Cara Mengukur SCR (Silicon Controlled Rectifier)

Panduan Mudah Cara Mengukur SCR (Silicon Controlled Rectifier) Menggunakan Multimeter Digital dan Analog

Posted on

Bengkeltv.idPanduan Mudah Cara Mengukur SCR (Silicon Controlled Rectifier) Menggunakan Multimeter Digital dan Analog. Teknologi semikonduktor telah menciptakan revolusi dalam berbagai sektor industri, dengan Silicon Controlled Rectifier (SCR) sebagai salah satu elemen terpenting dalam sistem kontrol listrik. SCR merupakan perangkat yang telah merubah cara kita mengontrol dan mengatur arus listrik.

Namun, bagaimana cara kita mengukur kinerja dari SCR ini? Artikel ini akan membahas secara detail tentang ‘Cara Mengukur SCR (Silicon Controlled Rectifier)’. Mulai dari konsep dasar SCR, pentingnya pengukuran SCR, hingga langkah-langkah praktis dalam proses pengukuran. Jadi, bagi para profesional, penghobi, atau siapa saja yang ingin memahami lebih mendalam tentang SCR, artikel ini patut Kalian baca.

Pengertian SCR (Silicon Controlled Rectifier)

Silicon Controlled Rectifier (SCR), atau dikenal juga sebagai Thyristor, berfungsi sebagai perangkat pengendali, mirip dengan dioda. Namun, berbeda dari dioda biasa yang hanya memiliki dua terminal, SCR dilengkapi dengan tiga terminal. Terminal ketiga pada SCR ini dikenal sebagai “Gate” atau “Gerbang”, yang berfungsi sebagai pengendali, sedangkan dua terminal lainnya, yaitu “Anoda” dan “Katoda”, memiliki fungsi yang sama dengan dioda umumnya.

SCR merupakan komponen penting dalam keluarga Thyristor. Sejak diperkenalkan pertama kali secara komersial pada 1956, SCR telah membuktikan kemampuannya untuk mengontrol tegangan dan daya yang cukup tinggi dalam ukuran perangkat yang relatif kompak.

Karena kemampuannya tersebut, SCR atau Thyristor banyak digunakan sebagai alat saklar (Switch) atau pengendali (Controller) dalam rangkaian elektronika yang memerlukan tegangan atau arus menengah hingga tinggi (Medium-High Power). Beberapa contoh penggunaan SCR dalam rangkaian elektronika termasuk dalam rangkaian Lampu Dimmer, rangkaian Logika, rangkaian Osilator, rangkaian Chopper, pengendali kecepatan motor, rangkaian Inverter, rangkaian Timer, dan lainnya.

Baca juga:  Pengertian TRIAC dan Aplikasinya : Cara Kerjanya

Dalam struktur dasarnya, SCR atau Thyristor terdiri dari empat lapisan semikonduktor, yaitu PNPN (Positif Negatif Positif Negatif), juga dikenal sebagai PNPN Trioda. Terminal “Gate”, yang berperan sebagai pengendali, berada di lapisan tipe-P yang bersebelahan dengan Terminal “Katoda”. Prinsip kerja SCR ini mirip dengan dua transistor bipolar (bipolar junction transistor) yang dihubungkan.

Fungsi SCR

SCR memiliki fungsi sebagai komponen pengendali atau saklar dalam rangkaian elektronika.

SCR digunakan sebagai saklar karena mampu mengontrol daya dan tegangan yang tinggi hanya dengan ukuran yang kecil.

Oleh karena itu, SCR sering digunakan dalam rangkaian listrik dengan daya sedang hingga tinggi (Medium-High Power).

Beberapa contoh penggunaan SCR dalam dunia elektronika antara lain:

  • Rangkaian timer
  • Rangkaian inverter
  • Rangkaian logika
  • Rangkaian isolator
  • Rangkaian chopper
  • Lampu dimmer
  • Pengendali kecepatan motor

Cara Mengukur SCR (Silicon Controlled Rectifier) dengan Multimeter

Untuk melakukan pengecekan atau pengukuran pada SCR, peralatan yang dibutuhkan adalah sebuah Multimeter dan sehelai kabel pendek yang berfungsi sebagai Jumper atau penghubung.

Berikut ini adalah tahapan-tahapan untuk melakukan pengukuran SCR dengan menggunakan Multimeter:

Cara Mengukur SCR (Silicon Controlled Rectifier

1. Posisikan saklar pada Multimeter ke setelan R atau Ohm (Ω) x10.000.

2. Sambungkan Probe Hitam dari Multimeter (Negatif) ke terminal Anoda pada SCR dan Probe Merah dari Multimeter (Positif) ke terminal Katoda pada SCR.

3. Amati hasil pengukuran yang muncul pada layar Multimeter. Hasil yang ditampilkan seharusnya menunjukkan nilai resistansi yang cukup besar.

Apabila hasil pengukuran menunjukkan angka resistansi yang sangat kecil, ini mengindikasikan terjadinya hubungan singkat (Short) atau kerusakan pada SCR tersebut.

4. Sambungkan Probe Merah dari Multimeter (Positif) ke terminal Anoda SCR dan Probe Hitam dari Multimeter (Negatif) ke terminal Katoda SCR.

Baca juga:  Pengertian Seven Segment Display (Layar Tujuh Segmen) : Pembahasa Lengkapnya

5. Lihatlah hasil pengukuran yang tertera pada layar Multimeter. Hasilnya juga seharusnya menampilkan nilai resistansi yang cukup tinggi.

Apabila hasil pengukuran menunjukkan angka resistansi yang sangat kecil, hal tersebut menunjukkan adanya kemungkinan hubungan singkat (Short) atau kerusakan pada SCR tersebut.

6. Dalam situasi di mana Probe Merah dan Probe Hitam masih terpasang pada terminal SCR seperti pada tahap ke-4, sambungkan terminal Anoda dan Gate pada SCR menggunakan kabel penghubung atau jumper.

Apabila SCR beroperasi dengan semestinya, nilai resistansi yang ditunjukkan pada layar Multimeter akan menghasilkan angka yang sangat rendah. Nilai ini akan bertahan rendah meskipun kabel penghubung atau jumper dilepaskan.

Fungsi dari jumper atau kabel penghubung ini adalah untuk menyuplai arus ke terminal “Gate” SCR atau sebagai pemicu “Trigger” pada SCR.

Perlu diingat:

Pengukuran SCR juga dapat dilakukan dengan menggunakan Multimeter Digital, dengan metode yang sama seperti yang telah dijelaskan sebelumnya.

Setiap SCR memiliki karakteristik dan spesifikasi yang beragam. Apabila arus yang disuplai oleh Multimeter tidak memadai untuk mengaktifkan SCR, kita bisa mencoba mengubah setelan saklar ke Ohm (Ω) x1.000 atau x100.

Cara Mengetes SCR Apakah Masih Bagus atau Sudah Rusak dengan Cara Lain

Untuk melengkapkan penjelasan ini, kami akan membahas metode lain dalam menguji apakah SCR masih berfungsi dengan baik atau sudah mengalami kerusakan.

Metode ini pernah digunakan dalam pengujian SCR pada inverter milik PG yang mengalami kerusakan. Berikut ini adalah tahapan-tahapan dalam melakukan pengujian tersebut:

1. Pertama-tama, atur posisi selektor pada Multimeter ke setelan tahanan 1x (ohm).

2. Selanjutnya, hubungkan terminal Anoda SCR ke terminal + pada Multimeter, dan sambungkan terminal Katoda ke terminal – pada Multimeter. Hasilnya, jarum Multimeter tidak akan bergerak.

Baca juga:  Pengertian Termostat (Thermostat) dan Fungsinya Secara Lengkap

3. Kemudian, sambungkan terminal Anoda dan Gate pada SCR dengan menghubungkannya ke terminal (+) pada Multimeter, dan sambungkan terminal Katoda ke terminal (-) pada Multimeter.

Hasilnya, jarum Multimeter akan menunjuk ke angka tertentu. Pastikan bahwa terminal Anoda dan Gate tidak terhubung secara langsung (short), dan nilai resistansi keduanya harus sama. Dengan cara ini, kita bisa memastikan bahwa SCR dalam keadaan baik.

Berikut adalah skema rangkaian yang dapat digunakan untuk pengujian SCR.

Cara Mengukur SCR (Silicon Controlled Rectifier Cara Mengukur SCR (Silicon Controlled Rectifier

Penutup

Mengukur SCR (Silicon Controlled Rectifier) merupakan langkah penting dalam memastikan kinerja yang tepat dari komponen elektronik ini. Dalam artikel ini, kami akan membahas cara-cara yang efektif untuk mengukur SCR dan memastikan bahwa fungsi dan karakteristiknya sesuai dengan kebutuhan Kalian.

Dalam kesimpulan, mengukur SCR adalah langkah penting dalam memastikan kinerja yang optimal dari komponen ini. Dengan menggunakan alat yang tepat dan mengikuti langkah-langkah yang dijelaskan di atas, Kalian dapat melakukan pengukuran SCR dengan akurat dan memastikan bahwa komponen ini berfungsi dengan baik sesuai dengan kebutuhan Kalian. Semoga informasi dari bengkeltv.id mengenai Cara Mengukur SCR (Silicon Controlled Rectifier) ini bermanfaat untuk Kalian.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *