Pengertian Transducer

Pengertian Transducer : Fungsi dan Jenis Kerjanya

Posted on

Bengkeltv.id Pengertian Transducer : Fungsi dan Jenis Kerjanya. Transducer, istilah teknis yang mungkin belum familiar di telinga banyak orang. Namun, tanpa kita sadari, banyak perangkat sehari-hari yang kita gunakan ternyata mengandung komponen yang disebut transducer ini. Dari sistem audio di rumah hingga peralatan medis di rumah sakit, semuanya memiliki hubungan erat dengan transducer.

Lalu, apa sebenarnya Pengertian Transducer Artikel ini akan membantu Anda memahami lebih jauh mengenai transducer, fungsi, jenis, dan berbagai hal terkait lainnya. Jadi, mari kita mulai perjalanan pengetahuan kita mengenai dunia transducer.

Pengertian Transducer

Transduser merupakan perangkat yang mampu mengkonversi besaran fisik menjadi besaran listrik yang proporsional, seperti arus atau tegangan listrik.

Sehingga, transduser mampu mentransformasikan berbagai jenis besaran fisik yang ingin diukur menjadi sinyal listrik yang dapat digunakan. Besaran fisik ini bisa beragam, mulai dari tekanan, level, suhu, pergeseran, dan sebagainya.

Keluaran yang dihasilkan oleh transduser berbentuk sinyal listrik, dan sebanding dengan besaran yang diukur. Sebagai ilustrasi, transduser suhu akan merubah suhu menjadi potensi listrik yang setara.

Sinyal output tersebut kemudian dapat digunakan untuk mengontrol besaran fisik atau menampilkannya.

Instrumentasi merupakan elemen vital dalam aplikasi industri. Instrumentasi adalah gabungan dari seni dan ilmu untuk mengukur dan mengendalikan berbagai variabel seperti aliran, level, suhu, sudut, pergeseran, dan lain-lain.

Sistem instrumentasi dasar melibatkan berbagai perangkat, salah satunya adalah transduser. Transduser memiliki peranan yang sangat signifikan dalam setiap sistem instrumentasi.

Perlu diingat bahwa setiap perangkat yang bisa mentransformasikan satu bentuk energi menjadi bentuk lain bisa disebut sebagai transduser.

Contohnya, speaker juga bisa disebut sebagai transduser karena mampu merubah sinyal listrik menjadi gelombang tekanan (suara). Akan tetapi, transduser listrik akan merubah besaran fisik menjadi listrik.

Fungsi Transducer

Setelah mengetahui Pengertian Transducer selajutnya penting untuk mengetahu Fungsi Transducer secara umum, transduser memiliki peran sebagai perangkat yang digunakan untuk mengkonversi energi mekanik, optik, atau fisik menjadi bentuk energi lainnya.

Baca juga:  Memahami Pengetahuan Dasar Teknik Elektro Secara Lengkap

Dalam kehidupan sehari-hari, transduser sering digunakan dalam berbagai rangkaian elektronik. Fungsi dan kemampuan transduser ini dapat disesuaikan tergantung pada jenis perangkat yang digunakan.

Setiap perangkat yang dilengkapi dengan transduser memiliki fungsi dan cara kerja yang berbeda-beda. Sebagai contoh, pada mikrofon atau earphone, transduser berfungsi untuk mengubah energi listrik menjadi energi suara. Sementara pada lampu pijar, energi listrik akan diubah menjadi cahaya penerangan.

Jenis Transduser

Berdasarkan fungsinya, transduser dapat dibagi menjadi dua jenis, yaitu transduser masukan (probe input) dan transduser keluaran (probe output). Hampir semua perangkat elektronik memiliki kedua jenis transduser ini. Berikut ini adalah diagram blok sederhana dari konverter masukan ke konverter keluaran. Diagram Blok Konverter.

1. Transduser Input

Konverter masukan adalah konverter yang mengubah energi fisik menjadi sinyal atau hambatan listrik (yang kemudian dapat diubah menjadi tegangan atau sinyal listrik). Oleh karena itu, sensor merupakan bagian dari transduser ini. Sensor menerima energi sebagai pemicu dan mengubahnya menjadi sinyal, baik secara analog maupun digital. Namun, apa perbedaan umum antara sensor dan transduser?

Perbedaan antara keduanya lebih ditonjolkan oleh fungsionalitas komponen itu sendiri. Sensor hanya mengubah energi yang diterima menjadi nilai yang dapat dibaca dan diproses, sedangkan konverter menekankan pada perubahan energi. Contoh sensor adalah akselerometer, barometer, dan giroskop, sedangkan termistor dan termokopel adalah contoh transduser. Energi fisik ini dapat berupa cahaya, tekanan, suhu, atau gelombang suara.

Misalnya, mikrofon dapat mengubah gelombang suara menjadi sinyal listrik yang dapat ditransmisikan melalui kabel. Konverter masukan sering disebut sebagai sensor. Ini adalah komponen elektronik atau perangkat elektronik tertentu yang diklasifikasikan sebagai transduser masukan.

  • LDR (light dependent resistor) mengubah cahaya menjadi hambatan
  • Thermistor (NTC/PTC) mengubah suhu menjadi hambatan
  • Rheostat (potensiometer) mengubah posisi menjadi hambatan
  • Mikrofon mengubah gelombang suara menjadi sinyal listrik

2. Transduser Keluaran (Output Transduser)

Konverter keluaran adalah konverter yang mengubah sinyal listrik menjadi bentuk energi fisik lainnya. Sebagai contoh, speaker mengubah sinyal listrik menjadi suara yang dapat didengar manusia. Konverter keluaran sering disebut sebagai aktuator. Secara sederhana, lampu juga dapat dianggap sebagai konverter karena dapat mengubah energi listrik menjadi cahaya dan panas.

Baca juga:  Cara Kalibrasi dan Penggunaan Osiloskop dengan Mudah dan Benar

Konverter keluaran mentransfer sinyal keluar dari domain listrik ke domain yang dapat dirasakan oleh salah satu dari lima indera manusia. Biasanya, diperlukan sejumlah besar energi untuk mentransfer informasi keluar dari domain listrik.

Beberapa komponen elektronik atau perangkat yang termasuk dalam konverter keluaran adalah:

LED (light emitting diodes) mengubah listrik menjadi cahaya

  • Lampu mengubah listrik menjadi cahaya
  • Motor mengubah listrik menjadi gerakan
  • Pemanas mengubah listrik menjadi panas
  • Speaker mengubah sinyal listrik menjadi suara

3. Kombinasi Transduser Input Dan Output

Banyak perangkat elektronik yang digunakan saat ini merupakan kombinasi transduser masukan dan keluaran. Dalam perangkat elektronik yang disebutkan, terdapat sensor (transduser masukan) dan aktuator (transduser keluaran) yang mengubah energi dari satu bentuk menjadi bentuk energi lainnya, dan kemudian mengubahnya kembali menjadi bentuk energi lainnya.

Sebagai contoh, thermometer (pengukur suhu tubuh) mengubah suhu tubuh kita menjadi sinyal listrik (transduser masukan = sensor suhu), yang kemudian diterima oleh beberapa rangkaian elektronik dan diolah menjadi angka atau ditampilkan pada layar yang dapat kita baca (output dari transduser = layar).

Contoh Aplikasi Untuk Transduser

Sekarang, mari kita lihat bagaimana transduser dapat digunakan dalam aplikasi baik dalam kehidupan sehari-hari maupun dalam industri.

1. Transducer Elektro Akustik

Mikrofon atau penerima input audio lainnya merupakan contoh yang jelas dalam aplikasi konverter ini. Mikrofon mengubah gelombang suara yang mengenai diafragma menjadi sinyal listrik analog yang dapat dikirim melalui kabel atau secara nirkabel.

Di sisi lain, perangkat pemancar suara seperti speaker, headphone, dan konverter bekerja dengan prinsip yang berlawanan dengan mikrofon, yaitu mengubah sinyal listrik menjadi suara.

2. Transduser Photo Elektrik

Transduser jenis ini beroperasi berdasarkan interaksi dengan energi cahaya. LED adalah contoh yang paling umum, di mana energi listrik diubah menjadi cahaya. Konverter yang menggunakan cahaya sebagai input memiliki aplikasi dalam fotodioda, fotoresistor, dan komponen lain yang menggunakan cahaya untuk menentukan nilai.

3. Aktuator

Aktuator adalah perangkat keluaran elektromekanis yang mengubah masukan listrik menjadi gerakan mekanis. Perbedaan utama antara aktuator dan motor konvensional adalah kemampuan pengendalian, yang memungkinkan gerakan yang dihasilkan dapat dikendalikan sesuai dengan input yang diberikan.

Baca juga:  Bagian-Bagian Osiloskop : Pengertian dan Cara Kerjanya

4. Elektromagnetik Probe

Salah satu contoh buruk dari aplikasi konverter elektromagnetik adalah monitor CRT (Cathode Ray Tube) yang digunakan pada seri lama. Sinyal listrik dari input diubah menjadi gelombang cahaya tertentu untuk ditampilkan pada layar. Perbedaan utama antara transduser jenis ini dengan transduser fotolistrik adalah kemampuannya untuk mengubah sinyal menjadi gelombang cahaya tertentu.

5. Penerapan Transduser Tekanan

Penggunaan transduser tekanan sangat umum di berbagai industri. Misalnya, dalam sektor industri, transduser tekanan digunakan untuk memantau aliran dan tekanan cairan, mengontrol ketinggian air di tangki penyimpanan, mendeteksi kebocoran gas di pipa, mengukur tekanan pompa, dan masih banyak lagi.

Dari berbagai transduser yang telah kita bahas, transduser ini memiliki fungsionalitas yang lebih luas dibandingkan dengan jenis dan tipe lainnya. Dengan meningkatnya permintaan akan sistem cerdas di mana ada banyak energi dan input interaktif dalam suatu sistem, kita akan melihat manfaat dan fungsi transduser dalam kehidupan sehari-hari.

Penutup

Sebagai penutup, bengkeltv.id telah membahas pengertian transducer dan peranannya yang sangat penting dalam kehidupan kita sehari-hari. Transducer berfungsi sebagai jembatan antara dunia fisik dan dunia elektronik, mengubah berbagai jenis energi fisik menjadi sinyal listrik yang dapat dipahami dan diproses oleh sistem elektronik. Tanpa adanya transducer, banyak teknologi canggih yang kita nikmati saat ini seperti layar sentuh, sistem navigasi, dan alat diagnostik medis tidak akan bisa berfungsi sebagaimana mestinya.

Walau begitu, transducer bukanlah suatu teknologi yang sempurna. Ada tantangan dan ruang peningkatan dalam hal efisiensi, presisi, dan reliabilitas. Oleh karena itu, riset dan pengembangan terus dilakukan untuk menciptakan transducer yang semakin baik, demi mendukung perkembangan teknologi dan mempermudah kehidupan manusia.

Pada akhirnya, semoga dengan memahami pengertian dan fungsi transducer, kita semua dapat lebih menghargai dan memanfaatkan teknologi yang ada di sekitar kita. Sebab, dalam setiap inovasi dan kemajuan teknologi, selalu ada sebuah transducer yang bekerja diam-diam di belakang layar.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *