Pengertian Logam

Pengertian Logam Lengkap dengan Unsurnya

Posted on

Bengkeltv.idPengertian Logam Lengkap dengan Unsurnya. Logam memiliki peran yang sangat penting dalam perkembangan peradaban manusia dan menyokong berbagai aspek kehidupan modern. Sebagai materi yang memiliki sifat khas, logam memiliki penggunaan yang luas mulai dari industri, teknologi, konstruksi, hingga kebutuhan sehari-hari. Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi pengertian logam, sifat-sifatnya yang unik, serta peran signifikan yang dimainkannya dalam kemajuan manusia.

Logam adalah zat yang memiliki sifat konduktivitas panas dan listrik tinggi, keuletan, dan kilauan logam. Kombinasi sifat-sifat ini membuat logam menjadi bahan yang sangat dihargai dalam berbagai sektor kehidupan. Dengan struktur kristal yang khas, logam juga menunjukkan kestabilan yang membedakannya dari materi lain.

Artikel ini akan membahas lebih lanjut tentang jenis-jenis logam, siklus hidupnya, serta dampaknya terhadap lingkungan. Melalui pemahaman yang lebih mendalam tentang pengertian logam, pembaca akan dapat mengapresiasi peran dan keberagaman materi ini dalam mendukung progres dan inovasi dalam berbagai bidang kehidupan. Mari kita selami dunia fascinatif logam dan jelajahi kisahnya yang panjang dalam perjalanan peradaban manusia.

Pengertian Logam

Logam adalah unsur kimia yang menunjukkan sifat-sifat tangguh, lentur, keras, serta memiliki kemampuan konduktivitas listrik dan panas yang tinggi. Logam juga memiliki titik lebur yang tinggi. Selain itu, logam berasal dari bijih logam yang diperoleh melalui proses penambangan.

Umumnya, logam ditemukan dan diekstraksi di dalam kerak bumi, baik dalam bentuk murni maupun sebagai campuran dengan logam lainnya. Beberapa bijih logam dapat ditemukan dalam bentuk murni seperti emas, perak, dan platina. Sementara itu, ada pula bijih yang mengandung unsur-unsur lain seperti karbon, sulfur, fosfor, silikon, tanah, dan pasir.

Asal usul kata “logam” dapat ditelusuri dari bahasa Yunani, yaitu “matallon,” yang mengacu pada unsur kimia yang memiliki kemampuan untuk membentuk ion. Hal ini terkait dengan ikatan logam yang terbentuk, sehingga membuat logam menyerupai kation di bawah lapisan elektron.

Sifat Logam

Berdasarkan sifatnya, logam dapat diklasifikasikan menjadi dua kategori, yaitu logam dan non-logam. Sifat logam memiliki berbagai keunikan yang mendasar, kecuali pada raksa. Sesuai dengan konfigurasi elektron, logam cenderung melepaskan elektron. Sebaliknya, non-logam memiliki kecenderungan untuk menangkap elektron.

Berikut adalah beberapa sifat mendasar dari berbagai jenis logam:

1. Kuat dan Keras

Kekerasan dan kekuatan logam dapat ditingkatkan melalui penyatuan dengan logam lain atau bahkan dengan bahan non-logam yang dikenal sebagai paduan. Sebagai contoh, paduan aluminium dan magnesium sering digunakan dalam pembangunan jembatan, struktur bangunan, dan pembuatan kendaraan bermotor.

2. Dapat di Tempa dan Dapat Direnggangkan

Pergeseran lapisan atom terhadap lapisan atom lainnya terjadi dalam kristal logam. Semakin simetris susunan atom pada suatu logam, semakin mudah logam tersebut dapat ditempa dan direnggangkan.

3. Konduktor Listrik Yang Baik

Elektrolit valensi yang bergerak mempermudah pergerakan muatan negatif dari luar untuk mendorong arus elektron. Hal ini memungkinkan aliran listrik melalui logam, menjadi dasar penggunaan logam sebagai kabel listrik.

4. Konduktivitas termal yang baik

Elektron dalam logam mendapatkan energi kinetik yang tinggi, meningkatkan kecepatan gerakan mereka. Elektron yang bergerak cepat saling mentransfer energi kepada elektron lainnya, sehingga logam menghasilkan panas.

5. Berkilau bila digosok atau terkena cahaya

Kilau pada logam terjadi karena permukaan logam mampu memantulkan seluruh cahaya. Elektron-elektron bebas dalam logam naik ke tingkat energi yang lebih tinggi sebelum melepaskan seluruh energi cahaya yang sebelumnya diserap, mengembalikannya ke keadaan semula.

Kemampuan logam untuk berubah bentuk saat ditempa disebut sebagai sifat maleabilitas. Sifat ini memungkinkan logam diubah menjadi berbagai bentuk seperti pisau, parang, cangkul, dan sebagainya, sementara sifat ini tidak dimiliki oleh unsur non-logam.

Unsur-Unsur Logam

Dari penjelasan sebelumnya, kita telah mengetahui bahwa logam adalah suatu unsur kimia yang memiliki kekerasan dan titik didih yang sangat tinggi. Unsur-unsur logam dikenal dalam kategori seperti logam, non-logam, dan semi-logam.

Berikut adalah penjelasan mengenai unsur-unsur logam:

1. Unsur Logam

Dalam kategori ini, material memiliki sifat yang sangat mengkilap dan memiliki kemampuan baik dalam menghantarkan listrik serta panas. Umumnya, logam berada dalam bentuk padat pada tekanan dan suhu normal, kecuali dalam kasus penggunaan air raksa. Sifat dasar ini mempermudah proses pengerjaan logam, sehingga berbagai jenis objek dapat dengan mudah dibuat.

Contoh unsur logam melibatkan aluminium (Al), besi (Fe), emas (Au), barium (Ba), kalsium (Ca), kalium (K), kromium (Cr), nikel (Ni), natrium (Na), mangan (Mn), dan magnesium (Mg).

2. Unsur Non Logam

Dalam kategori unsur ini, sifat-sifat logam sama sekali tidak ditemukan. Banyak unsur non-logam memiliki karakteristik fisik dan bentuk yang bervariasi satu sama lain. Secara umum, unsur non-logam dapat berwujud gas, seperti oksigen, atau dalam bentuk cair, seperti bromin. Ketika berada dalam bentuk padat, unsur non-logam memiliki tekstur yang rapuh dan keras.

Contoh unsur non-logam termasuk oksigen (O), iodin (I), silikon (Si), neon (Ne), nitrogen (N), karbon (C), klorin (Cl), helium (He), hidrogen (H), fosforus (P), fluorin (F), belerang (S), dan bromin (Br).

Baca juga:  Cara Melihat Rating TV Indonesia Mudah & Simpel

3. Unsur Semi Logam

Selain unsur logam dan non-logam, ada juga kelompok unsur lain yang dikenal sebagai semi-logam. Unsur ini umumnya masih memiliki beberapa sifat logam dan sering disebut sebagai metaloid. Pada kelompok unsur ini, biasanya terdapat sifat semi konduktor yang tidak mampu menghantarkan listrik pada suhu rendah, namun menjadi jauh lebih baik dalam menghantarkan listrik saat suhu lebih tinggi.

Beberapa contoh unsur semi-logam meliputi telurium (Te), Polonium (Po), Antimon (Sb), Germanium (Ge), Arsen (As), Silikon (Si), dan Boron (B).

Jenis-Jenis Logam

Berikut ini, kami akan memberikan penjelasan lengkap mengenai Jenis-Jenis Logam yang perlu Kalian ketahui:

1. Baja

Secara definisi, baja merupakan paduan logam yang terbentuk dari unsur dasar besi yang dicampur dengan karbon. Umumnya, perbandingan dalam paduan ini adalah 99% besi dan 1% karbon, meskipun rasio tersebut dapat bervariasi. Baja, tanpa diragukan, merupakan salah satu logam yang paling banyak digunakan dalam dunia modern, khususnya dalam bidang konstruksi.

Fakta Menarik: Pada tahun 2017, produksi baja global mencapai lebih dari 1,8 miliar ton (setengahnya diproduksi di China). Sebagai ilustrasi, jika kita mengambil berat rata-rata seekor gajah Afrika sekitar 5 ton, dan membayangkan menumpuk gajah-gajah tersebut satu sama lain hingga membentuk jembatan ke bulan (meskipun secara nyata tidak mungkin dilakukan), berat tersebut masih tidak sebanding dengan jumlah baja yang diproduksi setiap tahun.

2. Baja Karbon / Carbon Steel

Baja karbon adalah jenis baja yang memiliki besi sebagai komponen dasar, dicampur dengan kandungan karbon yang signifikan, meskipun bisa ditambahkan unsur-unsur lain dalam jumlah kecil.

Baja karbon dapat dibagi menjadi tiga kategori, yaitu baja karbon rendah, baja karbon menengah, dan baja karbon tinggi. Semakin tinggi kandungan karbon, baja menjadi lebih keras dan lebih kuat. Sebaliknya, kandungan karbon yang lebih rendah membuat baja lebih lembut dan lebih mudah diolah.

Baja karbon umumnya digunakan sebagai bahan dalam struktur bangunan, komponen mekanis sederhana, serta berbagai jenis alat.

3. Alloy

Paduan atau baja paduan terbentuk dengan mencampurkan elemen lain ke dalam komposisi logam. Proses ini mengubah karakteristik logam dan memungkinkan penyesuaian sesuai kebutuhan, mirip dengan rekayasa genetika pada logam. Jenis paduan ini menjadi sangat umum digunakan karena umumnya memiliki biaya produksi yang masih terjangkau.

Elemen-elemen yang sering digunakan dalam pembentukan paduan melibatkan mangan, vanadium, kromium, nikel, dan tungsten. Setiap elemen tersebut dapat mengubah sifat logam dengan cara yang berbeda.

Contohnya, paduan atau baja paduan dapat meningkatkan kekuatan pada roda gigi alat berat, membuat implan medis lebih tahan terhadap korosi, dan meningkatkan tekanan yang bisa ditahan oleh saluran pipa.

4. Stainless Steel

Stainless steel merupakan jenis baja yang dirancang khusus untuk memiliki ketahanan terhadap korosi.

Dasar dari stainless steel sebenarnya adalah baja dengan jumlah kromium yang signifikan. Kromium membentuk lapisan penghalang yang sangat tipis saat terkena korosi, menghambat proses pengkaratan. Jika lapisan penghalang ini tergores atau terkikis, lapisan baru akan segera terbentuk sebagai penggantinya.

Fenomena seperti ini banyak ditemui di dapur, misalnya pada pisau, meja, peralatan dapur, dan semua benda yang berhubungan dengan makanan.

Fakta menarik: Meskipun suatu benda terbuat dari stainless steel, hal ini tidak berarti bahwa benda tersebut tidak dapat mengalami pengkaratan sama sekali. Komposisi berbeda dalam stainless steel mempengaruhi tingkat ketahanan terhadap karat. Baja tahan karat yang digunakan di lingkungan dekat air asin, misalnya, harus memiliki tingkat ketahanan korosi yang tinggi agar tidak mengalami kerusakan. Namun, semua jenis stainless steel dapat mengalami pengkaratan jika tidak dibersihkan dan dirawat dengan baik.

5. Besi

Meskipun merupakan logam kuno yang sangat umum terutama pada “Zaman Besi,” besi tetap memiliki banyak aplikasi modern.

Pertama-tama, besi adalah komponen utama dalam pembuatan baja. Besi merupakan unsur keenam yang paling melimpah di alam semesta.

6. Aluminium

Sebagai informasi, logam ini memiliki sifat yang sangat modern. Aluminium pertama kali diproduksi pada tahun 1825 dan telah memberikan kontribusi besar terhadap beberapa pencapaian penting sejak saat itu.

Contohnya, berkat rasio kekuatan terhadap beratnya yang luar biasa, logam ini memainkan peran utama dalam kemajuan penerbangan dan transportasi manusia ke bulan.

Dikarenakan kemudahan dalam proses pembentukannya serta ketahanannya terhadap karat, aluminium menjadi bahan yang ideal untuk pembuatan kaleng minuman. Dan yang tak kalah penting, logam ini dapat diubah menjadi lembaran sangat tipis yang digunakan untuk memanggang ikan segar agar tetap lembap.

Walaupun proses produksi aluminium sedikit lebih kompleks dibandingkan dengan beberapa logam lain, sebenarnya aluminium adalah logam yang sangat umum. Sebenarnya, ini adalah logam non-besi yang paling melimpah di planet ini.

Meskipun aluminium tidak terkarat, namun ia dapat mengalami oksidasi. Aluminium akan terkorosi saat bersentuhan dengan garam. Akan tetapi, aluminium tidak akan mengalami korosi ketika terkena air. Faktor ini membuat aluminium menjadi sangat berguna dalam pembuatan perahu air tawar.

Baca juga:  Apa Itu Cottage? Karakteristik dan Jenis-Jenisnya Secara Mendalam

7. Magnesium

Magnesium adalah logam yang memiliki massa sekitar 2/3 dari aluminium dan kekuatan yang sebanding.

Seringkali, magnesium digunakan sebagai bahan paduan. Artinya, logam ini dicampur dengan logam dan unsur lain untuk menciptakan bahan hibrida dengan sifat-sifat tertentu. Pendekatan ini juga dapat memudahkan proses manufaktur.

Salah satu penggunaan paling umum dari magnesium terdapat dalam industri otomotif. Magnesium dianggap lebih canggih daripada aluminium dalam mengurangi bobot dengan mempertahankan kekuatan tinggi.

Namun, magnesium memiliki kelemahan. Dibandingkan dengan aluminium, logam ini lebih rentan terhadap pengaratan. Sebagai contoh, magnesium akan berkarat saat terkena air, sementara aluminium tidak.

Secara keseluruhan, magnesium memiliki biaya sekitar dua kali lipat dari aluminium, namun umumnya memiliki proses produksi yang lebih cepat.

Fakta menarik: magnesium sangat mudah terbakar dan dapat menghasilkan panas yang tinggi saat terbakar. Oleh karena itu, serutan, serbuk, dan potongan magnesium harus dibuang dengan hati-hati untuk menghindari potensi ledakan.

8. Tembaga

Tembaga merupakan salah satu logam kuno lainnya. Tembaga umumnya digunakan dalam berbagai aplikasi seperti barang elektronik, pipa air, dan sebagainya. Logam ini membentuk lapisan patina atau lapisan teroksidasi yang sebenarnya dapat mencegah korosi lebih lanjut. Akibatnya, warnanya menjadi hijau dan menghambat terjadinya karat.

Fakta menarik: Patung Liberty terbuat dari tembaga dan dilapisi dengan lapisan patina atau oksida yang memberinya tampilan berwarna biru kehijauan.

9. Kuningan

Kuningan sebenarnya adalah hasil dari paduan antara tembaga dan seng. Logam kuning yang dihasilkan memiliki berbagai kegunaan yang sangat berarti.

Warna emasnya menjadikannya populer untuk tujuan dekoratif. Kuningan sering digunakan sebagai hiasan dan pegangan pada furnitur antik.

Selain itu, kuningan sangat mudah ditempa, yang berarti bahwa ia dapat diubah dan dibentuk. Inilah alasan mengapa kuningan umumnya digunakan dalam pembuatan alat musik kuningan seperti tuba, terompet, dan trombon. Logam ini dapat diubah menjadi bentuk yang diinginkan (relatif mudah) dan tahan lama.

Kuningan juga merupakan bahan yang sangat cocok untuk digunakan sebagai bantalan karena memiliki kemampuan meluncur dengan baik saat bersentuhan dengan logam lain.

Salah satu sifat keren lainnya mengenai kuningan adalah ketahanannya terhadap percikan api. Sebagai contoh, memukul palu baja dengan cara tertentu dapat menghasilkan percikan api. Namun, hal ini tidak terjadi pada palu yang terbuat dari kuningan. Hal ini menjadikannya alat yang ideal untuk digunakan di area yang mungkin mengandung gas, cairan, atau serbuk yang mudah terbakar.

10. Perunggu

Perunggu terbentuk dari tembaga tetapi juga melibatkan sekitar 12% timah dalam komposisinya. Hasilnya adalah logam yang lebih kuat dan lebih keras dibandingkan dengan tembaga murni.

Perunggu juga dapat dijadikan paduan dengan elemen lain. Sebagai contoh, aluminium, nikel, seng, dan mangan adalah elemen-elemen paduan yang umum digunakan. Setiap elemen ini mampu mengubah sifat logam dengan perubahan yang signifikan.

Secara umum, perunggu sering digunakan dalam pembuatan lonceng gereja yang besar. Keunggulan kekerasannya menjadikannya tahan terhadap keretakan atau penyimpangan saat berdentam dengan keras.

Dalam penggunaan modern, perunggu digunakan dalam seni pahat, pegas dan bantalan, serta pembuatan senar gitar.

Fakta menarik: Perunggu merupakan paduan buatan manusia pertama yang pernah diciptakan.

11. Seng

Ini adalah logam yang menarik karena memiliki nilai yang sangat berguna.

Dengan titik leleh yang relatif rendah, logam ini dapat dicairkan dengan mudah selama proses pencairan. Saat dilebur, bahan ini memiliki kemampuan aliran yang baik, dan hasil potongannya memiliki kekuatan yang memadai. Kemudahan dalam melunakkan logam ini juga memungkinkan untuk didaur ulang dengan mudah.

Seng merupakan salah satu logam yang sering digunakan untuk melapisi dan melindungi logam lain.

Fakta menarik: Sekitar 12 juta ton seng diproduksi setiap tahun, dengan setengah dari jumlah tersebut digunakan untuk proses galvanisasi.

12. Titanium

Ini adalah logam modern yang luar biasa. Penemuan pertama kali terjadi pada tahun 1791, kemudian diisolasi dalam bentuk murni pada tahun 1910, dan akhirnya diproduksi di luar lingkungan laboratorium pada tahun 1932.

Titanium sebenarnya memiliki kelimpahan yang cukup di alam (merupakan logam ketujuh paling melimpah di Bumi), namun sulit untuk dimurnikan. Kondisi ini yang menjadikan logam ini memiliki harga yang tinggi.

Titanium memiliki sifat biokompatibel, sehingga tubuh manusia cenderung tidak menolaknya. Oleh karena itu, banyak implan medis dibuat dari titanium.

Rasio kekuatan terhadap beratnya lebih tinggi dibandingkan dengan logam lainnya. Kualitas ini membuatnya sangat berharga dalam aplikasi yang melibatkan penerbangan.

Daya tahan korosinya sangat baik. Ketika dilakukan reaksi titanium dengan nitrogen dalam lingkungan berenergi tinggi, terbentuk lapisan titanium nitrida yang sangat keras dan memiliki gesekan yang rendah. Lapisan ini sering digunakan pada alat pemotong logam.

Fakta menarik: Titanium tahan korosi karena bereaksi langsung dengan oksigen dan membentuk lapisan penghalang yang sangat tipis dan kuat, melindungi logam di bawahnya. Jika lapisan penghalang ini tergores atau rusak, lapisan baru akan segera terbentuk, seperti penyembuhan alami.

13. Tungsten

Tungsten memiliki titik leleh tertinggi serta kekuatan tarik tertinggi di antara semua logam murni. Sifat-sifat ini menjadikannya sangat bermanfaat dalam berbagai aplikasi.

Baca juga:  Cara Menyetel Mesin Jahit Secara Benar

Lebih dari separuh dari total produksi tungsten digunakan untuk menciptakan tungsten karbida. Bahan ini memiliki kekuatan yang luar biasa dan digunakan dalam pembuatan alat potong (dalam industri pertambangan dan pemrosesan logam), bahan abrasif, serta alat berat. Bahan ini mampu memotong bahan seperti titanium dan superalloy suhu tinggi dengan mudah.

Nama “Tungsten” diambil dari bahasa Swedia, yaitu “Tung Sten,” yang berarti “batu berat.” Bobotnya sekitar 1,7 kali lipat dari timbal.

Selain itu, tungsten juga merupakan elemen paduan yang populer. Berkat titik lelehnya yang sangat tinggi, logam ini sering dicampur dengan elemen lain untuk membuat bahan seperti nozzle roket yang harus tahan terhadap suhu ekstrem.

14. Nikel

Nikel merupakan unsur yang sangat umum digunakan di berbagai bidang. Aplikasi yang paling umum adalah dalam produksi baja tahan karat, di mana kekuatan dan daya tahan logam terhadap korosi ditingkatkan. Sekitar 70% nikel di seluruh dunia digunakan dalam pembuatan baja tahan karat.

Yang menarik, nikel hanya berkontribusi sebanyak 25% dalam komposisi koin lima sen Amerika.

Selain itu, nikel juga merupakan logam umum untuk pelapisan dan paduan. Logam ini cocok untuk melapisi peralatan laboratorium, peralatan kimia, dan benda-benda lain yang memerlukan permukaan yang halus dan rata.

Fakta menarik: Nama “nikel” diambil dari cerita rakyat Jerman abad pertengahan. Bijih nikel memiliki penampilan yang mirip dengan bijih tembaga, dan saat para penambang tidak berhasil mendapatkan tembaga dari bijih tersebut, mereka menyalahkan sosok nakal yang disebut “nikel.”

15. Cobalt

Cobalt merupakan jenis logam yang telah lama dimanfaatkan untuk menciptakan pigmen biru dalam cat dan pewarna. Saat ini, logam ini lebih sering digunakan untuk pembuatan paduan baja yang memiliki kekuatan tinggi dan tahan aus.

Kobalt jarang diekstraksi secara langsung; sebenarnya, logam ini sering kali dihasilkan sebagai produk sampingan dari proses produksi tembaga dan nikel.

16. Timah

Timah memiliki sifat yang sangat lembut dan mudah untuk dibentuk. Seringkali, timah digunakan sebagai unsur paduan dalam pembuatan benda seperti perunggu (dimana komposisinya adalah 1/8 timah dan 7/8 tembaga). Selain itu, timah juga merupakan komponen utama dalam pewter (dengan kisaran komposisi 85-99%).

Fakta Menarik: Ketika kalian membengkokkan seutas batang timah, kalian mungkin mendengar fenomena yang dikenal sebagai “jeritan kaleng.” Suara ini berasal dari perubahan dalam struktur kristal timah yang mengalami penyesuaian (disebut kembaran) saat benda tersebut ditekuk.

17. Timbal

Timbal merupakan salah satu jenis logam yang memiliki sifat lembut dan mudah dibentuk, namun sekaligus juga memiliki densitas yang tinggi serta berat. Titik lelehnya juga tergolong rendah.

Pada abad ke-19, diketahui bahwa timbal memiliki sifat beracun. Oleh karena itu, penggunaannya tidak umum di era modern, meskipun masih ditemukan dalam beberapa produk seperti cat dan amunisi.

Timbal merupakan bahan beracun bagi sistem saraf yang dapat menyebabkan kerusakan otak dan gangguan perilaku.

Meskipun demikian, timbal masih memiliki kegunaan modern. Contohnya, bahan ini sangat cocok sebagai perisai radiasi. Terkadang, campuran dengan tembaga juga digunakan untuk mempermudah proses pemotongan. Kombinasi tembaga-timah sering digunakan untuk meningkatkan kinerja bantalan.

18. Silikon

Dari segi teknis, silikon termasuk dalam jenis logam metaloid. Ini berarti bahwa silikon memiliki karakteristik yang mencakup sifat-sifat logam dan non-logam.

Contohnya, bentuk fisiknya menyerupai logam. Silikon memiliki kekuatan, kilau, kelenturan, dan juga memiliki titik leleh yang tinggi. Namun, dalam konduktivitas listrik, ia kurang efisien. Inilah salah satu alasan mengapa silikon tidak dikategorikan sebagai logam sepenuhnya.

Walaupun demikian, silikon tetap menjadi unsur yang umum di dunia logam. Penggunaan paduan dengan silikon dapat mengubah karakteristik logam dengan signifikan. Sebagai contoh, menambahkan silikon ke dalam aluminium dapat mempermudah proses pengelasan.

Penutup

Dalam rangka mengakhiri pembahasan ini, dapat disimpulkan bahwa pengertian logam melibatkan sejumlah karakteristik khas yang membedakannya dari bahan lain. Logam, dengan sifat-sifat konduktifitas panas dan listrik, keuletan, serta kemampuan membentuk deformasi, memiliki peran vital dalam berbagai sektor kehidupan manusia. Seiring dengan perkembangan teknologi dan industri, pemahaman mendalam tentang logam menjadi semakin penting.

Dengan memahami pengertian logam, kita dapat mengapresiasi peran mereka dalam mendukung kemajuan teknologi, pembangunan infrastruktur, dan berbagai aplikasi penting lainnya. Kajian lebih lanjut terkait sifat-sifat logam, proses produksi, serta dampaknya terhadap lingkungan dapat menjadi langkah awal untuk meningkatkan pemanfaatan logam secara efisien dan berkelanjutan.

Oleh karena itu, menjaga keberlanjutan sumber daya logam dan terus mengembangkan inovasi dalam penggunaannya adalah tantangan bagi kita semua. Dengan begitu, kita dapat memastikan bahwa logam tetap menjadi aset berharga dalam mendorong kemajuan dan kesejahteraan masyarakat global. Demikian ulasan dari bengkeltv.id mengenai Pengertian Logam. Semoga bermanfaat untuk Kalian.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *