Pengertian Relay Lampu Mobil

Pengertian Relay Lampu Mobil: Fungsi dan Cara Kerjanya

Posted on

Bengkeltv.id – Pengertian Relay Lampu Mobil: Fungsi dan Cara Kerjanya. Relay lampu mobil adalah komponen yang memiliki peran krusial dalam sistem pencahayaan kendaraan. Fungsi utamanya adalah untuk meningkatkan arus listrik, sehingga lampu mobil dapat beroperasi dengan optimal.

Tidak hanya berperan signifikan dalam sistem pencahayaan, relay juga berfungsi sebagai pengatur dan pelindung sistem kelistrikan pada kendaraan.

Dalam artikel ini, kami akan secara komprehensif membahas peran, jenis, mekanisme kerja, dan panduan pemasangan relay lampu mobil. Jangan lewatkan informasi selengkapnya di dalam artikel ini!

Pengertian Relay Lampu Mobil

Relay lampu mobil merupakan perangkat elektronik yang bertugas mengarahkan dan mengatur arus listrik. Perannya sangat krusial dalam pencahayaan dan sistem kelistrikan kendaraan.

Pemasangan relay membawa sejumlah keuntungan yang signifikan. Misalnya, meningkatkan kinerja berbagai komponen mobil.

Tkalian-tkaliannya meliputi klakson yang berbunyi lebih keras, saklar yang lebih tahan lama, pendinginan AC yang lebih efisien, dan pencahayaan yang lebih optimal.

Pencahayaan adalah aspek krusial dalam mobil. Gangguan dalam sistem pencahayaan dapat mengancam keamanan dan kenyamanan kalian saat berkendara.

Fungsi Relay pada Mobil

Relay pada kendaraan berfungsi sebagai penghubung aliran listrik dari saklar utama ke berbagai komponen listrik lainnya, seperti klakson dan lampu utama. Selain itu, relay pada mobil juga bertugas mengontrol aliran listrik dalam kendaraan, menjaga tegangan agar tetap sesuai dan tidak berlebihan.

Relay umumnya terdiri dari empat soket yang memiliki fungsi yang berbeda-beda. Keempat soket ini memiliki nomor identifikasi masing-masing, yaitu 30, 85, 86, dan 87. Soket 30 dan 87 berperan sebagai kontak poin, sementara soket 85 dan 86 berfungsi sebagai bagian elektromagnetik.

Untuk pemahaman yang lebih mendalam, berikut penjelasan detail mengenai fungsi relay pada mobil:

1. Sebagai Pengendali Saklar

Relay pada mobil berperan sebagai pengendali atau saklar elektromagnetik yang dapat diaktifkan oleh medan magnet yang dihasilkan oleh kumparan relay saat dialiri arus listrik melalui soket 85 dan 86.

2. Memperpanjang Umur Saklar

Aliran listrik dalam sistem kelistrikan mobil dapat sangat besar, tetapi relay membantu mengurangi beban pada saklar dengan mengarahkan aliran tersebut. Dengan demikian, saklar menjadi lebih tahan lama dan tidak mudah rusak akibat aliran listrik yang tinggi.

Baca juga:  Pengertian IC adalah: Fungsi, Jenis dan Sejarahnya Lengkap

3. Fungsi Pengaman untuk Saklar Utama

Relay mobil juga berperan sebagai pelindung untuk saklar utama. Ketika terjadi gangguan seperti korsleting, relay akan memutuskan aliran listrik. Selain itu, jika terjadi kelebihan beban atau arus listrik yang berlebihan, relay akan melindungi saklar dari potensi bahaya seperti percikan api, sehingga saklar tetap aman sementara relay mungkin mengalami kerusakan terlebih dahulu.

4. Mengatur Penggunaan Daya

Relay juga berfungsi untuk mengatur konsumsi daya pada komponen mobil yang membutuhkan listrik, seperti klakson, AC, dan lampu utama. Oleh karena itu, relay berperan sebagai pengatur daya pada komponen-komponen listrik di mobil, menjadikan aliran listrik lebih stabil dan efisien tanpa membebani sistem dengan kebutuhan daya yang berlebihan.

Setelah membahas peran relay, mari kita lanjutkan dengan penjelasan mengenai berbagai jenis relay yang digunakan dalam mobil!

Jenis-Jenis Relay pada Mobil

Relay pada mobil memiliki beberapa jenis yang harus dipilih sesuai dengan kebutuhan kelistrikan komponen kendaraan. Jenis-jenis relay pada mobil meliputi:

1. Relay Kaki Tiga

Relay kaki tiga adalah jenis relay yang umum digunakan. Pada relay ini terdapat tiga soket, yakni soket 30, 86, dan 87. Relay kaki tiga cocok untuk mengendalikan komponen dengan aliran listrik yang tidak terlalu besar.

2. Relay Kaki Empat

Relay kaki empat biasanya digunakan sebagai dasar dalam rangkaian listrik dengan beban tunggal. Relay ini memiliki empat soket utama dan sering digunakan untuk mengatur saklar dari soket 85. Aliran listrik yang dihasilkan oleh relay kaki empat lebih stabil daripada relay kaki tiga. Jenis relay ini sering digunakan untuk mengontrol klakson, fog lamp, dan lampu utama mobil.

3. Relay Kaki Lima

Relay kaki lima memiliki soket tambahan bernomor 87a. Soket ini memungkinkan relay kaki lima untuk menghasilkan output rangkaian dengan beban gkalian dalam satu relay, meningkatkan kinerjanya. Relay kaki lima juga lebih efektif dalam mencegah hambatan arus listrik dibandingkan dengan jenis relay sebelumnya. Biasanya, relay kaki lima digunakan untuk mengendalikan tambahan lampu utama atau lampu rem.

4. Relay Kaki Delapan

Relay kaki delapan berfungsi untuk memberikan dua arahan pada satu saklar secara bersamaan. Namun, penggunaan relay kaki delapan saat ini semakin jarang dan bahkan sering tidak digunakan lagi oleh mekanik kendaraan.

Komponen – komponen Relay Lampu Mobil

Komponen-komponen dalam relay lampu mobil yang tersusun dapat dikelompokkan sebagai berikut:

  1. Koil (Elektromagnetik): Koil adalah inti dari relay lampu mobil. Ini adalah gulungan kawat yang terletak di dalam relay. Ketika arus listrik mengalir melalui koil, ia menghasilkan medan magnet yang memicu gerakan komponen lain dalam relay.
  2. Tuas Penarik (Armature): Tuas penarik merupakan bagian yang bergerak dalam relay saat koil diaktifkan. Medan magnet yang dihasilkan oleh koil akan menarik tuas penarik, mengubah posisinya, dan dengan demikian, mengendalikan aliran listrik dalam relay.
  3. Saklar: Saklar pada relay lampu mobil berfungsi sebagai penghubung atau pemutus aliran listrik. Ketika tuas penarik bergerak akibat aktivasi koil, saklar akan membuka atau menutup kontak listrik, yang mengizinkan atau memblokir aliran listrik ke komponen lampu mobil yang sesuai.
  4. Pegas: Pegas adalah komponen lain yang penting dalam relay. Ini memberikan tekanan pada tuas penarik, sehingga saat medan magnet dari koil tidak aktif, tuas kembali ke posisi semula untuk memutus aliran listrik. Pegas memastikan relay kembali ke kondisi awalnya setelah aktivasi selesai.
Baca juga:  Memahami Secara Mendalam Rumus dan Rangkaian Pembagi Tegangan (Voltage Divider)

Dengan kerjasama antara komponen-komponen ini, relay lampu mobil memungkinkan kendaraan untuk mengendalikan pencahayaan dengan efisien dan aman. Ketika arus listrik mengalir melalui relay, ia dapat mengontrol berbagai komponen lampu seperti lampu utama, lampu sein, atau klakson dengan tepat sesuai dengan kebutuhan pengemudi.

Cara Kerja Relay Lampu Mobil

Cara kerja relay lampu mobil dapat dijelaskan sebagai berikut:

  1. Saat arus listrik mengalir ke dalam rangkaian, aliran listrik pertama-tama menuju koil (elektromagnetik).
  2. Di dalam koil, aliran listrik akan merangsang pembentukan medan magnet, yang akan menjadi sumber energi untuk relay.
  3. Medan magnet awalnya akan menarik tuas penarik (armature), dan dari sini, saklar akan mengalirkan arus listrik ke komponen beban. Relay yang semula dalam keadaan normally closed (NC) akan berubah menjadi normally open (NO).
  4. Selanjutnya, ketika aliran listrik terputus, medan magnet secara otomatis akan menghilang, dan relay akan kembali ke posisi semula, yaitu normally closed (NC).

Dengan mekanisme ini, relay lampu mobil mampu mengatur aliran listrik ke berbagai komponen pencahayaan dengan presisi, memungkinkan kontrol yang efisien dan aman terhadap pencahayaan kendaraan.

Kontruksi Relay Lampu Mobil

 

Untuk memahami lebih dalam tentang kinerja relay lampu mobil, penting untuk memahami konstruksi tipe relay yang digunakan. Sebagai contoh, mari kita tinjau konstruksi relay pada tipe mobil dengan 4 kaki berikut ini:

  1. Terminal 30: Terminal 30 adalah komponen relay yang bertanggung jawab sebagai sumber atau penyedia aliran arus listrik. Ini adalah titik awal dari aliran listrik yang akan dikendalikan oleh relay.
  2. Terminal 85: Terminal 85 berfungsi sebagai pembawa sinyal dari saklar utama. Terminal ini berperan penting dalam menentukan kapan relay harus aktif atau non-aktif. Sinyal dari saklar utama akan menggerakkan relay sesuai dengan kebutuhan.
  3. Terminal 86: Terminal 86 memiliki fungsi yang serupa dengan selenoid dan terletak di dalam relay. Ini berperan dalam mengontrol aktivasi relay berdasarkan sinyal yang diterimanya. Terminal ini adalah bagian dari mekanisme internal yang memungkinkan relay berfungsi dengan baik.
  4. Terminal 87: Terminal 87 terhubung langsung ke komponen beban. Aliran listrik dari relay akan dialirkan ke komponen ini sesuai dengan instruksi dari saklar utama dan mekanisme relay. Terminal ini memungkinkan arus listrik untuk mencapai komponen yang perlu diaktifkan, seperti lampu utama atau klakson.
Baca juga:  Jenis – Jenis Konektor Audio dan Fungsinya Lengkap

Cara Pasang Relay Lampu Mobil

Pemasangan relay lampu mobil sebaiknya dilakukan oleh seorang mekanik atau profesional yang memiliki kompetensi di bidang ini. Namun, jika kalian ingin melakukan pemasangan sendiri, berikut adalah tutorial langkah demi langkah cara memasang relay lampu mobil:

  1. Pertama-tama, persiapkan relay lampu yang baru sebagai pengganti relay lama yang akan diganti.
  2. Lepaskan relay lama dari tempatnya dengan hati-hati untuk menghindari kerusakan pada kabel atau komponen lainnya.
  3. Pindahkan terminal positif dari baterai dan hubungkan dengan terminal 30 pada relay yang baru. Pastikan penghubungannya kuat dan aman.
  4. Sambungkan terminal 87 pada relay dengan beban utama, yaitu lampu mobil, menggunakan kabel yang sesuai. Pastikan sambungan ini juga terpasang dengan baik dan aman.
  5. Sambungkan terminal 86 pada relay dengan ground atau terminal negatif dari sistem listrik mobil. Ini penting untuk menjaga koneksi listrik yang baik.
  6. Terakhir, pasangkan terminal 85 pada switch lampu yang akan digunakan untuk mengaktifkan relay. Ini akan menjadi saklar yang mengontrol kapan lampu mobil akan menyala.

Baca Juga :

Penutup

Dalam rangkuman artikel bengkeltv.id, relay lampu mobil merupakan komponen esensial yang bertugas sebagai perantara dalam sistem kelistrikan mobil, khususnya pada sistem penerangan.

Pengertian relay sendiri merujuk pada sebuah sakelar elektronik yang dapat mengalirkan arus listrik dari sumber daya ke komponen tertentu.

Dalam konteks lampu mobil, relay memastikan bahwa lampu berfungsi dengan optimal, memberikan keamanan saat berkendara di malam hari atau dalam kondisi dengan visibilitas rendah.

Dengan memahami fungsi dan pentingnya relay, kita dapat memastikan kinerja lampu mobil selalu dalam kondisi terbaik. Sebuah pengetahuan sederhana, namun fundamental, bagi setiap pemilik kendaraan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *