Pengertian Neraca Analitik

√ Pengertian Neraca Analitik: Fungsi, Prinsip Kerja, Cara Kalibrasi

Posted on

Bengkeltv.id – √ Pengertian Neraca Analitik: Fungsi, Prinsip Kerja, Cara Kalibrasi. Pernahkah kalian mendengar tentang neraca analitik sebelumnya? Jika belum, itu sangat wajar, karena neraca analitik bukanlah sesuatu yang biasa ditemui di tempat umum. Neraca analitik adalah sebuah perangkat yang digunakan untuk mengukur massa zat, termasuk zat padat, cair, serbuk, bahkan zat granular berukuran sangat kecil.

Bagi sebagian orang yang bukan berkecimpung dalam dunia ilmu pengetahuan atau laboratorium, mungkin istilah “neraca analitik” terdengar asing. Namun, para ahli laboratorium, mahasiswa farmasi, dan mereka yang berkecimpung dalam ilmu pengetahuan pasti akrab dengan neraca analitik ini, karena perangkat ini sangat penting untuk mengukur massa benda yang berukuran sangat kecil.

Jika kalian sedang mencari informasi tentang neraca analitik, kalian berada di tempat yang tepat. Dalam artikel ini, ilmuelektro.id akan menjelaskan pengertian neraca analitik, fungsi neraca analitik, prinsip kerjanya, berbagai jenis neraca analitik, kelebihan dan kekurangannya, serta cara penggunaannya.

Pengertian Neraca Analitik

Timbangan ini juga dikenal dengan sejumlah nama seperti neraca analitik, timbangan gram halus, atau timbangan laboratorium, dan termasuk dalam kategori peralatan laboratorium umum. Beberapa alat lain yang termasuk dalam kategori ini meliputi moisture analyzer, mikropipet, dan laminar air flow. Dibandingkan dengan timbangan biasa, neraca analitik memiliki fungsi khusus untuk menimbang benda dengan berat yang sangat ringan.

Peralatan ini umumnya digunakan di dalam laboratorium sebagai alat pengukur dalam kegiatan penelitian dan memiliki kemampuan untuk mengukur massa zat dalam jumlah kecil, bahkan hingga dalam satuan sub miligram. Bahkan beberapa model neraca analitik yang tersedia di pasaran memiliki tingkat akurasi hingga 0,0003 gram. Dengan kata lain, neraca analitik adalah perangkat laboratorium yang dirancang khusus untuk mengukur massa zat dalam jumlah yang sangat kecil, bahkan hingga dalam hitungan satuan sub miligram.

Fungsi Neraca Analitik

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, fungsi utama dari neraca analitik adalah untuk mengukur massa suatu zat, baik itu berwujud padat atau cair. Banyak peneliti mengkalianlkan neraca analitik karena tingkat ketelitiannya yang sangat tinggi, bahkan mampu mencapai ketelitian hingga 0,0001 gram.

Beberapa model neraca analitik bahkan memiliki kemampuan yang lebih lengkap daripada sekadar mengukur massa zat. Mereka mampu melakukan perhitungan persentase massa suatu zat terhadap massa zat lainnya.

Bagian-Bagian Neraca Analitik

Selain memahami pengertian neraca analitik, penting juga untuk mengenal komponen-komponen utama yang ada pada neraca ini. Dengan memahami bagian-bagian tersebut, kalian dapat memahami fungsinya dengan lebih baik dan menggunakan neraca analitik secara benar. Setidaknya, terdapat enam komponen penting yang ada pada neraca analitik, yaitu:

1. Balance Plate

Tiap neraca analitik memiliki piringan timbangan atau balance plate. Bagian neraca ini memegang peranan penting karena berfungsi sebagai tempat penempatan zat atau benda yang akan diukur dengan neraca tersebut. Pada neraca analitik berbasis digital, piringan timbangan ini biasanya terletak di tengah perangkat.

Setelah selesai menggunakan neraca analitik, pastikan untuk membersihkan piringan timbangan dengan cermat. kalian dapat menggunakan kuas atau tisu untuk membersihkannya hingga tidak ada sisa zat atau benda yang sebelumnya diukur yang tersisa.

2. Weight

Berikutnya, terdapat bobot atau anak timbangan. Komponen ini memiliki peran yang sangat krusial karena digunakan untuk proses kalibrasi neraca analitik. Proses kalibrasi ini sangat penting guna memastikan bahwa hasil pengukuran selalu akurat dan tepat.

Baca juga:  Pengertian Multitester: Bagian, Fungsi dan Cara Kerjanya

3. Waterpass

Selanjutnya, terdapat waterpass, komponen pada neraca analitik yang berfungsi untuk memeriksa apakah isi piringan timbangan telah mencapai stabilitas atau masih bergerak. Selain itu, komponen ini juga berguna untuk menyesuaikan ulang posisi piringan timbangan.

4. Power Button

Komponen selanjutnya pada neraca analitik adalah tombol daya atau power button yang berperan sebagai saklar untuk menghidupkan dan mematikan perangkat ini. Seperti halnya saklar pada lampu, tombol daya ini digunakan untuk mengaktifkan atau mematikan neraca analitik.

Namun, perlu diingat bahwa setelah dihidupkan, neraca analitik tidak dapat langsung digunakan. Setidaknya, kalian harus menunggu selama 10-15 menit sebelum mulai menggunakannya. Ini dilakukan agar hasil pengukuran massa zat atau benda menjadi lebih akurat.

5. Tombol Re-zero atau Tare

Selanjutnya, terdapat tombol re-zero atau tare yang berperan dalam mengatur keseimbangan neraca analitik agar kembali ke posisi 0 atau netral. Disarankan untuk tidak menggunakannya terlalu sering agar neraca analitik tetap mampu memberikan pengukuran yang akurat.

6. Tombol Mode

Terakhir, ada tombol mode yang dapat kalian manfaatkan untuk mengatur sistem konversi yang diterapkan saat melakukan pengukuran massa zat atau benda. Dengan tombol ini, kalian memiliki kebebasan untuk memilih sistem konversi yang paling sesuai dengan kebutuhan kalian.

Neraca analitik terdiri dari beberapa komponen seperti yang telah dijelaskan sebelumnya. Komponen-komponen tersebut meliputi balance plate, weight, waterpass, tombol daya, tare, dan tombol mode.

Prinsip Kerja Neraca Analitik

Sekarang, mari kita mendalam ke prinsip kerja dari neraca analitik. Prinsip kerja ini merupakan serangkaian proses yang kompleks, yang dimulai dari meletakkan benda yang akan diukur pada piringan atau balance pan. Pada tahap ini, massa benda tersebut didistribusikan dengan merata di atas luas piringan timbangan.

Selanjutnya, gaya beban yang dihasilkan oleh massa benda tersebut ditransfer ke sel beban pada neraca. Akibat dari penambahan massa benda, sel beban melengkung ke bawah, merespon perubahan beban yang diterimanya.

Tidak hanya itu, gaya pembebanan ini juga menyebabkan deformasi pada bagian pengukur regangan, yang terdiri dari trek logam atau alur logam yang terhubung ke papan sirkuit. Ketika trek logam ini diberi tegangan, papan sirkuit akan mengalami perubahan dimensi sebagai hasilnya.

Selanjutnya, strain gauge atau sensor regangan ini mengubah deformasi tersebut menjadi sinyal listrik. Sel beban yang melengkung juga menghasilkan perubahan dalam muatan listrik, yang pada gilirannya mengubah resistansi listrik. Seluruh proses ini menciptakan sinyal listrik selama proses penimbangan.

Sinyal listrik yang dihasilkan ini kemudian ditransmisikan melalui transduser dan melalui microchip yang ada di dalam neraca. Microchip ini berperan sebagai penerjemah data dari skala, dan akhirnya, angka yang mewakili massa objek yang diukur ditampilkan pada panel tampilan skala. Inilah prinsip fungsional dari neraca analitik digital yang memastikan hasil pengukuran yang akurat dan kalianl.

Faktor Yang Mempengaruhi Neraca Analitik

Akurasi dan presisi neraca analitik merupakan aspek penting yang perlu dipantau dan diperiksa secara berkala. Terdapat sejumlah faktor yang memengaruhi perilaku neraca analitik:

  1. Percepatan Gravitasi: Perbedaan percepatan gravitasi di berbagai lokasi di seluruh dunia dapat memerlukan penyesuaian pada skala kalibrasi. Neraca analitik harus dikalibrasi ulang jika digunakan di lokasi yang memiliki percepatan gravitasi yang berbeda.
  2. Suhu: Timbangan memerlukan waktu untuk beradaptasi dengan perubahan suhu di lingkungan laboratorium. Suhu yang berubah juga dapat memengaruhi hasil pengukuran. Oleh karena itu, penting untuk menjaga agar neraca dan benda yang diukur berada pada suhu yang sama selama pengukuran.
  3. Kelembaban: Benda atau materi yang menyerap kelembapan dari udara dapat tampak lebih berat. Hal ini terutama penting ketika benda baru dikeluarkan dari desikator. Bahan lain mungkin menguap atau mengalami sublimasi selama pengukuran, yang juga memengaruhi hasil akhir.
  4. Arus Udara: Gerakan udara di atas Balance Pan di laboratorium dapat menyebabkan fluktuasi dalam pengukuran. Menggunakan pelindung angin dapat mengurangi efek ini, tetapi diperlukan waktu agar udara dalam pelindung angin menjadi stabil setelah pintu ditutup. Perubahan suhu udara di dalam pelindung angin juga dapat mempengaruhi pergerakan udara, yang kemungkinan dipicu oleh perubahan suhu massa atau sentuhan tangan.
  5. Listrik Statis: Elemen ini sering menjadi penyebab utama ketidakstabilan pengukuran pada neraca analitik. Jika massa yang kalian ukur bergerak naik atau turun secara tidak stabil, kemungkinan besar ada masalah dengan listrik statis. Medan listrik statis dapat mengganggu keseimbangan medan elektromagnetik yang diperlukan untuk pengukuran yang tepat.
Baca juga:  Alat Ukur Panjang Baku : Pengertian dan Contohnya

Jenis Neraca Analitik Berdasarkan Cara Penggunaan

Terdapat dua jenis Neraca Analitik berdasarkan cara penggunaannya, yaitu neraca analitik dalam dua jenis, yaitu analog dan digital. Berikut adalah penjelasannya:

1. Neraca Analitik Analog

Neraca analitik jenis ini memiliki proses pengoperasian yang masih manual, yaitu dengan menggeser-geser slider, yang juga sering disebut sebagai anting. kalian harus menggeser lengan-lengan slider ini untuk mencapai keseimbangan dan menentukan massa suatu zat. Untuk melakukan analisis zat, kalian perlu menggeser tiga lengan slider berbeda, yaitu ratusan, puluhan, dan satuan, hingga neraca mencapai keseimbangan. Hanya setelah itu kalian dapat melihat berat dari zat yang diukur.

2. Neraca Analitik Digital

Seperti namanya, neraca analitik digital berbeda dengan versi analog dalam hal proses pengoperasiannya. Jenis neraca ini menyediakan kemudahan dalam penggunaan, karena kalian hanya perlu meletakkan zat yang ingin diukur di atas wadah yang telah disediakan, yaitu balance pan, untuk mengetahui massa dengan akurat. Neraca analitik digital sering digunakan oleh para laboran dan peneliti karena memungkinkan pengukuran yang cepat dan praktis.

Jenis Neraca Analitik Berdasarkan Proses Kalibrasi

Selain berdasarkan cara penggunaannya, jenis neraca analitik juga dapat diklasifikasikan berdasarkan proses kalibrasinya. Kalibrasi adalah langkah penting dalam mengatur ulang alat ke stkalianr nilai dan presisi, terutama ketika akurasi neraca analitik mulai menurun akibat pemakaian berkelanjutan. Terdapat dua jenis neraca analitik berdasarkan proses kalibrasi, yaitu sebagai berikut:

1. Kalibrasi Eksternal

Pada jenis neraca ini, diperlukan komponen tambahan berupa bandul kalibrasi untuk menjalankan proses kalibrasi. Proses kalibrasi ini tidak bisa dilakukan oleh siapa saja, melainkan memerlukan keahlian khusus dalam kalibrasi timbangan analitik.

2. Kalibrasi Internal

Sebaliknya, pada jenis ini, proses kalibrasi dapat dilakukan tanpa perlu tambahan komponen. kalian dapat mengatur ulang timbangan sendiri sesuai petunjuk yang tercantum dalam buku panduan jika menggunakan neraca analitik dengan kalibrasi internal.

Baca juga:  √ Pengertian Hidrometer: Fungsi, Bagian, Satuan, Cara Menggunakan

Cara Menggunakan Neraca Analitik

Langkah awal dalam penggunaan neraca adalah menyiapkan perangkat untuk menimbang sampel dengan meratakan dan menetapkan nilai nol. Pastikan gelembung leveling berada di tengah lantai ruang neraca atau sesuaikan sekrup leveling di bagian bawahnya. Setelah itu, tutup pintu ruang dan tekan sebentar bar kontrol hingga serangkaian angka nol muncul.

Ketika menimbang benda padat, kalian dapat meletakkannya langsung di atas neraca dengan membuka pintu ruang, dan hasil pengukuran akan muncul setelah pintu ditutup.

Namun, untuk menimbang cairan, bubuk, atau zat granular, kalian perlu menggunakan wadah yang sesuai. Langkah pertama adalah menempatkan wadah di atas Balance Pan dan mengatur posisi neraca. Kemudian, dengan hati-hati tambahkan sampel (entah dengan cara langsung atau dengan melepas wadah) tanpa menyentuh bilah kontrol. Tutup pintu dan periksa hasil pengukuran.

Jika terjadi tumpahan bahan kimia di neraca, pastikan untuk membersihkannya secara menyeluruh. Setelah menyelesaikan proses penimbangan untuk hari itu, matikan neraca dengan mengangkat perlahan bilah kontrol.

Cara Kalibrasi Neraca Analitik

Berikut adalah langkah-langkah dasar dalam menggunakan neraca analitik. Sebelum penggunaan, disarankan untuk memeriksa kalibrasi dengan menggunakan timbangan kontrol.

  1. Periksa keseimbangan dengan indikator level. Jika gelembung tidak berada di tengah, sesuaikan posisi kaki timbangan dengan memutarnya hingga gelembung berada di tengah lingkaran dalam.
  2. Pastikan timbangan dalam keadaan hidup dan pintu tertutup. Tekan tombol “Tare” dan tunggu 5-10 detik hingga simbol “*” atau serupa muncul di sudut kiri atas atau kanan layar dan nilai massa menunjukkan 0,0000 g.
  3. Buka pintu timbangan dan letakkan wadah yang akan digunakan di tengah Balance Pan, idealnya dengan menggunakan pinset atau alat serupa.
  4. Tutup pintu timbangan dan tunggu hingga tampilan digital stabil menunjukkan simbol “*”.
  5. Jika kalian tidak ingin memasukkan massa wadah dalam pengukuran, tekan “TARE” untuk mengatur ulang massa ke nol.
  6. Angkat wadah dari timbangan dan tambahkan zat yang akan ditimbang. Hindari menuangkan zat langsung ke dalam Balance Pan, karena ini dapat mengkontaminasi timbangan.
  7. Tempatkan kembali wadah pada timbangan dan tunggu 5-10 detik (proses ini bisa memakan waktu hingga satu menit) hingga nilai massa yang diukur stabil.
  8. Jika pembacaan massa tidak stabil, hal ini bisa disebabkan oleh masalah seperti listrik statis atau faktor lainnya.

Baca Juga :

Penutup

Dengan demikian, pengertian neraca analitik menjadi sangat penting dalam dunia akuntansi. Neraca analitik memungkinkan perusahaan untuk melacak dengan cermat aset dan kewajiban mereka, serta memahami bagaimana posisi keuangan mereka berkembang dari waktu ke waktu.

Dengan informasi yang tepat dari neraca analitik, perusahaan dapat membuat keputusan keuangan yang lebih bijak dan merencanakan langkah-langkah strategis yang lebih baik.

Demikianlah artikel bengkeltv.id yang membahas tentang √ Pengertian Neraca Analitik: Fungsi, Prinsip Kerja, Cara Kalibrasi. Semoga artikel kami dapat bermanfaat dan terimakasih telah membaca artikel kami.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *