Cara Kerja Motor Starter

Pengertian dan Cara Kerja Motor Starter Secara Lengkap

Posted on

Bengkeltv.id – Pengertian dan Cara Kerja Motor Starter Secara Lengkap. Motor starter adalah sebuah perangkat elektrik yang berfungsi sebagai inisiasi atau awal dalam mengoperasikan motor listrik. Sebagai komponen kunci dalam sistem elektrik, motor starter bertanggung jawab untuk mengatur dan mengontrol aliran listrik yang masuk ke motor. Dengan demikian, motor dapat diaktifkan dan dihentikan dengan cara yang tepat, serta memastikan bahwa arus listrik yang diterima oleh motor berada dalam batas yang aman.

Fungsi utama dari motor starter adalah untuk mengendalikan arus awal yang masuk ke motor saat pertama kali dihidupkan. Arus awal yang tinggi dapat menyebabkan kerusakan pada komponen motor dan sistem kelistrikan lainnya. Oleh karena itu, motor starter dilengkapi dengan berbagai mekanisme proteksi, seperti proteksi overcurrent, proteksi thermal, dan proteksi lainnya, untuk memastikan bahwa motor beroperasi dalam kondisi yang aman dan efisien.

Dalam artikel ini, kita akan membahas lebih lanjut tentang cara kerja motor starter. Mulai dari prinsip dasar kerjanya, komponen-komponen yang ada di dalamnya, hingga proses operasionalnya saat motor dihidupkan dan dimatikan. Selain itu, kita juga akan mengenal berbagai jenis motor starter yang tersedia di pasaran, seperti motor starter elektromagnetik, motor starter otomatis, dan motor starter lainnya, serta keunggulan dan kekurangan masing-masing jenis.

Pengertian Motor Stater

Motor starter adalah bagian yang sangat penting dalam menghidupkan mesin dengan memutar poros engkol melalui flywheel.

Cara kerja motor starter ini bergantung pada konversi energi listrik seri DC menjadi gerakan putaran. Konsep ini mengikuti prinsip tangan kiri, yang disebut sebagai “gayanya Lorenz”, yang menyatakan bahwa ketika arus listrik mengalir melalui sebuah penghantar seperti kawat, akan terbentuk medan magnet.

Dalam konsep ini, ibu jari menunjukkan arah gaya gerak listrik (GGL) yang dihasilkan oleh arus listrik. Jari telunjuk menunjukkan arah medan magnet yang terbentuk di sekitar kawat penghantar akibat aliran arus tersebut, sementara jari tengah menunjukkan arah gerakan arus yang mengalir melalui penghantar.

Ketika motor starter diaktifkan, arus listrik seri DC mengalir melalui kawat penghantar dalam motor. Sesuai dengan prinsip tangan kiri, medan magnet terbentuk di sekitar kawat tersebut. Medan magnet ini berinteraksi dengan medan magnet permanen di motor, yang menghasilkan gaya untuk memutar poros engkol.

Dengan poros engkol berputar, energi mekanik dihasilkan dan digunakan untuk menghidupkan mesin. Flywheel berfungsi sebagai penampung energi dan membantu menjaga kestabilan putaran mesin.

Motor starter berperan penting dalam memulai putaran mesin dengan memberikan torsi awal pada poros engkol. Setelah mesin berputar dengan cukup kencang, motor starter biasanya dinonaktifkan dan mesin mengambil alih peran penggerak utama.

Baca juga:  Komponen Motor Starter dan Fungsinya Secara Lengkap

Motor starter adalah komponen vital dalam sistem penggerak mesin. Tanpa motor starter, proses menghidupkan mesin akan sulit atau bahkan tidak mungkin dilakukan. Prinsip kerja motor starter ini, yang didasarkan pada konversi energi listrik menjadi gerak putar, memungkinkan mesin dihidupkan dengan mudah dan efisien.

Fungsi Motor Starter

Motor starter adalah bagian krusial dalam sistem penggerak mesin. Penting untuk dicatat bahwa motor starter berfungsi sebagai perubahan energi dari baterai menjadi energi gerak yang diperlukan untuk memutar poros engkol agar mesin dapat beroperasi dengan optimal.

Salah satu komponen utama dalam motor starter adalah gigi pinion. Gigi pinion ini dapat bergerak maju dan mundur.

Ketika motor starter diaktifkan, gigi pinion akan maju dan terhubung dengan ring gear yang terletak pada flywheel. Ring gear ini terhubung langsung dengan poros engkol.

Selain gigi pinion, motor starter juga terdiri dari beberapa komponen lain yang beroperasi sesuai dengan fungsinya masing-masing.

Komponen Sistem Motor Starter

Cara Kerja Motor StarterBerikut ini adalah beberapa komponen dalam sistem motor starter yang mungkin menarik untuk diketahui:

1. Baterai

Baterai berfungsi sebagai sumber utama energi saat memulai mesin. Fungsinya adalah menyediakan listrik ke sistem starter. Kapasitas baterai yang digunakan untuk motor starter bervariasi tergantung pada ukuran mesin. Umumnya, mobil menggunakan baterai 12 volt, sedangkan truk dan bus menggunakan baterai 24 volt.

2. Ignition Coil

Koil pengapian, juga dikenal sebagai kunci kontak, adalah saklar yang mengaktifkan relay starter dan menghubungkan arus dari baterai. Dulu, koil pengapian sangat penting dalam sistem starter, namun sekarang perannya tidak langsung terlibat karena ada tombol Start/Stop.

3. Starter clutch

Kopling starter, juga disebut sebagai relay starter utama, berfungsi mengalirkan arus utama dari baterai langsung ke motor starter. Motor starter aktif saat kunci kontak pada posisi “ST”. Kopling starter memiliki dua gulungan: pull-in yang menggerakkan plunger untuk menghubungkan gigi pinion, dan hold-in yang menahan gerakan pull-in. Ini terintegrasi dengan motor starter dan memiliki terminal 30 yang terhubung ke baterai dan terminal 50 yang menerima arus dari kunci kontak.

4. Motor starter

Motor starter adalah komponen inti dalam sistem starter. Prinsip kerjanya mengikuti prinsip tangan kiri Fleming dengan menggunakan interaksi antara GGL, arus, dan gaya dorong.

5. Field coil

Kumparan medan menghasilkan medan magnet di dalam motor starter. Terdiri dari inti magnet yang dililit kawat tembaga, menghasilkan medan magnet kuat. Terhubung seri dengan kumparan armatur, tidak ada medan magnet saat motor starter tidak aktif.

6. Armature Coil

Kumparan armatur berperan sebagai media penghantar arus listrik. Kumparan ini memiliki bentuk silinder dengan inti dari bahan besi yang dililit oleh kawat tembaga, memastikan konduktivitas yang optimal.

Baca juga:  Cara Kerja Kompresor AC Inverter Secara Lengkap

Pada ujung kumparan armatur, terdapat komutator yang berfungsi menerima arus listrik dari baterai dan mengalirkannya ke kumparan armatur. Komutator ini membagi arus sehingga mengalir bolak-balik. Desain komutator memiliki beberapa lintasan terpisah, sehingga saat arus mengalir melalui sikat (brush), tidak ada risiko hubungan singkat.

7. Brush (Sikat)

Sikat, atau yang juga dikenal sebagai brush, adalah komponen lain yang terbuat dari tembaga. Fungsinya utamanya adalah mengalirkan arus listrik ke komutator. Dalam sistem kumparan armatur, komutator akan berputar seiring dengan gerakan poros armatur. Sikat ini bertugas menghubungkan arus listrik ke komutator yang berputar.

Sikat terbuat dari tembaga yang lembut untuk mengurangi gesekan. Namun, karena sifatnya yang lembut, komponen ini cenderung mengalami aus dan memerlukan perawatan secara berkala. Dalam motor starter, terdapat dua jenis sikat: sikat arus yang mengalirkan arus listrik, dan sikat massa yang menyediakan jalur ground atau massa.

8. Pinion gear dan drive lever

Gigi pinion adalah bagian yang terhubung dengan ujung poros armatur. Perannya adalah untuk mengalihkan putaran dari poros armatur ke flywheel. Desain gigi pinion dibuat lebih kecil untuk mengurangi kecepatan putaran poros armatur dan sekaligus meningkatkan torsi atau momen yang dihasilkan.

Cara Kerja Motor Starter

Cara Kerja Motor Starter
Tentu, berikut ini adalah penjelasan lebih rinci mengenai cara kerja motor starter:

1. Posisi “ON” Kunci Kontak

Ketika kunci kontak berada di posisi “ON”, relay utama atau utama relay akan terhubung. Ini memungkinkan arus listrik dari baterai mengalir ke semua sistem listrik di dalam mobil. Pada tahap ini, komponen seperti lampu, radio, dan sistem lain yang membutuhkan daya listrik akan aktif dan siap digunakan.

2. Posisi “ST” Kunci Kontak

Ketika kunci kontak diputar ke posisi “ST” atau “START”, relay starter switch akan terhubung. Ini memungkinkan arus listrik dari baterai mengalir ke terminal 50 pada kopling starter (starter clutch). Terminal 50 adalah titik di mana energi listrik masuk ke sistem starter.

3. Aktivasi Pull-In Coil

Ketika arus listrik mengalir melalui terminal 50, energi ini membuat medan magnet pada gulungan pull-in. Gulungan pull-in adalah kumparan kawat khusus yang berfungsi menciptakan gaya magnet yang dibutuhkan untuk memulai proses starter. Medan magnet ini akan menarik bagian yang disebut gulungan pull-in ke arah gulungan hold-in.

4. Gerakan Drive Lever dan Pinion Gear

Ketika gulungan pull-in bergerak menuju gulungan hold-in, gerakan ini akan mendorong drive lever. Drive lever adalah komponen yang memiliki peran vital dalam mengaktifkan mekanisme starter. Saat drive lever bergerak, gigi pinion yang terhubung dengan flywheel di mesin juga akan bergerak.

Baca juga:  Cara Mencuci Jaket Waterproof : Tips dan Triknya

Dalam akhirnya, gerakan gigi pinion ini memungkinkan proses penggerakan mesin (cranking). Gigi pinion akan berinteraksi dengan flywheel, yang selanjutnya akan memutar poros engkol mesin. Inilah yang memulai proses pengapian dan pembakaran bahan bakar di dalam mesin, yang pada akhirnya memicu mesin kendaraan untuk mulai beroperasi.

Dengan demikian, motor starter memiliki peran penting dalam memulai mesin kendaraan dengan menciptakan gerakan awal yang diperlukan untuk memutar mesin. Proses ini melibatkan berbagai komponen seperti relay-relay, kumparan-kumparan, drive lever, dan gigi pinion, yang bekerja bersama untuk menghasilkan aliran arus dan gaya mekanik yang diperlukan untuk menghidupkan mesin.

Jenis Motor Starter

Secara umum, terdapat tiga jenis motor starter yang berbeda, yakni (1) Tipe konvensional, (2) Tipe reduksi, dan (3) Tipe planetary. Berikut adalah perbedaan masing-masing dari ketiga jenis tersebut:

1. Tipe Konvensional

Tipe starter ini memiliki kesan yang sederhana, menghasilkan tenaga yang stKalianr. Komponen dalam motor starter tipe konvensional menggunakan satu pinion gear yang terhubung ke flywheel. Saat driver lever dipindahkan oleh pull in coil, pinion gear ini terlibat dalam pergerakan.

2. Tipe Reduksi

Desain dari tipe ini lebih kompak dibandingkan dengan tipe konvensional, menjadikannya cocok untuk mesin dengan kompresi tinggi seperti mesin diesel. Cara kerjanya melibatkan gigi tambahan sebagai pereduksi putaran. Pereduksi putaran ini menghasilkan momen torsi yang kuat yang berguna untuk memulai mesin.

3. Tipe Planetary

Meskipun juga memanfaatkan gigi tambahan seperti sistem reduksi, tipe planetary memiliki perbedaan dalam bentuknya. Gigi tambahan pada tipe ini berbentuk planet atau berputar. Keunggulan daya reduksi dalam tipe planetary menjadikan armature coil dapat diukur lebih kecil, memberikan efisiensi yang lebih baik.

Penutup

Dengan demikian, pemahaman tentang cara kerja motor starter menjadi kunci penting bagi teknisi otomotif dan pemilik kendaraan. Dengan menggunakan berbagai komponen yang terkoordinasi dengan baik, motor starter mampu menghidupkan mesin dengan lancar dan efisien.

Mulai dari energi listrik hingga gerakan mekanik yang dihasilkan, setiap langkah dalam proses ini memberikan kontribusi vital untuk memastikan kendaraan dapat beroperasi dengan optimal. Oleh karena itu, pemeliharaan yang baik dan pemahaman mendalam tentang fungsi setiap komponen menjadi faktor yang tidak dapat diabaikan dalam menjaga kinerja motor starter dan keseluruhan sistem penggerak mesin. Demikian ulasan dari bengkeltv.id mengenai Cara Kerja Motor Starter. Semoga bermanfaat untuk Kalian.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *