Cara Kalibrasi dan Penggunaan Osiloskop

Cara Kalibrasi dan Penggunaan Osiloskop dengan Mudah dan Benar

Posted on

Bengkeltv.idCara Kalibrasi dan Penggunaan Osiloskop dengan Mudah dan Benar. Di era digital ini, penguasaan perangkat teknologi seperti osiloskop menjadi hal yang sangat penting, terutama bagi para profesional dan peneliti di bidang teknik dan fisika. Osiloskop, sebuah alat yang digunakan untuk mengukur perubahan tegangan listrik seiring dengan waktu, memiliki peran vital dalam dunia teknologi.

Seiring perkembangan zaman, pemahaman mengenai cara kalibrasi dan penggunaan osiloskop menjadi pengetahuan yang esensial. Namun, seringkali kita menemui kesulitan dalam memahami bagaimana menggunakan dan mengkalibrasi osiloskop ini dengan benar.

Artikel ini akan membantu Kalian menjelajahi labirin teknis tersebut dengan memberikan panduan langkah demi langkah mengenai cara kalibrasi dan penggunaan osiloskop. Jadi, mari kita mulai petualangan ilmiah kita!

Pengertian Osiloskop

Osiloskop merupakan alat pengukuran elektronik yang berfungsi untuk mengonversi frekuensi dan sinyal listrik menjadi bentuk visual berupa grafik. Alat ini mempermudah proses pengukuran dan penafsiran nilai dalam satuan tertentu, sehingga memungkinkan analisis performa yang lebih efisien.

Dengan osiloskop, Kalian dapat mengamati dan mengevaluasi nilai gelombang serta frekuensi listrik yang dihasilkan oleh suatu rangkaian elektronik.

Dalam grafik yang ditampilkan oleh osiloskop, dua sumbu digunakan sebagai acuan. Sumbu X mewakili waktu, sedangkan sumbu Y mewakili tegangan.

Manfaat dan Fungsi Osiloskop

Setelah memahami Pengertian Osiloskop, Kalian mungkin telah mulai mengenal beragam kegunaan dari instrumen pengukuran ini.

Pada dasarnya, osiloskop digunakan untuk memetakan dan menampilkan sinyal serta frekuensi yang ada pada elemen elektronik.

Osiloskop membantu dalam analisis nilai tegangan dan frekuensi, baik dalam format grafis maupun digital.

Berikut ini adalah beberapa keuntungan dan fungsi dari osiloskop:

  • Memungkinkan pengukuran frekuensi sinyal yang terisolasi.
  • Mampu mengukur tegangan listrik dan melacak perubahan yang terjadi seiring waktu.
  • Dapat membedakan antara arus AC (arus bolak-balik) dan arus DC (arus searah) dalam suatu perangkat elektronik.
  • Mengizinkan pemeriksaan sinyal dalam rangkaian elektronik.
  • Membantu dalam identifikasi kebisingan (noise) dalam rangkaian elektronik.
  • Memungkinkan perhitungan perubahan fase dalam aliran sinyal input.
  • Dapat menyesuaikan amplitudo radiasi, selama amplitudo radiasi berasal dari generator pemancar radio, sumber sinyal, dan lainnya.
Baca juga:  Rangkaian UPS Sederhana : Pahami dengan Baik

Bagian- Bagian Osiloskop

Cara Kalibrasi dan Penggunaan Osiloskop

Berikutnya, Kalian dapat melihat informasi lengkap tentang Bagian-Bagian Osiloskop di bawah ini:

1. Tombol Power ON/OFF

Tombol Daya ON/OFF berfungsi untuk menghidupkan dan mematikan osiloskop.

2. Lampu Indikator

Lampu indikator berfungsi sebagai penKalian osiloskop dalam kondisi ON (lampu menyala) atau OFF (lampu mati).

3. ROTATION

Rotasi pada osiloskop berfungsi untuk mengatur posisi garis tampilan agar tetap horizontal. Untuk mengatur rotasi ini, biasanya diperlukan obeng.

4. INTENSITY

Intensitas digunakan untuk mengatur kecerahan tampilan bentuk gelombang agar mudah terlihat.

5. FOCUS

Fokus digunakan untuk mengatur kejelasan tampilan bentuk gelombang agar tidak kabur.

6. CAL

CAL digunakan untuk melakukan kalibrasi tegangan puncak ke puncak (VP-P) atau tegangan maksimum pada osiloskop.

7. POSITION

Posistion digunakan untuk mengatur posisi vertikal (pada setiap saluran/channel memiliki pengatur POSISI).

8. INV (INVERT)

Saat tombol INV ditekan, sinyal input yang terkait akan dibalik.

9. Sakelar VOLT/DIV

Sakelar digunakan untuk memilih rentang tegangan per sentimeter (Volt/Div) pada layar osiloskop. Umumnya, osiloskop memiliki dua saluran (dual channel) dengan dua sakelar VOLT/DIV. Pilihan umumnya berkisar antara 0,01V/Div hingga 20V/Div.

10. VARIABLE

Fungsi variabel pada osiloskop adalah untuk mengatur sensitivitas vertikal pada saluran atau channel yang terkait. Putaran maksimum pada variabel adalah KAL yang digunakan untuk melakukan kalibrasi tegangan 1 Volt pada 1 cm di layar osiloskop.

11. AC – DC

Pilihan AC digunakan untuk mengukur sinyal AC, sementara sinyal input yang mengandung DC akan dihentikan/diblokir oleh sebuah kapasitor. Pilihan DC menghubungkan terminal input langsung ke penguat dalam osiloskop dan semua sinyal input akan ditampilkan pada layar osiloskop.

12. GND

Jika tombol GND diaktifkan, terminal INPUT akan terhubung dengan tanah (ground), dan input yang berasal dari penguatan internal osiloskop akan ditahan ke tanah.

Baca juga:  Perbedaan PLC Modular dan Compact : Penjelasan Secara Mendalam

13. VERTICAL INPUT CH-1

Sebagai masukan vertikal untuk Saluran 1 (Channel 1).

14. VERTICAL INPUT CH-2

Sebagai masukan vertikal untuk Saluran 2 (Channel 2).

15. Sakelar MODE

Sakelar MODE umumnya memiliki 4 pilihan, yaitu CH1, CH2, DUAL dan ADD.

  • CH1 = Untuk menampilkan bentuk gelombang pada Saluran 1 (Channel 1).
  • CH2 = Untuk menampilkan bentuk gelombang pada Saluran 2 (Channel 2).
  • DUAL = Untuk menampilkan bentuk gelombang Saluran 1 (CH1) dan Saluran 2 (CH2) secara bersamaan.
  • ADD = Untuk menjumlahkan kedua masukan saluran secara aljabar. Hasil penjumlahannya akan menjadi satu tampilan bentuk gelombang pada layar.

16. x10 MAG

Untuk memperbesar (magnify) tampilan bentuk gelombang.

Cara Kalibrasi Osiloskop

Kalibrasi osiloskop adalah proses penting untuk memastikan bahwa alat tersebut memberikan pengukuran yang akurat. Berikut adalah langkah-langkah untuk melakukan kalibrasi osiloskop:

  • Hidupkan osiloskop.
  • Putar sakelar TIME/DIV ke 5msec (5 mili detik).
  • Putar sakelar VOLT/DIV ke 1 Volt (yang berarti 1 kotak atau 1 Div pada layar osiloskop adalah 1 Volt).
  • Sambungkan probe pada terminal cal pada osiloskop.
  • Atur gelombang agar terletak di tengah layar dengan memutar skala V/div.
  • Proses kalibrasi selesai.

Cara Penggunaan Osiloskop

Pada pengukuran kali ini, penulis akan membahas penggunaan osiloskop untuk mengukur tegangan listrik AC.

1. Mengukur Tegangan AC menggunakan osiloskop

Tegangan AC, yang juga dikenal sebagai Tegangan Bolak Balik, merupakan jenis listrik yang arah arusnya berubah-ubah atau bolak-balik. Umumnya, tegangan AC memiliki bentuk gelombang sinus.

Osiloskop dapat digunakan untuk mengukur tegangan AC dan menampilkan tampilan gelombang AC-nya. Sebelum melakukan pengukuran tegangan AC pada osiloskop, lakukan langkah-langkah persiapan berikut:

  • Nyalakan osiloskop.
  • Putar sakelar TIME/DIV ke posisi 5msec (5 mili detik).
  • Putar sakelar VOLT/DIV ke posisi 5 Volt (artinya 1 kotak atau 1 Div pada layar osiloskop adalah 5 Volt).
  • Sambungkan probe pada terminal yang ingin diukur.

Setelah melakukan persiapan, langkah berikutnya adalah mengukur tegangan AC berdasarkan gelombang yang ditampilkan. Contoh gelombang dapat dilihat di bawah ini:

Cara Kalibrasi dan Penggunaan Osiloskop

Untuk mengukur Tegangan AC, kita perlu menghitung tegangan puncak dan tegangan puncak ke puncak dari gelombang yang ditampilkan.

Misalnya, jika Tegangan puncak adalah 2 kotak atau 2 DIV dan Sakelar VOLT/DIV yang diatur adalah 5 Volt, maka hasil perhitungannya adalah 10 Volt (2 DIV x 5 Volt = 10 Volt).

Sedangkan jika Tegangan puncak ke puncaknya adalah 20 Volt, maka hasil pengukuran tegangan AC adalah 20 Volt dengan perhitungan 4 DIV x 5 Volt = 20 Volt.

Baca juga:  Pengertian Transducer : Fungsi dan Jenis Kerjanya

2. Mengukur frekuensi tegangan AC menggunakan osiloskop

Frekuensi mengacu pada jumlah siklus gelombang dalam satu detik, dan biasanya dilambangkan dengan simbol “f”. Satuan frekuensi adalah Hertz (Hz). Untuk mengukur frekuensi menggunakan osiloskop, kita perlu mengetahui perioda lengkap dari gelombang sinus dengan melihatnya di layar osiloskop.

Perioda mengacu pada waktu yang dibutuhkan untuk satu siklus pengulangan lengkap, dan biasanya dilambangkan dengan “T”. Satuan perioda adalah detik (second). Dari gelombang sinus yang ditampilkan di layar osiloskop, seperti yang terlihat pada gambar di atas, kita dapat menghitung frekuensinya dengan menghitung jumlah siklus gelombang dalam satu detik.

Hal ini dapat dilakukan dengan menghitung durasi atau waktu yang dibutuhkan untuk satu siklus. Caranya adalah dengan mengukur jarak waktu antara dua puncak atau dua lembah gelombang sinus.

Setelah itu, frekuensi dapat dihitung menggunakan rumus f = 1/T, di mana f adalah frekuensi dalam satuan Hertz dan T adalah perioda dalam satuan detik.

Rumus untuk menghitung frekuensi adalah sebagai berikut:

f = 1 / T

Di mana:

  • f = Frekuensi (dalam satuan Hz)
  • T = Perioda (dalam satuan detik)

Cara menghitung perioda (T) adalah dengan mengalikan jumlah divisi satu siklus gelombang dengan nilai waktu yang disetel pada sakelar TIME/DIV.

  • f = 1 / ((5ms × 4 div))
  • f = 1 / (20ms (harus dikonversi ke detik))
  • f = 1 / 0,02 detik
  • f = 50 Hz

Penutup

Demikianlah artikel dari bengkeltv.id ini membahas tentang cara kalibrasi dan penggunaan osiloskop dengan saksama. Melalui pembahasan ini, kita telah belajar langkah-langkah yang dibutuhkan untuk mengatur dan menggunakan perangkat yang sangat penting ini dalam dunia elektronika.

Diharapkan, setelah membaca artikel ini, pembaca akan memiliki pemahaman yang lebih baik dan lebih jelas tentang bagaimana cara kalibrasi dan menggunakan osiloskop.

Dalam konteks ini, penting untuk diingat bahwa berlatih adalah kunci utama dalam menguasai penggunaan osiloskop. Jadi, jangan takut untuk eksperimen dan terus berlatih. Praktek secara rutin akan memperdalam pemahaman Kalian dan membantu Kalian untuk lebih cepat dan lebih efisien dalam menggunakan alat ini.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *