Pengertian Kondensor

√ Pengertian Kondensor dan Prinsip Kerja Secara Lengkap

Posted on

Bengkeltv.id – √ Pengertian Kondensor dan Prinsip Kerja Secara Lengkap. Sejalan dengan perkembangan teknologi dan industri, kita sering kali bertemu dengan istilah-istilah yang mungkin asing di telinga. Salah satunya adalah ‘kondensor’. Mungkin Kalian merasa aneh mendengar kata ini dan bertanya-tanya, apa sih pengertian kondensor itu? Pada artikel ini, kita akan mencoba menjelaskan secara mendalam tentang kondensor, mulai dari pengertian, fungsi, hingga cara kerjanya.

Kondensor adalah salah satu komponen utama dalam berbagai sistem dan mesin, namun sering kali kurang mendapat perhatian. Tanpa adanya kondensor, banyak teknologi yang kita gunakan sehari-hari tidak akan dapat berfungsi dengan baik. Kondensor memainkan peran penting dalam berbagai aplikasi, mulai dari sistem pendingin hingga pembangkit listrik. Jadi, mari kita mulai perjalanan kita untuk memahami lebih dalam tentang kondensor.

Pengertian Kondensor

Kondensor adalah alat yang berfungsi untuk mengubah uap menjadi air. Prinsip kerja kondensor ini dilakukan dengan mengalirkan uap ke dalam sebuah ruangan yang berisi pipa-pipa. Uap mengalir di luar pipa-pipa (bagian luar) sementara air sebagai pendingin mengalir di dalam pipa-pipa (bagian dalam). Jenis kondensor seperti ini disebut sebagai kondensor tipe permukaan.

Kondensor membutuhkan jumlah air yang besar sebagai pendingin, sehingga dalam perencanaan kondensor ini biasanya sudah diperhitungkan kebutuhan airnya. Air pendingin diambil dari sumber yang memiliki pasokan yang cukup, seperti danau, sungai, atau laut. Biasanya, kondensor ditempatkan di bawah turbin untuk memudahkan aliran uap keluar dari turbin dan masuk ke dalam kondensor berkat adanya gaya gravitasi.

Laju perpindahan panas dalam kondensor ini bergantung pada aliran air pendingin, kebersihan pipa-pipa, dan perbedaan suhu antara uap dan air pendingin. Proses perubahan uap menjadi air terjadi pada tekanan dan suhu jenuh, di mana kondensor berada dalam kondisi vakum. Karena suhu air pendingin sama dengan suhu udara luar, maka suhu air yang mengembun di kondensor akan mendekati suhu udara luar secara maksimal. Jika laju perpindahan panas terganggu, hal ini akan mempengaruhi tekanan dan suhu di dalam kondensor.

Baca juga:  Panduan Lengkap Cara Merakit Ampli 150 Watt, 300 Watt

Fungsi Kondensor

Setelah memahami Pengertian Kondensor, penting untuk diketahui bahwa fungsi utama kondensor adalah mengkondensasi zat dalam bentuk uap atau gas menjadi cair pada suhu dan tekanan tinggi (Hekdman dan Singh, 1981).

Peran utama kondensor adalah menghilangkan energi panas atau kalor ke lingkungan sekitarnya dan mengubah uap menjadi cairan di dalam turbin. Hasil akhirnya adalah terbentuknya kondensat berupa air. Berikut ini adalah beberapa fungsi kondensor secara lebih rinci.

  • Membuat ruang hampa dengan cara mengkondensasikan uap.
  • Menghilangkan gas non-kondensabel yang terlarut dalam kondensat.
  • Menghemat kondensat untuk digunakan kembali sebagai pasokan air umpan untuk pembangkit uap.
  • Menyediakan penghalang yang kedap udara untuk mencegah tekanan berlebih pada turbin.
  • Berfungsi sebagai penghalang tahan bocor antara kondensat berkualitas tinggi dalam cangkang dengan air pendingin yang belum diproses.
  • Berperan sebagai tempat pembuangan untuk menerima uap dan kondensat dari berbagai penukar panas, pembuangan uap atau gas, serta pembuangan turbin.

Prinsip Kerja Kondensor

Masih dalam pembahasan mengenai pengertian kondensor, seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, kondensor bekerja dengan cara mengalirkan uap ke dalam sebuah ruangan yang berisi pipa. Uap tersebut akan mengalir di bagian luar pipa, yang disebut sebagai shell side. Sementara itu, air mengalir melalui pipa tersebut dan berfungsi sebagai pendingin.

Lebih jauh lagi, cara kerja kondensor dibagi menjadi dua jenis, yaitu kondensor surface dan kondensor direct contact. Berikut ini penjelasan tentang perbedaan prinsip kerja kedua jenis kondensor tersebut.

1. Surface Condenser

Pada jenis kondensor pertama tipe uni, perubahan dilakukan dengan mengalirkan uap ke dalam ruangan yang berisi pipa. Uap akan mengalir hingga mencapai bagian luar pipa. Kemudian, air digunakan sebagai pendingin dan dialirkan di dalam pipa.

Uap yang memiliki suhu panas akan langsung bersentuhan dengan pipa yang memiliki suhu dingin karena telah dialiri oleh air di dalamnya. Kalor atau energi panas dari uap akan diserap, menyebabkan suhunya turun, dan kemudian terjadi proses kondensasi.

Baca juga:  Fungsi Input Balance Pada Power Amplifier : Pahami dengan Baik

Perlu diketahui bahwa kondensor permukaan dibagi menjadi dua jenis. Kedua jenis ini dibedakan berdasarkan cara masuknya uap dan air pendingin. Silakan simak penjelasannya di bawah ini untuk mengetahui perbedaannya.

Horizontal Condenser

Air pendingin dimasukkan melalui sisi bawah. Kemudian, air masuk ke dalam pipa dan keluar melalui sisi atas. Sementara itu, uap masuk melalui bagian tengah kondensor dan keluar melalui kondensat di sisi bawah.

Vertical Condenser

Berbeda dengan kondensor horizontal, air pendingin dimasukkan melalui sisi bawah. Kemudian, air tersebut dialirkan ke dalam pipa dan dikeluarkan melalui saluran di sisi atas kondensor. Sementara itu, uap atau steam masuk dari sisi atas dan air kondensat dikeluarkan melalui sisi bawah.

2. Direct Contact Condenser

Tidak seperti kondensor permukaan, kondensor kontak langsung bekerja dengan mencampurkan uap dan air pendingin secara langsung. Oleh karena itu, kondensor ini disebut sebagai kondensor kontak langsung.

Air pendingin disemprotkan langsung ke arah uap, sehingga uap tersebut menempel pada setiap tetes air pendingin. Karena air pendingin disemprotkan langsung ke uap, kondensor ini juga dikenal sebagai kondensor semprot.

Uap akan menempel pada tetes-tetes air pendingin setelah disemprotkan. Hal ini menyebabkan terjadinya kontak suhu antara uap dan air pendingin yang sudah dekat dengan fase jenuh atau basah.

Meskipun memiliki prinsip kerja yang berbeda, kondensor sebenarnya bekerja dalam tiga fase yang akan dijelaskan di bawah ini.

  • Fase pertama adalah desuperheating, di mana uap dimasukkan ke dalam kondensor dan mengalami superheat serta tekanan tinggi. Desuperheating berarti proses mengeluarkan panas dari uap sehingga berubah menjadi cair.
  • Kondensasi terjadi ketika seluruh superheat refrigeran telah ditolak. Pada tahap ini, gas refrigeran berubah menjadi cair.
  • Terakhir, ada fase subpendinginan yang dilakukan untuk memastikan bahwa semua cairan berada pada suhu rendah. Hal ini dilakukan agar tidak terjadi peningkatan suhu dan cairan tidak berubah kembali menjadi uap.

Macam-macam Kondensor

Setelah mempelajari dan memahami pengertian kondensor, berikut adalah beberapa jenis kondensor yang sering digunakan.

  • Kondensor berpendingin air: kondensor ini menggunakan air sebagai media pendingin dan memerlukan pasokan air yang stabil agar dapat berfungsi dengan baik.
  • Kondensor berpendingin udara: kondensor ini hanya menggunakan udara sebagai media pendingin dan umumnya digunakan pada freezer atau lemari es berukuran kecil yang sering digunakan di rumah tangga.
  • Kondensor evaporatif: kondensor ini menggunakan campuran udara dan air sebagai media pendingin.
  • Kondensor Allihn: kondensor ini memiliki bentuk seperti bola pada pipa pengalir uapnya yang berfungsi untuk proses refluks. Hal ini memungkinkan kondensasi berlangsung dengan cepat.
  • Kondensor Graham: juga dikenal sebagai kondensor koil. Kondensor ini memiliki permukaan yang lebih besar sehingga proses kondensasinya lebih efisien.
Baca juga:  Pengertian Saklar Tukar dan Peran dalam Instalasi Listrik

Kondensor tidak hanya digunakan dalam industri dan pembangkit listrik, tetapi juga pada peralatan elektronik seperti AC dan kulkas yang ada di rumah. Kondensor digunakan untuk menukar panas, mengubah freon dari fase gas menjadi cair, sehingga dapat menghasilkan udara yang lebih dingin.

Penutup

Dalam penutupan, kita telah membahas dan memahami secara mendalam mengenai pengertian kondensor. Kondensor, sebagai komponen penting dalam berbagai sistem, seperti refrigerasi, AC, dan pembangkit listrik, memainkan peran penting dalam menyeimbangkan dan memastikan efisiensi berbagai proses termodinamika. Dalam prakteknya, kondensor menjalankan tugas mengubah fasa gas menjadi cair, memungkinkan kalor untuk dibuang atau dipindahkan secara efisien.

Begitu vitalnya peran kondensor, menjadikan pengetahuan yang tepat tentang bagaimana kondensor bekerja sangat penting, terutama bagi mereka yang bekerja dalam bidang terkait. Semakin kita memahami kondensor, semakin besar kemungkinan kita untuk mengoptimalkan performa dan efisiensi dari sistem-sistem yang melibatkannya.

Semoga artikel dari bengkeltv.id ini memberikan pemahaman yang jelas dan komprehensif tentang Pengertian Kondensor, dan berkontribusi dalam pengetahuan Kalian tentang ilmu termodinamika dan aplikasinya dalam kehidupan sehari-hari. Terima kasih telah meluangkan waktu untuk membaca, dan jangan ragu untuk menjelajahi topik-topik lain yang mungkin menarik minat Kalian.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *