Cara Kerja Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi

Cara Kerja Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi : Penjelasan Secara Lengkap

Posted on

Bengkeltv.id Cara Kerja Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi : Penjelasan Secara Lengkap. Berbicara mengenai energi terbarukan, panas bumi adalah sumber energi yang tak terbatas dan ramah lingkungan. Dari kawah gunung berapi sampai sumber air panas alami, energi ini tersembunyi dalam kedalaman bumi, menunggu untuk dimanfaatkan. Namun, tahukah Kalian bagaimana energi ini diubah menjadi listrik yang dapat kita gunakan setiap hari? Dalam artikel ini, kita akan membahas secara mendalam tentang cara kerja pembangkit listrik tenaga panas bumi, menjelajahi perjalanan energi dari kedalaman bumi hingga sampai ke rumah kita.

Pengertian Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi

PLTP, singkatan dari Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi, adalah teknologi yang memanfaatkan sumber energi dari panas bumi. Panas bumi ini diperoleh melalui pengeboran sumur. Uap atau air panas dengan suhu antara 300 hingga 700 Fahrenheit dialirkan melalui sumur tersebut.

Selanjutnya, uap tersebut akan melewati turbin dan menghasilkan listrik. Untuk lebih memahami cara kerja pembangkit listrik tenaga panas bumi, penjelasannya akan disampaikan secara rinci di bawah ini, jadi pastikan untuk tidak melewatkannya.

Energi panas bumi terdapat di kedalaman lebih dari 80.000 meter di bawah permukaan tanah. Namun, pengeboran sumur tidak perlu mencapai kedalaman sejauh itu. Kebanyakan PLTP hanya melakukan pengeboran hingga kedalaman 300 hingga 3.000 meter.

Pembangkit listrik tenaga panas bumi sangat ideal untuk memenuhi kebutuhan industri, pertanian, dan pemanasan ruangan. Namun, di Indonesia, penggunaan teknologi ini masih terbatas.

Pengembangan Pembangkit Listrik Panas Bumi Tidak Signifikan

Sebelum memahami Cara Kerja Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi, penting untuk diketahui bahwa energi panas bumi adalah sumber energi terbarukan yang telah dikembangkan selama hampir 100 tahun. Pengeboran sumur panas bumi pertama dilakukan oleh pemerintah kolonial BelKalian di Kamojang pada tahun 1926, dan PLTP pertama mulai beroperasi sejak tahun 1983. Namun, perkembangan energi panas bumi tidak begitu signifikan, disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain:

Baca juga:  Memahami Modul Input dan Output PLC dengan Baik

  • Biaya investasi dalam eksplorasi yang relatif tinggi, mencapai sekitar 60% dari total biaya keseluruhan, dengan risiko kegagalan yang juga tinggi.
  • Biaya pembangunan dan pengembalian modal yang membutuhkan waktu yang lama. Dari proses eksplorasi hingga pembangunan pembangkit, waktu yang diperlukan kurang lebih 7 tahun.
  • Tantangan pembebasan lahan dan penolakan dari masyarakat setempat.
  • Harga jual per kilowatt-hour (KWh) yang masih relatif tinggi dibandingkan dengan sumber energi lainnya.

Cara Kerja Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi

Pembangkit Listrik Panas Bumi (PLTP) memiliki prinsip kerja yang hampir sama dengan Pusat Listrik Tenaga Uap (PLTU). Perbedaannya adalah, jika pada PLTU uap dihasilkan melalui boiler, pada PLTP uap diperoleh dari reservoar panas bumi.

Uap yang disuplai dari sumur produksi atau reservoar tersebut masuk ke dalam steam receiving header, yang berfungsi sebagai tempat pengumpulan uap dan penstabil tekanan. Jadi, ketika terjadi kelebihan tekanan, uap akan dibuang melalui vent struktur.

Dari steam receiving header, uap dialirkan ke separator. Separator ini berfungsi untuk memisahkan uap dari partikel padat atau benda asing, seperti natrium, kalium, kalsium, silika, boron, amonia, fluor, dan sebagainya.

Uap yang masuk ke separator akan berputar karena perbedaan berat jenis, sehingga partikel-partikel tersebut akan jatuh ke bawah dan ditampung pada dush kolektor, sementara uap yang bersih akan keluar melalui pipa bagian atas separator.

Selanjutnya, uap dialirkan ke demister yang berfungsi untuk memisahkan kelembaban (moisture) yang terkandung dalam uap, sehingga hanya uap yang bersih yang masuk ke dalam turbin.

Setelah keluar dari demister, uap yang telah dipastikan bersih digunakan untuk memutar turbin yang seporos dengan generator, sehingga menghasilkan energi listrik oleh pembangkit listrik panas bumi.

Uap yang tersisa dari turbin kemudian dikondensasikan di dalam kondensor. Gas yang tidak dapat dikondensasi (NCG – Non-condensable gas) yang masuk ke dalam kondensor dihisap oleh first ejector, kemudian masuk ke intercondensor sebagai media pendingin, dan akhirnya dibuang ke atmosfer melalui cooling tower atau menara pendingin.

Baca juga:  Arti Loss Listrik PLN : Pahami dengan Baik

Menara pendingin berfungsi sebagai pendingin air. Air yang dipompakan dari kondensor disalurkan ke bak yang terletak di atas menara pendingin. Di dalam bak, air dipisahkan menjadi butiran-butiran halus dan didinginkan melalui kontak langsung dengan udara pendingin. Setelah mengalami proses pendinginan, air turun karena gaya gravitasi dan mengalir ke bak penampung air yang berada di bagian bawah menara pendingin. Air dari bak penampung akan disirkulasikan kembali ke kondensor sebagai media pendingin. Air yang meluap dari bak penampung digunakan untuk pompa reinjeksi.

Keunggulan Pembangkit Listrik Panas Bumi

Setelah memahami Cara Kerja Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi, kita dapat melihat mengapa energi panas bumi layak untuk dikembangkan sebagai sumber energi terbarukan. Berikut adalah beberapa keunggulan energi panas bumi yang membuatnya menjadi salah satu alternatif energi yang layak saat ini:

  • Sumber utama energi panas bumi ini berasal dari alam dan air yang digunakan dalam proses pembangkitan dikembalikan ke reservoar.
  • Energi yang dihasilkan tidak pernah habis (sepanjang masa).
  • Tentunya, energi ini tidak mencemari lingkungan dan sangat ramah lingkungan.
  • Tidak ada limbah atau produk samping yang dihasilkan.
  • Tidak tergantung pada kondisi alam.
  • Energi panas bumi dapat langsung digunakan, misalnya untuk memanaskan ruangan, memasak, atau bahkan sebagai tempat wisata.
  • Pemanfaatan panas bumi tidak memerlukan lahan atau ruang yang luas. Hanya diperlukan sekitar 1,5 hektar per megawatt (MW) termasuk sumur dan pipa. Perbandingannya, pembangkit batu bara membutuhkan sekitar 40 hektar per MW dan tenaga surya fotovoltaik (Solar PV) membutuhkan sekitar 66 hektar per MW.

Kelemahan Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi

Meskipun memiliki beberapa keunggulan seperti yang telah disebutkan sebelumnya, teknologi Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) juga memiliki beberapa kelemahan berikut ini dalam cara kerjanya.

Baca juga:  Mengenal Besaran Listrik Secara Lengkap

  • Biaya yang dibutuhkan untuk investasi dan pembangunan awal dalam teknologi PLTP tergolong sangat tinggi.
  • Tidak semua lokasi cocok untuk melakukan pengeboran sumur dalam PLTP.
  • PLTP tidak cocok untuk diterapkan di kota besar atau pemukiman karena adanya risiko bentrok dengan infrastruktur lain seperti pipa listrik, pipa gas, saluran pembuangan, dan sebagainya.
  • PLTP rentan terhadap kebocoran yang dapat mengeluarkan gas hidrogen sulfida, yang dapat menyebabkan keracunan hingga kematian.
  • Ada potensi kerusakan tanah yang dapat merugikan semua pihak dalam penggunaan PLTP.
  • Terdapat kemungkinan terjadinya gempa bumi dalam skala kecil akibat penggunaan PLTP, meskipun tingkat kerusakan yang mungkin terjadi tetap ada.

Karena adanya beberapa kelemahan ini, PLTP masih dipertimbangkan dengan hati-hati untuk dibangun. Oleh karena itu, tidak mengherankan jika jumlah pembangkit listrik tenaga panas bumi masih sangat sedikit di Indonesia.

Penutup

Sebagai penutup, kita harus memahami bahwa pembangkit listrik tenaga panas bumi adalah teknologi yang berkelanjutan dan ramah lingkungan. Cara kerjanya yang melibatkan konversi energi panas dari dalam bumi menjadi energi listrik, menunjukkan betapa alam dapat dimanfaatkan dengan cerdas dan efisien.

Meski demikian, dibutuhkan penelitian dan inovasi lebih lanjut untuk meningkatkan efisiensi dan menanggulangi tantangan yang ada dalam penggunaan energi ini. Kita harus ingat bahwa pemahaman kita tentang sumber energi alternatif seperti ini sangat penting untuk menjamin masa depan bumi kita yang lebih hijau dan berkelanjutan.

Dengan memahami cara kerja pembangkit listrik tenaga panas bumi, kita semakin mendekati tujuan tersebut. Mari kita dukung dan terus mendorong penggunaan energi yang berkelanjutan demi masa depan yang lebih baik bagi kita semua. Demikianlah ulasan dari bengkeltv.id mengenai Cara Kerja Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi, semoga informasi yang telah disampaikan dapat membantu kalian.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *