Gambar Rangkaian Crossover Aktif

Gambar Rangkaian Crossover Aktif : Panduan Lengkap

Posted on

Bengkeltv.id Gambar Rangkaian Crossover Aktif : Panduan Lengkap. Dalam dunia desain audio, penciptaan suara yang berkualitas tinggi melibatkan berbagai komponen yang bekerja secara sinergis. Salah satu komponen penting dalam sistem audio adalah crossover aktif.

Crossover aktif memainkan peran kunci dalam memisahkan sinyal audio menjadi berbagai rentang frekuensi yang kemudian diarahkan ke driver yang sesuai, seperti woofer, mid-range, dan tweeter.

Untuk memahami dengan lebih baik bagaimana crossover aktif beroperasi, serta bagaimana merancangnya dengan tepat, gambar rangkaian crossover aktif menjadi suatu elemen yang tak terpisahkan.

Pengertian Crossover

Crossover merupakan perangkat elektronik yang memiliki kemampuan untuk memisahkan sinyal audio menjadi beberapa bagian berdasarkan frekuensi.

Dengan bantuan crossover, sinyal masukan tunggal dapat dipecah menjadi beberapa bagian yang didasarkan pada rentang frekuensi, meliputi frekuensi rendah, menengah, dan tinggi.

Secara analogi, kita bisa membayangkan seperti sebuah jalan yang terbagi menjadi tiga jalur yang berbeda, dan fungsi dari crossover mirip dengan pengatur lalu lintas yang mengarahkan setiap jenis frekuensi ke jalurnya masing-masing.

Penggunaan crossover umumnya diterapkan dalam sistem audio untuk meningkatkan kualitas suara yang dihasilkan oleh speaker di dalam mobil.

Dengan memanfaatkan komponen ini, kita dapat menikmati musik, siaran radio, serta percakapan suara dengan jernih ketika sedang mengemudi.

Fungsi Crossover

Tiap sistem audio memerlukan crossover guna mengarahkan frekuensi dengan tepat guna mencapai kualitas suara yang optimal di dalam audio kendaraan.

Tanpa adanya sistem crossover, suara yang dipancarkan oleh speaker di mobil dapat terdengar tidak harmonis dan kurang berkualitas.

Crossover memiliki tiga jalur utama, yaitu tweeter, driver midrange, dan subwoofer. Tweeter adalah jenis speaker yang mampu mengeluarkan frekuensi tinggi dan memberikan tingkat akustik yang lebih tinggi.

Baca juga:  Persamaan IC 4558 Terlengkap !!

Rentang frekuensi audio yang dimilikinya berkisar antara 5.000 Hz hingga 20.000 Hz.

Sementara untuk sistem driver midrange, digunakan untuk menghasilkan suara pada rentang frekuensi 250 Hz hingga 2.000 Hz. Speaker ini juga sering disebut sebagai squawker.

Sedangkan subwoofer adalah bagian dari perangkat audio mobil yang berperan sebagai penyedia suara dengan frekuensi audio rendah, biasanya dalam kisaran 10 Hz hingga 200 Hz.

Gambar Rangkaian Crossover Aktif

Rangkaian Crossover yang diuraikan di sini adalah tipe Crossover Aktif yang cocok digunakan dalam sistem audio Hi-Fi dengan menggunakan LM833, suatu jenis penguat operasional gKalian.

Terdapat dua jenis rangkaian crossover, yakni tipe aktif dan tipe pasif. Rangkaian crossover tipe pasif hanya memanfaatkan komponen pasif dan memiliki struktur yang sederhana, namun pada tipe ini banyak energi yang terbuang dan distorsi dapat terjadi.

Oleh karena itu, crossover tipe aktif menjadi opsi yang lebih unggul untuk sistem audio Hi-Fi. Crossover aktif ini memisahkan sinyal audio kompleks menjadi dua kelompok frekuensi, yaitu frekuensi output rendah dan frekuensi output tinggi.

Kedua kelompok frekuensi ini ditingkatkan amplifikasinya secara terpisah melalui dua tahap penguat daya, satu untuk kelompok frekuensi rendah dan satu lagi untuk kelompok frekuensi tinggi (bi-amping).

Gambar Rangkaian Crossover Aktif

Rangkaian Crossover Aktif ini mengadopsi LM833, sebuah semikonduktor nasional yang dirancang khusus sebagai penguat operasional gKalian (op-amp) untuk aplikasi audio.

Untuk merakit rangkaian ini, diperlukan empat op-amp, yang berarti kita menggunakan dua IC LM833.

Rangkaian dapat terbagi menjadi dua bagian utama, yaitu filter high pass dan filter low pass. Dalam hal ini, IC2b digunakan untuk membentuk susunan sirkuit filter low pass Butterworth pertama, dan keluaran frekuensi rendah tersedia melalui pin output (PIN1).

Baca juga:  Gambar Rangkaian Crossover Aktif : Penjelasan Lengkap

Di sisi lain, keluaran frekuensi tinggi dapat ditemukan di pin 7 dari IC1A. Aktivasi rangkaian ini memerlukan pasokan daya gKalian dengan tegangan +15 / -15 V DC.

Nilai resistor (R) dan kapasitor (C) memiliki fleksibilitas untuk diubah, memungkinkan kita untuk mendapatkan frekuensi crossover yang berbeda sesuai kebutuhan.

Cara Kerja Crossover

Perusahaan yang menghasilkan crossover mengaplikasikannya melalui suatu filter. Filter ini difungsikan untuk mengurangi amplitudo rentang frekuensi audio yang ditargetkan.

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya mengenai peran crossover yang memisahkan frekuensinya menjadi beberapa bagian, yakni tweeter, driver midrange, dan subwoofer.

Dalam filter ini, terdapat tiga komponen esensial, yaitu kapasitor, induktor, dan resistor. Kapasitor terdiri dari dua konduktor yang terpisah dan berfungsi untuk mencegah arus searah (DC) sambil memungkinkan arus bolak-balik (AC) untuk melewati, sehingga sangat cocok digunakan untuk frekuensi rendah.

Induktor mengakumulasi energi melalui medan elektromagnetik dan kemudian membagikannya. Akan tetapi, induktor kurang cocok untuk frekuensi tinggi, sehingga sistem audio hanya mengalirkan frekuensi yang lebih rendah, seperti bass, ke driver speaker.

Resistor, sebagai komponen listrik dengan karakter resistif, berperan dalam mengurangi amplitudo frekuensi dan berkontribusi pada kinerja crossover.

Dalam implementasinya, kapasitor digunakan untuk mereduksi suara dari frekuensi nada rendah, induktor dimanfaatkan untuk mereduksi frekuensi nada tinggi, dan resistor berperan dalam mereduksi kedua frekuensi secara bersamaan.

Jenis Crossover Audio

Ditemukan 2 tipe crossover, yaitu crossover aktif dan pasif. Setiap jenis memiliki prinsip kerja, kelebihan, dan kekurangan masing-masing. Selain itu, cara pengaturan frekuensinya juga berbeda. Berikut adalah penjelasannya:

1. Crossover Aktif

Peranan utama crossover aktif adalah memisahkan frekuensi setelah sinyal audio ditingkatkan oleh amplifier.

Jenis ini sangat bermanfaat bagi pemilik mobil Daihatsu dalam mengatur frekuensi audio untuk masing-masing speaker di kendaraan.

Baca juga:  Cara Update Firmware TV Philips : Panduan Lengkap dan Praktis

Keuntungan dari crossover aktif termasuk kemudahan dalam penyesuaian tingkat suara, kemampuan untuk dimodifikasi dengan mudah, dan daya yang besar karena amplifier daya masing-masing mengontrol setiap tingkat suara.

Namun, kekurangannya terletak pada harga yang lebih tinggi serta kompleksitasnya karena setiap speaker memerlukan amplifier tersendiri.

2. Crossover Pasif

Crossover pasif memisahkan frekuensi setelah sinyal suara audio ditingkatkan oleh power amplifier, berbeda dengan crossover aktif.

Kelebihan tipe ini terletak pada fleksibilitas pengaturan frekuensi suara yang lebih besar serta harganya yang relatif lebih terjangkau.

Namun, kelemahan crossover pasif sering kali terletak pada distorsi suara akibat pembagian level suara yang kurang sempurna.

Penutup

Dalam melihat lebih jauh mengenai implementasi crossover aktif dalam sistem audio, tidak ada cara yang lebih baik untuk merinci konsep ini daripada dengan melihat gambar rangkaian crossover aktif yang menggambarkan hubungan antara komponen-komponen pentingnya.

Gambar rangkaian crossover aktif akan membantu memberikan pKalianngan visual yang jelas tentang bagaimana komponen seperti kapasitor, induktor, resistor, dan op-amp saling terhubung, serta bagaimana aliran sinyal audio diatur dalam pembagian frekuensi yang diinginkan.

Dengan memahami gambar rangkaian crossover aktif ini, para penggemar audio dan teknisi memiliki gambaran yang lebih baik tentang bagaimana teknologi ini bekerja untuk menghasilkan kualitas suara yang superior dalam sistem audio mereka. Demikian ulasan dari bengkeltv.id mengenai Gambar Rangkaian Crossover Aktif. Semoga bermanfaat untuk Kalian.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *