat yang sama, rangkaian pemutus arus atau pengisi baterai mengisi daya pada baterai, yang umumnya berjenis lead acid atau baterai kering. Pada kondisi ini, UPS berada dalam keadaan standby.
Sedangkan, berikut ini adalah cara kerja UPS saat terjadi gangguan listrik:
Apabila tegangan listrik AC dari PLN mati atau terjadi under maupun over voltage, UPS akan memutus jalur bypass dan menggunakan keluaran dari rangkaian inverter. Daya yang digunakan berasal dari baterai yang telah diisi saat berada dalam kondisi standby.
Peralihan pasokan daya pada UPS biasanya menggunakan relay, dan peralihan ini hanya membutuhkan waktu beberapa milidetik (ms), sehingga perangkat tidak mati secara tiba-tiba.
Fungsi utama dari rangkaian inverter ini adalah mengubah tegangan baterai yang awalnya berbentuk arus DC dengan tegangan 12 Volt DC menjadi tegangan AC sebesar 220 volt, dengan frekuensi 50 Hertz (sesuai dengan tegangan PLN).
Jenis-Jenis UPS
UPS (Uninterruptible Power Supply) adalah sebuah perangkat yang digunakan untuk memberikan daya cadangan saat terjadi gangguan pasokan listrik. Berikut ini adalah beberapa jenis UPS yang umum digunakan:
1. Standby UPS
Seperti namanya, UPS standby bekerja dengan menunggu waktu yang tepat untuk beroperasi atau selalu siap standby untuk mengantisipasi pemadaman. Jenis UPS ini adalah yang paling sederhana dan paling sesuai dengan deskripsi UPS pada subbab “Mengenal UPS”.
Jika terjadi pemadaman listrik mendadak atau tegangan listrik menjadi tidak stabil, salah satu jenis UPS ini akan segera beroperasi.
2. Line Interractive UPS
Terdapat satu jenis UPS yang memiliki cara kerja yang mirip dengan UPS standby. UPS interaktif garis akan secara otomatis berfungsi saat terjadi ketidakstabilan listrik atau pemadaman.
Perbedaan antara jenis ini dengan yang sebelumnya adalah adanya pemantau interaktif yang dapat digunakan untuk memonitor kondisi listrik. Karena itu, salah satu jenis UPS ini banyak digunakan dalam bisnis informasi atau elektronik skala kecil.
3. Double Conversion UPS
UPS tipe konversi gKalian menggunakan daya baterai sebagai sumber utama listrik untuk UPS. Namun demikian, UPS ini masih membutuhkan koneksi ke pasokan listrik lokal untuk mengisi daya baterai. Konversi gKalian memungkinkan suplai daya listrik yang masuk ke perangkat elektronik menjadi lebih stabil.
4. Delta Conversion Online
Tipe ini adalah penyempurnaan dari tipe konversi gKalian biasa. Yang membedakan tipe delta konversi dengan jenis sebelumnya adalah kemampuannya untuk mengurangi pemborosan energi dan memiliki spesifikasi yang lebih beragam.
Penutup
Demikianlah ulasan dari bengkeltv.id mengenai pengertian UPS dan cara kerjanya. Melalui artikel ini, diharapkan kita dapat memahami betapa pentingnya UPS dalam menjaga kontinuitas kinerja perangkat elektronik kita, terutama pada saat terjadi gangguan listrik.
UPS bukan hanya sebatas alat penunjang, tetapi menjadi bagian integral dalam sistem yang memastikan data dan informasi kita tetap aman. Penggunaan UPS yang tepat dan pemeliharaan yang baik akan memperpanjang umur perangkat dan mencegah kerugian yang mungkin terjadi.
Perlu diingat bahwa pengetahuan tidak hanya bermanfaat ketika sudah digunakan, tetapi juga ketika dipelajari dan dipahami. Maka dari itu, mari terus belajar dan menambah wawasan kita tentang teknologi, termasuk mengenai UPS ini.