Cara Membuat Flasher Lampu Sein Motor

Cara Membuat Flasher Lampu Sein Motor dengan Mudah

Posted on

Bengkeltv.idCara Membuat Flasher Lampu Sein Motor dengan Mudah. Flasher lampu sein motor adalah komponen penting dalam sistem kelistrikan kendaraan, yang memiliki peran krusial dalam memberikan sinyal peringatan kepada pengendara lain saat motor akan berbelok atau pindah jalur. Dengan adanya flasher, motor menjadi lebih aman untuk digunakan, karena pengendara dapat dengan jelas memberi tahu arah pergerakannya. Bagi para penggemar modifikasi motor, membuat flasher lampu sein motor sendiri bisa menjadi proyek yang menyenangkan, praktis, dan tentunya bermanfaat. Selain dapat menambah kesan menarik pada tampilan motor, modifikasi flasher ini juga memiliki potensi untuk meningkatkan kinerja sistem penerangan dan sinyal pada motor.

Proses pembuatan flasher lampu sein motor bukan hanya soal tampilan, tetapi juga soal fungsionalitas. Dengan modifikasi ini, motor akan memiliki sistem flasher yang lebih efisien, responsif, dan dapat diatur sesuai dengan kebutuhan pengendara. Selain itu, modifikasi semacam ini dapat menambah nilai estetika pada motor, membuatnya terlihat lebih keren dan berbeda dari motor-motor lainnya. Dalam artikel ini, kami akan memberikan panduan langkah demi langkah mengenai cara membuat flasher lampu sein motor, serta informasi lengkap mengenai bahan-bahan yang diperlukan dan tips yang perlu diperhatikan selama proses pembuatan.

Apa itu Flasher?

Flasher merupakan komponen yang sangat penting dalam sistem kelistrikan sepeda motor, dengan umur pakai yang relatif panjang jika dirawat dengan baik. Fungsi utama dari flasher adalah untuk mengatur kedipan pada lampu sein dan memastikan bahwa lampu sein mendapatkan tegangan arus listrik yang cukup agar dapat menyala dengan terang. Selain itu, flasher juga berperan sebagai pengatur isyarat bagi pengendara lain, memberikan sinyal yang jelas mengenai arah pergerakan motor, yang sangat krusial untuk keselamatan di jalan.

Kerusakan pada flasher dapat membawa risiko yang serius, baik bagi pengendara motor itu sendiri maupun pengendara lain yang berada di belakang atau di arah yang berlawanan. Ketika flasher bermasalah, lampu sein tidak akan berfungsi dengan baik atau bahkan tidak berkedip sama sekali. Hal ini membuat isyarat arah yang diberikan kepada pengendara lain menjadi tidak jelas, meningkatkan potensi terjadinya kecelakaan.

Flasher bekerja dengan cara memotong dan menyambungkan arus listrik yang mengalir ke lampu sein secara berkala, sehingga lampu sein dapat berkedip dengan ritme yang sesuai. Jenis lampu sein yang digunakan pada motor dapat bervariasi, tergantung pada jenis kendaraan, karena setiap jenis kendaraan memiliki spesifikasi lampu sein yang berbeda.

Meskipun lampu sein masih bisa menyala tanpa flasher, tetapi lampu tersebut tidak akan berkedip dan cahaya yang dihasilkan akan sangat redup. Hal ini tentu saja dapat membahayakan pengendara lain, karena mereka tidak akan bisa melihat dengan jelas arah yang akan diambil oleh pengendara motor. Oleh karena itu, flasher harus selalu dalam kondisi baik dan berfungsi dengan optimal untuk menjamin keselamatan berkendara, memastikan bahwa isyarat yang diberikan kepada pengendara lain cukup jelas dan mudah dipahami.

Baca juga:  Cara Menyambungkan Speaker Harman Kardon ke TV Paling Mudah

Fungsi Flasher

Flasher memiliki fungsi utama yang sangat penting dalam sistem kelistrikan motor, yaitu untuk mengatur dan mengontrol kedipan lampu sein agar dapat berkedip dengan intensitas dan tempo waktu yang tepat. Proses ini memungkinkan lampu sein motor untuk berfungsi secara optimal, memberikan sinyal yang jelas kepada pengendara lain di jalan. Dengan adanya flasher, lampu sein tidak hanya dapat menyala lebih terang, tetapi juga lebih stabil dalam berkedip, sehingga pengendara dapat memberikan tKalian arah dengan lebih jelas dan mudah dipahami.

Selain perannya dalam mengatur kedipan lampu sein, flasher juga berfungsi sebagai sistem pengaman atau indikator dalam sistem kelistrikan motor. Jika terjadi gangguan atau kerusakan pada sistem kelistrikan, flasher akan memberikan sinyal atau tKalian yang mudah dikenali, seperti lampu sein yang tidak berkedip sesuai dengan tempo waktunya. Hal ini sangat membantu pengendara untuk mengidentifikasi masalah dalam sistem kelistrikan motor dengan cepat dan tepat, sehingga bisa segera ditangani sebelum menyebabkan masalah yang lebih besar.

Dengan segala fungsi penting yang dimilikinya, penggunaan flasher pada motor menjadi hal yang wajib dan tak terpisahkan dari kendaraan bermotor. Flasher tidak hanya meningkatkan fungsionalitas lampu sein, tetapi juga berkontribusi pada keselamatan berkendara, karena memungkinkan pengendara untuk memberikan tKalian yang lebih efektif dan memberikan sinyal yang jelas kepada pengendara lain. Oleh karena itu, memastikan bahwa flasher berfungsi dengan baik sangat penting agar kenyamanan dan keamanan berkendara dapat terjamin dengan optimal.

Jenis-jenis Flasher

Setelah memahami definisi dan fungsi dari komponen flasher di atas, selanjutnya kita akan membahas tentang jenis-jenisnya yang perlu diketahui.

1. Flasher Standar Pabrik

Flasher ini adalah komponen yang sudah menjadi bawaan dari pabrik kendaraan. Artinya, flasher ini telah terpasang sejak kendaraan diproduksi dan sudah kompatibel dengan motor Kalian. Keunggulannya terletak pada kualitas yang lebih baik jika dibandingkan dengan flasher aftermarket yang banyak tersedia di pasaran. Flasher stKalianr pabrik umumnya menawarkan kinerja yang stabil dan terjamin keKalianlannya.

2. Flasher LED

Flasher jenis ini cocok untuk Kalian yang ingin melakukan modifikasi pada kendaraan, terutama jika Kalian mengganti lampu sein dengan model LED. Flasher LED dirancang untuk bekerja optimal dengan lampu LED, sehingga penggunaan flasher ini sangat disarankan untuk memastikan kinerja lampu sein tetap maksimal dan sesuai dengan spesifikasi kendaraan Kalian. Penggunaan flasher LED juga dapat meningkatkan efisiensi energi dan tampilan kendaraan secara keseluruhan.

3. Flasher 3 Kaki

Flasher 3 kaki biasanya digunakan pada kendaraan roda empat, seperti mobil, namun juga bisa dipasang pada sepeda motor. Flasher ini memiliki daya tahan yang lebih lama dibandingkan dengan flasher LED. Kelebihan lainnya adalah flasher 3 kaki sering kali lebih tangguh dalam menghadapi kondisi jalan yang beragam, menjadikannya pilihan yang baik untuk penggunaan jangka panjang.

Masing-masing jenis flasher ini memiliki kegunaan dan karakteristik yang berbeda, sehingga pemilihan yang tepat akan sangat bergantung pada kebutuhan dan jenis kendaraan yang Kalian miliki.

Baca juga:  Cara Mencari Siaran Mentari TV Hilang Dengan Mudah

Cara Mudah Membuat Flasher Lampu Sein Motor

Flasher untuk sepeda motor dapat dibuat sendiri dengan menggunakan komponen-komponen umum yang mudah ditemukan di toko-toko parts elektronik.

Flasher yang dimaksud adalah jenis flasher elektronik (bukan flasher mekanik yang menggunakan relay atau flasher bi-metal), dan lampu yang digunakan adalah lampu sein sepeda motor stKalianr (berbentuk bulb atau bohlam 12V, dengan daya 5W atau lebih).

Rangkaian flasher ini cukup sederhana, dengan prinsip kerja mengaktifkan dan menonaktifkan transistor daya melalui pengisian dan pengosongan muatan pada kondensator. Untuk menyempurnakan rangkaian ini, ditambahkan juga sebuah transistor berdaya kecil untuk membantu proses kerja flasher.

Berikut adalah skema rangkaian flasher yang dimaksud:

Cara Membuat Flasher Lampu Sein Motor

Berikut adalah daftar komponen yang diperlukan:

  • R1 = 4k7
  • R2 = 1k8
  • R3 = 8k2
  • R4 = 2k2
  • R5 = 10Ω
  • C1 = 22µF/25V
  • C2 = 100µF/25V
  • T1 = FCS 9012
  • T2 = Transistor MOSFET 60N03
  • D1 = 1N4002

Semua resistor memiliki daya 1/4W. Untuk T2, dapat menggunakan transistor MOSFET lain seperti IRF510, IRF511, BUZ70, BUZ71, IRF630, IRF740, IRFZ44, dan lain-lain.

Tipe MOSFET yang digunakan pada rangkaian ini tidaklah kritis, tetapi lebih baik menggunakan MOSFET berukuran kecil agar lebih hemat tempat.

Cara Kerja Rangkaian Flasher Sein-Motor.

Setelah memahami cara membuat flasher lampu sein motor, berikut penjelasan mengenai cara kerjanya jika sambungan B diberi tegangan +12V dan lampu bohlam 12V (dengan daya 5W atau lebih) terhubung antara sambungan L dan ground:

  • Proses Pengisian C1: Ketika tegangan diterapkan, C1 akan cepat terisi melalui dioda D1. Hal ini terjadi karena lampu memiliki resistansi rendah terhadap tegangan DC, dan tegangan pada C1 akan mencapai sekitar 12V.
  • Pengisian C2: C2 mulai terisi muatan, namun proses ini berlangsung lebih lambat karena adanya resistansi R1. Selama proses pengisian C2, lampu tidak menyala.
  • Aktivasi T1: Ketika C2 terisi dan tegangan pada C2 mencapai 0,6V lebih tinggi dari tegangan pada basis T1, T1 akan aktif. Ketika T1 aktif, tegangan positif akan diteruskan ke gate T2, yang membuat T2 aktif atau menghantar. Akibatnya, lampu akan menyala.
  • Proses Penyalaan Lampu: Saat lampu menyala, tegangan antara drain dan source T2 hampir nol volt. Pada titik ini, C1 tidak lagi menerima tegangan dari dioda dan mulai membuang muatannya melalui R1 dan R2. C2 juga mulai membuang muatan melalui emitor T1. Ketika tegangan pada C2 turun, T1 menjadi tidak aktif, yang menyebabkan gate T2 kehilangan tegangan positif, dan T2 pun menjadi tidak aktif. Hal ini menyebabkan lampu mati.
  • Proses Pengisian Ulang: Setelah lampu mati, proses pengisian ulang C1 dan C2 dimulai lagi, seperti yang telah dijelaskan sebelumnya. Siklus ini akan terus berulang, menyebabkan lampu berkedip secara periodik.

Jika ingin mendapatkan kedipan yang lebih lambat, nilai R1 dapat diganti menjadi 5k6 dan C1 dapat diganti dengan kapasitor 47µF/25V.

Konstruksi Pembuatan Rangkaian Flasher Sein-Motor.

Dalam contoh yang diberikan, digunakan casing sein-motor bekas. Sebelum menyusun komponen di PCB dengan sambungannya, PCB harus dipotong terlebih dahulu agar sesuai dengan ukuran casing. Setelah itu, komponen-komponen dipasang dan jalur-jalur sambungannya dibuat.

Baca juga:  Cara Sinkron Remote Indihome Yang Paling Mudah

Contoh jalur sambungannya terlihat pada sebuah PCB titik kecil untuk IC, seperti yang terlihat pada gambar tampak bawah.

Cara Membuat Flasher Lampu Sein Motor

Pastikan untuk memeriksa sambungan pin/kaki T1 agar tidak salah pasang. T2 tidak memerlukan heatsink untuk menyalurkan panas dan hanya akan menjadi hangat saat digunakan.

Semua resistor dipasang berbaring, kecuali R2 yang dipasang berdiri. Setelah semua komponen disolderkan sesuai dengan jalurnya, akan ada dua koneksi sambungan, yaitu B (sambungan ke tegangan suplai) dan L (sambungan ke lampu setelah melalui saklar lampu sein di stang motor).

Penting untuk memastikan bahwa casing tertutup rapat agar komponen di dalamnya tidak terkena air ketika sepeda motor dicuci atau digunakan saat hujan. Lem bakar dapat digunakan untuk merapatkan tepi-tepi penutup casing.

Petunjuk Pemasangan Rangkaian Flasher Sein-Motor.

Umumnya, pola pemasangan flasher lampu sein pada sepeda motor sama. Oleh karena itu, rangkaian flasher sein yang dibuat sendiri dapat dipasang seperti flasher sein biasa dengan cara disambungkan ke soket konektornya yang tersedia pada sepeda motor (sambungan B dan L).

Cara Membuat Flasher Lampu Sein Motor

Flasher lampu sein ini telah diuji pada sepeda motor Honda Supra-X 125 dan tidak ada keluhan yang muncul.

Flasher ini memiliki kemampuan daya yang cukup besar sehingga dapat menangani beban lampu hingga 60W, sehingga memungkinkan digunakan sebagai flasher mobil.

Namun, cara penyambungannya mungkin perlu diubah terlebih dahulu sebelum mencobanya.

Perlu diperhatikan bahwa flasher lampu sein ini dirancang untuk digunakan dengan lampu bohlam, bukan untuk digunakan dengan lampu modifikasi yang menggunakan LED.

Ini adalah catatan penting yang harus diingat sebelum menggunakan flasher tersebut.

Penutup

Demikianlah penjelasan lengkap tentang cara membuat flasher lampu sein motor yang sederhana namun efektif. Dengan menggunakan komponen-komponen dasar yang mudah ditemukan, Kalian dapat merakit flasher elektronik untuk kendaraan Kalian sendiri. Proses kerja flasher ini memanfaatkan pengisian dan pengosongan muatan pada kapasitor yang mengendalikan aktivasi transistor, sehingga lampu sein akan menyala dan mati secara periodik sesuai dengan desain rangkaian.

Dengan pemahaman ini, Kalian bisa mengubah atau memperbaiki sistem lampu sein motor Kalian sesuai dengan kebutuhan, bahkan melakukan modifikasi untuk mendapatkan efek kedipan yang lebih lambat atau cepat. Jika Kalian tertarik untuk mengeksplorasi lebih lanjut, Kalian bisa mengganti beberapa komponen seperti resistor dan kapasitor untuk menyesuaikan kinerja flasher dengan preferensi Kalian.

Semoga artikel dari bengkeltv.id ini bermanfaat dan memberikan inspirasi bagi Kalian yang ingin mengembangkan keterampilan dalam dunia elektronik motor. Jangan ragu untuk mencoba dan berinovasi, karena dengan sedikit kreativitas, Kalian bisa membuat flasher lampu sein motor yang tidak hanya fungsional tetapi juga sesuai dengan gaya kendaraan Kalian.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *