Bengkeltv.id – Pengertian LED (Light Emitting Diode) : Cara Kerja dan Jenis – jenisnya Secara Lengkap. Pada era teknologi yang semakin maju ini, kita dihadapkan pada berbagai inovasi yang tak pernah berhenti mengalir. Salah satu inovasi tersebut adalah di bidang pencahayaan, yang sekarang ini mendominasi pasar dunia.
Lalu apa sih teknologi ini? Itulah yang kita kenal dengan LED atau Light Emitting Diode. Sebelum kita membahas lebih lanjut, mari kita uraikan terlebih dahulu apa yang dimaksud dengan LED, bagaimana cara kerjanya, dan apa saja kegunaannya dalam kehidupan sehari-hari.
Artikel ini akan membawa Kalian memahami lebih dalam tentang Pengertian LED (Light Emitting Diode), sebuah inovasi teknologi pencahayaan yang telah merubah cara kita melihat dunia.
Pengertian LED (Light Emitting Diode)
Dioda Emitting Cahaya, atau yang sering disingkat LED, adalah sebuah komponen elektronik yang dapat menghasilkan cahaya monokromatik ketika diberi tegangan maju. LED termasuk dalam keluarga dioda yang terbuat dari bahan semikonduktor.
Warna cahaya yang dipancarkan oleh LED bergantung pada jenis bahan semikonduktor yang digunakan. Selain itu, LED juga dapat memancarkan sinar inframerah yang tidak terlihat oleh mata manusia, seperti yang sering kita temui pada Remote Control TV atau perangkat elektronik lainnya.
LED memiliki bentuk yang mirip dengan bohlam (lampu pijar) yang kecil dan dapat dipasang dengan mudah pada berbagai perangkat elektronika. Berbeda dengan lampu pijar, LED tidak membutuhkan filamen yang harus dinyalakan, sehingga tidak menghasilkan panas ketika menghasilkan cahaya. Oleh karena itu, saat ini LED yang berukuran kecil telah banyak digunakan sebagai lampu penerangan pada layar LCD TV yang menggantikan lampu tabung.
Simbol dan Bentuk LED (Light Emitting Diode)
Setelah mengetahui Pengertian LED (Light Emitting Diode), kita akan membahas lebih lanjut. LED, singkatan dari Light Emitting Diode, memiliki tampilan yang mirip dengan lampu pijar biasa. Namun, berbeda dengan lampu pijar, LED tidak membutuhkan proses pembakaran filamen untuk menciptakan cahaya, sehingga tidak menghasilkan panas berlebih.
Karena karakteristiknya tersebut, LED dalam ukuran kecil banyak dipakai sebagai sumber pencahayaan untuk LCD TV dan berbagai perangkat elektronik lainnya.
Selanjutnya, kita akan membahas mengenai bentuk fisik dan simbol dari LED (Light Emitting Diode):
Cara Kerja LED (Light Emitting Diode)
Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, LED adalah bagian dari keluarga dioda yang terbuat dari bahan semikonduktor. Prinsip kerjanya hampir sama dengan dioda, dengan memiliki dua kutub yaitu kutub positif (P) dan kutub negatif (N). LED akan memancarkan cahaya hanya jika diberi tegangan maju (bias forward) dari anoda ke katoda.
LED terdiri dari sebuah chip semikonduktor yang didoping sehingga terbentuk junction P dan N. Proses doping dalam semikonduktor adalah penambahan bahan pengotor (impuritas) pada semikonduktor murni untuk menghasilkan karakteristik listrik yang diinginkan.
Ketika LED dialiri tegangan maju, yaitu dari anoda (P) ke katoda (K), elektron berlebih pada bahan tipe N akan berpindah ke daerah yang memiliki kelebihan lubang (hole), yaitu daerah yang bermuatan positif pada bahan tipe P. Ketika elektron bertemu dengan lubang, mereka akan melepaskan foton dan menghasilkan cahaya monokromatik (satu warna).
LED, atau Light Emitting Diode, yang memancarkan cahaya ketika dialiri tegangan maju ini juga dapat dikategorikan sebagai transduser yang mengubah energi listrik menjadi energi cahaya.
Fungsi LED
Penggunaan LED tidak terbatas hanya pada penerangan ruangan. Lampu LED juga digunakan dalam berbagai rangkaian elektronik lainnya. Dan ternyata, fungsi dan kegunaan lampu LED sangatlah beragam. Berikut adalah beberapa di antaranya:
- LED digunakan sebagai indikator dalam beberapa rangkaian elektronik.
- LED digunakan pada remote kontrol sebagai sensor inframerah. Contohnya adalah lampu LED kecil yang digunakan pada remote AV player, TV, AC, dan sejenisnya.
- Pada perangkat elektronik seperti televisi atau komputer, LED digunakan sebagai komponen layar monitor.
- LED digunakan dalam papan periklanan, reklame, dan sejenisnya.
- LED digunakan sebagai backlight pada layar smartphone, TV, monitor, dan sebagainya.
- LED digunakan untuk penerangan luar ruangan, seperti memenuhi kebutuhan penerangan area rumah, jalan raya, bahkan pada kendaraan tertentu.
- LED juga digunakan untuk keperluan dekorasi ruangan dan sejenisnya.
- Dengan berbagai fungsi dan kegunaannya yang beragam, LED telah menjadi salah satu komponen elektronik yang sangat penting dan serbaguna dalam berbagai aplikasi.
Cara Mengetahui Polaritas LED Cara mengetahui polaritas LED
Sudahkah Kalian paham tentang Pengertian LED (Light Emitting Diode)? Selanjutnya, kita akan membahas cara menentukan polaritas terminal Anoda (+) dan Katoda (-) pada LED, yang bisa kita lihat secara langsung berdasarkan gambar yang telah diberikan di atas.
Terminal Anoda pada LED memiliki karakteristik berupa kaki yang lebih panjang dan Lead Frame yang ukurannya lebih kecil.
Di sisi lain, Terminal Katoda dapat dikenali melalui kaki yang lebih pendek, Lead Frame yang lebih besar, dan posisi yang berada di sisi datar.
1. Warna-warna LED (Light Emitting Diode)
Pada saat ini, LED telah tersedia dalam berbagai warna yang beragam, seperti merah, kuning, biru, putih, hijau, jingga, dan infra merah. Keanekaragaman warna pada LED ini bergantung pada panjang gelombang (wavelength) dan senyawa semikonduktor yang digunakan. Berikut ini adalah tabel senyawa semikonduktor yang digunakan untuk menghasilkan variasi warna pada LED:
Bahan Semikonduktor | Wavelength | Warna |
---|---|---|
Gallium Arsenide (GaAs) | 850-940nm | Infra Merah |
Gallium Arsenide Phosphide (GaAsP) | 630-660nm | Merah |
Gallium Arsenide Phosphide (GaAsP) | 605-620nm | Jingga |
Gallium Arsenide Phosphide Nitride (GaAsP:N) | 585-595nm | Kuning |
Aluminium Gallium Phosphide (AlGaP) | 550-570nm | Hijau |
Silicon Carbide (SiC) | 430-505nm | Biru |
Gallium Indium Nitride (GaInN) | 450nm | Putih |
2. Tegangan Maju (Forward Bias) LED
Setiap warna LED (Light Emitting Diode) membutuhkan tegangan maju (Forward Bias) agar dapat menyala. Tegangan maju yang dibutuhkan oleh LED tersebut umumnya rendah, sehingga diperlukan resistor sebagai pembatas arus dan tegangan agar LED yang bersangkutan tidak rusak. Tegangan maju ini biasanya dilambangkan dengan tKalian VF.
Warna | Tegangan Maju @20mA |
---|---|
Infra Merah | 1,2V |
Merah | 1,8V |
Jingga | 2,0V |
Kuning | 2,2V |
Hijau | 3,5V |
Biru | 3,6V |
Putih | 4,0V |
Jenis – jenis LED
LED juga dikenal sebagai transduser karena rangkaian komponen ini mampu mengubah energi. Perubahan energi yang terjadi adalah dari energi listrik menjadi energi cahaya.
Berdasarkan jenisnya, rangkaian lampu LED dapat diklasifikasikan menjadi beberapa jenis berikut ini.
1. Miniature LED
Seperti namanya, jenis LED miniature ini memiliki ukuran yang paling kecil dibandingkan dengan jenis lainnya. Biasanya digunakan untuk hiasan atau dekorasi saja. Miniature LED umumnya memiliki daya rendah dan harganya terjangkau.
2. Bicolor LED
Bicolor LED adalah jenis LED yang sering digunakan pada berbagai jenis mainan anak. LED ini dirancang agar dapat menghasilkan lebih dari satu warna dalam satu perangkat.
3. Super Flux LED
Super Flux LED adalah jenis LED yang memiliki 2 kutub positif dan 2 kutub negatif. Karena itu, LED ini membutuhkan konsumsi daya listrik yang relatif tinggi. Super Flux LED sering digunakan untuk berbagai keperluan, seperti penerangan jalan, papan iklan, reklame, dan lain-lain.
4. SMD LED
SMD LED (Surface Mount Device) adalah LED dengan ukuran yang sangat kecil. Karena ukurannya yang kecil, LED ini sering digunakan dalam berbagai peralatan rumah tangga. Contohnya, digunakan dalam senter, lampu hias, lampu ruangan, dan rangkaian lampu LED darurat.
5. COB LED
COB LED (Chip On Board LED) adalah jenis LED yang terdiri dari banyak chip yang dipasang pada satu papan. Karena memiliki banyak chip, cahaya yang dihasilkan oleh COB LED lebih terang dan merata. COB LED dianggap sebagai perbaikan dari jenis LED sebelumnya, yaitu SMD LED. Keunggulan COB LED antara lain penyebaran cahaya yang merata, tidak cepat panas, dan lain-lain.
6. High Power LED
Seperti namanya, High Power LED mampu menghasilkan cahaya dengan intensitas yang lebih tinggi dibandingkan dengan jenis LED lainnya. Namun, jenis LED High Power ini cenderung memanas lebih cepat karena kemampuannya dalam menghasilkan cahaya yang lebih terang. High Power LED biasanya digunakan di jalan umum, papan iklan, reklame, dan cocok digunakan dengan sistem tenaga surya untuk menghindari overheat.
Untuk penggunaannya, high power LED bisa ditemukan di jalanan umum. Baik untuk penerangan ataupun lampu pada papan iklan dan reklame. Agar tidak terjadi overheating, jenis lampu LED tersebut sangat cocok untuk digabungkan dengan sistem tenaga surya.
Kesimpulan
Secara keseluruhan, LED (Light Emitting Diode) telah merubah cara kita memahami dan menggunakan pencahayaan. Dengan pemahaman yang lebih baik tentang pengertian LED, kita dapat melihat berbagai kelebihan dan efisiensi yang ditawarkannya. LED tidak hanya memberikan efisiensi energi yang unggul, tetapi juga menyediakan rentang aplikasi yang luas, dari pencahayaan rumah hingga layar digital dan berbagai aplikasi teknologi tinggi lainnya.
Sudah jelas bahwa LED adalah masa depan pencahayaan, dan pengetahuan kita tentang teknologi ini akan membantu kita memanfaatkannya sebaik mungkin. Sebagai teknologi yang terus berkembang, hanya waktu yang akan menentukan bagaimana LED akan mengubah dunia kita selanjutnya. Semoga informasi dari bengkeltv.id mengenai Pengertian LED (Light Emitting Diode) ini bermanfaat untuk Kalian.