Pengertian Photo Transistor

Pengertian Photo Transistor dan Bagaimana Cara Kerjanya?

Posted on

Bengkeltv.idPengertian Photo Transistor dan Bagaimana Cara Kerjanya?. Photo transistor adalah salah satu komponen elektronik yang memiliki kemampuan untuk mendeteksi cahaya dan mengubahnya menjadi arus listrik. Secara sederhana, photo transistor merupakan varian dari transistor yang dioptimalkan untuk merespons cahaya, sehingga ketika cahaya mengenai area sensitifnya, arus listrik yang mengalir melalui kolektor dan emitor meningkat. Kemampuan ini membuat photo transistor sangat berguna dalam berbagai aplikasi yang memerlukan pendeteksian cahaya atau perubahan intensitas cahaya.

Komponen ini bekerja mirip dengan transistor biasa, yaitu memiliki tiga terminal utama—basis, kolektor, dan emitor. Namun, dalam photo transistor, basisnya dikendalikan oleh cahaya alih-alih arus listrik, yang memungkinkan komponen ini untuk bekerja tanpa perlu masukan dari sumber arus basis. Ketika cahaya mengenai area aktif dari photo transistor, ia menghasilkan pasangan elektron-hole yang meningkatkan konduktivitas antara kolektor dan emitor, yang pada akhirnya meningkatkan arus yang mengalir melaluinya. Dengan kata lain, semakin besar intensitas cahaya yang diterima, semakin besar pula arus yang dihasilkan.

Pada artikel ini, kita akan membahas lebih lanjut tentang pengertian photo transistor, cara kerja, serta berbagai fungsi dan aplikasinya dalam berbagai perangkat elektronik. Dengan memahami karakteristik dan kegunaannya, Kalian akan mengetahui mengapa photo transistor menjadi salah satu komponen penting dalam teknologi modern yang berkaitan dengan pendeteksian cahaya.

Pengertian Photo Transistor

Dalam dunia elektronika, photo transistor adalah salah satu komponen yang sangat penting. Photo transistor merupakan jenis transistor yang mampu mengubah energi cahaya menjadi energi listrik.

Komponen ini memiliki penguatan internal atau gain, yang memungkinkannya memiliki sensitivitas yang lebih baik terhadap cahaya. Dengan adanya penguatan internal ini, photo transistor dapat mendeteksi intensitas cahaya dengan lebih efektif.

Baca juga:  Pengertian ADC (Analog to Digital Converter): Fungsi dan Jenisnya

Photo transistor sering dibandingkan dengan fotodioda atau fotoresistor, yang juga mampu mendeteksi cahaya. Namun, photo transistor memiliki keunggulan dalam menghasilkan arus pada area basis dan dapat memperkuat arus hingga ratusan hingga ribuan kali lipat. Penting untuk dicatat bahwa photo transistor termasuk dalam kategori transduser.

Transduser adalah perangkat yang dapat mengubah suatu bentuk energi menjadi bentuk energi lainnya. Bentuk energi tersebut dapat berupa energi mekanik, listrik, elektromagnetik, kimia, cahaya, bunyi (akustik), maupun panas. Secara umum, semua perangkat atau alat yang dapat melakukan konversi energi ke bentuk energi lain disebut sebagai transduser.

Photo transistor biasanya dikemas dalam bentuk yang transparan dan ditempatkan di lokasi yang dapat menerima cahaya, sehingga memungkinkan komponen ini berfungsi dengan maksimal dalam mendeteksi dan merespons sumber cahaya.

Bentuk dan Simbol Photo Transistor

Pada umumnya, photo transistor dikemas dalam bentuk transparan pada area yang berfungsi menerima cahaya.

Pengertian Photo Transistor

Karakteristik Photo Transistor

Pengertian Photo Transistor

Karakteristik yang umum digunakan dalam perancangan photo transistor adalah sebagai berikut:

  • Saat menerima cahaya, photo transistor berfungsi sebagai resistansi dalam rangkaian.
  • Mampu mendeteksi intensitas cahaya yang redup atau lemah.
  • Semakin tinggi intensitas cahaya yang diterima, semakin besar resistansi yang dihasilkan.
  • Membutuhkan sumber tegangan yang rendah.
  • Menghantarkan arus ketika cahaya mengenainya.
  • Penerimaan cahaya dilakukan pada bagian basis.
  • Jika tidak menerima cahaya, tidak akan menghantarkan arus.

Pada gambar di atas, sumbu X mewakili VCE-, yang menunjukkan tegangan yang diterapkan antara kolektor dan emitor. Sementara itu, sumbu Y mewakili IC, yang menunjukkan arus kolektor yang mengalir dalam mA pada rangkaian.

Pada kurva di bawah ini, terlihat bahwa arus meningkat sesuai dengan intensitas radiasi di daerah basis. Sumbu X menunjukkan tingkat pencahayaan, sedangkan arus basis diplot pada sumbu Y.

Baca juga:  √ Pengertian Kabel Aux: Fungsi, Beserta Kelebihan dan Kekurangan

Pengertian Photo Transistor

Pengertian Photo Transistor

Struktur Photo Transistor

Pengertian Photo Transistor

Photo transistor dirancang khusus untuk aplikasi deteksi cahaya, sehingga memiliki area basis dan kolektor yang lebih besar dibandingkan transistor biasa.

Pada awalnya, photo transistor terbuat dari bahan semikonduktor seperti silikon dan germanium, yang membentuk struktur homo-junction. Namun, seiring perkembangan teknologi, kini photo transistor lebih sering menggunakan bahan semikonduktor seperti galium arsenida, yang termasuk dalam kelompok semikonduktor III-V.

Penggunaan galium arsenida ini memungkinkan terbentuknya struktur hetero-junction, yang memberikan efisiensi konversi lebih tinggi. Hetero-junction, atau heterostruktur, mengacu pada struktur yang menggunakan bahan berbeda di kedua sisi persimpangan PN.

Secara umum, photo transistor dikemas dalam bentuk transparan di area yang menerima cahaya.

Cara Kerja Photo Transistor

Cara kerja photo transistor berbeda dengan transistor biasa. Pada photo transistor, arus pada basis dikendalikan oleh jumlah cahaya atau inframerah yang diterima.

Secara fisik, photo transistor umumnya memiliki dua terminal, yaitu emitor dan kolektor. Terminal basisnya berbentuk seperti lensa dan berfungsi sebagai sensor untuk mendeteksi cahaya.

Proses kerjanya adalah ketika terminal basis menerima cahaya, arus akan mengalir melalui kedua terminal tersebut. Semakin tinggi intensitas cahaya yang diterima, semakin besar arus yang mengalir dari kolektor ke emitor.

Photo transistor memiliki karakteristik yang hampir sama dengan transistor biasa. Kondisi cut-off terjadi ketika tidak ada arus yang mengalir dari basis ke emitor, sementara kondisi saturasi terjadi saat ada arus yang mengalir dari basis ke emitor.

Dengan kata lain, kondisi cut-off terjadi ketika tidak ada cahaya inframerah yang diterima, sedangkan kondisi saturasi terjadi ketika inframerah diterima.

Photo transistor umumnya dikemas dalam bentuk transparan pada area yang menerima cahaya.

Baca juga:  Pengertian Sensor Proximity: Fungsi, Jenis dan Cara Kerjanya

Kelebihan dan Kelemahan Phototransistor

Sudah memahami Fungsi Phototransistor dan Pengertiannya? Berikutnya phototransistor memiliki kelebihan dan kelemahan :

Kelebihan Phototransistor

  • Phototransistor menghasilkan arus yang lebih tinggi dibandingkan dengan photodiode.
  • Phototransistor relatif lebih murah, sederhana, dan kecil sehingga mudah untuk diintegrasikan ke berbagai rangkaian elektronika.
  • Phototransistor memiliki respon yang cepat dan mampu menghasilkan output yang hampir instan.
  • Phototransistor dapat menghasilkan tegangan, sedangkan photoresistor tidak bisa.

Kelemahan Phototransistor

  • Phototransistor yang terbuat dari silikon tidak dapat menangani tegangan yang melebihi 1000 volt.
  • Phototransistor sangat rentan terhadap lonjakan listrik yang mendadak (electric surge).
  • Phototransistor tidak memungkinkan elektron bergerak sebebas perangkat lainnya, seperti tabung elektron.

Penutup

Sebagai salah satu komponen penting dalam dunia elektronika, pengertian photo transistor tidak hanya terbatas pada kemampuannya mengubah cahaya menjadi arus listrik, tetapi juga perannya dalam berbagai aplikasi yang memerlukan deteksi cahaya dengan sensitivitas tinggi. Keunggulan photo transistor dalam memperkuat arus membuatnya sangat ideal untuk digunakan dalam sensor cahaya, remote control, dan berbagai perangkat otomatisasi lainnya.

Dengan memahami pengertian photo transistor, cara kerjanya, serta aplikasinya, kita dapat lebih mengapresiasi fungsinya dalam teknologi modern. Semoga artikel dari bengkeltv.id ini memberikan gambaran yang jelas dan bermanfaat dalam memahami bagaimana photo transistor bekerja dan mengapa komponen ini begitu penting dalam berbagai aspek kehidupan sehari-hari yang melibatkan elektronika.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *