Bengkeltv.id – Pengertian dan Jenis Jenis Resistor yang perlu Kalian ketahui. Resistor adalah komponen penting dalam dunia elektronik yang sering kali kita sepelekan. Namun, tanpa resistor, banyak perangkat elektronik yang kita gunakan sehari-hari tidak akan berfungsi dengan baik atau mungkin tidak akan berfungsi sama sekali. Resistor memegang peran penting dalam mengendalikan arus listrik dalam suatu rangkaian. Lantas, apa sebenarnya pengertian dari resistor dan apa saja jenis-jenisnya? Artikel ini akan menjelaskan secara detail dan lengkap mengenai pengertian dan jenis-jenis resistor. Mari kita mulai perjalanan pengetahuan kita tentang dunia elektronik yang menarik ini.
Pengertian Resistor
Pengertian dan Jenis Jenis Resistor, resistor juga dikenal sebagai hambatan, adalah elemen penting dalam rangkaian elektronik yang menawarkan tingkat hambatan tertentu. Hambatan ini bertindak sebagai pembatas, mengatur aliran arus listrik yang melalui komponen tersebut. Resistor pada umumnya dibuat dari karbon campuran, meski ada juga yang terbuat dari kawat nikrom.
Kawat nikrom adalah jenis kawat yang dirancang untuk bertahan terhadap arus listrik yang kuat dan memiliki tingkat resistansi yang tinggi. Kawat nikrom biasanya digunakan dalam elemen pemanas alat-alat rumah tangga seperti setrika.
Resistor diukur dalam unit yang disebut Ohm (dengan simbol: Ω), yaitu unit pengukuran stKalianr internasional (SI) untuk resistansi listrik.
Nama “ohm” berasal dari fisikawan Jerman terkenal, George Simon Ohm, yang juga adalah orang pertama yang menemukan hukum ohm – sebuah prinsip dasar dalam fisika yang masih berlaku hingga hari ini.
Fungsi Resistor
Resistor bertugas sebagai alat yang membatasi aliran arus listrik. Jika kita perhatikan pada level mikroskopis, elemen-elemen yang membentuk resistor memiliki jumlah elektron bebas yang sangat terbatas.
Sebagai konsekuensinya, pergerakan elektron menjadi sangat terbatas, sehingga arus yang ditunjukkan oleh multimeter akan menunjukkan angka yang lebih rendah dibandingkan dengan rangkaian listrik tanpa penggunaan resistor.
Meski demikian, bukan berarti sebuah rangkaian listrik tanpa resistor tidak memiliki hambatan sama sekali. Setiap konduktor pasti memiliki hambatan, walaupun nilai hambatannya sangat kecil. Namun, untuk keperluan perhitungan matematis, kita seringkali mengesampingkan nilai hambatan ini dan mengasumsikan konduktor berada dalam kondisi ideal, yang berarti resistansi konduktor dianggap nol.
Bagaimana jika kita bisa membuat konduktor dalam rangkaian listrik tanpa hambatan sama sekali? Proses transmisi daya tentunya akan menjadi optimal, dan jika hal ini diterapkan pada komputer, maka kecepatan komputer akan meningkat secara signifikan meskipun dengan spesifikasi prosesor yang sama.
Konsep inilah yang menjadi topik perbincangan para ilmuwan dalam beberapa dekade terakhir tentang bagaimana menciptakan konduktor tanpa hambatan, atau yang lebih dikenal dengan istilah superkonduktor.
Gambar Simbol Resistor
Tahukah kalian apa simbol yang digunakan untuk melambangkan komponen resistor? Resistor biasanya dilambangkan dengan huruf R dan satuan pengukurannya adalah ohm (Ω).
Setelah memahami simbol resistor, marilah kita berlanjut untuk membahas berbagai macam jenis resistor yang akan dipaparkan di bawah ini.
Jenis Jenis Resistor
Pengertian dan Jenis Jenis Resistor, secara umum Resistor dapat dibagi menjadi beberapa jenis, seperti Resistor Tetap (Fixed Resistor), Resistor Variabel (Variable Resistor), Thermistor, dan LDR (Light Dependent Resistor).
1. Fixed Resistor
Resistor Tetap atau Fixed Resistor adalah jenis Resistor yang nilai resistansinya tidak berubah. Nilai resistansi atau hambatan dari resistor ini biasanya ditentukan oleh kode warna atau kode angka.
Berikut adalah beberapa jenis Fixed Resistor berdasarkan bahan pembuatnya:
a. Carbon Composition Resistor (Resistor Komposisi Karbon)
Resistor jenis ini terbuat dari komposisi karbon halus yang dicampur dengan bubuk bahan isolator sebagai perekat untuk mencapai nilai resistansi yang diharapkan. Nilai resistansi berbanding terbalik dengan jumlah karbon: semakin banyak karbon, semakin rendah nilai resistansinya.
Nilai resistansi umum untuk Resistor Komposisi Karbon yang tersedia di pasaran berkisar dari 1Ω hingga 200MΩ dengan daya mulai 1/10W hingga 2W.
b. Carbon Film Resistor (Resistor Film Karbon)
Resistor Film Karbon terdiri dari film karbon tipis yang diendapkan pada substrat isolator dan dipotong menjadi bentuk spiral. Nilai resistansinya bergantung pada rasio karbon dan isolator, dengan jumlah karbon yang lebih banyak menghasilkan resistansi yang lebih rendah. Keuntungan dari Resistor Film Karbon adalah dapat memproduksi resistor dengan toleransi yang lebih rendah dan sensitivitas suhu yang lebih rendah dibandingkan dengan Resistor Komposisi Karbon.
Resistor Film Karbon yang tersedia di pasaran biasanya memiliki nilai resistansi antara 1Ω hingga 10MΩ dengan daya mulai 1/6W hingga 5W. Dengan sensitivitas suhu yang rendah, Resistor Film Karbon bisa beroperasi pada suhu antara -55°C hingga 155°C.
c. Metal Film Resistor (Resistor Film Logam)
Resistor Film Logam adalah jenis Resistor yang dilapisi dengan film logam tipis pada substrat keramik dan dipotong menjadi bentuk spiral. Nilai resistansinya ditentukan oleh panjang, lebar, dan ketebalan spiral logam.
Secara keseluruhan, Resistor Film Logam dianggap unggul dibandingkan jenis-jenis Resistor lainnya (seperti Resistor Komposisi Karbon dan Resistor Film Karbon).
2. Variable Resistor
Resistor Variabel atau Variable Resistor merupakan jenis Resistor yang memungkinkan perubahan nilai resistansi sesuai dengan kebutuhan. Jenis-jenis umum dari Resistor Variabel meliputi Potensiometer, Rheostat, dan Trimpot.
Berikut penjelasan mengenai beberapa jenis Resistor Variabel:
a. Potensiometer
Potensiometer adalah tipe Resistor Variabel yang memungkinkan pengaturan resistansi dengan cara memutar poros yang terdapat pada tuas Potensiometer. Nilai resistansi dari Potensiometer biasanya ditulis dalam bentuk kode angka pada tubuh Potensiometer.
b. Rheostat
Rheostat merupakan tipe Resistor Variabel yang dapat beroperasi pada tegangan dan arus yang tinggi. Rheostat terbuat dari kawat resistif yang dililit dan nilai resistansinya diatur dengan penyapu yang bergerak pada bagian atas toroid.
c. Preset Resistor (Trimpot)
Resistor Prasetel atau Trimpot adalah jenis Resistor Variabel yang memiliki fungsi serupa dengan Potensiometer, tetapi berukuran lebih kecil dan tidak dilengkapi dengan tuas. Untuk mengatur nilai resistansinya, diperlukan bantuan alat tambahan seperti obeng kecil untuk memutar porosnya.
3. Thermistor (Thermal Resistor)
Thermistor adalah jenis Resistor yang nilai resistansinya berubah-ubah berdasarkan suhu (Temperature). Thermistor berasal dari kata “Thermal Resistor”. Ada dua jenis Thermistor, yaitu Thermistor NTC (Negative Temperature Coefficient) dan Thermistor PTC (Positive Temperature Coefficient).
Untuk melihat simbol dan bentuk Thermistor, Kalian bisa merujuk ke gambar yang disertakan.
4. LDR (Light Dependent Resistor)
LDR, atau Resistor yang Bergantung pada Cahaya (Light Dependent Resistor), adalah jenis Resistor yang nilai resistansinya berubah sesuai dengan intensitas cahaya yang diterimanya. Untuk memahami lebih lanjut tentang LDR, silakan baca penjelasan LDR dan cara pengukurannya.
Simbol dan bentuk dari LDR dapat dilihat pada gambar yang disertakan.
Penutup
Demikianlah pembahasan dari bengkeltv.id mengenai pengertian dan jenis-jenis Resistor. Di dunia elektronika, pemahaman tentang Resistor sangat penting mengingat fungsi dan peranannya yang vital dalam mengendalikan aliran listrik. Mulai dari Resistor Tetap, Resistor Variabel, Thermistor, hingga LDR, masing-masing memiliki karakteristik dan penerapannya sendiri dalam berbagai skema rangkaian. Semoga penjelasan ini dapat menambah wawasan Kalian seputar komponen-komponen elektronika dan membantu dalam berbagai proyek atau studi Kalian. Selamat belajar dan terus eksplorasi dunia elektronika!