Komponen Lampu Hemat Energi

Komponen Lampu Hemat Energi yang Sering Rusak dan Cara Memperbaikinya

Posted on

Bengkeltv.idKomponen Lampu Hemat Energi yang Sering Rusak dan Cara Memperbaikinya. Lampu adalah salah satu bagian penting dalam rumah Kalian, terutama saat malam hari. Selain memberikan cahaya, lampu juga bisa menambah nilai estetika dan suasana di rumah Kalian. Saat ini, ada berbagai merek lampu yang tersedia di pasaran, salah satunya adalah lampu Philips.

Namun, seperti halnya dengan semua perangkat listrik, ada beberapa masalah yang sering terjadi pada lampu Philips. Salah satu masalah yang paling umum adalah komponen lampu yang sering rusak. Dalam artikel ini, kita akan membahas Komponen Lampu Hemat Energi yang Sering Rusak.

Apa Itu Lampu Hemat Energi?

Lampu hemat energi adalah jenis lampu yang dirancang untuk menghemat penggunaan energi listrik yang dibutuhkan untuk menghasilkan cahaya. Lampu ini juga dikenal dengan sebutan lampu pijar fluorescent compact (CFL) atau lampu tabung.

Lampu hemat energi ini memanfaatkan teknologi fluorescent untuk menghasilkan cahaya, yang memungkinkan penggunaannya lebih efisien daripada lampu pijar konvensional. Selain itu, lampu hemat energi juga memiliki umur pakai yang lebih lama dan menghasilkan panas yang lebih sedikit dibandingkan lampu pijar konvensional, sehingga dapat mengurangi biaya perawatan dan penggantian lampu.

Gambar dan Nama Komponen Lampu LHE

Komponen Lampu Hemat Energi, sebelum membahas tentang cara menangani keadaan saat lampu mati, terlebih dahulu akan disajikan informasi tentang gambaran rangkaian komponen penyusun LHE. Agar lebih jelas, Kalian dapat melihat gambar beserta penjelasannya sebagai berikut:

Baca juga:  Perbandingan Watt Lampu LED dengan Lampu Biasa Secara Lengkap

Komponen Lampu Hemat Energi

Keterangan gambar:

  • Elco Filter
  • Resistor 2,2 hingga 10 ohm sebanyak 2 buah. Komponen ini terhubung ke kaki emitter transistor.
  • Resistor 15 hingga 20 ohm sebanyak 2 buah. Komponen ini terhubung ke kaki basis transistor.
  • 2 buah transistor tipe MJE 13003.
  • Kondensator.

Secara umum, komponen-komponen tersebut merupakan bagian dari penyusun lampu LHE. Jika terdapat perbedaan pada setiap merek, kemungkinan tidak akan terlalu signifikan. Dengan mengetahui model rangkaian ini, penelusuran kerusakan pada lampu LHE dapat dilakukan dengan lebih mudah.

Cara Mengecek Komponen Lampu Hemat Energi Yang Mati

Komponen Lampu Hemat Energi

Jika lampu LHE mengalami mati total, maka pasti ada beberapa komponen penyusun yang mengalami kerusakan. Berikut adalah cara untuk memeriksa komponen yang sering mengalami kerusakan pada LHE:

1. Kapasitor Elco

Komponen pertama adalah kapasitor Elco. Jika Elco mengalami kerusakan, maka akan terlihat pecah atau menggelembung di bagian atas.

2. Kapasitor Milar

Selanjutnya ada kapasitor milar. Saat bagian ini rusak, maka Kalian dapat melihat komponen ini gosong. Selain itu, saat dilakukan pengukuran skala 10k, jarum pergerakannya tidak beraturan.

3. Filamen Lampu

Bagian berikutnya adalah filamen lampu. Pada saat filamen rusak, biasanya akan terlihat kaca agak menghitam. Saat dilakukan pengukuran multitester, arah jarum tidak bergerak ke angka tertentu.

4. Resistor dan Transistor

Pada resistor, saat terjadi kerusakan biasanya badannya akan pecah dan gosong. Sementara untuk transistor, kerusakan bisa dilihat menggunakan multitester. Jika jarum berada di angka maksimum atau paling rendah, itu menunjukkan adanya kerusakan.

5. Kumparan

Kumparan juga menjadi salah satu bagian yang sering mengalami kerusakan. Untuk mengetahuinya, Kalian bisa memeriksa bagian kawatnya. Jika kawat berwarna hitam gosong, maka sudah pasti ada kerusakan. Sementara untuk memastikannya, bisa juga dilakukan pengukuran multitester. Jika pengukuran menunjukkan jarum tidak berfungsi, maka bisa dikatakan bahwa bagian tersebut rusak.

Baca juga:  Mengenal Lebih Dekat Rangkaian Lampu TL Fluorescent dan Lampu TL LED

Cara Memperbaiki Komponen Lampu Hemat Energi yang Mati

Komponen Lampu Hemat Energi

Setelah mengetahui komponen dan fungsinya pada lampu, selanjutnya akan dibahas tentang cara memperbaikinya. Untuk melakukan perbaikan, ada beberapa peralatan yang perlu disiapkan. Berikut adalah peralatan yang dibutuhkan:

  • Solder
  • Timah
  • AVO Meter atau Multitester
  • Obeng minus
  • Kabel secukupnya

Pastikan bahwa semua peralatan masih dapat berfungsi dengan baik agar tidak menghambat saat melakukan proses perbaikan. Jika semua sudah siap, maka ikuti langkah-langkah perbaikan di bawah ini.

Langkah-langkah perbaikan:

  • Pertama, bukalah chasing lampu menggunakan obeng minus.
  • Selanjutnya, lepaskan kabel kaca dan lakukan tes menggunakan AVO meter.
  • Lakukan pengukuran pada setiap bagian dengan batas OHM meter 1x.
  • Jika hasil pengukuran menunjukkan angka 2 sampai 8 ohm, maka lampu masih dalam kondisi baik. Namun, jika jarum tidak menuju angka tertentu, kemungkinan neon sudah mengalami kerusakan.
  • Jika pemeriksaan menunjukkan bahwa lampu masih dalam kondisi baik, maka kerusakan mungkin berasal dari rangkaian. Untuk mengatasinya, Kalian dapat mengganti bagian komponen yang rusak.

Kelebihan Lampu Hemat Energi

Lampu hemat energi memiliki beberapa kelebihan dibandingkan dengan lampu pijar konvensional, di antaranya:

1. Lebih hemat energi

Lampu hemat energi dapat menghasilkan cahaya yang sama dengan lampu pijar konvensional, tetapi hanya menggunakan sekitar sepertiga energi listrik. Hal ini dapat mengurangi biaya tagihan listrik dan membantu menghemat energi.

2. Lebih tahan lama

Lampu hemat energi memiliki umur pakai yang lebih lama daripada lampu pijar konvensional. Biasanya, lampu hemat energi dapat bertahan hingga 10.000 jam atau lebih, sementara lampu pijar konvensional hanya bertahan sekitar 1.000 jam.

3. Menghasilkan panas yang lebih sedikit

Lampu hemat energi menghasilkan panas yang lebih sedikit daripada lampu pijar konvensional. Hal ini dapat membantu mengurangi biaya pendinginan ruangan dan membuat lingkungan lebih nyaman.

Baca juga:  Komponen Lampu Philips yang Sering Rusak Yang Perlu Kalian Tahu

4. Lebih ramah lingkungan

Lampu hemat energi menghasilkan emisi karbon yang lebih rendah daripada lampu pijar konvensional. Selain itu, lampu hemat energi dapat didaur ulang, sehingga lebih ramah lingkungan.

5. Tersedia dalam berbagai bentuk dan ukuran

Lampu hemat energi tersedia dalam berbagai bentuk dan ukuran, sehingga dapat digunakan untuk berbagai keperluan, baik untuk keperluan rumah tangga maupun industri.

6. Kecerahan cahaya yang stabil

Lampu hemat energi dapat menghasilkan cahaya yang lebih stabil dan tidak mudah berkedip, sehingga membuat penggunaan lampu lebih nyaman untuk mata.

7. Potensi penghematan biaya yang besar

Dalam jangka panjang, penggunaan lampu hemat energi dapat menghemat biaya listrik dan penggantian lampu yang lebih sering dilakukan pada lampu pijar konvensional.

Dengan kelebihan-kelebihan tersebut, lampu hemat energi menjadi pilihan yang baik untuk menghemat energi dan biaya listrik, serta membantu menjaga lingkungan hidup yang lebih baik.

Baca Juga :

Penutup

Dari penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa lampu hemat energi terdiri dari beberapa komponen penting seperti kapasitor, resistor, transistor, dan kumparan. Setiap komponen tersebut memiliki fungsi yang berbeda-beda dalam menghasilkan cahaya yang efisien dan hemat energi.

Dalam perawatan lampu hemat energi, penting untuk memeriksa dan mengganti komponen yang rusak agar lampu tetap berfungsi dengan baik dan hemat energi.

Dengan memahami komponen lampu hemat energi, kita dapat lebih memahami cara kerja dan perawatan lampu tersebut untuk mendapatkan manfaat yang optimal. Semoga informasi dari bengkeltv.id mengenai Komponen Lampu Hemat Energi ini bermanfaat untuk Kalian.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *