Bengkeltv.id – Pengertian Microphone : Fungsi dan Cara Kerjanya. Microphone, atau sering disingkat sebagai mic, adalah salah satu perangkat elektronik yang sering kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari. Alat ini berperan penting dalam berbagai aktivitas, mulai dari rekaman suara untuk musik dan film, komunikasi melalui telepon dan video call, hingga penggunaan dalam pertunjukan langsung dan presentasi. Pengertian microphone secara umum adalah alat yang berfungsi untuk mengubah gelombang suara menjadi sinyal listrik, memungkinkan suara tersebut dapat diproses, disimpan, atau diperkuat.
Pada dasarnya, microphone berfungsi sebagai transduser yang mengubah energi suara, yang merupakan getaran dari gelombang udara, menjadi energi listrik. Proses ini memungkinkan kita untuk menangkap suara dan mengolahnya untuk berbagai keperluan, seperti penyiaran radio, rekaman studio, atau dalam sistem audio publik. Dalam perkembangannya, teknologi microphone telah mengalami banyak inovasi, menghasilkan berbagai jenis dan model yang dirancang untuk memenuhi kebutuhan spesifik pengguna.
Dalam artikel ini, kita akan membahas lebih dalam mengenai pengertian microphone, cara kerjanya, serta berbagai jenis microphone yang ada di pasaran. Kita juga akan mengupas perbedaan antara microphone dinamis dan kondensor, serta tips dalam memilih microphone yang sesuai dengan kebutuhan Kalian. Dengan pemahaman yang lebih baik tentang microphone, diharapkan Kalian dapat memanfaatkan alat ini secara optimal dalam berbagai aktivitas sehari-hari.
Pengertian Microphone/Mikrofon
Mikrofon, yang dalam bahasa Indonesia juga dikenal sebagai mikrofon, merupakan alat atau komponen elektronik yang berfungsi untuk mengubah energi akustik (gelombang suara) menjadi energi listrik (sinyal audio).
Mikrofon tergolong dalam kategori transduser, yaitu alat yang mengubah satu bentuk energi menjadi bentuk energi yang lain.
Setiap jenis mikrofon memiliki mekanisme konversi energi yang berbeda, tetapi semua mikrofon memiliki kesamaan pada komponen utama yang disebut diafragma (diaphragm).
Sejarah Microphone/Mikrofon
Sejarah awal penemuan mikrofon dimulai dengan kontribusi dari Sir Charles Wheatstone. Karya pertamanya di bidang ini dinamakan “mikrofon” dan menjadi inspirasi bagi penelitian lanjutan untuk mengembangkan teknologi baru.
Pada waktu itu, mikrofon masih berada dalam bentuk yang sangat primitif dan belum dapat digunakan secara praktis. Namun, pada tahun 1827, seorang ilmuwan dari Amerika Serikat berhasil menciptakan mikrofon yang dapat berfungsi sebagai pengirim suara melalui telepon.
Penemuan ini memberikan dampak yang signifikan dalam dunia elektronik dan komunikasi. Pada tahun 1876, Thomas Alva Edison berhasil menciptakan mikrofon praktis pertama yang dapat beroperasi secara mandiri.
Studi dan penelitian terus dilakukan untuk menghasilkan mikrofon listrik dengan sensitivitas tinggi. Produksi mikrofon ini kemudian dilakukan secara massal setiap tahun dengan harga yang terjangkau, sehingga memungkinkan banyak orang untuk menikmati perangkat penguat suara dengan mudah.
Simbol Microphone/Mikrofon dalam Rangkaian Elektronika
Simbol untuk mikrofon dalam rangkaian elektronika biasanya digambarkan dengan bentuk yang sederhana. Berikut adalah deskripsi umum tentang simbol mikrofon dan cara penggambaran yang umum digunakan:
Mengenal Bagian – bagian Mikrofon
Mikrofon adalah perangkat elektronik yang digunakan untuk merekam suara atau mentransmisikannya dalam bentuk sinyal listrik. Mikrofon terdiri dari beberapa komponen penting yang bekerja sama untuk mengubah gelombang suara menjadi sinyal listrik yang dapat diproses lebih lanjut. Berikut adalah penjelasan mengenai komponen utama yang terdapat pada mikrofon:
- Diafragma:
Diafragma adalah komponen paling vital dalam mikrofon. Biasanya terbuat dari membran plastik yang sangat tipis dan fleksibel. Ketika gelombang suara mencapai mikrofon, diafragma akan bergetar sesuai dengan getaran suara yang diterimanya. Pergerakan diafragma ini menjadi dasar untuk mengubah gelombang suara menjadi sinyal listrik. - Koil (Voice-Coil):
Koil atau voice-coil adalah kumpulan kawat yang terletak di bagian belakang diafragma. Koil ini terhubung dengan diafragma sehingga ikut bergerak saat diafragma bergetar. Gerakan koil sangat penting karena akan mempengaruhi pembentukan sinyal listrik pada mikrofon. - Magnet:
Magnet permanen kecil ditempatkan di sekitar koil. Ketika koil bergerak akibat getaran diafragma, medan magnet yang dihasilkan oleh magnet akan berubah seiring dengan gerakan koil. Perubahan medan magnet ini penting dalam menghasilkan sinyal listrik pada mikrofon. - Spoel:
Spoel atau kumparan adalah komponen yang terhubung dengan koil. Ketika koil bergerak di dalam medan magnet, perubahan medan magnet ini akan menginduksi arus listrik pada kumparan. Spoel memainkan peran penting dalam mengubah gerakan mekanis menjadi sinyal listrik yang dapat diproses lebih lanjut. - Konus:
Konus adalah komponen yang ditemukan pada mikrofon jenis dinamis. Konus terhubung dengan diafragma dan berfungsi sebagai penguat mekanis. Ketika gelombang suara mempengaruhi diafragma, konus akan bergerak sesuai dengan getaran dan membantu mengubah gerakan mekanis menjadi sinyal listrik. - Chasis:
Chasis adalah kerangka atau rangka mekanis yang mendukung dan melindungi komponen-komponen mikrofon. Chasis juga berfungsi sebagai penghalang untuk mengurangi gangguan suara eksternal yang tidak diinginkan.
Komponen-komponen ini bekerja secara bersama-sama dalam mikrofon untuk mengubah gelombang suara menjadi sinyal listrik yang dapat direkam, ditransmisikan, atau diolah oleh perangkat lain. Setiap jenis mikrofon mungkin memiliki konfigurasi dan komponen tambahan yang berbeda, tergantung pada prinsip kerja dan tujuan penggunaannya.
Fungsi Microphone/Mikrofon
Sebagai perangkat yang mengubah energi akustik menjadi energi elektronik, mikrofon berfungsi untuk memperkuat suara yang lemah.
Fungsi ini dapat dicapai dengan menggunakan amplifier, sehingga suara dengan intensitas rendah dapat ditingkatkan menjadi lebih keras. Apapun jenis mikrofon yang digunakan, suara hanya dapat dipancarkan melalui diafragma.
Dalam industri seperti penyiaran dan telekomunikasi, mikrofon memegang peranan penting untuk memastikan kelancaran komunikasi.
Pemilihan mikrofon yang tepat sesuai kebutuhan sangat penting agar pengguna dapat memaksimalkan manfaatnya. Meskipun mekanisme kerja setiap jenis mikrofon hampir serupa, kualitas suara yang dihasilkan tetap bervariasi.
Cara Kerja Microphone/Mikrofon
Mikrofon adalah perangkat yang umum digunakan untuk merekam suara atau mentransmisikannya secara elektronik. Mikrofon memiliki mekanisme yang menarik untuk mengubah gelombang suara menjadi sinyal listrik yang dapat diproses lebih lanjut. Berikut adalah penjelasan lebih rinci mengenai cara kerja mikrofon:
Ketika kita berbicara, suara yang dihasilkan membentuk gelombang suara yang kemudian bergerak menuju mikrofon.
Di dalam mikrofon, gelombang suara ini akan mengenai sebuah diafragma, yang terbuat dari membran plastik sangat tipis. Ketika gelombang suara mengenai diafragma, diafragma akan bergetar mengikuti pola gelombang suara yang diterimanya.
Di belakang diafragma terdapat sebuah koil atau kumpulan kawat yang disebut Voice-Coil. Saat diafragma bergetar, Voice-Coil juga ikut bergerak sesuai dengan getaran diafragma.
Sekeliling Voice-Coil terdapat magnet kecil permanen. Ketika Voice-Coil bergetar, medan magnet akan tercipta seiring dengan gerakan Voice-Coil tersebut.
Pergerakan Voice-Coil dalam medan magnet ini akan menghasilkan arus listrik atau sinyal listrik. Intensitas dan pola sinyal listrik yang dihasilkan mencerminkan karakteristik suara yang ditangkap oleh mikrofon.
Sinyal listrik yang dihasilkan oleh mikrofon kemudian dapat diteruskan ke berbagai perangkat, seperti amplifier atau alat perekam suara. Amplifier berfungsi untuk memperkuat sinyal listrik ini agar dapat diolah lebih lanjut atau diperkuat sebelum ditransmisikan atau direkam.
Dengan cara kerja ini, mikrofon memungkinkan suara yang dihasilkan dapat direkam atau ditransmisikan melalui sinyal listrik. Mikrofon digunakan dalam berbagai aplikasi, mulai dari pertunjukan di atas panggung, rekaman audio, percakapan telepon, hingga penggunaan sehari-hari seperti pada telepon genggam atau komputer.
Jenis-Jenis Microphone
Sudah paham Pengertian Microphone (Mikrofon)? Nah selanjutnya ada beberapa jenis microphone sejak pertama kali ditemukan, adapun disetiap jenis tersebut memiliki fungsi, kelebihan dan kekurangan masing-masing.
1. Cairan Mikrofon
Alexander Graham Bell dan Thomas Watson berhasil menemukan teknologi cairan mikrofon yang menjadi dasar perkembangan mikrofon.
Mikrofon ini menggunakan cairan logam sebagai komponennya. Cairan tersebut dicampur dengan air dan asam sulfat.
Meskipun masih dalam tahap percobaan, mikrofon cairan digunakan dengan cara memasukkan jarum ke dalam cairan untuk menarik gelombang diafragma.
Meskipun suara yang dihasilkan sangat rendah, getaran ini dapat menghasilkan suara.
2. Karbon Mikrofon
Mikrofon ini menggunakan karbon sebagai bahan utamanya. Di dalamnya terdapat silinder logam di ujungnya.
Prinsip kerja mikrofon ini berdasarkan resistansi variabel dengan menghubungkan diafragma dengan butiran karbon di dalam mikrofon.
Secara keseluruhan, mikrofon karbon terdiri dari butiran karbon halus yang terletak di antara dua pelat.
Pelat pertama berfungsi sebagai elektroda statis, sementara pelat kedua berperan sebagai diafragma. Interaksi antara kedua pelat ini menghasilkan suara yang lebih keras.
3. Mikrofon Reluktansi Variabel
Jenis mikrofon ini terbuat dari bahan magnetik. Prinsip kerjanya mengikuti sistem diafragma magnetik, yaitu dengan mengikuti tekanan pada diafragma.
Ketika tekanan udara meningkat, celah udara dan reluktansi akan berkurang, menghasilkan suara yang lebih keras.
Dalam proses kerjanya, sinyal akan berubah dan dapat dikirimkan melalui mikrofon. Sinyal yang kuat akan menghasilkan suara yang lebih tinggi, sedangkan sinyal yang lemah dapat diperkuat menggunakan amplifier.
4. Mikrofon Kapasitor
Mikrofon kapasitor mirip dengan mikrofon reluktansi variabel. Mikrofon ini juga menggunakan bahan dasar logam yang digantung pada pelat logam statis sehingga terlihat seperti kapasitor. Goncangan pada pelat logam statis ini menghasilkan suara dari diafragma.
Mikrofon ini memerlukan tegangan DC konstan yang dihubungkan ke diafragma statis. Karena berdekatan dengan logam statis, tegangan yang dihasilkan dapat berubah-ubah.
Tekanan udara juga dapat mempengaruhi gelombang suara yang dihasilkan.
5. Mikrofon dengan Kumparan Bergerak
Mikrofon ini terbuat dari kumparan induksi yang digulung-gulung. Kumparan ini ditempatkan di dalam silinder non-magnetik dan terhubung ke diafragma. Selanjutnya, kumparan tersebut diletakkan di celah udara dalam magnet permanen.
Kawat penghubung listrik terbuat dari bahan non-logam dan terhubung ke diafragma. Hal ini memungkinkan diafragma untuk menangkap gelombang suara.
Gerakan maju-mundur kumparan di medan magnet menghasilkan sinyal listrik yang memunculkan suara.
6. Mikrofon Elektret
Mikrofon elektret adalah jenis mikrofon yang paling banyak digunakan. Hal ini disebabkan karena harganya yang murah dan bentuknya yang relatif sederhana.
Bentuk yang sederhana membuatnya mudah diakses dan praktis digunakan. Mikrofon ini sering digunakan pada komputer, ponsel, headset, dan perangkat handsfree.
Bahan utama mikrofon ini adalah lapisan teflon yang melekat pada logam statis. Terdapat muatan negatif tambahan yang dapat menciptakan medan listrik. Getaran suara dihasilkan oleh medan listrik ini yang dipengaruhi oleh tekanan udara di sekitarnya.
7. Mikrofon Pita
Mikrofon pita mengandung beberapa pita tipis di dalamnya, sesuai dengan namanya. Pita-pita tipis tersebut digunakan untuk merekatkan aluminium dan duraluminium yang dapat mengubah arus energi.
Salah satu ciri khas mikrofon ini adalah kemampuannya untuk mengambil suara dari dua arah sisi mikrofon.
RCA PB-31 adalah produk mikrofon pita pertama yang diproduksi pada tahun 1931. Mikrofon ini sering digunakan dalam dunia penyiaran karena mampu menghasilkan suara yang jernih.
8. Mikrofon Laser
Mikrofon laser menggunakan prinsip kerja yang berkaitan dengan laser. Mikrofon ini akan menangkap getaran yang berasal dari objek, seperti kaca jendela atau benda lainnya, dengan menggunakan laser. Sinyal dari laser tersebut kemudian diubah menjadi sinyal audio.
Ketika suara menabrak kaca jendela, misalnya, sinar laser akan sedikit beralih. Perubahan tersebut akan diterjemahkan menjadi suara menggunakan fotosel.
Pengembangan teknologi mikrofon laser terus dilakukan karena potensinya untuk mengkonversi sinyal dengan cepat.
9. Mikrofon Kristal
Kristal memiliki sifat yang mudah berubah bentuk. Perubahan tersebut akan menekan diafragma pada kristal sehingga kristal menghasilkan sinyal gelombang suara. G
elombang tersebut kemudian memukul bagian diafragma dan berubah menjadi suara.
Secara umum, mikrofon kristal menghasilkan suara yang jernih, meskipun level outputnya rendah. Mikrofon ini lebih umum digunakan oleh kalangan atas karena harganya yang relatif mahal.
Penutup
Secara keseluruhan, pengertian microphone mencakup perangkat yang krusial dalam dunia audio dan komunikasi. Dengan kemampuannya untuk mengubah gelombang suara menjadi sinyal listrik, mikrofon memainkan peran penting dalam merekam, mentransmisikan, dan memperkuat suara dalam berbagai aplikasi. Dari pertunjukan musik hingga percakapan sehari-hari, mikrofon memungkinkan kita untuk berinteraksi dan berbagi informasi dengan lebih efektif.
Dengan beragam jenis dan teknologi yang tersedia, pemahaman yang lebih dalam tentang microphone dan cara kerjanya dapat membantu kita dalam memilih perangkat yang sesuai dengan kebutuhan. Diharapkan artikel dari bengkeltv.id ini memberikan wawasan yang bermanfaat mengenai pengertian microphone, serta menambah pengetahuan Kalian tentang fungsi dan aplikasinya dalam kehidupan sehari-hari.