Pengertian Media Transmisi

√ Pengertian Media Transmisi: Jenis dan Contohnya Lengkap

Posted on

Bengkeltv.id – √ Pengertian Media Transmisi: Jenis dan Contohnya Lengkap. Informasi yang berkembang pesat di era modern tidak terlepas dari keberadaan saluran transmisi.

Saluran transmisi telah menjadi salah satu elemen kunci dalam kemajuan teknologi. Tanpa saluran transmisi, penyebaran informasi tidak dapat dilakukan dengan cepat dan meluas.

Karena itu, setiap perangkat elektronik yang digunakan untuk komunikasi memiliki jenis saluran transmisi yang berbeda-beda. Seperti yang dijelaskan dalam jurnal “Komunikasi Data dan Jaringan Komputer” oleh Ayu Nikki Asvikarani dan rekan-rekannya, informasi yang ditransmisikan dapat berupa sinyal listrik atau elektromagnetik.

Jadi, apa sebenarnya yang dimaksud dengan saluran transmisi? Penjelasannya dapat ditemukan dalam jurnal tentang Media Transmisi yang disusun oleh Politeknik Elektronika Negeri Surabaya.

Pengertian Media Transmisi

Media transmisi adalah saluran yang digunakan untuk mengirimkan data atau informasi dari satu lokasi ke lokasi lainnya.

Sebagai analogi, kita dapat menggambarkan hal ini seperti ketika kalian ingin mengirimkan paket kepada seseorang. Dalam hal ini, kalian memerlukan layanan pengantar, bukan begitu? Layanan pengantar tersebut dapat dianggap sebagai media atau jalur yang memungkinkan paket tersebut mencapai penerimanya dengan sukses.

Selain itu, perangkat seperti remote televisi dan telepon selular dapat beroperasi berkat adanya media tertentu. Biasanya, jenis media yang digunakan adalah gelombang.

Ada banyak contoh lain dari perangkat yang menggunakan jalur transmisi data yang dapat kalian temukan dalam artikel ini jika kalian membaca hingga akhir.

Jenis-jenis Media Transmisi Beserta Contohnya

 

Secara umum, Media Transmisi dapat dikelompokkan menjadi dua jenis utama, yaitu Media Terkabel atau Media Terpandu dan Media Nirkabel atau Media Tidak Terpandu.

Lalu, apa perbedaan antara keduanya? Berikut penjelasan mengenai jenis-jenis media transmisi ini yang dapat kalian pelajari.

1. Media Transmisi Berkabel

Media transmisi yang menggunakan kabel juga dikenal sebagai media yang terpandu. Dalam proses pengiriman data, informasi dikirim melalui saluran kabel yang telah terpasang.

Terdapat beberapa jenis kabel yang umumnya digunakan, seperti kabel koaksial, serat optik, dan kabel Twisted Pair.

Berikut adalah penjelasan singkat tentang berbagai contoh penggunaan media transmisi kabel ini.

a. Kabel Koaksial

Kabel koaksial memiliki dua konduktor yang terletak di bagian tengah dan luar. Bagian tengah ini dikenal sebagai inti tembaga (copper) dan dikelilingi oleh isolator. Sementara itu, bagian luar umumnya membungkus isolator tersebut.

Kabel koaksial dapat dibedakan menjadi dua jenis, yaitu kabel koaksial tipis (RG-58) dan kabel koaksial tebal (RG-8).

Kabel ini sering digunakan dalam konteks media transmisi jaringan komputer, terutama dalam jaringan yang menggunakan topologi bus.

b. Kabel Serat Optik

Kabel serat optik, atau sering disebut sebagai fiber optik, adalah contoh dari media transmisi yang terbuat dari bahan plastik atau kaca. Fungsinya adalah sebagai sarana untuk mengirimkan gelombang cahaya.

Baca juga:  Apa Itu Sinar Inframerah? Pengertian, Fungsi, dan jenisnya

Cara kerja kabel serat optik ini didasarkan pada prinsip pembiasan cahaya, yang melibatkan penggunaan sumber cahaya berjenis LED atau laser. Kabel ini sering digunakan dalam instalasi saluran komunikasi.

Terdapat dua jenis kabel serat optik sesuai dengan mode transmisinya, yaitu serat optik mode tunggal (single mode) dan serat optik mode multi (multi mode). Selain itu, kabel ini juga memiliki berbagai tipe, seperti Simplex, Hybrid & Composite, Zipcord, dan lain sebagainya.

c. Kabel Twisted Pair

Kabel pasangan berpilin (twisted pair) dinamakan demikian karena dua konduktor di dalamnya dikepang atau dipilin bersama. Setiap konduktor tersebut dilapisi dengan isolator.

Media transmisi kabel ini sering digunakan dalam pembangunan sistem jaringan di berbagai lokasi seperti gedung, perkantoran, dan sejenisnya.

Pemilihan jenis kabel ini bertujuan untuk mencegah atau mengurangi potensi gangguan dari luar, seperti radiasi elektromagnetik yang sering terjadi akibat sinyal dari saluran lain (Cross Talk).

Kabel twisted pair dibedakan menjadi tiga jenis, yaitu kabel UTP (Unshielded Twisted Pair), FTP (Foiled Twisted Pair), dan STP (Shielded Twisted Pair). Tentu saja, setiap jenis memiliki kelebihan dan kelemahan yang perlu dipertimbangkan sesuai dengan kebutuhan.

2. Media Transmisi Nirkabel

Media transmisi nirkabel juga dikenal sebagai media yang tidak terpandu (unguided media). Berbeda dengan media terpandu, media transmisi nirkabel tidak mengkalianlkan penggunaan kabel.

Dalam proses transmisi, informasi hanya dikirimkan melalui gelombang elektromagnetik. Banyak orang menyebutnya sebagai media transmisi wireless. Beberapa jenis media nirkabel meliputi gelombang mikro (microwave), radio, inframerah, dan satelit.

Berikut adalah penjelasan mengenai contoh penggunaan dari masing-masing jenis media transmisi nirkabel tersebut.

a. Gelombang Radio

Gelombang radio adalah jenis gelombang elektromagnetik dengan panjang gelombang berkisar antara 0,3 meter hingga 600 meter. Rentang frekuensinya biasanya berada di antara 0,1 MHz hingga 1000 GHz.

Contoh penggunaan gelombang radio sebagai media transmisi dalam kehidupan sehari-hari sangatlah umum. Salah satu contohnya adalah penggunaan walkie talkie. Selain itu, teknologi seperti Bluetooth dan WiFi juga merupakan contoh yang sering kita temui dalam pemanfaatan gelombang radio.

b. Gelombang Mikro

Gelombang mikro, atau dikenal sebagai microwave, memiliki panjang gelombang yang umumnya lebih pendek daripada gelombang radio. Stkalianr panjang gelombangnya berkisar antara 1 nanometer hingga 1 meter, sementara frekuensinya berkisar antara 3 GHz hingga 300 GHz.

Gelombang mikro banyak digunakan dalam industri transportasi dan militer sebagai bagian dari sistem radar. Namun, perlu ditempatkan menara untuk memperkuat transmisi dan penerimaan sinyal karena jika ada halangan tertentu, receiver tidak dapat menerima sinyal dengan baik.

Baca juga:  Mengenal Sensor Suhu LM35: Pengertian dan Cara Kerjanya

c. Infrared

Gelombang inframerah memiliki panjang gelombang berkisar antara 8×10^-7 meter hingga 10^-3 meter. Jelas, panjang gelombang stkalianrnya jauh lebih pendek daripada gelombang mikro. Rentang frekuensinya sendiri berkisar antara 300 GHz hingga 30.000 GHz.

Penggunaan gelombang inframerah dalam kehidupan sehari-hari sangat umum. Contohnya adalah pada sistem remote kontrol televisi di rumah kalian. Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, remote tersebut mengirimkan gelombang inframerah yang diterima oleh penerima di televisi. Ini memungkinkan kita untuk mengendalikan televisi dengan menggunakan remote.

Faktor Dalam Pemilihan Media Transmisi

Saat memilih media transmisi, terdapat beberapa faktor penting yang perlu dipertimbangkan agar dapat memenuhi kebutuhan komunikasi yang efektif. Beberapa faktor utama yang perlu diperhatikan meliputi bandwidth, gangguan, dan biaya pemasangan serta perawatan.

1. Bandwith

Pertama, bandwidth merupakan faktor kunci yang perlu dipertimbangkan. Bandwidth mengacu pada seberapa besar kapasitas media transmisi dalam mengirim data. Semakin tinggi bandwidth suatu media, semakin besar laju data yang dapat diirimkan. Dalam era komunikasi modern, di mana semakin banyak data yang harus dikirim dan diterima, memiliki bandwidth yang memadai sangat penting untuk memastikan kelancaran dan kecepatan komunikasi.

2. Gangguan

Kedua, gangguan merupakan faktor yang tak dapat dihindari dalam komunikasi. Ada banyak faktor yang dapat menyebabkan gangguan pada media transmisi, seperti interferensi elektromagnetik, gangguan cuaca, atau bahkan kesalahan dalam pengiriman data. Ketika sinyal yang diterima tidak sesuai dengan sinyal yang dikirimkan, kualitas sinyal dapat terpengaruh secara signifikan. Untuk mengatasi gangguan ini, diperlukan langkah-langkah seperti penggunaan perangkat pelindung dan penggunaan kode pengamanan yang kuat. Sebagai contoh, pada media nirkabel, semakin jauh jarak transmisi, semakin lemah sinyalnya, dan inilah mengapa perlu adanya repeater atau penguat sinyal untuk mengatasi masalah tersebut.

3. Biaya

Ketiga, biaya adalah faktor yang sangat penting dalam memilih media transmisi. Semakin tinggi kecepatan dan efisiensi media transmisi, semakin tinggi biaya pemasangan dan perawatannya. Oleh karena itu, perlu dilakukan perhitungan yang cermat untuk menentukan media transmisi yang sesuai dengan anggaran yang tersedia.

Dengan mempertimbangkan faktor-faktor ini secara matang, pemilihan media transmisi yang tepat dapat membantu memastikan bahwa komunikasi berjalan dengan lancar, efisien, dan sesuai dengan kebutuhan yang ada.

Gangguan dalam media transmisi

Gangguan dalam media transmisi adalah salah satu tantangan yang perlu diatasi dalam perancangan sistem komunikasi. Terdapat tiga penyebab utama gangguan dalam media transmisi, yaitu atenuasi, distorsi, dan noise.

1. Atenuasi (Pelemahan Sinyal)

Atenuasi merujuk pada kondisi di mana sinyal mengalami pelemahan saat bergerak dari pengirim (sender) ke penerima (receiver). Hal ini dapat disebabkan oleh jarak fisik yang jauh antara sender dan receiver atau oleh adanya hambatan fisik dalam lingkungan sekitar. Contohnya adalah ketika kita menggunakan sinyal WiFi; semakin jauh dari router, sinyalnya semakin lemah. Faktor-faktor seperti dinding atau hambatan fisik lainnya juga dapat memengaruhi atenuasi sinyal.

Baca juga:  Memahami Lebih Dalam Tentang Pengertian Media Transmisi dan Karakteristiknya

2. Distorsi (Penyimpangan Sinyal)

Distorsi terjadi ketika sinyal yang dikirimkan mengalami perubahan atau penyimpangan saat sampai di penerima. Hal ini dapat disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk rusaknya media penerima sinyal. Sebagai contoh, ketika speaker rusak, suara yang dihasilkan akan menjadi berisik atau tidak jelas. Distorsi juga bisa terjadi pada media transmisi seperti kabel yang rusak atau mengalami gangguan elektromagnetik yang mengubah bentuk sinyal.

3. Noise

Noise adalah gangguan yang terjadi ketika sinyal yang diinginkan dicampur dengan sinyal-sinyal tidak diinginkan atau gangguan lainnya dalam media transmisi. Noise dapat menyebabkan sinyal menjadi tidak dapat dikenali atau mengganggu kualitas informasi yang dikirimkan. Sebagai contoh, ketika kita menonton TV dengan antena, gambar mungkin menjadi kabur atau bergetar ketika ada pesawat terbang yang lewat di langit, mengirimkan sinyal interferensi yang tidak diinginkan ke antena TV.

Pemahaman tentang penyebab-penyebab gangguan ini penting dalam merancang sistem komunikasi yang dapat mengatasi atau mengurangi dampak gangguan ini. Dalam praktiknya, teknik-teknik seperti penguat sinyal, kode pengamanan, dan filter noise digunakan untuk meminimalkan efek negatif dari gangguan-gangguan tersebut dalam media transmisi.

Baca Juga :

Penutup

Dalam era digital saat ini, pengertian media transmisi telah menjadi salah satu konsep kunci dalam dunia komunikasi dan teknologi.

Melalui berbagai jenis dan bentuknya, media transmisi memainkan peran penting dalam menghubungkan satu titik dengan titik lainnya, memungkinkan transfer data dan informasi dengan cepat dan efisien.

Kita perlu memahami lebih dalam tentang media transmisi ini agar dapat memanfaatkannya dengan maksimal serta mengantisipasi berbagai tantangan yang mungkin muncul di masa depan.

Sejalan dengan perkembangan teknologi, kita diharapkan mampu memilih dan menggunakan media transmisi yang tepat sesuai kebutuhan dan situasi yang ada.

Demikianlah artikel bengkeltv.id yang membahas tentang √ Pengertian Media Transmisi: Jenis dan Contohnya Lengkap. Semoga artikel kami dapat bermanfaat dan terimakasih telah membaca artikel kami.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *